Table of Contents
Table of Contents

Activity Based Costing: Pengertian, Komponen, Manfaat

activity based costing

Activity Based Costing (ABC) telah muncul sebagai metode akuntansi yang kuat yang memberi bisnis pemahaman yang lebih akurat tentang struktur biaya dan kinerja keuangan mereka. 

Dengan mengalokasikan biaya berdasarkan aktivitas daripada metode tradisional, ABC memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang bagaimana sumber daya dikonsumsi dan bagaimana sumber daya tersebut berkontribusi pada produksi barang atau jasa. 

Pada artikel RedERP ini, kami akan membahas mengenai apa itu activity based costing, komponen utamanya, dan keuntungan signifikan yang ditawarkannya bagi bisnis.

 

 

Apa Itu Activity Based Costing

Activity based costing adalah sistem yang digunakan untuk mencari total biaya aktivitas yang diperlukan dalam produksi suatu produk. 

Sistem ABC berfokus kepada biaya untuk setiap aktivitas yang terlibat selama produksi.

Banyak bisnis menggunakan harga pokok penjualan (HPP) sebagai acuan untuk menentukan biaya produksi produk.

Namun, HPP hanya mampu menghitung biaya langsung dan tidak termasuk biaya tidak langsung seperti biaya overhead. Sehingga penetapan harga tidak akurat dengan metode ini.

Beberapa bisnis secara merata mengalokasikan biaya overhead mereka ke semua produk. Namun, pendekatan ini tidak akurat karena beberapa produk memerlukan lebih banyak biaya overhead daripada yang lain.

Dengan menggunakan sistem ABC, Anda dapat menghitung biaya langsung dan biaya overhead dalam produksi setiap produk. Anda menyadari bahwa produk yang berbeda memerlukan tingkat biaya overhead yang berbeda pula. 

Menetapkan biaya langsung dan overhead dengan spesifik untuk setiap produk dapat membantu dalam penetapan harga yang lebih akurat.

Selain itu, proses penggunaan sistem ABC juga dapat membantu Anda mengidentifikasi dan mengurangi biaya overhead yang mungkin tidak diperlukan.

 

Komponen Activity Based Costing

Di dalam penerapannya, terdapat beberapa komponen dalam activity based costing, yaitu sebagai berikut ini:

 

1. Aktivitas

Aktivitas mewakili pekerjaan yang dilakukan dalam suatu organisasi. Sebagai contoh, saat Anda pergi ke restoran untuk makan, maka pramusaji di sana dapat melakukan unit kerja berikut: 

  • Menunjukkan kursi dan menawarkan menu kepada pelanggan
  • Menyerahkan pesanan ke dapur 
  • Mengambil pesanan ke dapur 
  • Membawa makanan ke meja pelanggan
  • Mengisi minuman 
  • Menghitung tagihan pelanggan 
  • Memproses pembayaran
  • Membersihkan meja

Ini adalah aktivitas yang menghabiskan sumber daya yang memerlukan biaya. Biaya kegiatan ditentukan dengan menelusuri sumber daya ke kegiatan menggunakan penggerak sumber daya.

 

2.Resource Drivers

Komponen ini adalah dasar inti dari proses sumber daya menuju aktivitas. Ini menjadi tolak ukur jumlah sumber daya yang diperlukan untuk melakukan aktivitas. 

Contoh penggerak sumber daya adalah luas meter persegi ruang yang ditempati oleh suatu aktivitas. Ini adalah komponen yang digunakan untuk melacak sebagian biaya pengoperasian fasilitas ke aktivitas.

 

3. Resources

Resources adalah unsur ekonomi yang digunakan untuk melakukan dan menyelesaikan suatu aktivitas. 

Contohnya adalah gaji dan bahan baku, merupakan resource yang digunakan untuk melakukan kegiatan. 

Contoh tambahan dari sumber daya termasuk perbaikan, inspeksi, sewa, depresiasi, utilitas, asuransi, dan inventaris.

 

4. Cost Objects

Cost objects  mencakup berbagai entitas seperti pelanggan, produk, layanan, kontrak, proyek, atau unit kerja lain yang memerlukan pengukuran biaya secara terpisah. Biasanya, fokus utama adalah pada biaya produk atau jasa. 

Untuk dapat memonitoring biaya aktivitas ke objek biaya, maka dipergunakan penggerak aktivitas. Aktivitas penggerak merupakan ukuran frekuensi dan intensitas permintaan yang diberikan oleh biaya objek pada aktivitas. 

Dengan menggunakan penggerak aktivitas, biaya dapat ditetapkan untuk objek biaya tersebut.

 

5. Activities Drivers

Activities drivers berfungsi serupa dengan penggerak sumber daya yang digunakan untuk melacak sumber daya ke aktivitas.

Activities drivers didefinisikan sebagai faktor yang secara kausal memengaruhi aktivitas biaya, seperti tingkat aktivitas atau volume, dalam jangka waktu tertentu. 

Ada hubungan sebab akibat antara perubahan tingkat aktivitas atau volume dengan perubahan total biaya objek biaya tersebut. 

Komponen ini menunjukkan faktor, kekuatan, atau peristiwa yang menentukan biaya aktivitas. Dalam konteks organisasi manufaktur, contoh penggerak biaya aktivitas meliputi:

  • Jumlah pesanan yang diterima oleh departemen penerima.
  • Jumlah pembelian pesanan untuk biaya operasional departemen pembelian.
  • Jumlah pengiriman pesanan yang diproses oleh departemen pengiriman.
  • Jumlah unit produk yang diproduksi.
  • Jumlah jam kerja mesin yang digunakan untuk produk tertentu.
  • Jumlah jam kerja langsung yang dikeluarkan.
  • Banyak inspeksi yang dilakukan.
  • Jumlah perubahan jadwal yang terjadi.
  • Jumlah vendor yang terlibat dalam proses.
  • Jumlah jam yang digunakan dalam pembelian dan pemesanan.
  • Jumlah unit yang dihapus dari persediaan.
  • Jumlah transaksi tenaga kerja yang terjadi.
  • Jumlah pesanan pelanggan yang diproses.
  • Jumlah bagian yang digunakan.

Penggunaan penggerak biaya aktivitas ini memungkinkan perusahaan untuk menghubungkan aktivitas biaya dengan objek biaya secara lebih akurat, membantu dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pengendalian biaya dan peningkatan efisiensi.

 

Syarat Menerapkan Activity Based Costing

Untuk menerapkan Activity Based Costing (ABC), ada tiga persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu:

 

1. Tingkat Diversitas yang Tinggi

Syarat pertama adalah perusahaan harus memiliki produksi yang terdiri dari berbagai macam produk atau lini produk yang diproses dengan menggunakan fasilitas yang sama.

Hal ini akan menyebabkan tantangan dalam melakukan alokasi biaya ke masing-masing produk.

 

2. Tingkat Persaingan yang Tinggi

Apabila persaingan produk dari perusahaan lain cukup tinggi, perusahaan akan berusaha meningkatkan persaingan untuk memperluas pangsa pasarnya.

Semakin luas pangsa pasarnya, semakin penting peran informasi dalam menentukan harga pokok yang dilakukan oleh manajemen perusahaan.

 

3. Biaya Pengukuran yang Rendah

Syarat terakhir adalah biaya yang terlibat dalam pengukuran sistem ABC harus lebih rendah daripada manfaat yang akan diperoleh. 

Jika biaya pengukuran melebihi manfaat yang diperoleh, perusahaan akan mengalami kerugian.

Dengan memenuhi ketiga syarat tersebut, perusahaan dapat mengimplementasikan activity based costing dengan efektif dan memperoleh manfaat yang optimal.

 

Manfaat Activity Based Costing

Jika perusahaan mampu mengimplementasikannya dengan sukses, maka akan ada manfaat yang signifikan yang dapat diperoleh. Berikut adalah beberapa manfaatnya:

 

1. Mendukung Pengambilan Keputusan

Metode ABC dapat membantu dalam pengambilan keputusan di perusahaan. Dengan alokasi biaya yang lebih akurat untuk setiap aktivitas, manajemen dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kontribusi masing-masing aktivitas terhadap biaya total dan keuntungan.

Hal ini memungkinkan manajemen untuk mengidentifikasi aktivitas yang tidak efisien atau kurang menguntungkan dan mengambil tindakan yang diperlukan.

 

2. Menentuan Harga yang Lebih Baik

Dengan menggunakan activity based costing, perusahaan dapat menentukan harga produk dengan lebih baik.

Metode ini akan memperhitungkan biaya langsung dan biaya overhead yang terkait dengan setiap aktivitas, perusahaan dapat menetapkan harga yang lebih akurat dan kompetitif untuk produknya, sehingga dapat bersaing dengan produk sejenis di pasar.

 

3. Peningkatan Volume Penjualan

Analisis biaya yang diperoleh melalui Activity Based Costing dapat membantu perusahaan dalam memperbaiki efisiensi operasional. 

Dengan memahami kontribusi biaya aktivitas terhadap produk, manajemen dapat fokus pada peningkatan volume penjualan produk yang memiliki margin keuntungan rendah atau volume penjualan yang rendah. 

Hal ini dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan keuntungan secara keseluruhan.

 

4. Penawaran yang Lebih Kompetitif

Bisnis akan mendapatkan informasi yang lebih akurat tentang biaya aktivitas, dengan begini perusahaan dapat menawarkan harga yang lebih kompetitif secara wajar.

Ini dapat meningkatkan daya saing perusahaan di pasar dan memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar.

 

5. Rekayasa Ulang Proses Produksi

Dengan menganalisis biaya data dan pola penggunaan sumber daya, perusahaan memiliki kesempatan untuk melakukan perombakan atau restrukturisasi proses produksi.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang biaya aktivitas, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi produksi, mulai dari bahan baku hingga produk jadi.

Manajemen juga dapat menggunakan informasi ini untuk mengelola stok barang dengan lebih baik, mengoptimalkan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi.

Dengan manfaat-manfaat ini, metode ABC dapat menjadi alat yang berharga bagi perusahaan dalam mengelola biaya, meningkatkan efisiensi, dan mengambil keputusan yang lebih informasional.

 

Kekurangan Activity Based Costing

Terdapat beberapa kekurangan dalam penerapan activity based costing yang perlu diketahui oleh pihak manajemen, meskipun sistem ini memberikan dampak yang signifikan terutama dalam penentuan harga. 

Berikut adalah beberapa kekurangannya:

 

1. Biaya Implementasi yang Tinggi

Metode implementasi dan pengembangan ABC tergolong mahal. Proses ini melibatkan perancangan sistem yang kompleks, pengumpulan data yang rinci, serta pelatihan karyawan untuk memahami dan mengoperasikan sistem ABC dengan benar.

 

2. Waktu Implementasi yang Lama

Implementasi metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama, seringkali lebih dari satu tahun, sebelum sistem dapat berfungsi dengan baik dan memberikan hasil yang diharapkan.

Proses ini melibatkan analisis mendalam terhadap aktivitas dan alokasi biaya, serta pengujian dan penyesuaian yang rumit.

 

3. Tidak Termasuk Biaya Iklan, Promosi, dan Riset

Salah satu kelemahan ABC adalah bahwa metode ini cenderung tidak mencakup biaya iklan, promosi, dan riset dalam perhitungan biaya aktivitas.

Hal ini dapat menghasilkan ketidakakuratan dalam mengukur biaya yang terkait dengan aktivitas pemasaran dan pengembangan produk.

 

4. Ketidaksesuaian dengan Prinsip Akuntansi yang Berlaku

Laporan yang dihasilkan oleh sistem ABC mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku saat ini.

Metode ini dapat memunculkan perbedaan dalam pengakuan biaya antara ABC dengan sistem akuntansi tradisional, hal ini dapat mengakibatkan ketidakcocokan dan kesulitan dalam menggabungkan informasi keuangan dari berbagai sumber.

Meskipun memiliki kekurangan-kekurangan ini, activity based costing tetap menjadi alat yang berharga dalam analisis biaya dan pengambilan keputusan.

Perusahaan dapat mengambil keputusan lebih baik khusus terkait alokasi biaya yang lebih akurat dan pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi biaya aktivitas.

 

Perhitungan Keuangan Bisnis Lebih Tepat dengan Software Akuntansi RedERP

 

Software ERP
Software ERP

 

Activity based cost menjadi salah satu metode yang membantu perusahaan untuk dapat secara akurat menghitung biaya aktivitas bisnisnya. Sehingga tidak ada kesalahan dalam penetapan harga jual dan keperluan alokasi dana lainnya.

Namun, kendala dalam menerapkan sistem ini adalah kerumitan dan kompleksitas yang terkadang tidak bisa ditangani oleh perusahaan.

Sebenarnya, dengan catatan keuangan dan aktivitas akuntansi yang mampu terkelola dengan baik, Anda bisa dengan tepat memperhitungkan keuangan bisnis. Maka di sinilah Anda sudah harus beralih dari penggunaan cara-cara manual menjadi berbasis teknologi software akuntansi.

Software Akuntansi RedERP yang berbasis cloud dan didukung dengan fitur-fitur andalan dapat menjadi solusi untuk mengelola keuangan bisnis.

Tersedia fitur untuk membantu Anda mengelola arus kas sehingga Anda dengan efektif. Lalu ada juga fitur yang membantu Anda untuk mengotomatisasi jurnal dan buku besar.

Sistem Akuntansi RedERP ini juga mampu terintegrasi dengan sistem lainnya yang digunakan di perusahaan. Sehingga mampu menghasilkan data keuangan yang relevan.

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami