Agar menjadi perusahaan sukses dan terkemuka, suatu perusahaan perlu memiliki akuntabilitas. Akuntabilitas adalah bentuk pertanggungjawaban dari kewajiban suatu organisasi yang berdedikasi meraih tujuannya maupun menciptakan dampak positif bagi sekitarnya.
Akuntabilitas juga mencakup pemahaman bahwa setiap tanggung jawab yang diemban dan keputusan yang Anda ambil memiliki konsekuensi masing-masing.
Untuk memahami lebih dalam, RedERP telah merangkum pengertian akuntabilitas, tujuan utamanya, hingga contoh akuntabilitas dalam artikel berikut ini.
- Apa Itu Akuntabilitas?
- Pentingnya Akuntabilitas untuk Perusahaan
- Tujuan Akuntabilitas
- Jenis Akuntabilitas
- Alat-alat Akuntabilitas
- Contoh Akuntabilitas
Apa Itu Akuntabilitas?
Akuntabilitas berasal dari kata “akuntabel”, yang artinya dapat dipertanggungjawabkan.
Pengertian akuntabilitas adalah bentuk pertanggungjawaban dari individu maupun organisasi (perusahaan atau lembaga) pada pihak yang memiliki hak mendapatkan keterangan atas kegiatan maupun kinerja dalam menyelesaikan tugas untuk meraih tujuan tertentu.
Sementara itu, menurut KBBI, akuntabilitas memiliki arti pertanggungjawaban atau keadaan yang dapat dimintai pertanggungjawabannya.
Jadi, secara sederhananya, akuntabilitas merupakan tindakan pertanggungjawaban atas hasil yang didapatkan setelah melakukan sesuatu.
Mengapa Perusahaan Membutuhkan Akuntabilitas?
Akuntabilitas penting dimiliki oleh perusahaan. Berikut adalah empat alasan mengapa perusahaan Anda membutuhkan akuntabilitas.
1. Membentuk Budaya Perusahaan
Akuntabilitas penting dalam membentuk tidak hanya budaya perusahaan secara besar, tapi juga karakter karyawannya.
Kejujuran dan integritas akan terus diterapkan oleh setiap jajaran di perusahaan dengan akuntabilitas tinggi. Selain itu, perusahaan bisa dapat berkembang apabila memiliki akuntabilitas.
2. Meningkatkan Kinerja Karyawan
Dengan akuntabilitas, karyawan akan terdorong untuk terlibat dalam setiap proses dalam perusahaan. Ini karena mereka telah mengetahui dengan jelas tujuan serta tanggung jawabnya.
Dengan begitu, karyawan tidak perlu membuang waktu untuk memutuskan apa yang harus dikerjakan sehingga produktivitas karyawan meningkat.
3. Mendorong Karyawan Mematuhi Aturan
Karyawan akan mematuhi pedoman dan aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Mereka memahami konsekuensi dari melanggar aturan yang berlaku, sehingga akan lebih mudah untuk mengikutinya daripada tidak.
4. Berpengaruh pada Pendapatan Perusahaan
Perusahaan yang memiliki akuntabilitas tinggi akan menjadi lebih produktif dan mendorong bisnisnya menjadi lebih maju sehingga pendapatan yang dihasilkan juga akan meningkat.
Selain itu, akuntabilitas juga mendorong perusahaan melampaui tujuan mereka dan meningkatkan kinerja menjadi lebih baik dari sebelumnya. Akuntabilitas penting agar Anda tidak berpuas diri dalam mencapai visi perusahaan.
Tujuan Utama Akuntabilitas
Akuntabilitas bermanfaat agar perusahaan dapat mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya. Sehingga, tujuan utama akuntabilitas adalah memperbaiki dan mengembangkan kinerja perusahaan dalam melayani konsumen atau masyarakat luas demi mencapai target tersebut.
Adapun hal yang dilakukan untuk merealisasikan tujuan utama akuntabilitas adalah dengan melaksanakan tanggung jawab yang telah diberikan dan mengevaluasi tiap prosesnya untuk peningkatan kinerja.
Prinsip Akuntabilitas
Prinsip akuntabilitas adalah asas dasar penerapan akuntabilitas. Jika akuntabilitas diterapkan dengan baik, maka prinsip akuntabilitas telah diikuti dengan tepat.
Berikut adalah prinsip-prinsip akuntabilitas yang perlu Anda ketahui.
- Adanya komitmen dari pimpinan dan juga staf-staf untuk melakukan pengelolaan perusahaan secara akuntabel.
- Adanya sistem yang menjamin penggunaan dan pengelolaan sumber daya secara konsisten sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada.
- Menunjukkan tingkat pencapaian tujuan, sasaran, dan target yang telah ditetapkan.
- Fokus pada visi, misi, hasil, dan manfaat yang dicapai oleh perusahaan.
- Menjunjung tinggi kejujuran, transparansi, objektivitas, dan inovasi.
Baca Juga: Mengapa Perusahaan Anda Butuh Aplikasi CRM?
Jenis Akuntabilitas
Akuntabilitas dapat dikelompokkan ke dalam 2 jenis, yaitu akuntabilitas vertikal dan horizontal. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai kedua jenis akuntabilitas tersebut.
1. Akuntabilitas Vertikal
Pengertian akuntabilitas vertikal adalah kondisi di mana seseorang harus bertanggung jawab terhadap suatu keputusan yang telah diambil pada pihak lain yang memiliki jabatan atau kedudukan lebih tinggi.
Contoh kasus dari akuntabilitas vertikal adalah ketika pimpinan kantor bertanggung jawab pada pimpinan pusat.
2. Akuntabilitas Horizontal
Berbeda dari akuntabilitas vertikal, pengertian akuntabilitas horizontal adalah bentuk pertanggungjawaban oleh perusahaan kepada konsumen atau masyarakat dan lingkungan sekitar.
Akuntabilitas horizontal tidak menyangkut pertanggungjawaban pada pimpinan atau orang yang memiliki jabatan lebih tinggi.
Contoh kasus dari akuntabilitas horizontal adalah ketika perusahaan menyediakan layanan masyarakat atau publik.
Alat Akuntabilitas
Alat akuntabilitas adalah alat-alat yang digunakan untuk memastikan bahwa organisasi, departemen, atau individu bertanggung jawab atas tugas dan tanggung jawab mereka.
Ada beberapa alat akuntabilitas yang umum digunakan dalam manajemen organisasi. Berikut adalah termasuk alat akuntabilitas:
1. Rencana Strategis
Rencana strategis adalah dokumen yang memberikan arah dan tujuan jangka panjang organisasi. Rencana ini menunjukkan tujuan utama organisasi dan cara mencapainya, serta strategi dan kebijakan yang akan diikuti.
Rencana strategis membantu memastikan bahwa organisasi fokus pada tujuan jangka panjangnya dan mengikuti strategi yang jelas.
2. Rencana Kinerja
Rencana kinerja adalah dokumen yang menunjukkan tujuan dan target kinerja individu atau departemen selama periode tertentu.
Rencana ini membantu memastikan bahwa kinerja individu atau departemen terukur, diawasi, dan dievaluasi secara berkala.
Rencana kinerja dapat digunakan untuk membantu menentukan peningkatan kinerja yang diperlukan.
3. Kesepakatan Kinerja
Kesepakatan kinerja adalah perjanjian tertulis antara atasan dan bawahan yang menetapkan tujuan kinerja yang diharapkan, standar kinerja yang harus dicapai, dan tindakan yang diambil jika standar tidak tercapai.
Kesepakatan kinerja membantu memastikan bahwa semua pihak memahami tanggung jawab dan ekspektasi mereka, dan memfasilitasi komunikasi yang jelas.
4. Laporan Akuntabilitas
Laporan akuntabilitas adalah dokumen yang memuat informasi tentang pencapaian tujuan, kegiatan, dan hasil kinerja organisasi.
Laporan ini dapat mencakup informasi keuangan, operasional, atau sosial, tergantung pada jenis organisasi dan kepentingan pemangku kepentingan.
Laporan akuntabilitas membantu memastikan bahwa organisasi terbuka dan transparan dalam pelaporan kinerjanya kepada publik dan pemangku kepentingan lainnya.
5. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah proses yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja individu atau departemen terhadap tujuan kinerja yang telah ditetapkan.
Penilaian kinerja dapat digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan individu atau departemen, menetapkan kebutuhan pelatihan dan pengembangan, dan mengidentifikasi peningkatan kinerja yang diperlukan.
Penilaian kinerja membantu memastikan bahwa individu dan departemen bertanggung jawab atas kinerjanya dan memberikan masukan untuk perbaikan di masa depan.
Contoh Akuntabilitas
Di bawah ini, ada 6 contoh akuntabilitas yang biasanya diterapkan dalam perusahaan.
1. Karyawan Bertanggung Jawab Atas Stok Barang
Karyawan yang memiliki tanggung jawab untuk mengurus stok barang harus memenuhi tanggung jawabnya dengan menulis laporan stok barang setiap akhir bulan.
2. Tanggung Jawab Manajer Cabang
Manajer cabang bertanggung jawab atas segala permasalahan dan kondisi di outlet-nya. Adapun tanggung jawab manajer cabang mencakup perkembangan bisnis outlet dan memberikan laporan pada manajer pusat.
3. Customer Service Bertanggung Jawab Atas Pelanggan
Customer service bertanggung jawab melayani pelanggan dengan baik. Seorang CS perlu melayani dengan tutur kata, pilihan kalimat, serta solusi terbaik agar konsumen puas dan hubungan perusahaan dengan konsumen tetap terjaga.
4. Tanggung Jawab Staf Pemasaran
Staf pemasaran memiliki tanggung jawab untuk menjual dan memasarkan produk. Selain itu, staf pemasaran juga bertanggung jawab untuk menulis laporan penjualan sesuai periodenya agar kemudian kinerjanya dapat dievaluasi.
5. Akuntan Bertanggung Jawab Atas Laporan Keuangan
Akuntan bertanggung jawab untuk menulis laporan keuangan yang transparan, sesuai data tanpa dimanipulasi maupun dicurangi. Apabila akuntan membuat kesalahan, maka hal tersebut akan berdampak pada finansial perusahaan.
6. Tanggung Jawab Pelaku Bisnis Bidang Jasa
Pelaku bisnis bidang jasa memiliki tanggung jawab untuk memberikan layanan terbaik yang dikehendaki konsumen. Apabila konsumen menerima layanan buruk maupun hasilnya tidak sesuai dengan yang diinginkan, maka hal tersebut akan berdampak pada citra perusahaan.
Itulah penjelasan mengenai pengertian akuntabilitas, tujuan utama, jenis, hingga contoh-contohnya. Semoga dengan artikel di atas, Anda dapat menerapkan akuntabilitas dalam perusahaan. Sampai jumpa di artikel RedERP lainnya!