Setelah sebuah produk dibuat, tentu produk tersebut tidak dengan begitu saja bisa sampai ke tangan konsumen. Ia perlu melewati berbagai alur pengiriman barang sebelum akhirnya sampai ke tangan konsumen.
Bisa dikatakan, proses tersebut sangatlah panjang dan melibatkan berbagai pihak di dalamnya. Mulai dari penyerahan barang, penyortiran, pendistribusian hingga sampai ke tangan pelanggan. Tahapan tersebut perlu dipenuhi agar barang terdistribusi dengan baik dan bisa memenuhi permintaan konsumen.
Pada proses pengiriman barang, diperlukan persiapan berupa pengecekkan barang, dan pengemasan barang untuk memastikan kelayakan dan keamanan barang. Sehingga menjaga agar barang tidak rusak pada saat pengiriman.
Dengan proses yang begitu panjang, maka tidak heran bila saat ini sudah banyak produsen dan distributor yang menggunakan teknologi untuk mempermudah dan menyederhanakan sistem pengiriman barang.
Sudah penasaran dengan alur pengiriman barang? Artikel dari RedERP akan mengulas mengenai alur pengiriman barang dari produsen hingga ke konsumen. Simak penjelasannya, ya!
Saluran Distribusi Barang ke Tangan Konsumen
Di dalam proses distribusi barang setelah diproduksi, barang akan melalui berbagai saluran distribusi. Sampai pada akhirnya akan sampai ke tangan konsumen. Setidaknya ada tiga saluran dalam distribusi barang dari produsen ke konsumen.
1. Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Pada proses ini, produsen mengandalkan agen untuk menyalurkan barang atau produknya ke pedagang besar. Setelah itu, pedagang besar akan menjual produk ke pengejar yang akhirnya sampai ke tangan konsumen.
2. Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Pada proses ini produsen akan memasarkan produknya ke pedagang besar dan dilanjutkan dengan menjual ke pengecer. Setelah itu, pengecer akan menjual barang ke konsumen. Pada dasarnya proses ini merupakan pola yang umum karena kerap terjadi di pasar.
3. Produsen – Konsumen
Pada alur proses pengiriman barang ini, konsumen dapat membeli produk langsung dari produsen tanpa melewati tahap apapun. Oleh karena itu, alur ini sering disebut sebagai distribusi langsung karena konsumen bisa langsung membeli produk dari produsen.
Baca Juga: Mengapa Penting Melakukan Manajemen Logistik
Alur Pengiriman Barang Sampai ke Tangan Konsumen
Proses pengiriman barang dari produsen ke konsumen sebenarnya memiliki proses yang tidak instan. Masih memerlukan tahapan-tahapan pengiriman barang agar produk bisa sampai ke tangan konsumen.
Ada beberapa tahapan dalam alur pengiriman barang hingga sampai ke tangan konsumen, antara lain:
1. First-Mile
First mile adalah suatu langkah pertama dalam proses pengiriman barang. Tahapan ini merupakan perpindahan barang dari pabrik atau produsen ke gudang sortir. Walaupun begitu, tahapan first mile ini dapat berbeda-beda tergantung pada industri atau perusahaannya.
Seperti toko retail yang mengartikan tahap ini sebagai perpindahan barang dari pemasok yang dikirimkan ke gudang, dan industri manufaktur yang mengartikan tahapan ini sebagai perpindahan barang dari pabrik ke gudang.
Pada intinya, semakin banyak barang yang diproses maka akan memengaruhi besarnya biaya yang dibutuhkan, seperti memperbesar kapasitas gudang penyimpanan barang dan lain-lain.
2. Middle-Mile
Pada tahapan ini, barang yang telah disortir di gudang selanjutnya akan didistribusikan ke distributor melalui jalur pengiriman darat, laut atau udara. Selanjutnya barang akan disalurkan ke toko-toko yang telah bekerjasama dengan distributor hingga sampai di tangan konsumen.
3. Last-Mile
Seperti namanya, last mile adalah tahap akhir dari proses rantai pasok. Pada fase ini, barang yang dikirim ke toko dapat diantar langsung ke tujuan akhir atau lokasi pelanggan. Anda juga dapat membeli barang di toko dan mengaksesnya secara langsung ke produsen.
Perusahaan juga harus dapat memperhatikan banyak hal saat membangun alur penjualan, seperti bagaimana mengelola pengiriman barang dengan benar sehingga semua produk yang keluar selalu dihitung biayanya dengan benar.
Pantau Alur Proses Pengiriman Barang Dengan Software ERP RedERP
Di dalam proses pengiriman barang hingga sampai ke tangan konsumen melibatkan prosedur dan proses yang panjang. Di mana, dari sisi produsen pengiriman barang ini akan ada perpindahan rantai pasok ke gudang.

Tentu dengan adanya perpindahan stok dari satu tempat ke tempat lain, sebagai produsen Anda memerlukan sebuah sistem yang dapat membantu pengelolaan dan pemantauan secara real time.
Selain memerhatikan perpindahan stok yang ada, Anda juga harus mengetahui dengan pasti apakah barang benar-benar sampai ke tangan konsumen atau tidak, guna memastikan kepuasan mereka.
Untuk hal itu, Anda tidak perlu menggunakan banyak tools, cukup menggunakan satu tools saja Anda sudah dapat menyederhanakan proses perpindahan stok dan proses pengiriman di bisnis Anda. Yang Anda butuhkan hanyalah software ERP dari RedERP.
Di software RedERP, terdapat modul Inventory yang bisa digunakan untuk memantau pengiriman dan masuknya barang ke area gudang. Serta ada juga fitur Inventory Movement, yang membantu perusahaan untuk mengetahui perpindahan barang dari gudang secara otomatis dan real time.
Dengan software Inventory RedERP ini, Anda bisa tahu stok barang apa saja yang sudah masuk tahap distributor dan mengecek juga persediaan barang yang masuk stock opname.
Lalu, untuk memastikan pengiriman barang benar-benar sampai ke tangan konsumen, software ERP RedERP menawarkan modul CRM yang memiliki fitur Shipping Management. Seperti namanya, fitur ini membantu perusahaan untuk mengatur alur pengiriman barang.
Dengan fitur Shipping Management, perusahaan juga bisa menghindari kesalahan data barang dan adanya barang menumpuk di gudang. Sehingga, aliran produk ke tangan konsumen lebih lancar dan menjaga kepuasan mereka.
Tunggu apa lagi? Gunakan Software Inventory dan CRM dari RedERP sekarang juga!