Amortisasi adalah suatu proses akuntansi memegang peranan yang signifikan dalam memperoleh informasi tentang kondisi aset dan laporan keuangan suatu bisnis.
Dalam dunia bisnis, aset tetap seperti gedung, mesin, kendaraan, dan peralatan yang merupakan investasi jangka panjang akan memberikan manfaat kepada perusahaan selama beberapa tahun.
Namun, seiring berjalannya waktu, nilai aset tetap ini akan mengalami penyusutan karena penggunaan, keausan, dan kemajuan teknologi.
Lantas, apakah penerapannya memberikan manfaat untuk keberlangsungannya sebuah bisnis bagaimana metode yang tepat digunakan? Simak penjelasannya pada artikel RedERP dibawah ini hingga akhir, ya!
Apa Itu Amortisasi
Amortisasi adalah metode akuntansi yang digunakan untuk mengalokasikan biaya aset tetap ke dalam periode akuntansi selama masa manfaat aset tersebut.
Dengan menggunakan metode ini, perusahaan dapat mencatat pengurangan nilai aset tetap dan menyajikannya secara lebih realistis dalam laporan laba rugi dan neraca.
Proses amortisasi mengalokasikan biaya aktiva tak berwujud dengan secara berkala mengurangi kewajiban pembayaran pokok dan bunga hingga akhirnya pinjaman tersebut terbayar setelah mencapai batas waktu atau masa jatuh tempo.
Di dalam keuangan, amortisasi memiliki arti proses mengurangi atau melunasi utang atau pinjaman dengan pembayaran cicilan tetap dalam jangka waktu tertentu. Pembayaran cicilan ini terdiri dari bagian pokok utang dan bunga yang harus dibayar.
Seiring berjalannya waktu, bagian pokok utangnya akan berkurang, dan pembayaran bunga akan dihitung berdasarkan sisa utang yang belum dilunasi.
Perbedaan Amortisasi dan Depresiasi
Amortisasi dan depresiasi memiliki perbedaan. Amortisasi berfungsi untuk mencerminkan nilai aset perusahaan ketika akan dijual kembali. Ia juga terkait dengan aktiva tak berwujud, seperti hak paten, merek dagang, goodwill, dan hak cipta.
Sementara itu, depresiasi berfungsi untuk memfasilitasi perusahaan dalam menghasilkan ataupun mempertahankan pendapatan dari aset berwujud selama periode tertentu. Depresiasi terkait dengan aktiva tetap fisik, seperti bangunan, mesin, kendaraan, dan peralatan.
Fungsi Penting Amortisasi dalam Bisnis
Amortisasi adalah cara yang dipilih serta digunakan untuk menjadi acuan terhadap nilai kembali yang didapatkan dari aset tak berwujud. Perhitungan ini bermanfaat dalam menyusun laporan keuangan perusahaan sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Dalam bidang peminjaman, amortisasi bermanfaat untuk mengevaluasi berbagai opsi pinjaman dan mengukur biaya aktual dari produk yang akan dipinjam atau dibeli.
Tak hanya itu, bagi perusahaan, memiliki fungsi penting bagi perusahaan dalam memprediksi kondisi laporan keuangan. Selain itu, juga memberikan informasi berkala tentang jumlah utang yang dimiliki perusahaan. Beberapa fungsi lain meliputi:
1. Menyediakan kejelasan mengenai jumlah pembayaran bunga dan pinjaman pokok.
2. Memperhitungkan nilai jual kembali dari aset, sehingga perusahaan bisa meraih keuntungan.
3. Menyusun jadwal pembayaran utang dan bunga dengan lebih terstruktur.
4. Mengurangi beban pajak pada tahun berjalan.
5. Membuat laporan keuangan menjadi lebih terstruktur dan jelas.
6. Mengurangi risiko akumulasi utang dalam bisnis.
Contoh Praktik Amortisasi
Contoh amortisasi dalam perusahaan dapat ditemukan pada penggunaan aktiva tak berwujud seperti hak paten atau merek dagang. Misalnya, perusahaan ABC membeli hak paten untuk produk inovatif yang dimilikinya dengan biaya sebesar $100.000. Hak paten ini memiliki masa manfaat selama 10 tahun sebelum berakhir.
Dengan menggunakan metode amortisasi garis lurus, perusahaan ABC akan mengalokasikan biaya hak paten tersebut secara merata selama masa manfaatnya. Perhitungan amortisasi untuk hak paten tersebut adalah:
1. Biaya hak paten = $100.000
2. Masa manfaat hak paten = 10 tahun
3. Biaya amortisasi per tahun = Biaya hak paten / Masa manfaat hak paten
4. Biaya amortisasi per tahun = $100.000 / 10 = $10.000
Dengan demikian, perusahaan ABC akan mencatat biaya amortisasi sebesar $10.000 setiap tahun dalam laporan keuangan selama 10 tahun.
Proses amortisasi ini memungkinkan perusahaan untuk mencerminkan secara adil biaya penggunaan hak paten dalam periode akuntansi yang relevan.
Selain itu, penggunaan metode ini juga membantu perusahaan dalam menghitung laba rugi yang lebih akurat dan mengukur nilai aset tak berwujud tersebut seiring berjalannya waktu.
Baca Juga: Jenis, Fungsi, dan Rumus Rasio Keuangan, Seperti Apa?
Metode dan Cara Penghitungan Amortisasi
Terdapat beberapa metode amortisasi yang umum digunakan dalam akuntansi untuk mengalokasikan biaya aset tak berwujud selama masa manfaatnya. Berikut adalah dua metode tersebut:
1. Metode Garis Lurus (Straight-Line Method)
Metode ini adalah metode amortisasi yang paling sederhana dan sering digunakan. Dalam metode ini, biaya aset tak berwujud dibagi rata ke dalam jumlah yang sama selama masa manfaatnya.
Dalam metode garis lurus, nilai amortisasi tetap konstan setiap tahun, dan setelah masa manfaat berakhir, nilai sisa dari aset menjadi nol. Mari kita lihat contoh perhitungan amortisasi dengan metode garis lurus untuk sebuah aset tak berwujud.
Contoh:
Perusahaan XYZ membeli hak cipta untuk produk inovatif dengan biaya sebesar $60,000. Masa manfaat hak cipta ini adalah 6 tahun, dan perusahaan memilih metode garis lurus untuk mengalokasikan biaya amortisasi.
Biaya amortisasi per tahun dihitung dengan membagi biaya aset dengan masa manfaatnya.
Biaya Amortisasi per tahun = $60,000 / 6 tahun = $10,000
Dalam metode garis lurus, nilai amortisasi akan tetap konstan setiap tahunnya.
2. Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method)
Metode saldo menurun adalah salah satu metode amortisasi yang umum digunakan untuk mengalokasikan biaya aset tak berwujud selama masa manfaatnya.
Dalam metode ini, biaya amortisasi dihitung berdasarkan persentase tetap dari nilai buku yang tersisa setiap tahunnya. Mari kita lihat contoh perhitungan dengan metode saldo menurun untuk sebuah aset tak berwujud.
Contoh:
Perusahaan ABC membeli hak paten dengan biaya sebesar $50.000. Masa manfaat hak paten ini adalah 5 tahun, dan perusahaan memilih metode saldo menurun dengan tingkat depresiasi sebesar 40% per tahun.
1. Menentukan Persentase Depresiasi
Tingkat depresiasi yang telah ditentukan adalah 40% per tahun.
2. Perhitungan Amortisasi Tahun Pertama
Amortisasi tahun pertama dihitung dengan mengalikan nilai buku awal aset dengan persentase depresiasi. Amortisasi Tahun Pertama = $50,000 x 40% = $20,000
3. Perhitungan Nilai Buku Akhir Tahun Pertama
Nilai buku akhir tahun pertama dihitung dengan mengurangi amortisasi tahun pertama dari nilai buku awal. Nilai Buku Akhir Tahun Pertama = $50,000 – $20,000 = $30,000
4. Perhitungan Amortisasi Tahun Kedua
Amortisasi tahun kedua dihitung dengan mengalikan nilai buku akhir tahun pertama dengan persentase depresiasi yang sama. Amortisasi Tahun Kedua = $30,000 x 40% = $12,000
5. Perhitungan Nilai Buku Akhir Tahun Kedua
Nilai buku akhir tahun kedua dihitung dengan mengurangi amortisasi tahun kedua dari nilai buku akhir tahun pertama. Nilai Buku Akhir Tahun Kedua = $30,000 – $12,000 = $18,000
6. Lanjutkan perhitungan untuk tahun-tahun selanjutnya hingga mencapai masa manfaat aset atau nilai sisa yang telah ditentukan sebelumnya.
Hitung Amortisasi Bisnis Lebih Mudah dengan Software Akuntansi RedERP
Perhitungan amortisasi menjadi kegiatan yang akan dilakukan secara berkala dalam bisnis. Hal ini penting untuk menilai aset yang dimiliki perusahaan.
Melakukannya dengan cara-cara manual akan sangat menyita waktu dan tidak efektif. Dengan proses yang panjang, pastinya Anda tidak bisa menyelesaikan tugas ini dalam satu waktu.
Untuk mempermudah Anda, sudah saatnya Anda menggunakan Software Akuntansi RedERP.
Software Akuntansi RedERP mendukung bisnis Anda untuk mendigitalisasi dan otomatisasi sistem akuntansi dan pembuatan jurnal keuangan. Dengan fitur yang lengkap, segala proses pencatatan keuangan dan aset dapat terkelola dengan baik. Sehingga akan memudahkan dalam pembuatan jurnal atau buku besar.
Dengan sistem yang akurat, kesalahan manusia dalam penghitungan keuangan perusahaan pun bisa diminimalisir. Hasilnya, pencatatan keuangan bisnis lebih cepat dan akurat.
Tunggu apalagi? Ayo segera kunjungi dan hubungi call center kami sekarang juga untuk ajukan demo gratisnya!