Table of Contents
Table of Contents

Aset Adalah: Pengertian, Karakteristik, dan Strategi Efektif Menjaganya

aset adalah

Aset adalah salah satu komponen penunjang bisnis perusahaan yang terbilang sangat krusial. Maka dari itu, keberadaan aset perlu dikelola semaksimal mungkin agar bisnis dapat berkembang secara konsisten ke arah yang progresif. 

Pengelolaan aset yang tepat harus didasari oleh pemahaman dan wawasan memadai. Hal ini penting supaya pelaksanaan pengelolaan aset nantinya mampu dilakukan secara optimal dan tepat sasaran.

Untuk memperdalam pemahaman Anda terkait apa itu aset dan pengelolaannya, berikut RedERP telah merangkum wawasan mengenai seluk-beluk aset pada artikel di bawah ini.

Simak dan pahami dengan saksama, ya!

 

Pengertian Aset

Aset adalah sumber daya atau benda apapun milik individu maupun perusahaan yang mempunyai nilai ekonomis. Kehadiran aset dimanfaatkan untuk memperoleh profit, menghasilkan arus kas masa depan, hingga mengurangi biaya bisnis. 

Sedangkan, total aset adalah pengukuran atas jumlah aset atau kekayaan milik suatu individu maupun perusahaan pada laporan keuangan.

Apabila nilai total aset yang dimiliki individu atau perusahaan tergolong besar, maka kondisi finansial individu atau perusahaan dinilai sehat dan memiliki kinerja bisnis baik.

Kondisi tersebut mampu menumbuhkan daya tarik tersendiri bagi para investor untuk menanamkan modal kepada individu atau perusahaan tersebut.

Oleh karena itu, kehadiran aset terbilang sangat penting. Selain selain mampu membantu perusahaan dalam memperoleh profit semaksimal mungkin, aset juga berperan dalam menggaet minat investor terhadap bisnis suatu individu ataupun perusahaan.

 

Ciri-ciri Aset

Aset mempunyai sejumlah ciri-ciri yang bisa dipahami sebagai berikut:

  • Memiliki nilai manfaat ekonomi untuk masa kini dan masa depan, baik secara langsung ataupun tidak langsung kepada arus kas perusahaan.
  • Kepemilikan aset perusahaan bisa diperoleh atas hasil pembelian di pasar atau pemberian hadiah.
  • Aset merupakan sumber daya yang dikendalikan oleh entitas.
  • Entitas bertanggung jawab atas risiko dan manfaat aset.
  • Dalam pembukuan, hanya aset berstatus kepemilikan sekarang yang diakui dalam pembukuan.
  • Memiliki 2 bentuk yaitu berwujud (tangible) dan tidak berwujud (intangible).
  • Memiliki kemampuan untuk dijual ataupun ditukar.
  • Aset umumnya tercantum dalam suatu neraca.
  • Pengelolaannya dilakukan melalui alat pelacakan aset.
  • Suatu aset masih dapat diakui selama perusahaan masih mempunyai hak kuasa atas asetnya.
  • Dalam dunia akuntansi keuangan, aset tidak selalu memiliki judul.

 

Baca Juga: Dampak Software Asset Management bagi Perusahaan

 

Jenis-jenis Aset 

Aset setidaknya digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu berdasarkan status konversinya, bentuknya, dan pemanfaatannya. Adapun penjelasan mengenai ketiga jenis aset tersebut ialah sebuah berikut.

 

Berlandaskan Status Konversinya

Berdasarkan status konversinya, ada dua aset yaitu aset lancar dan aset tetap. Inilah penjelasan kedua aset tersebut.

 

  1. Aset Lancar (Current Assets)

Aset lancar adalah benda atau barang kekayaan individu atau perusahaan yang bersifat sementara dan mempunyai siklus konversi cukup singkat, yaitu kurang dari 1 tahun.

Maksud dari siklus konversi adalah rentang waktu aset untuk dapat diubah menjadi uang atau kas. Dengan aset lancar, perusahaan dapat membiayai beban bea operasional harian maupun pengeluaran bisnis bersifat jangka panjang.

Contoh dari aset lancar antara lain uang tunai, reksadana, rekening pasar uang, sekuritas yang dipasarkan, piutang usaha, persediaan barang atau produk di gudang, pembayaran di muka (down payment), pendapatan menyusul (accrued receivable), dan wesel tagih (notes receivable).

 

  1. Aset Tetap (Fixed Assets)

Sebaliknya, aset tetap adalah barang maupun benda milik individu maupun perusahaan yang memiliki siklus konversi lebih panjang atau di atas satu tahun.

Oleh karena itu umumnya jenis aset ini tidak dijual, melainkan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi, baik yang bersifat personal ataupun bisnis. 

Contoh dari aset tetap di antaranya tanah dan bangunan, mesin produksi, kendaraan distribusi, hingga peralatan atau perlengkapan komputer. 

 

Berlandaskan Bentuknya 

Aset terbagi menjadi dua berdasarkan bentuknya. Penjelasan dari pembagian aset berdasarkan bentuknya adalah berikut ini.

 

  1. Aset Berwujud (Tangible Assets)

Aset berwujud merupakan sebutan bagi setiap benda milik suatu individu atau perusahaan yang mempunyai wujud fisik nyata. Artinya, keberadaannya bisa dilihat secara jelas dan dirasakan oleh panca indera.

Benda-benda seperti mesin, kendaraan, peralatan kantor, uang tunai, inventaris, tanah, dan persediaan barang di gudang tergolong sebagai aset berwujud.

 

  1. Aset Tidak Berwujud (Intangible Assets)

Sedangkan aset tidak berwujud adalah benda atau barang yang tidak memiliki wujud. Walaupun begitu, keberadaannya dianggap dan dilindungi secara sah oleh hukum.

Adapun contoh dari aset tidak berwujud antara lain hak paten, hak cipta, hak intelektual, merek dagang, niat baik, dan lain sebagainya.

 

Berlandaskan Pemanfaatannya

Terakhir adalah jenis aset berdasarkan pemanfaatannya. Di bawah ini merupakan penjelasan dari aset yang dibagi berlandaskan pemanfaatannya.

 

  1. Aset Operasional (Operating Assets)

Sesuai namanya, aset operasional merupakan benda atau barang yang diperuntukkan untuk menunjang aktivitas operasional bisnis perusahaan.

Misalnya uang tunai, peralatan kantor, mesin produksi, kendaraan distribusi, dan bangunan.

 

  1. Aset Non-operasional (Non-operating Assets)

Kebalikannya, aset non-operasional adalah barang dan benda yang dimanfaatkan oleh pemiliknya untuk mendapatkan keuntungan di luar kegiatan operasional bisnis harian.

Tanah kosong, surat berharga, bunga deposito, dan investasi jangka pendek termasuk dalam kategori aset non-operasional.

 

Baca Juga: Memahami Perbedaan Aset Bergerak dan Tidak Bergerak

 

Sifat-sifat Aset

Guna meningkatkan kemampuan dalam mengelola suatu aset, Anda juga perlu mengetahui berbagai sifat aset, sebagaimana yang disebutkan pada poin-poin di bawah ini.

  • Menyimpan nilai ekonomi: Nilai ekonomi yang dimaksud adalah berupa manfaat dan daya guna baik untuk perorangan ataupun perusahaan.
  • Bersumber dari aktivitas transaksi masa lalu: Sebuah benda dapat dikategorikan sebagai aset apabila diperoleh dari hasil transaksi masa lalu. Jadi, apabila suatu benda diperoleh dari kegiatan transaksi yang dilakukan dalam kurun waktu dekat, maka tidak dapat disebut sebagai aset.
  • Memiliki tuan atau pemilik: Aset bukanlah benda yang tidak bertuan, melainkan mempunyai status kepemilikan penuh baik perorangan maupun perusahaan. Ada baiknya jika aset memiliki sertifikat kepemilikan agar hak kuasanya dapat diakui secara sah oleh hukum.
  • Mampu menghasilkan keuntungan atau profit bagi pemiliknya: Pemilik aset bisa mendapatkan keuntungan atau profit lewat berbagai cara, contohnya melalui penjualan aset, pemanfaatan aset untuk kegiatan operasional bisnis, hingga penyewaan aset.

 

Panduan Mengklasifikasikan Aset 

Apabila Anda masih bingung dalam mengklasifikasikan berbagai jenis aset, simak tips di bawah ini secara cermat, ya!

 

  1. Berpacu pada Likuiditas Aset

Cara pertama dalam mengklasifikasikan aset adalah dengan berpacu pada status likuiditasnya. Pengklasifikasian melalui pendekatan likuiditas adalah penggolongan yang mengacu pada kemampuan aset apapun dalam menghasilkan uang tunai saat dikonversi tanpa kehilangan nilai pasarnya.

Contohnya uang tunai, tabungan, saham, obligasi, dan jenis investasi tertentu lainnya. 

 

  1. Golongkan Berdasarkan Fungsinya

Cara selanjutnya adalah dengan mengklasifikasikan suatu aset berdasarkan tata kelola perusahaan dalam memanfaatkannya.

Klasifikasi tersebut bisa dilakukan ke dalam tiga kategori, yaitu:

  • Inventaris: Segala barang atau benda yang berfungsi untuk digunakan sebagai penunjang operasi bisnis maupun produk yang ingin dijual perusahaan, misalnya stok pakaian belum terjual di gudang persediaan.    
  • Aset yang dimiliki untuk dijual: Barang atau produk milik suatu perusahaan yang ingin dijual namun untuk lokasi di luar operasi bisnis regulernya, contohnya penjualan pakaian di toko retail pebisnis lain yang sudah terikat kerja sama.
  • Properti investasi: Tanah dan bangunan tergolong sebagai aset properti investasi, karena memiliki fungsi untuk dijual maupun disewa kepada pihak lain demi memperoleh profit.

 

  1. Tentukan Bentuk Wujudnya

Cara terakhir dalam mengklasifikasikan jenis aset adalah dengan menentukan bentuk wujudnya.

Cara ini bisa dilakukan secara mudah lewat pemanfaatan dua panca indera Anda, yaitu penglihatan dan peraba. Klasifikasi ini membuat aset terbagi menjadi aset berwujud dan aset tidak berwujud.

 

Cara Mengetahui Nilai Suatu Aset

Untuk mengetahui atau menentukan nilai atas suatu aset. Anda bisa mengikuti panduan singkat pada penjelasan berikut ini.

  1. Menghitung biaya historis atau biaya aset ditambah biaya perbaikan terlebih dahulu.
  2. Menentukan besaran penyusutan aset dengan mengurangkan nilai jual kembali item atau aset dari biaya aslinya.
  3. Menghitung nilai aset dengan mengurangi akumulasi penyusutan dari biaya historis.

 

Baca Juga: Memahami Siklus Manajemen Aset dan Tips Melakukannya dalam Perusahaan

 

Contoh Aset 

Supaya Anda dapat lebih memahami tentang aset, berikut deretan contoh aset yang digolongkan berdasarkan jenisnya.

 

Aset Pribadi 

Setiap barang berwujud atau tidak berwujud yang dimanfaatkan oleh individu untuk membantu pembiayaan hidup sehari-hari. Selain itu, aset pribadi juga diperuntukkan untuk menghasilkan pendapatan dan membayar utang.

Adapun aset pribadi memiliki potensi untuk mengalami kerusakaan, kehilangan, ataupun dicuri:

  • Perhiasan
  • Uang tunai
  • Perabot rumah tangga
  • Kendaraan
  • Surat obligasi
  • Real estate
  • Dana pensiun
  • Ekuitas rumah
  • Saham
  • Rekening pasar uang
  • Rekening giro dan tabungan
  • Bangunan atau properti
  • Surat tanah
  • Kapal yacht

 

Aset Bisnis Lancar

Aset lancar adalah setiap barang atau item yang dapat diubah oleh perusahaan menjadi uang tunai dalam kurun waktu setahun. 

Contohnya adalah sebagai berikut:

  • Kas atau uang tunai
  • Surat-surat berharga
  • Piutang usaha
  • Peralatan kantor yang disewakan
  • Rekening bank
  • Asuransi pembayaran
  • Wesel tagih
  • Royalti
  • Saham
  • Bahan Baku
  • Deposito jangka pendek
  • Obligasi jangka pendek
  • Emas atau logam mulia
  • Biaya down payment atau bea dibayar di muka
  • Stok barang perusahaan yang belum terjual

 

Aset Bisnis Tidak Lancar

Berbanding terbalik, aset bisnis tidak lancar atau tetap membutuhkan waktu yang relatif lama agar dapat dicairkan atau diperdagangkan. Aset jenis ini juga tidak bisa diukur dalam satuan nilai mata uang seperti aset bisnis lancar. 

Contohnya adalah sebagai berikut:

  • Niat baik
  • Hak kepemilikan
  • Kekayaan intelektual
  • Perjanjian waralaba
  • Nama domain
  • Hak cipta
  • Merek Dagang
  • Masthead surat kabar
  • Kontrak pemasok
  • Hak Paten
  • Lisensi penyiaran
  • Goodwill
  • Hak pemasaran
  • Teknologi atau bisnis yang dipatenkan seperti perangkat lunak komputer, basis data, dan rahasia dagang
  • Materi video dan audio-visual meliputi program televisi, gambar bergerak, dan lain sebagainya.

 

Strategi Menjaga Aset Perusahaan

Apabila Anda masih kebingungan perihal menjaga aset secara tepat, berikut ini 3 strategi efektif yang bisa Anda lakukan guna menjaga performa aset agar profit perusahaan di masa mendatang tetap progresif.

 

  1. Memahami Sejarah Aset Perusahaan

Langkah mendasar yang harus Anda lakukan ialah memahami terlebih dahulu history pengelolaan aset yang akan dijalankan bisnis perusahaan secara keseluruhan.

Dengan mengetahui dan memahami history pengelolaan aset bisnis perusahaan secara menyeluruh, proses perencanaan dan pengimplementasian strategi pengelolaan aset perusahaan dapat berjalan secara optimal dan mampu menghasilkan output yang tepat sasaran. 

Lebih detail mengenai perkembangan yang dimaksud, perusahaan harus memahami history aset dimulai dari tahap perencanaan (mengidentifikasi permintaan atas aset), tahap pengadaan (melakukan pembelian atau membangun suatu aset), dan tahap penghapusan (mengetahui umur ekonomis suatu aset). 

 

  1. Mengajukan Asuransi Atas Aset yang Dimiliki

Demi meningkatkan pengamanan aset bisnis yang dimiliki perusahaan, Anda bisa mengajukan asuransi atas aset-aset perusahaan melalui kerja sama dengan agen asuransi terpercaya di regional masing-masing.

Langkah ini bertujuan untuk mengantisipasi kejadian-kejadian tidak diinginkan yang bersifat merugikan perusahaan di masa mendatang, seperti bencana alam, pencurian, kerusuhan, dan sebagainya. 

 

  1. Menggunakan Software Manajemen Aset Termutakhir

Menggunakan software manajemen aset termutakhir merupakan langkah efektif terakhir yang bisa Anda terapkan dalam menjaga performa maupun nilai ekonomis suatu aset terhadap perusahaan. 

Lewat penggunaan software manajemen aset, pengelolaan internal aset bisnis perusahaan bisa jauh lebih efektif, efisien, dan optimal. Hal tersebut bisa terjadi mengingat software manajemen aset saat ini memiliki sistem operasi yang mampu menunjang aktivitas pengelolaan aset perusahaan secara konsisten.

 

Baca Juga: Peran Penting Enterprise Asset Management bagi Perusahaan

 

Optimalkan Pengelolaan Aset Perusahaan dengan Software Asset Management RedERP 

 

Software ERP
Software ERP

 

Pemanfaatan software aset adalah hal wajib dalam pengelolaan aset bisnis perusahaan. Sebab, software asset management masa kini telah dilengkapi beragam modul dan fitur bersifat solutif dan multifungsi.

 

Seperti Software Asset Management dari RedERP yang tidak hanya memiliki modul dan fitur berkualitas, namun juga telah menyediakan sistem operasi cerdas meliputi real time monitoring, integration system, dan automation process

Ketiga spesifikasi canggih di atas memungkinkan Anda untuk melakukan aktivitas pemantauan secara langsung, memudahkan akses antarmodul dalam sistem, serta mengotomatisasi pelaksanaan pengoperasian. Tentu saja, mobilitas operasi manajemen aset perusahaan Anda menjadi lebih tinggi dan efisien dengan output akhir yang optimal. 

Dengan software asset management RedERP, Anda bisa menjadwalkan waktu perawatan aset secara rutin dengan mudah. Anda pun dapat melaksanakan analisis mendalam terkait pengecekan dan pelaporan persentase depresiasi pada setiap aset perusahaan secara praktis.

Dengan demikian, seluruh aset Anda dapat tetap terjaga performanya dan memiliki umur pengoperasian lebih lama. Alhasil, Anda pun bisa mengoptimalkan penggunaan sekaligus memaksimalkan pengembalian atas aset bisnis perusahaan di masa depan. 

Pemanfaatan software asset management RedERP adalah langkah tepat dalam mencapai pengelolaan aset bisnis perusahaan yang lebih optimal, praktis, dan termutakhir. 

Segera hubungi kami melalui kontak yang tertera pada laman utama RedERP. Bersama kami, upaya peningkatan profitabilitas bisnis perusahaan akan jauh lebih praktis, efektif, dan modern!

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami