Istilah aset produktif tentunya sudah familiar di telinga masyarakat yang bekerja di bidang keuangan atau finansial. Sebab, istilah tersebut memiliki hubungan dengan keuangan perusahaan.
Pada dasarnya, aset produktif adalah suatu bentuk kekayaan yang dapat memberikan banyak keuntungan produktif bagi pemiliknya.
Oleh karena itu, setiap perusahaan tentunya akan mengumpulkan aset produktif untuk bisa mendapatkan keuntungan secara terus menerus.
Bagaimana penjelasan lebih lanjut dari aset produktif dalam dunia bisnis? Artikel dari RedERP ini akan menjelaskan tentang aset produktif untuk Anda. Simak ulasannya, ya!
Pengertian Aset Produktif
Aset produktif adalah suatu istilah akuntansi yang sering digunakan untuk menyebut barang milik perusahaan, baik fisik maupun nonfisik.
Secara singkat, aset produktif bisa diartikan sebagai bentuk kekayaan atau aset perusahaan yang dapat menghasilkan keuntungan.
Bentuk kekayaan tersebut dapat ditandai dengan nilai aset yang meningkat dari waktu ke waktu, sehingga harga jual yang dimiliki akan lebih besar dibanding harga beli.
Dengan artian, semakin lama aset ini disimpan, nilai keuntungannya akan semakin besar.
Perbedaan Aset Produktif dan Non Produktif
Jika pengertian aset produktif adalah suatu jenis kekayaan yang nilainya akan meningkat dari waktu ke waktu, maka aset non produktif memiliki pengertian yang sebaliknya.
Walaupun aset produktif juga memiliki potensi dalam penyusutan nilai jual, akan tetapi potensi penyusutan nilai tersebut masih lebih kecil dibanding aset konsumtif.
Perbedaan antara aset produktif dan aset non-produktif adalah sebagai berikut:
1. Aset Produktif
Aset produktif adalah aset yang mampu menghasilkan pendapatan atau keuntungan bagi pemiliknya. Aset ini biasanya digunakan untuk melakukan bisnis atau investasi dengan tujuan untuk menghasilkan laba atau pendapatan pasif.
Contoh aset produktif adalah properti yang disewakan, saham yang memberikan dividen, bisnis yang menghasilkan keuntungan, atau usaha franchise yang menghasilkan royalti.
2. Aset Non-Produktif
Aset non-produktif adalah aset yang tidak mampu menghasilkan pendapatan atau keuntungan secara langsung. Aset ini biasanya digunakan untuk konsumsi pribadi atau tujuan lain yang tidak terkait dengan penghasilan.
Contoh aset non-produktif adalah rumah tinggal pribadi, kendaraan pribadi, perhiasan, atau barang-barang konsumsi lainnya.
Penting untuk diingat bahwa perbedaan ini bersifat umum dan tergantung pada cara penggunaan dan tujuan pemilik aset.
Sebagai contoh, tanah pertanian yang tidak diolah dapat dianggap sebagai aset non-produktif, tetapi jika dimanfaatkan untuk pertanian atau dikonversi menjadi properti komersial, maka akan menjadi aset produktif.
Baca Juga: Apa Itu Depresiasi Aset Tetap? Ini Pengertian dan Metodenya
Jenis Aset Produktif
Ada dua jenis aset produktif yaitu berupa aset lancar dan aset tetap, berikut adalah penjelasannya, antara lain:
1. Aset Lancar
Jenis aset ini memiliki sifat yang mudah untuk ditukar ataupun dicairkan. Proses penukaran dan pencairan sepenuhnya menggunakan transaksi uang tunai.
Contoh aset lancar adalah kas, surat berharga, dan piutang dagang.
2. Aset Tetap atau Tidak Lancar Berwujud
Jenis aset ini tidak dapat diubah atau dicairkan dengan mudah. Alasannya karena aset ini tidak memiliki bentuk fisik. Contohnya yaitu kendaraan, mesin, dan bangunan.
3. Aset Tetap atau Tidak Lancar Tidak Berwujud
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bentuk dan bentuk aset dengan tipe tetap tidak dapat diubah. Secara umum, untuk aset tidak berwujud, sebagian besar hanya dapat dilakukan dalam bentuk dokumen.
Contohnya yaitu hak paten, hak cipta, dan merek dagang.
Manfaat Aset Produktif
Setelah mengetahui pengertian, kelebihan dan kekurangan serta beberapa sifat aset produktif, selanjutnya Anda perlu mengetahui tentang manfaat dari aset produktif, sebagai berikut:
1. Mempunyai Passive Income
Jika Anda memiliki aset produktif, tentunya Anda secara otomatis akan mendapatkan passive income atau pendapatan pasif.
Karena aset produktif memiliki nilai yang meningkat dari waktu ke waktu sehingga hal tersebut membuat perusahaan mendapatkan keuntungan.
2. Bisa Menjadi Cadangan Tabungan
Manfaat selanjutnya jika memiliki aset produktif adalah bisa menjadi cadangan tabungan yang tidak mudah untuk dicairkan.
Dengan pertambahan nilai aset produktif yang cenderung meningkat, tentunya keuntungan tersebut bisa digunakan untuk tabungan cadangan.
3. Menjaga Nilai Aset
Memiliki aset produktif akan membuat perusahaan menjaga nilai aset tersebut agar tetap berada di posisi tertinggi. Hal ini diperlukan agar nilai aset tidak turun hingga menyebabkan kerugian.
Contoh Aset Produktif
Pada dasarnya, hal apapun bisa menjadi aset produktif ketika barang fisik maupun nonfisik tersebut memiliki nilai yang terus meningkat dari waktu ke waktu.
Selain itu, aset produktif bisa menjadi aset yang dapat menghasilkan keuntungan pasif bagi siapa saja yang memilikinya.
Berikut adalah contoh aset produktif, antara lain:
1. Rumah
Salah satu jenis dari aset produktif adalah rumah. Rumah merupakan salah satu kebutuhan primer bagi setiap manusia yang memiliki nilai yang terus meningkat seiring bertambahnya populasi manusia. Oleh karena itu rumah memiliki harga jual yang meningkat dari waktu ke waktu.
Dalam konteks perusahaan, maka aset produktif seperti rumah yang bisa dimiliki adalah bangunan kantor.
2. Tanah
Tanah juga merupakan aset produktif karena harga tanah akan meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu, dengan membeli tanah sebagai aset produktif Anda akan mendapat keuntungan pada saat menjualnya kembali.
3. Emas
Logam mulia atau emas adalah investasi yang tergolong praktis dan mudah dilakukan oleh siapa saja. Emas memiliki beberapa keunggulan, diantaranya adalah imbal hasil yang menjanjikan, minimal dalam jangka waktu lima tahun, mudah mencairkannya, dan harganya cenderung naik. Kalaupun turun, nilai turunnya tidak signifikan.
Baca Juga: Mau Usaha Properti? Ini Jenis-jenis dan Tips Memulainya
Kelola Aset Produktif Perusahaan dengan Software ERP
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, aset produktif cukup penting bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan secara terus menerus.
Oleh karena itu, aset produktif perlu dikelola dengan baik agar menghasilkan keuntungan yang maksimal.
Jika perusahaan Anda membutuhkan pengelolaan aset produktif, maka kelola aset produktif perusahaan dengan menggunakan Software ERP dari RedERP.

RedERP merupakan solusi yang tepat untuk manajemen operasional menjadi lebih mudah dan efektif.
Dengan modul Manajemen Aset dari RedERP, perusahaan dapat mengefektifkan pengelolaan aset mulai dari pemeliharaan, depresiasi, analisis, hingga pembuatan laporan melalui.
Tunggu apa lagi? Kelola aset produktif secara efektif melalui Software RedERP!