Aset merupakan salah satu elemen terpenting dalam operasional suatu perusahaan. Bagai harta berharga, aset memainkan peran krusial dalam mencapai tujuan bisnis dan menjaga kelangsungan operasional.
Namun, seiring berjalannya waktu, aset dapat mengalami penurunan kualitas dan performa jika tidak dikelola dengan baik. Di sinilah peran asset maintenance atau pemeliharaan aset muncul sebagai praktek vital dalam menjaga dan memperpanjang umur aset.
Artikel RedERP ini akan membahas pengertian, kebijakan yang terkait, serta penerapannya dalam konteks pengelolaan aset perusahaan.
Apa Itu Asset Maintenance?
Asset maintenance adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjaga agar aset-aset bisnis tetap dalam kondisi yang baik dan berfungsi dengan baik.
Banyak orang mengira bahwa “perawatan” hanya berarti “memperbaiki” sesuatu yang rusak, padahal sebenarnya kegiatan ini meliputi tindakan pencegahan agar tidak terjadi kerusakan yang memerlukan perbaikan.
Contoh dari asset maintenance bisa beragam tergantung pada jenis aset yang dimaksud. Misalnya, pada mesin-mesin manufaktur, maka maintenance melibatkan pemeriksaan rutin dan perbaikan jika diperlukan.
Untuk truk pengiriman, maintenance bisa sesederhana memastikan tangki bahan bakar selalu terisi penuh setiap hari dan kaca wiper tidak kehabisan cairan pembersih.
Begitu juga, seluruh fasilitas Anda memerlukan asset maintenance agar tetap berfungsi dengan baik, seperti memastikan suhu diatur dengan nyaman, ruang umum tetap bersih dan aman, serta bola lampu yang mati segera diganti.
Intinya, asset maintenance adalah langkah preventif untuk menjaga agar aset-aset bisnis tetap berfungsi optimal dan mengurangi risiko terjadinya kerusakan yang lebih parah.
Mengapa Asset Maintenance Penting?
Pemeliharaan aset penting karena hal itu membantu memperpanjang umur dan meningkatkan kinerja peralatan yang Anda miliki.
Misalnya, jika Anda memiliki mesin atau peralatan, dengan melakukan pemeliharaan yang baik, risiko kerusakan akan berkurang dan Anda tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk perbaikan.
Begitu juga dengan ruang kantor, jika Anda menjaga kebersihannya, lingkungan kerja akan lebih nyaman dan tim Anda bisa lebih produktif.
Jadi, dengan melakukan pemeliharaan aset dengan baik, fasilitas Anda akan berfungsi lebih baik dan juga lebih efisien secara biaya.
Kebijakan Pemeliharaan Aset
Berikut adalah 5 praktik terbaik dalam kebijakan pemeliharaan aset yang akan memastikan fasilitas Anda tetap dalam kondisi terbaik sambil menjaga biaya tetap rendah:
1. Kumpulkan Sebanyak Mungkin Data
Pengumpulan data yang komprehensif mengenai kondisi aset Anda merupakan langkah penting dalam kebijakan pemeliharaan.
Data ini mencakup informasi tentang masa pakai, riwayat perbaikan, dan indikator kinerja lainnya.
Dengan data yang akurat, Anda dapat mengidentifikasi tren dan merencanakan pemeliharaan yang tepat waktu, sehingga menghindari kerusakan besar dan biaya tak terduga.
2. Ikuti Jadwal Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan preventif adalah kunci untuk meminimalkan kerusakan dan memperpanjang masa pakai aset.
Dengan mengikuti jadwal pemeliharaan teratur, Anda dapat mendeteksi masalah kecil sebelum mereka berkembang menjadi masalah besar yang memerlukan biaya perbaikan yang lebih tinggi.
3. Investasikan Pada Tim dan Teknologi
Memiliki tim pemeliharaan yang terlatih dan terampil serta teknologi yang tepat adalah keharusan. Tim yang kompeten dapat melakukan pemeliharaan dengan lebih efisien dan efektif.
Teknologi canggih seperti asset tracking, sensor, dan perangkat otomatisasi dapat membantu dalam mendeteksi masalah secara dini, mengoptimalkan kinerja, dan mengurangi biaya operasional.
4. Terapkan Sistem Pelacakan Inventaris yang Efektif
Memiliki sistem pelacakan inventaris yang efektif membantu Anda memantau aset secara akurat. Dengan mengetahui jumlah, kondisi, dan lokasi aset, Anda dapat menghindari kehilangan atau pemborosan sumber daya yang berharga.
Sistem pelacakan yang teratur juga memudahkan perencanaan pemeliharaan dan penggantian aset yang tepat waktu.
5. Lacak KPI Pemeliharaan Aset
KPI (Key Performance Indicators) pemeliharaan aset membantu Anda menilai efektivitas kebijakan pemeliharaan yang telah diterapkan.
Beberapa KPI yang relevan termasuk tingkat pemeliharaan preventif, waktu rata-rata antara kegagalan aset, dan angka penggunaan aset.
Dengan melacak KPI ini, Anda dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan membuat perbaikan dalam kebijakan pemeliharaan Anda.
Dengan menerapkan praktik terbaik ini, Anda dapat memastikan bahwa fasilitas Anda tetap berada dalam kondisi terbaik sambil tetap mengendalikan biaya pemeliharaan secara efektif.
3 Tanda Anda Membutuhkan Rencana Pemeliharaan Aset
Dalam mengelola aset fisik, penting untuk memiliki rencana pemeliharaan yang baik.
Rencana pemeliharaan ini akan membantu Anda memastikan bahwa aset-aset yang Anda miliki tetap berfungsi dengan baik dan tidak mengalami masalah yang serius.
Tanpa rencana pemeliharaan yang tepat, Anda berisiko menghadapi berbagai masalah yang dapat menyebabkan biaya tinggi dan mengganggu produktivitas.
Berikut ini adalah tiga tanda bahwa Anda membutuhkan rencana pemeliharaan aset:
1. Biaya Perbaikan dan Kerusakan Meningkat
Jika Anda tidak melakukan pemeliharaan rutin, aset fisik akan semakin rusak dan kinerjanya menurun. Akibatnya, Anda harus mengeluarkan biaya tinggi untuk memperbaikinya.
Misalnya, Anda harus memanggil teknisi, memesan suku cadang dengan pengiriman cepat, dan produksi terhenti karena menunggu aset tersebut diperbaiki.
2. Waktu Henti yang Tidak Terencana
Waktu henti yang direncanakan biasanya tidak masalah karena Anda bisa mengatur waktu untuk perbaikan. Tetapi, jika aset tiba-tiba rusak, proses produksi akan terhenti tanpa rencana.
Hal ini dapat menyebabkan biaya tambahan karena perbaikan darurat tidak selalu termasuk dalam anggaran.
3. Aset Tua yang Cepat Rusak
Setiap aset memiliki batas umur, dan ketika aset menjadi tua, kemungkinan rusak juga semakin tinggi.
Jika kualitas dan kondisi aset semakin menurun, saatnya untuk membuat rencana pemeliharaan yang baik agar aset tetap berfungsi dengan baik.
Dengan membuat rencana pemeliharaan aset, Anda dapat menghindari biaya perbaikan yang tinggi, mengurangi waktu henti tidak terencana, dan memastikan aset tetap berfungsi dalam kondisi yang baik.
Baca Juga: Metode Depresiasi Aset Tetap Perusahaan
Pengelolaan Asset Maintenance Lebih Terencana dengan Software Asset Management RedERP
Asset maintenance adalah salah satu upaya yang dilakukan perusahaan untuk memastikan aset-aset yang ada dapat bekerja dengan baik dan tidak mengganggu proses produksi perusahaan.
Maka dari itu, melakukan perawatan aset menjadi hal penting dan harus dilakukan berkelanjutan. Untuk melakukannya dengan lebih mudah, perusahaan bisa menggunakan Software Asset Management RedERP.
Software Asset Management RedERP hadir dengan fitur Asset Maintenance yang sangat membantu pengelolaan aset perusahaan menjadi lebih terencana dan efisien.
Fitur ini memberikan kemudahan kepada karyawan dalam meninjau status pemeliharaan aset secara real–time, sehingga Anda dapat dengan cepat mengetahui apakah suatu aset memerlukan perbaikan atau pemeliharaan lebih lanjut.
Dengan informasi yang transparan dan akurat, karyawan dapat segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut atau penurunan kinerja aset.
Tidak hanya itu, kemampuan untuk menyusun penjadwalan pemeliharaan aset juga menjadi lebih mudah dan cepat berkat fitur yang dimiliki oleh Software Asset Management RedERP.
Para karyawan dapat dengan mudah mengatur jadwal pemeliharaan secara teratur berdasarkan kondisi, waktu operasional, dan prioritas. Penjadwalan ini juga dapat diotomatisasi, mengurangi risiko lupa atau terlewatnya pemeliharaan rutin.
Dengan adanya fitur Asset Maintenance dalam Software Asset Management RedERP, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan aset, memperpanjang umur pakai aset, dan mengurangi downtime yang tidak diinginkan.
Software Asset Management RedERP memberikan solusi yang tepat untuk meningkatkan kinerja perusahaan melalui manajemen aset yang lebih baik dan terintegrasi. Ayo ajukan demo gratis sekarang!
