Table of Contents
Table of Contents

B2B: Pengertian, Contoh, hingga Bedanya dengan B2C

b2b adalah

Istilah B2B adalah singkatan dari Business to Business, yang merupakan salah satu model bisnis yang menargetkan penjualan kepada bisnis secara langsung. Hal ini berbeda dengan B2C yang consumer centric.

Dengan perbedaan yang ada pada target pasar, tentu terdapat juga perbedaan dalam cara kerja, karakteristik, serta strategi dalam menjalankan bisnis ini.

Untuk memahami business to business lebih dalam, mari simak artikel RedERP di bawah ini!

 

 

Apa Itu B2B?

B2B adalah entitas yang memberikan dukungan atau menyediakan kebutuhan operasional kepada perusahaan lain untuk menjaga kelangsungan bisnis mereka.

Menurut pendapat ahli, Miletsky dan Smith (2009), B2B merujuk pada proses pemasaran bisnis yang melibatkan penjualan produk atau jasa kepada perusahaan lain.

Transaksi bisnis B2B umumnya lebih besar daripada B2C karena barang yang diperdagangkan bukan barang konsumen atau barang jadi.

 

Perbedaan B2B dan B2C

Terdapat beberapa perbedaan antara B2B dan B2C, berikut ini penjelasan lengkapnya.

 

1. Target Pasar

Perbedaan antara B2B dengan B2C adalah bahwa B2C memiliki target pasar konsumen langsung yang memakai produk. Bisnis ini akan sangat consumer centric

Perusahaan B2B memiliki target pasar yang berbeda, karena mereka langsung menyasar perusahaan yang membutuhkan pasokan bahan baku untuk proses produksi.

 

2. Jenis Transaksi

Dalam business to business, transaksi dilakukan antar perusahaan sebagai produsen serta konsumen. Biasanya transaksi B2B bertujuan untuk memenuhi supply chain bisnis lainnya.

Ini berbeda dengan B2C yang di mana transaksi terjadi antara perusahaan sebagai produsen dan langsung dengan konsumen.

 

3. Mekanisme Pembelian

Karena bertujuan untuk menunjang operasional bisnis lainnya, jumlah transaksi pada B2B bisa diprediksi dengan tepat.

Hal ini berbeda dalam B2C di mana transaksi jumlahnya sulit untuk diprediksi, karena sangat bergantung pada daya beli konsumen.

 

Karakteristik B2B

Business to business sendiri memiliki beberapa karakteristik yang melekat, seperti berikut ini:

  • Dalam konteks bisnis antar perusahaan, mitra dagang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang sama dan saling mengenal. Biasanya, pelaku bisnis sudah memiliki hubungan yang lama dan mereka bertukar informasi berdasarkan kebutuhan masing-masing. 
  • Pertukaran data dan informasi dalam transaksi business to business dilakukan secara teratur dengan menggunakan format yang disepakati bersama. Hal ini membantu menciptakan layanan dan standar yang seragam. 
  • Proses bisnis antar perusahaan membutuhkan waktu yang lama, kompleks, dan mahal karena penawaran dari perusahaan B2B harus melalui beberapa tahap persetujuan. 
  • Pembeli pasokan umumnya menuntut informasi yang lebih teknis, seperti spesifikasi dan harga bahan baku baru. 
  • Dalam model bisnis, ada peluang untuk melakukan negosiasi kontrak guna mengatur jumlah dan harga bahan baku yang disuplai.
  • Hubungan yang terjalin antara mitra bisnis dalam konteks B2B terjalin dalam jangka panjang.

 

Cara Kerja Bisnis B2B

Secara keseluruhan, ada empat langkah dalam cara kerja bisnis business to business yang perlu diperhatikan.

Berikut ini penjelasan mengenai empat langkah tersebut:

 

1. Mengirimkan Permintaan 

Perusahaan yang berencana untuk bekerja sama dan membeli produk secara grosir dan berkala dari perusahaan lain biasanya akan mengirimkan permintaan terlebih dahulu.

Permintaan tersebut dikirimkan kepada perusahaan yang menyediakan barang atau jasa yang ingin digunakan.

 

2. Mengirimkan Penawaran 

Setelah perusahaan penyedia barang atau jasa menerima purchase order dari perusahaan lain, mereka akan memberikan penawaran. Tahap ini merupakan awal dari proses negosiasi dalam transaksi bisnis B2B.

 

3. Negosiasi dan Kontrak 

Selanjutnya negosiasi terkait dengan permintaan pun diajukan guna mencapai kesepakatan.

Bila kesepakatan tercapai, barulah akan dibuat perjanjian kerja sama yang memuat secara rinci kesepakatan tersebut.

 

4. Kerja Sama 

Langkah terakhir dalam transaksi B2B adalah melaksanakan kerja sama sesuai dengan isi kontrak.

Perusahaan penyedia barang atau jasa akan menyuplai barang atau jasa kepada mitra bisnis sesuai dengan jumlah, harga, dan jangka waktu yang ditetapkan dalam perjanjian kerja sama.

 

Baca Juga: Ciri Lingkungan Bisnis yang Sehat, Seperti Apa?

 

Contoh Usaha B2B

Tidak sulit untuk melihat seperti apa business to business. Berikut adalah contoh-contoh usaha B2B yang diminati oleh pebisnis:

 

1. Supplier Bahan Mentah

Dalam industri barang jadi, permintaan akan pasokan bahan mentah sangat tinggi.

Supplier bahan mentah menjadi pilihan utama karena mereka dapat menawarkan harga partai atau borongan yang lebih murah. 

Contohnya adalah industri fashion dan food and beverage yang membutuhkan pasokan bahan baku yang konstan.

 

2. Layanan Pemasaran Produk

Dalam era digital saat ini, pemahaman tentang pemasaran digital menjadi penting bagi pelaku bisnis.

Namun, tidak semua perusahaan memiliki keahlian dalam hal ini. 

Salah satu solusinya adalah menggunakan layanan pemasaran produk, seperti content marketing dan social media marketing.

Melalui penggunaan jasa pemasaran produk, perusahaan dapat meningkatkan keterlibatan konsumen dan meningkatkan keuntungan bisnis.

 

3. Pengembangan Web

Memiliki website menjadi sangat penting agar bisnis dapat berjalan secara efektif.

Banyak perusahaan membutuhkan bantuan dalam mengembangkan situs web mereka. Ini menciptakan peluang bisnis B2B di bidang pengembangan web.

 

4. Sistemasi Keuangan

Indonesia saat ini memiliki banyak perusahaan startup yang sedang beradaptasi dengan lingkungan bisnis di Indonesia.

Karena itu, mereka memerlukan layanan keuangan yang ditingkatkan agar dapat mengoptimalkan keuangan mereka, terutama mengingat banyaknya standar dan peraturan yang harus dipatuhi.

 

Cara Menyusun Strategi untuk B2B

Berikut adalah tips untuk memasarkan usaha B2B secara efektif dan efisien:

 

1. Membuat Rencana Target Pasar yang Spesifik

B2B memiliki target konsumen yang fokus pada pelaku bisnis. Hal ini bisa menjadi keuntungan tersendiri karena target pasar yang lebih spesifik.

Anda bisa membuat rencana target pasar dengan menyusun daftar customer personas untuk menentukan target pasar dan hal-hal spesifik lainnya. 

Data yang spesifik akan membantu menentukan strategi promosi yang tepat untuk memasarkan bisnis.

 

2. Memilih Channel Penjualan yang Efektif

Agar dapat menjalankan pemasaran secara efektif, hindarilah mengandalkan hanya satu channel penjualan.

Pelajari berbagai channel yang tersedia dan sesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda.

Misalnya, menggunakan Google AdWords untuk menyajikan konten yang bermanfaat, seperti video produk atau jasa yang ditawarkan, dan memasang iklan dengan keyword yang tepat.

Media sosial seperti Facebook, Twitter, atau LinkedIn juga dapat menjadi saluran penjualan yang efektif.

Pilih media sosial yang cocok untuk bisnis Anda dan bergabunglah dengan komunitas bisnis untuk memperluas jaringan.

 

3. Membangun Kolaborasi Melalui Event Offline

Melalui kolaborasi dengan pihak lain dalam event offline, Anda dapat menjangkau target yang prospektif.

Kolaborasi yang baik dapat memberikan dampak positif bagi keberlangsungan bisnis Anda.

 

4. Membangun dan Menjaga Komunikasi yang Baik dengan Mitra Usaha

Dalam bisnis B2B, proses transaksi yang dilalui membutuhkan waktu lama dan melibatkan banyak pihak.

Oleh karena itu, penting untuk membentuk dan mempertahankan komunikasi yang positif dengan mitra bisnis.

Menjalin komunikasi yang terus-menerus menjadi investasi berkelanjutan untuk keberlangsungan bisnis Anda.

 

5. Mengutamakan Kepuasan Klien atau Pelanggan

Pastikan strategi pemasaran Anda mencakup semua kebutuhan klien, mulai dari pengenalan produk hingga menjadi pelanggan loyal. 

Lakukan strategi email marketing untuk menjelaskan cara menggunakan produk secara personal kepada pelanggan Anda. 

Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pelanggan tersebut akan menjadi pelanggan setia bagi bisnis Anda.

 

6. Membangun Networking untuk Memperluas Jaringan Bisnis

Membangun networking menjadi cara yang populer dan efektif dalam melebarkan jaringan bisnis.

Hubungan antara pembeli dan penjual dalam bisnis B2B memiliki kecenderungan untuk tetap stabil dan berlangsung dalam jangka waktu yang panjang. 

Dengan membangun jaringan hubungan, peluang untuk mendapatkan konsumen atau klien baru menjadi lebih luas.

Penting untuk menjaga komunikasi yang personal dengan calon klien agar memudahkan dalam memperkenalkan produk atau jasa yang Anda tawarkan.

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami