Produk akhir yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari berasal dari bahan baku yang diubah dalam proses produksi.
Setiap produk mungkin berasal dari bahan baku yang berbeda-beda.
Untuk lebih memahami apa itu bahan baku, jenis bahan baku, dan faktor yang mempengaruhi kualitasnya, mari kita simak bersama artikel dari RedERP berikut ini!
Pengertian Bahan Baku
Bahan baku adalah material atau substansi dasar yang digunakan dalam proses produksi untuk membuat produk jadi. Terdapat juga sumber lain mengenai pengertian dari bahan baku:
- Menurut KBBI:, bahan baku adalah bahan untuk diolah melalui proses produksi menjadi barang jadi atau bahan kebutuhan pokok untuk membuat sesuatu.
- Menurut Sofjan Assauri: bahan baku adalah semua bahan yang seluruhnya digunakan dalam proses produksi, kecuali bahan yang digabung dengan produk hasil proses produksi.
- Menurut Hanggana: bahan baku adalah bahan yang berguna untuk menghasilkan produk jadi dan bahan tersebut menjadi satu atau saling terikat dalam produk jadi.
Dalam pengolahannya, perusahaan perlu merencanakan jenis bahan baku dan kualitas dari bahan baku tersebut karena jenis dan kualitasnya akan sangat berpengaruh pada biaya pengeluaran maupun penjualan sehingga juga mempengaruhi kemajuan perusahaan.
Oleh karena itu, pemilihan jenis bahan baku yang tepat sangat penting dalam proses produksi.
Baca Juga: Mengenal Biaya Produksi dan Cara Menghitungnya
Jenis Bahan Baku

Bahan baku bisa dibagi berdasarkan dominasinya dalam produk jadi. Ada dua jenis berdasarkan pembagian ini, yaitu bahan baku langsung (direct material) dan bahan baku tidak langsung (indirect material).
Berikut ini penjelasan lengkap dari bahan baku langsung maupun tidak langsung.
1. Bahan Baku Langsung (Direct Material)
Bahan baku langsung adalah bahan utama yang sangat dibutuhkan dalam proses produksi. Selain itu, komponen dalam bahan baku langsung akan bisa terlihat dalam produk jadi.
Dengan memastikan bahwa bahan baku langsung sudah siap, maka proses produksi bisa dijalankan dengan lancar dan barang bisa mudah dibuat.
Agar proses produksi bisa cepat dilakukan, perusahaan harus segera menyiapkan biaya pengeluaran untuk membeli bahan baku langsung. Adapun contoh bahan baku langsung seperti:
- Kayu yang diolah menjadi kursi
- Meja
- Lemari
- Kulit yang diolah menjadi jaket
- Tas
- Dompet
- Sepatu
Baca Juga: Perbedaan Barang Substitusi dengan Barang Komplementer
2. Bahan Baku Tidak Langsung (Indirect Material)
Bahan baku tidak langsung adalah bahan penolong atau pelengkap dalam pembuatan barang jadi. Biasanya jika bahan yang diperlukan belum tersedia, proses produksi tetap bisa berjalan.
Perusahaan juga perlu mempertimbangkan apakah bahan tidak langsung tersebut benar-benar dibutuhkan agar biaya pengeluaran tidak boros.
Contoh dari bahan baku tidak langsung seperti:
- Paku
- Vernis
- Ornamen hiasan dalam pembuatan barang mebel
- Benang
- Kancing
- Resleting dalam pembuatan jaket kulit
Faktor yang Mempengaruhi Persediaan Bahan Baku
Berikut adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi persediaan bahan baku:
1. Permintaan Pasar
Permintaan pasar yang tinggi akan produk akhir dapat menyebabkan meningkatnya persediaan bahan baku. Untuk menghadapi permintaan yang tinggi, perusahaan cenderung menyiapkan stok bahan baku yang mencukupi agar produksi tidak terhenti dan dapat memenuhi permintaan pelanggan secara efisien.
2. Siklus Produksi
Siklus produksi dalam industri dapat mempengaruhi persediaan bahan baku. Jika siklus produksi relatif lambat dan stabil, persediaan bahan baku bisa dikelola dengan lebih teratur.
Namun, jika siklus produksi berfluktuasi atau terjadi perubahan mendadak dalam permintaan, persediaan bahan baku harus disesuaikan dengan kondisi tersebut.
3. Lead Time Pemasok
Lead time atau waktu yang dibutuhkan pemasok untuk memberikan bahan baku juga memengaruhi persediaan. Jika lead time pemasoknya panjang, perusahaan mungkin harus mempertimbangkan menambah stok bahan baku untuk menghindari kekurangan yang dapat menghambat produksi.
4. Efisiensi Rantai Pasokan
Efisiensi dalam rantai pasokan bahan baku dapat mempengaruhi persediaan. Jika rantai pasokan berfungsi lancar dan efisien, perusahaan dapat mengandalkan pasokan bahan baku yang stabil, yang dapat mengurangi kebutuhan akan persediaan cadangan yang besar.
5. Perubahan Harga
Fluktuasi harga bahan baku dapat berdampak pada persediaan. Ketika harga bahan baku naik, perusahaan cenderung membeli lebih banyak stok sebelum kenaikan harga tersebut. Namun, ini juga dapat menyebabkan risiko kelebihan persediaan jika harga turun tajam atau permintaan menurun.
6. Keandalan Pemasok
Pemasok yang tidak andal atau mengalami masalah dalam memenuhi pesanan dapat menyebabkan kelangkaan bahan baku. Untuk mengatasi risiko ini, perusahaan mungkin perlu menyimpan stok cadangan untuk mengantisipasi potensi kelangkaan.
7. Kualitas Bahan Baku
Kualitas bahan baku juga menjadi pertimbangan penting. Jika kualitas bahan baku tidak konsisten atau buruk, perusahaan mungkin harus memeriksa dan menyaring bahan baku sebelum digunakan. Hal ini dapat mempengaruhi persediaan karena bahan baku yang tidak memenuhi standar harus digantikan atau diolah ulang.
Maksimalkan operasional bisnis perusahaan dengan Software ERP dari RedERP.
RedERP memiliki banyak modul dan fitur yang dapat membuat proses operasional bisnis menjadi lebih efektif. Seperti modul Distribusi dan Persediaan, Pengadaan dan Pengoperasian, Akuntansi, Manajemen Aset, Manajemen Proyek dan CRM.
Kini Anda telah memahami apa itu bahan baku, jenis dan faktor yang mempengaruhi persediannya.
Semoga artikel ini membantu Anda dalam memilih bahan baku yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Nantikan artikel informatif lainnya dari RedERP. Sampai jumpa!