Table of Contents
Table of Contents

Break Even Point: Pengertian, Rumus, hingga Cara Menghitungnya

Break even point

Break even point (BEP) adalah sebuah istilah dalam dunia bisnis yang sering digunakan dalam bidang akuntansi.

Diperlukan ketepatan dalam menghitung BEP karena hasilnya penting untuk membuat keputusan dalam bisnis, mulai dari menentukan produk hingga laba yang diterima perusahaan.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memahami pengertian, komponen perhitungan, serta cara menghitung break even point. Mari kita simak informasi tentang break event point yang telah dirangkum RedERP di bawah ini!

 

 

Apa yang Dimaksud dengan Break Even Point?

Break even point adalah titik di mana pendapatan yang diperoleh perusahaan sama dengan modal yang telah dikeluarkan.

Singkatnya, perusahaan tidak mendapatkan keuntungan ataupun kerugian karena total keuntungan dan kerugiannya berada di titik nol.

Hal tersebut dapat terjadi apabila perusahaan mengoperasikan bisnisnya dengan biaya tetap, namun volume penjualan hanya bisa menutup biaya tetap dan biaya variabel.

Perusahaan akan rugi apabila hanya dapat menutup biaya tetap dan sebagian biaya variabel. Di sisi lain, perusahaan akan untung apabila volume penjualan melampaui biaya variabel dan biaya tetap.

Penghitungan BEP ternyata tidak hanya penting bagi perusahaan, tapi juga dapat digunakan untuk menentukan keputusan jual beli dalam investasi saham.

 

Komponen dalam Perhitungan Break Even Point

Setelah memahami apa itu break even point dan pentingnya penghitungan BEP bagi perusahaan, Anda perlu mengetahui berbagai komponen dalam BEP sebelum beralih pada cara menghitung break even point

Komponen dalam BEP ada 4, yaitu fixed cost, variable cost, revenue, dan profit. Adapun pengertian dari komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut.

    • Fixed cost adalah biaya tetap walaupun volume produksi berubah.
    • Variable cost adalah biaya yang berganti-ganti sesuai dengan volume produksi
    • Revenue adalah pendapatan atau keuntungan hasil dari penjualan produk
    • Profit adalah laba penghasilan yang telah dikurangi dengan biaya tetap dan biaya variabel.

 

Manfaat Break Even Point

Break-even point memiliki beberapa manfaat penting dalam analisis bisnis dan perencanaan keuangan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari break-even point:

 

1. Menentukan Titik Balik

Break-even point membantu dalam menentukan titik di mana pendapatan usaha sama dengan biaya yang dikeluarkan.

Ini memberikan gambaran tentang jumlah penjualan yang diperlukan untuk mencapai titik impas atau break-even, di mana bisnis tidak menghasilkan keuntungan atau kerugian.

 

2. Evaluasi Kelayakan Bisnis

Break-even point adalah alat yang berguna dalam mengevaluasi kelayakan bisnis.

Dengan mengetahui jumlah penjualan yang diperlukan untuk mencapai titik impas, pengusaha dapat menentukan apakah bisnis tersebut layak atau tidak.

Jika target penjualan yang realistis melebihi angka break-even point, bisnis tersebut dianggap layak.

Namun, jika target penjualan tidak mencapai angka tersebut, bisnis tersebut mungkin tidak berkelanjutan atau membutuhkan perubahan dalam strategi operasional.

 

3. Perencanaan Keuangan

Break-even point membantu dalam perencanaan keuangan jangka pendek dan jangka panjang.

Dengan mengetahui titik impas, perusahaan dapat merencanakan alokasi sumber daya yang tepat, termasuk anggaran pemasaran, produksi, dan operasional.

Perusahaan juga dapat memperkirakan tingkat penjualan minimum yang diperlukan untuk memenuhi biaya dan mencapai keuntungan yang diinginkan.

 

4. Analisis Sensitivitas

Break-even point memungkinkan analisis sensitivitas terhadap perubahan variabel bisnis seperti harga jual, biaya produksi, atau biaya operasional.

Dengan mengevaluasi efek perubahan ini pada titik impas, perusahaan dapat menilai risiko dan dampaknya terhadap keuntungan.

Informasi ini membantu manajemen dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan dalam merumuskan strategi untuk menghadapi perubahan pasar.

 

5. Pemantauan Kinerja

Break-even point juga berperan dalam pemantauan kinerja bisnis. Dengan membandingkan penjualan aktual dengan angka break-even point, perusahaan dapat menilai apakah bisnis berjalan di atas atau di bawah ekspektasi.

Ini membantu mengidentifikasi penyimpangan dari rencana dan memberikan wawasan tentang efisiensi operasional, keuntungan, dan kinerja keseluruhan bisnis.

 

Rumus Break Even Point

Setelah mengetahui komponen dalam penghitungan break even point, kini Anda dapat beralih pada cara menghitung break even point. Perlu Anda ketahui bahwa ada 2 cara menghitung break even point.

Cara menghitung break even point bisa menggunakan rumus unit ataupun rumus rupiah. Adapun rumus break even point adalah sebagai berikut.

 

BEP= Biaya Tetap ፥ (Harga per Unit – Biaya Variabel per Unit)

BEP= Biaya Tetap ፥ (Kontribusi Margin per Unit ፥ Harga per Unit)

 

 

Cara Menghitung Break Even Point

Rumus di atas dapat digunakan dalam contoh kasus berikut ini.

Pak Salam memiliki sebuah toko baju dengan rincian biaya, yaitu:

 

  • Biaya Tetap Rp2.500.000
  • Biaya Variabel Rp 50.000
  • Harga Jual Barang per Unit Rp100.000

 

Untuk menghitung BEP Unit, maka rumus yang digunakan adalah:

 

BEP = Biaya Tetap ፥ (Harga per Unit – Biaya Variabel perUnit)

BEP = 2.500.000 ፥ (100.000 – 50.000)

BEP = 50 Unit

 

Artinya, Pak Salam perlu menjual 50 unit agar bisa mendapatkan modal kembali atau menjual lebih dari 50 unit untuk mendapatkan keuntungan.

Untuk menghitung BEP Rupiah, maka rumus yang digunakan adalah:

 

BEP = Biaya Tetap ፥ (Kontribusi Margin per Unit ፥ Harga per Unit)

BEP = Biaya Tetap ፥ (Harga Jual – Biaya Variabel per Unit) ፥ Harga per Unit

BEP = 2.500.000 ፥ (100.000 – 50.000) : 100.000

BEP = 2.500.000 ፥ 0,5

BEP = 5.000.000

 

Artinya, Pak Salam bisa mencapai BEP apabila angka penjualan mencapai Rp5.000.000 dan akan mendapat keuntungan apabila melewati angka tersebut.

 

Baca Juga: Cara Menghitung Biaya Overhead Pabrik dengan Benar

 

Software Akuntansi RedERP Bantu Perhitungan Break Even Point

Software ERP
Software ERP

 

Menghitung BEP perlu dilakukan dengan tepat, tujuannya adalah agar perusahaan bisa tahu apakah bisnis yang mereka jalankan berada di zona yang tepat atau tidak.

Hal ini karena angka BEP akan menunjukkan seberapa menjanjikan bisnis yang dijalankan. Serta bisa mengambil keputusan terkait teknik pemasaran dan juga distribusi produk.

Maka dari itu, sangat penting bagi setiap bisnis untuk menghitung BEP dengan tepat. Sebisa mungkin, hindari terjadinya human error karena hal ini akan berpengaruh pada laba rugi perusahaan.

Untuk itu, ada baiknya Anda menggunakan software akuntansi dari RedERP yang dapat menghitung BEP secara otomatis, cepat, dan sudah tentu akurat.

Apalagi fitur-fitur yang tersedia dalam modul tersebut begitu lengkap. Dalam software akuntansi RedERP, Anda bisa menemukan fitur untuk mengelola kas, anggaran, multi currency, perhitungan pajak, sampai otomatisasi jurnal dan buku besar.

Anda dapat menggunakan RedERP sekarang juga dan nikmati berbagai kemudahan dalam proses bisnis Anda!

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami