Ekspansi adalah satu dari serangkaian alur perjalanan bisnis sebuah perusahaan. Dalam praktiknya, fase ini dapat memberikan peluang sekaligus risiko bagi setiap perusahaan yang tengah menjalaninya.
Adapun tujuan inti dari upaya ekspansi bisnis adalah untuk memperoleh lebih banyak profit, sekaligus memegang kendali lebih luas terhadap pasar dibandingkan periode sebelumnya.
Apabila suatu perusahaan mampu mencapai kedua tujuan utama di atas. Maka perusahaan tersebut dapat mendapatkan sejumlah benefit lain bagi bisnis mereka, misalnya jangkauan konsumen lebih luas, kualitas sumber daya meningkat, dan lain sebagainya.
Untuk lebih mengerti mengenai hal ini, simak artikel RedERP berikut ini!
Apa Itu Ekspansi Bisnis
Ekspansi adalah tahap dari fase perjalanan perusahaan untuk mencari opsi tambahan, guna meraih profitabilitas yang lebih tinggi melalui penerapan strategi tertentu. Menurut Cambridge Dictionary sendiri ekspansi adalah usaha dalam menambah ukuran jumlah atau suatu kepentingan.
Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2008), arti ekspansi bisnis dimaksudkan sebagai perluasan modal, baik perluasan modal kerja saja, atau modal kerja dan modal tetap yang digunakan secara terus menerus di dalam perusahaan.
Dengan begitu, bisa kita artikan bahwa ekspansi adalah kegiatan yang dilakukan sebagai upaya meningkatkan suatu hal.
Perusahaan tidak bisa sembarang langsung melakukan business expansion. Suatu perusahaan perlu memenuhi sejumlah persyaratan terlebih dahulu sebelum menjalankan business expansion, di antaranya mempersiapkan modal, kesiapan sumber daya, menentukan model bisnis dan pemasaran, hingga menciptakan produk baru yang lebih variatif.
Seluruh unsur tersebut merupakan fondasi awal bagi perusahaan yang ingin melakukan ekspansi bisnis, untuk meningkatkan profitabilitas dan memperbesar daya saing mereka di pasaran luas.
Tujuan Ekspansi Bisnis
Ada beberapa tujuan sebuah perusahaan melakukan ekspansi bisnis, di antaranya sebagai berikut:
1. Bertujuan untuk mendominasi pasar lebih besar dan luas sehingga bisa mengendalikan pasar.
2. Memperoleh keuntungan lebih tinggi dengan menjual produk lebih banyak
3. Menjaring konsumen lebih banyak lagi
4. Meningkat daya saing dalam industri
5. Meningkatkan penawaran terhadap sejumlah stakeholder, baik pemasok, distributor, maupun konsumen.
6. Memperbanyak alokasi biaya sehingga menurunkan harga per unit dan meningkatkan skala ekonomi.
7. Menarik investor melalui jumlah profit yang diperoleh.
Risiko Ekspansi Bisnis
Melakukan ekspansi dalam bisnis bukan tanpa risiko, terdapat beberapa risiko yang mungkin saja dialami oleh sebuah perusahaan ketika mereka melakukan ekspansi, yaitu:
1. Kurangnya Finansial
Ekspansi memerlukan investasi finansial yang signifikan, baik untuk membuka cabang baru, mengembangkan produk baru, atau memasuki pasar baru. Ada risiko bahwa investasi ini mungkin tidak memberikan hasil yang diharapkan atau bahwa bisnis mungkin mengalami kesulitan finansial akibat beban utang yang tinggi.
2. Risiko Pasar
Saat melakukan ekspansi memasuki pasar baru atau mengenalkan produk baru, ini menjadi tantangan tersendiri untuk Anda dapat memahami minat dan perilaku konsumen yang berbeda dari sebelumnya.
Bisa saja produk yang sukses di satu pasar mungkin tidak cocok atau menarik di pasar lain. Hal ini bisa menjadi risiko yang sangat mungkin terjadi.
3. Persaingan
Ekspansi bisa menghadirkan persaingan yang lebih besar dengan kompetitor lain di pasar baru atau sejenis. Persaingan ini mungkin lebih intens dan dapat mempengaruhi margin keuntungan bisnis.
Jenis-Jenis Ekspansi dalam Dunia Bisnis
Secara umum, kegiatan ekspansi bisnis digolongkan menjadi 2 kategori, yaitu berdasarkan pertumbuhan internal dan eksternal.
Business expansion yang dilakukan berdasarkan pertumbuhan internal cenderung mengandalkan sumber daya, dan kemampuan internal perusahaan dalam meningkatkan ukuran bisnis.
Sedangkan pertumbuhan eksternal, akan menggabungkan sumber daya dan kapabilitas baik dari luar maupun dalam tubuh perusahaan, guna memperluas dan mengembangkan bisnis.
Masing-masing kategori tersebut memiliki jenis ekspansi bisnis yang berbeda, dan dapat diterapkan sesuai perencanaan masing-masing perusahaan. Berikut ini penjelasan mengenai 4 jenis ekspansi dalam bisnis.
1. Merger (Penggabungan)
Merger adalah jenis yang umum dilakukan oleh mayoritas perusahaan saat ini. Sistem merger adalah menggabungkan dua atau lebih perusahaan menjadi satu kesatuan identitas. Di mana perusahaan yang lemah bersama perusahaan dominan. Merger sendiri termasuk jenis ekspansi bisnis berdasarkan kategori pertumbuhan eksternal.
Penggabungan ini dilakukan berdasarkan penilaian tertentu sesuai kesepakatan masing-masing perusahaan, misalnya tingkat kemajuan, daya saing, perbandingan nilai keuntungan yang diperoleh, dan sebagainya. Business expansion jenis merger juga dibagi dalam 5 kategori, yaitu:
a. Merger Vertikal
Dilakukan 2 atau lebih perusahaan yang bergerak di bidang industri serupa. Tujuannya adalah untuk mengurangi persaingan dan meningkatkan efisiensi perusahaan melalui penggabungan kegiatan produksi, pemasaran, distribusi, dan lain sebagainya.
Merger vertikal berpeluang membentuk sistem pasar oligopoli hingga monopoli.
b. Merger Horizontal
Merger horizontal adalah penggabungan perusahaan yang bergerak dalam tahapan proses produksi atau operasi.
Tujuan inti dari merger horizontal adalah untuk mengintegrasikan usaha bisnis dengan pemasok guna menyeimbangkan antara pasokan dan konsumen produk. Hal ini agar pasokan produk perusahaan dapat terjamin.
c. Konglomerasi
Sistem dari merger jenis ini adalah mengintegrasikan dua perusahaan dengan latar belakang industri berbeda, untuk bergerak bersama dalam sektor yang tidak terkait pada bisnis semula mereka.
Tujuan dari merger konglomerasi adalah meningkatkan profit perusahaan dari berbagai sumber atau unit bisnis.
d. Ekstensi Pasar
Merger ekstensi pasar bertujuan menggabungkan dua atau lebih perusahaan berbeda untuk bekerja sama dalam memperluas area pasar, guna menguatkan jaringan pemasaran bagi produk masing-masing.
Umumnya, jenis ekspansi ini diimplementasikan perusahaan dalam cakupan lintas negara. Adanya merger ekstensi pasar dapat menjaga fleksibilitas dalam melakukan kegiatan ekspor untuk konsumen luar negeri.
e. Ekstensi Produk
Merger jenis ini lebih berfokus pada perluasan lini produk masing-masing. Adapun tujuan dari merger jenis ini adalah menggabungkan dua perusahaan atau lebih guna meningkatkan jumlah penawaran produk yang lebih banyak, agar daya jangkau konsumen semakin luas.
Tujuan tersebut dicapai melalui peningkatan efektivitas serta inovasi dalam memanfaatkan kekuatan riset dan pengembangan produk masing-masing perusahaan.
Baca Juga: Strategi Value Chain yang Efektif untuk Bisnis
2. Akuisisi
Berikutnya adalah akuisisi, yakni bentuk ekspansi bisnis melalui pembelian aset atau saham suatu perusahaan oleh pihak investor.
Pengambilalihan ini bertujuan untuk menjaga atau menjamin ketersediaan pasokan bahan baku dan produk, agar dapat terserap oleh pasar secara maksimal. Serupa dengan merger, akuisisi juga tergolong jenis ekspansi bisnis berdasarkan kategori pertumbuhan eksternal.
3. Hostile Takeover (Pengambilalihan Secara Paksa)
Hostile Takeover adalah bentuk lain dari akuisisi yang dilakukan dengan unsur paksaan. Sistem ekspansi jenis ini melalui pembukaan penawaran atas saham perusahaan, yang ingin dikuasai dengan harga melebihi nilai rata-rata pembelian di pasaran.
Umumnya hostile takeover dapat menyebabkan pemecatan karyawan dan pergantian manajer, guna mencapai efisiensi dalam sistem operasional perusahaan yang dikuasai.
4. Leveraged Buyout (Penguasaan Dengan Metode Pinjaman)
Leveraged buyout adalah ekspansi dilakukan melalui peminjaman uang kepada pihak lain. Hasil pinjaman tersebut nantinya digunakan divisi manajemen untuk membeli saham suatu perusahaan.
Sumber Sumber Pembiayaan Ekspansi
Sumber-sumber yang ada dalam pembiayaan ekspansi dapat dipenuhi dengan dana intern dan dana ekstern. Menurut Alex S. Nitisemito (2004:151) menyatakan bahwa sumber-sumber pembiayaan ekspansi adalah:
1. Untuk Menambah Modal Kerja
Bagi perusahaan yang melakukan ekspansi dan memerlukan tambahan modal kerja, maka tambahan modal tersebut dapat diperoleh dari
a. Cadangan untuk ekspansi
Bagi perusahaan yang telah menyediakan dana-dana ekspansi, maka sumber dana inilah yang paling tepat. Sumber dana ini biasanya dibentuk dari laba-laba tahun-tahun lalu.
b. Laba yang belum dibagi
Bagi suatu perusahaan yang cukup baik, maka jumlah laba yang dapat diperoleh cukup besar, maka sebelum laba tersebut dibagikan pada akhir tahun dapat dipakai terlebih dahulu atau mungkin juga labanya diperoleh pada tahun yang berjalan ini memang direncanakan untuk ekspansi, baik keseluruhan maupun sebagian.
c. Cadangan Penyusutan
Bila perusahaan mempunyai aktivitas tetap yang nilainya dapat berkurang seperti mesin-mesin, gedung dan sebagainya, maka perlu diadakan penyusutan agar pada saatnya nanti perusahaan dapat menggantikan dengan yang baru.
Karena waktu penggunaan dari aktiva tetap tersebut kadang-kadang cukup lama, misalnya 2 tahun maka cadangan penyusutan yang masih menganggur tersebut dapat dipergunakan terlebih dahulu.
d. Kredit Penjual
Apabila perusahaan sudah mendapatkan kepercayaan dari penjual, maka untuk kebutuhan tambahan modal kerja dapat dijalankan dengan meminta kredit dari penjualan dengan pembayaran tempo bagi bahan bakunya.
e. Kredit Pembeli
Apabila perusahaan sudah mendapatkan kedudukan pasar yang baik, maka perusahaan dapat meminta pembayaran dahulu bagi barang-barang yang dipesan oleh agen-agen. Uang muka ini dapat dipergunakan melakukan ekspansi untuk menambah modal kerja
f. Kredit Bank
Untuk melakukan ekspansi dengan menambah modal kerjanya dapat dilakukan dengan mengambil kredit dari bank, baik bank pemerintah maupun bank swasta.
Perusahaan dapat mengambil kredit bank ini untuk tambahan modal kerja dengan jangka waktu pendek, jangka sementara panjang atau jangka panjang tergantung pada situasi dan kondisi serta perhitungannya masing-masing.
g. Modal Sendiri
Modal sendiri baik harta kekayaan pemilik bagi perusahaan perseorangan atau mengeluarkan saham baru bagi perseroan terbatas dapat pula dipergunakan sebagai sumber untuk menambah modal kerja.
2. Untuk menambah aktiva tetap
Untuk melaksanakan ekspansi dengan jalan menambah aktiva tetap perusahaan harus memperhatikan agar likuiditas perusahaan jangan sampai terganggu.
Untuk melaksanakan ini, maka sumber-sumber modal yang dapat ditarik antara lain cadangan ekspansi, kredit jangka panjang dan modal sendiri.
Untuk kredit jangka panjang ini jangka waktu pengembalian harus lebih lama dari jangka waktu penggunaan, sebab bila tidak demikian akan dapat menyebabkan likuiditasnya terganggu.
Sedang untuk aktiva tetap yang tidak berputar pada prinsipnya harus dibiayai dengan modal sendiri.
Sebenarnya sumber pembiayaan yang paling tepat untuk menambah modal kerja ataupun aktiva tetap adalah dengan cadangan ekspansi yang memang ditujukan untuk itu
Strategi Efektif dalam Ekspansi Bisnis Nasional dan Global
Ketepatan strategi memegang peranan penting yang mampu mempengaruhi tingkat kesuksesan business expansion suatu perusahaan. Berikut ini sembilan tips strategi efektif yang dapat diimplementasikan, dalam menjalankan business expansion perusahaan baik dari skala nasional maupun global.
1. Mendalami Pengetahuan Tentang Pasar
Pengetahuan adalah dasar bagi perusahaan dalam menentukan, menjalankan, sekaligus mengembangkan strategi agar business expansion mereka dapat berjalan secara maksimal.
Apalagi, jika suatu perusahaan ingin melakukan ekspansi antarnegara. Pengetahuan tentunya menjadi hal pertama yang harus perusahaan pahami dan kuasai, baik mengenai kondisi geografis, dinamika masyarakat suatu negara, dan lain sebagainya.
2. Temukan Peluang Baru
Sebagai pelaku bisnis, tentunya harus mampu menganalisis peluang-peluang baru berdasarkan sejumlah penilaian, baik dari internal maupun eksternal perusahaan.
Sejumlah penilaian tersebut, dapat berlandaskan demografis suatu kawasan, kondisi pasar negara tertentu, tren masyarakat pada satu wilayah, tantangan pasar terkini, hingga kualitas sumber daya perusahaan.
Peluang-peluang baru yang berhasil ditemukan, nantinya akan semakin meningkatkan peluang keberhasilan ekspansi suatu perusahaan.
3. Lakukan Pendekatan Pasar yang Tepat
Setelah memiliki informasi yang cukup, langkah selanjutnya adalah menentukan pendekatan pasar yang tepat dan terbaik.
Menentukan ukuran pasar, melakukan pemetaan potensi pertumbuhan pasar, hingga menganalisis kompetitor adalah sejumlah pendekatan pasar yang dapat dilakukan, agar ekspansi dapat berjalan sesuai target perusahaan.
Alasannya karena melalui pendekatan pasar yang tepat, perusahaan akan mampu mengukur sumber daya yang harus diinvestasikan secara akurat. Alhasil, perusahaan dapat menciptakan produk atau layanan jasa sesuai demografi dan segmentasi konsumen.
Sehingga, daya jual suatu produk atau layanan jasa semakin tinggi, dan berdampak terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan.
4. Menganalisis Secara Detail Persaingan dengan Kompetitor
Proses analisis terhadap kompetitor dapat dilakukan dengan mudah apabila perusahaan telah mendapatkan sejumlah informasi, atas implementasi strategi yang sudah disebutkan sebelumnya.
Dengan melakukan analisis secara detail terhadap kompetitor. Perusahaan berpeluang besar tumbuh sebagai penguasa baru dalam persaingan di pasaran.
5. Ciptakan Strategi Go to Market yang Optimal
Perusahaan dapat menyusun strategi yang tepat dan inovatif dalam menerapkan Unique Selling Point (USP) untuk bisnisnya. Sekaligus membangun brand kepada target market sesuai ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dalam menyusun GTM yang optimal dan kuat. Perusahaan perlu menentukan target pasar yang sesuai terlebih dahulu. Berikutnya, perusahaan dapat mulai melakukan penelitian terkait ukuran pasar, potensi perubahan pasar, dan dinamika internal.
Setelah memperoleh data yang dibutuhkan, maka perusahaan dapat melakukan analisis lanjutan terkait segmentasi konsumen potensial, beserta strategi pelayanan terbaik dan tepat bagi para pelanggan.
6. Membangun Kemitraan Strategis
Peluang kesuksesan ekspansi bisnis akan semakin besar apabila perusahaan membangun kerja sama dengan mitra yang strategis. Adanya mitra strategis memungkinkan perusahaan untuk memangkas proses dan lebih memperluas jangkauan pelanggan.
7. Mempertimbangkan Waralaba yang Tepat
Walaupun biaya untuk menerapkan sistem waralaba atau franchise cukup besar. Namun strategi ini sangat tepat, apabila suatu perusahaan menginginkan proses business expansion tergolong singkat dengan hasil yang besar.
Untuk menerapkan strategi ini, suatu perusahaan juga perlu menyegarkan kembali pengetahuannya terkait ilmu pemasaran.
8. Patuh dan Teliti dengan Peraturan Hukum yang Ada
Aspek regulasi atau hukum yang berlaku di suatu wilayah atau negara juga tidak boleh lepas dari perencanaan.
Perusahaan perlu memperhatikan serta memahami secara rinci hukum yang ada. Kemudian menyesuaikannya dengan kemampuan internal dan tujuan dari bisnis ekspansi itu sendiri.
Sejumlah aspek hukum yang perlu dipahami perusahaan, antara lain prosedur bisnis, aturan praktik organisasi, sengketa, merek dagang, bea cukai, hingga undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku pada suatu wilayah atau negara.
Mengingat aspek yang harus dipahami cukup kompleks, maka perusahaan memerlukan bantuan praktisi atau ahli hukum berkompeten, untuk membantu menangani masalah ini.
9. Akuisisi Bisnis Pesaing
Strategi terakhir yang dapat membantu mengembangkan operasi business expansion adalah, dengan mengakuisisi bisnis pesaing yang dinilai mampu melengkapi bisnis perusahaan dari berbagai aspek.
Cara ini bisa mempercepat proses perkembangan perusahaan, sehingga output dari ekspansi bisnis dapat segera diterima.
Contoh-contoh Perusahaan yang Melakukan Ekspansi Bisnis
Ada beberapa contoh sukses perusahaan melakukan ekspansi, berikut daftarnya:
1. PT Indofood Makmur
PT Indofood Makmur adalah salah satu contoh perusahaan yang sukses melakukan ekspansi dengan salah satu produk unggulan mereka yaitu Indomie.
Saat ini, Indofood telah sukses meluaskan jangkauan operasionalnya melalui pembangunan pabrik di berbagai negara seperti Afrika, Malaysia, Nigeria, dan beberapa wilayah lainnya.
Bahkan di Afrika, popularitas Indomie terus meningkat dan mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan.
2. Coca-Cola
Coca-Cola adalah merek minuman berkarbonasi yang dikenal secara global. Mereka telah berhasil mengembangkan produk dan merek mereka di berbagai negara dengan berbagai selera konsumen.
Keberhasilan Coca-Cola merambah pasar global pun tidak lepas dari bagaimana perusahaan ini dapat dengan baik mengenal siapa target pasar mereka.
3. McDonald’s
Perusahaan makanan cepat saji ini adalah salah satu contoh sukses dalam ekspansi global. McDonald’s memiliki ribuan gerai di seluruh dunia, dan mereka telah berhasil menyesuaikan menu dan strategi pemasaran mereka dengan budaya lokal di berbagai negara.
4. IKEA
IKEA adalah perusahaan furnitur asal Swedia yang telah sukses dalam ekspansi internasional. Mereka memiliki gerai di banyak negara dan dikenal dengan desain fungsional dan terjangkau.
5. Sidomuncul
Berawal dari industri obat tradisional rumahan, Sidomuncul telah sukses merambah pasar ASEAN, Hong Kong, Timur Tengah, Australia, Eropa, dan bahkan Afrika.
Setidaknya sudah ada 250 produk Sidomuncul yang dipasarkan secara global, dan telah berhasil membangun citra merek yang sangat terkenal di kalangan masyarakat internasional.
6. Amazon
Amazon awalnya dimulai sebagai toko buku daring, namun kini telah berkembang menjadi platform perdagangan elektronik terbesar di dunia. Mereka juga memperluas bisnis mereka ke layanan cloud computing (Amazon Web Services) dan berbagai produk lainnya.
7. Traveloka
Traveloka Indonesia merupakan penyediaan layanan pariwisata di Indonesia. Traveloka menyediakan layanan pembelian tiket pesawat, kereta api, pemesanan hotel, dan bahkan pembelian pulsa.
Selain menguasai pasar Indonesia, saat ini Traveloka juga sukses sebagai platform perjalanan yang digunakan di kawasan Asia Tenggara. Hal ini tercermin dari ketersediaan layanan Traveloka di beberapa negara seperti Singapura, Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Filipina.
8. Martha Tilaar
Pada tahun 1970, DR. (H.C.) Martha Tilaar mendirikan sebuah tempat perawatan kecantikan di Menteng, Jakarta Pusat. Tidak disangka, tempat perawatan ini adalah titik awal bagi terbentuknya Martha Tilaar Group.
Grup perusahaan ini fokus pada pengembangan produk-produk kecantikan alami. Produk-produk yang dihasilkan tidak terbatas hanya pada perawatan kulit, tetapi juga mencakup produk kosmetik.
Hingga saat ini, beragam produk dari Martha Tilaar Group telah menjadi pilihan populer di kalangan wanita Indonesia untuk menjaga kecantikan mereka. Keberhasilan Martha Tilaar juga tercermin dalam kemampuannya memasarkan produknya di berbagai negara di wilayah Asia Pasifik.
9. Samsung
Samsung adalah perusahaan teknologi asal Korea Selatan yang telah melebarkan bisnisnya dari elektronik konsumen hingga perangkat telekomunikasi dan teknologi lainnya.
Ekspansi yang dilakukan besar-besaran oleh Samsung ini membuatnya menjadi pemain unggul di pasar elektronik dan telekomunikasi.
10. JCO Donut & Coffee
JCO Donut & Coffee merupakan perusahaan yang mengkhususkan diri dalam penjualan donat dan beragam minuman trendi.
Pendiri dari JCO Donut & Coffee adalah Jhonny Andrean, yang juga pendiri dari Jhonny Andrean Salon, sebuah salon ternama di Indonesia. Gerai pertama JCO Donut & Coffee berdiri pada tahun 2006 dan terus mengalami pertumbuhan hingga saat ini.
Saat ini, JCO telah membuka kantor perwakilan di beberapa negara, termasuk Filipina, Malaysia, Singapura, dan Tiongkok.
Maksimalkan Business Expansion dengan Menggunakan Sofrtware ERP RedERP.
Berdasarkan pemaparan materi di atas, dapat disimpulkan bahwa ekspansi bisnis adalah suatu tahapan dari fase perjalanan perusahaan, dalam meraih keuntungan dan memegang kendali lebih luas di pasaran.
Dalam praktiknya, terdapat 4 jenis yang masing-masing memiliki metode berbeda. Strategi yang dapat dilakukan juga bermacam-macam, tergantung penilaian dan kebutuhan masing-masing perusahaan.
Namun pada intinya, dalam menjalankan business expansion diperlukan ketepatan penentuan strategi dan sejumlah fondasi awal, mulai dari modal hingga penggunaan teknologi termutakhir.
Dalam hal ini, kehadiran software ERP termutakhir sangat dibutuhkan, agar ekspansi bisnis perusahaan dapat berjalan dengan optimal sesuai target yang direncanakan.
Di Indonesia sendiri, sudah banyak penyedia layanan software ERP. Meski begitu, diperlukan ketelitian dalam memilih software ERP terbaik, yang mampu menunjang sekaligus mengoptimalkan operasi business expansion perusahaan.
Salah satu software ERP terbaik Indonesia RedERP memiliki ragam modul dan fitur multifungsi juga solutif, yang siap membantu perusahaan dalam menjalankan operasi business expansion-nya.
Seluruh aspek dalam pengelolaan business expansion perusahaan mampu ditunjang software ERP RedERP dengan maksimal, mulai dari pengelolaan keuangan, manajemen aset secara real time, optimasi manufaktur, pengadaan bahan baku, monitoring inventaris dari berbagai gudang sekaligus, hingga perencanaan pelayanan pelanggan.
Bahkan, seluruh modul tersebut sudah terintegrasi dan terotomatisasi dengan baik. Alhasil, operasi business expansion perusahaan mampu berjalan lebih akurat, terukur, cepat, optimal, terpantau dengan baik, dan praktis.
Sekian informasi mengenai topik kali ini. Semoga bermanfaat dan dapat membantu perkembangan bisnis Anda menjadi lebih progresif.