Dalam operasional bisnis, perusahaan biasa menggunakan dua sistem untuk operasional perusahaannya yakni sistem ERP MRP.
Kedua software ini dirancang untuk membantu pengelolaan dan mengkoordinasikan berbagai aspek bisnis.
Lantas apa sebetulnya ERP dan MRP? Ketahui penjelasannya dalam artikel RedERP kali ini, mulai dari perbedaan hingga bagaimana cara memilih sistemnya yang tepat untuk bisnis.
Apa Itu ERP MRP?
MRP atau kepanjangan dari Material Requirements Planning adalah metode perencanaan yang digunakan dalam manufaktur untuk mengelola persediaan bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi.
MRP melibatkan perhitungan kebutuhan bahan berdasarkan jadwal produksi, daftar material yang dibutuhkan, persediaan yang ada, dan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh bahan.
Dengan menggunakan MRP, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan persediaan, menghindari kekurangan atau kelebihan stok, dan memastikan ketersediaan bahan yang tepat pada waktu yang tepat untuk memenuhi permintaan produksi.
Sementara itu, ERP atau Enterprise Resource Planning adalah sebuah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mengintegrasikan dan mengelola berbagai proses bisnis di dalam suatu organisasi.
Sistem ERP memungkinkan perusahaan untuk mengotomatisasi, mengintegrasikan, dan mengawasi fungsi-fungsi bisnis seperti manajemen persediaan, produksi, keuangan, sumber daya manusia, dan lainnya.
Dengan menggunakan ERP, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, dan meningkatkan visibilitas serta kontrol atas seluruh proses bisnis.
Perbedaan MRP dan ERP
Perbedaan MRP dan ERP dapat dijelaskan dalam empat aspek utama berikut ini:
1. Peran untuk Perusahaan
Berdasarkan peranannya, MRP adalah komponen kunci dari sistem ERP yang fokus pada perencanaan kebutuhan material di dalam perusahaan, terutama dalam bidang manufaktur.
MRP membantu mengelola persediaan, menghasilkan rencana produksi, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
Sementara, ERP mencakup seluruh proses bisnis di perusahaan, termasuk manufaktur, keuangan, sumber daya manusia, logistik, penjualan, dan lainnya.
ERP bertujuan untuk mengintegrasikan semua fungsi bisnis perusahaan dalam satu sistem yang komprehensif.
2. Fungsi dan Tujuan
MRP berfungsi untuk menghitung kebutuhan material berdasarkan rencana produksi dan permintaan pelanggan.
Tujuannya adalah memastikan ketersediaan material yang tepat dalam waktu yang tepat untuk memenuhi kebutuhan produksi.
ERP sendiri bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas keseluruhan perusahaan dengan mengintegrasikan proses bisnis, data, dan informasi.
Tujuannya adalah memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan visibilitas, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
3. Teknologi
MRP biasanya hanya berkaitan dengan perangkat lunak yang dirancang khusus untuk perencanaan kebutuhan material.
Hal ini melibatkan penggunaan algoritma matematis untuk menghitung persediaan optimal, sedangkan, ERP melibatkan teknologi yang lebih luas, termasuk hardware, jaringan, dan database.
Sistem ERP menggunakan database pusat yang mengintegrasikan data dari semua fungsi bisnis dan departemen dalam perusahaan.
4. Ruang Lingkup Proyek
MRP umumnya memiliki ruang lingkup yang lebih terbatas dan fokus pada perencanaan material.
Hal ini cocok untuk perusahaan manufaktur yang ingin meningkatkan efisiensi dan mengelola persediaan barang secara optimal.
Berbeda dengan MRP, ERP memiliki ruang lingkup yang lebih luas dan dapat digunakan oleh berbagai jenis industri, termasuk perusahaan manufaktur, jasa, dan ritel.
ERP mencakup seluruh proses bisnis dan dapat digunakan untuk mengelola hampir semua aspek operasional dan administratif perusahaan.
MRP adalah bagian dari ERP yang fokus pada perencanaan material dalam perusahaan manufaktur, sementara ERP mencakup seluruh proses bisnis dan fungsi perusahaan secara luas.
ERP juga melibatkan teknologi yang lebih lengkap dan mendukung ruang lingkup proyek yang lebih luas dibandingkan dengan MRP.
Baca Juga: Apa Itu SAP ERP? Ini Alasan Pentingnya untuk Perusahaan
Cara Memilih Sistem ERP atau MRP yang Cocok untuk Bisnis
Menentukan sistem yang cocok untuk bisnis Anda merupakan langkah penting dalam memastikan efisiensi dan produktivitas operasional.
Berikut beberapa langkah yang dapat Anda ikuti:
1. Identifikasi Kebutuhan Bisnis Anda
Pertama, identifikasi apa yang menjadi kebutuhan untuk bisnis Anda. Apakah Anda memerlukan sistem untuk manajemen inventaris, keuangan, penjualan, pemasaran, atau aspek lainnya dari bisnis?
Bila bisnis Anda membutuhkan sistem informasi yang terintegrasi ke seluruh departemen dan perencanaan strategis yang kompleks, ERP akan cocok untuk diterapkan.
Namun jika Anda sedang mengelola bisnis kecil dengan perencanaan produksi yang masih mudah untuk ditangani, Anda dapat menggunakan sistem MRP.
2. Evaluasi Biaya dan ROI
Tinjau biaya pengadaan, implementasi, pemeliharaan, dan dukungan sistem yang dipilih.
Pertimbangkan juga potensi pengembalian investasi (ROI) yang dapat dihasilkan melalui peningkatan efisiensi dan produktivitas. Pastikan bahwa manfaat sistem melebihi biaya yang dikeluarkan.
Apabila ingin menggunakan sistem ERP, kemungkinannya Anda akan mengeluarkan biaya untuk implementasi serta pelatihan yang cukup tinggi.
Sementara, MRP sendiri memiliki biaya implementasi yang rendah, jadi bisnis dengan dana terbatas mungkin lebih cocok menggunakannya.
Dengan demikian, melakukan analisis kebutuhan bisnis serta faktor biaya sebelum membuat keputusan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan.

Anda perlu memilih sistem yang cocok dalam membantu bisnis berkembang dengan baik dan maksimal. Salah satu software terbaik yang dapat Anda pilih tentunya Software ERP RedERP.
Software ini menawarkan berbagai modul unggulan yang akan membantu perusahaan dalam mengintegrasikan serta mengotomatisasikan setiap kegiatan operasional bisnis menjadi satu sistem yang terpadu.
Dengan begitu efektivitas dan produktivitas perusahaan akan meningkat.
Mulai dari modul Pengadaan & Pengoperasian, Distribusi & Persediaan, Akuntansi, Manajemen Aset, Manajemen Pelanggan & Penjualan, hingga Manajemen Proyek.
Modul Manufacture & Production misalnya, dalam modul ini perusahaan dapat melakukan pencatatan seputar aktivitas produksi, penjadwalan, hingga manajemen perencanaan dengan mudah.
Apalagi modul tersebut saling terintegrasi dengan modul lainnya yang memiliki banyak fitur lengkap. Semuanya akan memudahkan perusahaan dalam mengontrol segala proses bisnis.
Untuk mengetahui manfaatnya, Anda dapat menghubungi kami untuk mengajukan trialnya secara gratis. Ajukan sekarang!