Just In Time adalah salah satu tipe manajemen yang lazim diterapkan dalam operasi produksi industri saat ini. Sebab manajemen ini sangat mengedepankan nilai-nilai yang bersifat efisien dan ekonomis.
Dengan menerapkan hal ini, perusahaan tidak akan mengalami overstocking akibat tidak cermat dalam mengantisipasi permintaan pasar. Atau juga sebaliknya, mengalami out of stock. Pengelolaan inventory di perusahaan bisa lebih terkendali dan tertata dengan baik.
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai manajemen Just In Time pada artikel RedERP di bawah ini!
Apa Itu Sistem Produksi Just In Time?
Just in Time atau JIT merupakan manajemen produksi kompleks di mana mencakup pengelolaan berbagai aspek mulai dari bahan baku, sumber daya, personalia, dan lain-lain terkait pemanfaatannya yang dilakukan secara terbatas sesuai kebutuhan operasional.
Just In Time juga dikenal dengan Just in Time inventory ataupun persediaan JIT. Di mana manajemen ini bertujuan untuk memastikan bahwa stok persediaan di gudang mencukupi, guna menunjang operasi produksi nantinya.
Selain itu, manajemen JIT juga dijalankan untuk mencapai sederet target operasional lainnya seperti daya produksi bervolume tinggi, meminimalisir penggunaan inventaris, mencegah pemborosan pemanfaatan sumber daya, hingga peningkatan produktivitas.
Dengan begitu perusahaan akan tetap bisa memenuhi setiap permintaan dari pelanggan, sekaligus menghemat pengeluaran anggaran maupun penggunaan sumber daya bisnis.
Adapun hal-hal yang termasuk dalam manajemen JIT antara lain, jadwal penerimaan bahan produksi, penjadwalan operasi produksi, hingga jadwal penyelesaian operasi produksi serta distribusi barang kepada pelanggan.
Pengimplementasiannya sendiri harus didasari oleh sejumlah sifat pendukung seperti prediktif, teliti, akurat, dan konsisten.
Cara Kerja JIT (Just In Time)
Cara kerja manajemen just in time terbilang cukup kompleks dan sistematis. Sebab setiap proses yang berjalan di dalamnya saling berkaitan satu sama lain.
Sistem manajemen ini pada dasarnya akan memastikan bahwa persediaan barang perusahaan mampu memenuhi permintaan konsumen dengan waktu yang cepat.
Alhasil, manajemen ini mengharuskan perusahaan untuk dapat menjalin hubungan profesional dengan pihak pemasok berpengalaman. Guna mendapatkan bahan baku berkualitas dengan harga rendah, sehingga tujuan utama mampu tercapai.
Selain itu manajemen JIT juga mendorong perusahaan untuk dapat merampingkan alur produksi. Demi tercapainya sistem operasi produksi yang efisien dan produktif.
Hingga pada akhirnya sebuah produk berkualitas mampu dihasilkan dalam kurun waktu singkat, melalui serangkaian proses bersifat efektif dan efisien seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Baca Juga: Apa Itu Pengertian dan Tujuan Manajemen Produksi
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Produksi Just In Time
Manajemen JIT pada praktiknya juga memiliki sederet kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihan dan kelemahan manajemen JIT adalah sebagai berikut.
1. Kelebihan
a. Mengurangi ruang yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan di gudang perusahaan.
b. Mengurangi risiko terjadinya keusangan, kerusakan, atau kedaluwarsa bahan baku secara massal di gudang perusahaan.
c. Manajemen arus kas perusahaan menjadi lebih baik.
d. Jumlah pengeluaran anggaran bisnis perusahaan dapat ditekan seminimal mungkin.
e. Meningkatkan utilitas peralatan.
f. Operasi produksi bisnis perusahaan menjadi lebih efektif dan ramping.
g. Menumbuhkan rasio retensi dan tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan perusahaan.
h. Meningkatkan nilai profitabilitas bisnis perusahaan di masa mendatang.
2. Kekurangan
a. Sangat menguras pikiran dan waktu, sebab membutuhkan serangakaian perencanaan strategis yang cukup banyak dan perlu dibuat secara terukur.
b. Potensi terjadinya kehabisan stok tetap ada sekalipun dengan persentase yang kecil.
c. Perusahaan menjadi sangat ketergantungan terhadap satu pemasok saja, sehingga jika tidak memiliki cadangan supplier lain akan berdampak fatal bagi ketersediaan persediaan bisnisnya.
Prinsip Dasar Penerapan Just In Time dalam Inventory Management
Pelaksanaan manajemen JIT berjalan dengan berdasar pada sejumlah prinsip. Di mana prinsip-prinsip tersebut bertujuan untuk menjaga agar tujuan utama pengimplementasian manajemen JIT mampu tercapai dengan baik.
Sejumlah prinsip manajemen JIT antara lain adalah:
1. Operasi produksi akan berjalan apabila pihak pelanggan telah mengajukan permintaan pembelian produk.
2. Kuantitas produk yang diproduksi sesuai dengan jumlah pesanan pelanggan, guna menjaga stabilitas sumber daya pabrik perusahaan.
3. Memaksimalkan fleksibilitas dalam memanfaatkan sumber daya dan teknologi yang tersedia.
4. Manajemen JIT juga mengedepankan sikap saling menghormati antar sesama karyawan dari berbagai tingkat, mulai dari yang teratas hingga terbawah.
5. Mengacu pada proses operasi produksi yang ramping serta penggunaan sumber daya perusahaan secara efisien.
Contoh JIT (Just In Time)
Just in Time (JIT) adalah pendekatan dalam manajemen operasi yang bertujuan untuk mengurangi pemborosan dalam produksi dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
Dalam JIT, bahan baku atau komponen hanya dipesan dan diproduksi sesuai dengan permintaan yang sebenarnya, tanpa adanya persediaan yang berlebihan.
Berikut adalah contoh penerapan Just in Time (JIT) dalam produksi:
Contoh: Perusahaan Manufaktur Sepatu
Perusahaan manufaktur sepatu menerapkan prinsip Just in Time dalam produksinya untuk mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi. Berikut langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan tersebut:
1. Pemesanan Bahan Baku: Perusahaan hanya memesan bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi sepatu sesuai dengan pesanan yang masuk dari pelanggan. Tidak ada persediaan besar bahan baku yang disimpan di gudang.
2. Produksi Sesuai Permintaan: Ketika ada pesanan dari pelanggan, perusahaan langsung memulai proses produksi. Setiap langkah produksi dilakukan dengan cermat dan efisien.
3. Waktu Produksi Singkat: Dengan mengurangi waktu produksi dan menghindari aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah, perusahaan dapat menghasilkan sepatu dengan waktu yang lebih singkat.
4. Pengiriman Cepat: Setelah sepatu selesai diproduksi, perusahaan langsung mengirimkannya kepada pelanggan. Tidak ada penimbunan produk jadi dalam jumlah besar.
5. Pemeliharaan Mesin dan Peralatan: Perusahaan menjadwalkan pemeliharaan rutin untuk memastikan bahwa mesin dan peralatan produksi tetap beroperasi dengan baik. Ini membantu menghindari kerusakan tiba-tiba yang dapat mengganggu produksi.
6. Pengendalian Kualitas: Perusahaan fokus pada pengendalian kualitas yang ketat untuk memastikan bahwa setiap sepatu yang diproduksi memenuhi standar yang ditetapkan.
7. Fleksibilitas Produksi: Perusahaan dapat dengan cepat beradaptasi dengan perubahan permintaan pasar dan tren mode, karena tidak terikat oleh persediaan besar yang harus dihabiskan terlebih dahulu.
Dengan menerapkan Just in Time, perusahaan sepatu dapat menghindari biaya penyimpanan yang tinggi, mengurangi risiko kerusakan atau kedaluwarsa persediaan, serta mengoptimalkan penggunaan tenaga kerja dan sumber daya lainnya.
Hal ini membantu perusahaan mencapai efisiensi produksi yang lebih tinggi dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan.
Raih Efisiensi dan Efektivitas Produksi Lebih Mudah dengan Software Manufaktur RedERP
JIT menjadi salah satu cara bagi bisnis untuk dapat mengefisiensikan inventory di gudang. Dengan metode ini, tidak ada barang yang tersimpan lama atau juga kelebihan data.
Di dalam penerapannya, JIT juga perlu didukung dengan perangkat teknologi seperti software manufaktur agar produksi bisa dilakukan lebih efektif dan efisien. Software ini memungkinkan bisnis merampingkan proses produksi serta membuat prosesnya lebih terkelola dan terkontrol.
Software Manufaktur dari RedERP merupakan yang terbaik sejauh ini, dalam memastikan kinerja operasi produksi terus mengalami progres secara konsisten.
Dengan serangkaian sistem dan fitur canggih yang tersedia, software manufaktur RedERP mampu memaksimalkan sekaligus menyederhanakan setiap aktivitas produksi perusahaan mulai dari penjadwalan produksi, monitoring kualitas produk, penyusunan laporan operasi produksi, hingga optimalisasi alur atau proses produksi bisnis perusahaan.
Tidak hanya itu, perangkat lunak lainnya yang dimiliki RedERP yaitu software inventory dan software procurement mampu mengelola operasi pengadaan barang serta manajemen pergudangan perusahaan.
Dengan begitu, manajemen JIT yang dijalankan perusahaan Anda dapat mencapai setiap tujuan secara maksimal di akhir prosesnya.
Tunggu apalagi, ayo capai tujuan manajemen JIT secara keseluruhan dan optimal bersama RedERP mulai hari ini!