Table of Contents
Table of Contents

Macam-macam Kode Produksi Makanan dan Cara Membuatnya

kode produksi makanan

Kode produksi makanan adalah kode yang dimuat dalam sebuah kemasan produk atau barang, di mana di dalamnya terdiri sederet informasi penting mengenai item terkait seperti nama, tanggal kedaluwarsa, berat bersih, dan sebagainya.

Meskipun secara sekilas kode produksi makanan yang ada terlihat sama, namun,  faktanya setiap kode produksi yang tercantum memiliki jenis maupun informasi berbeda. 

Pada artikel kali ini, RedERP akan menjelaskan lebih mendalam tentang kode produksi makanan. Simak lebih lanjut ulasan di bawah ini, ya!

 

Informasi Penting dalam Produk Makanan 

Dalam Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nomor 20 tahun 2021, setidaknya terdapat 9 informasi penting yang wajib dicantumkan dalam kemasan sebuah produk.

Adapun kesembilan informasi penting tersebut akan dijelaskan pada uraian berikut.

 

1. Nama Produk

Informasi penting pertama yang wajib tercantum adalah nama produk. Nama produk sendiri sesuai ketentuan Peraturan BPOM Nomor 34 Tahun 2019 Tentang Kategori Pangan harus menggambarkan tentang karakteristik spesifik sebuah produk atau item.

Informasi ini juga merupakan dasar terkait penetapan standar keamanan, mutu, dan gizi suatu pangan. Dengan komponen nama produk, konsumen juga dapat mengetahui dan mudah dalam mencari produk atau item kebutuhannya.

 

2. Bahan-bahan yang Digunakan

Komponen informasi daftar bahan pembuatan atau ingredients adalah informasi penting kedua selanjutnya yang wajib dicantumkan dalam suatu kemasan produk.

Hal ini berguna berguna bagi pelanggan untuk mengetahui kandungan zat yang terdapat dalam suatu pangan.

Komponen informasi ini juga sangat berguna bagi konsumen dengan riwayat alergi atau penyakit tertentu, supaya lebih selektif dan tidak salah pilih ketika membeli sebuah produk makanan.

 

3. Berat Bersih

Komponen informasi berat bersih atau isi bersih ditujukan untuk memberikan visibilitas terkait volume seperti gram, liter, atau lainnya suatu produk.

Dengan informasi ini, pelanggan dapat mengatur jumlah konsumsi maupun penggunaan produk sesuai kebutuhan mereka.

 

4. Nama dan Alamat Produsen, Distributor, atau Importir

Komponen informasi keempat yang bersifat penting adalah identitas produsen atau distributor.

Komponen informasi ini ditujukan agar konsumen bisa melakukan langkah pengaduan kepada pihak produsen dan distributor.

Apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan misalnya ketidaksesuaian kualitas produk ataupun yang paling fatal yaitu keracunan.

 

Baca Juga: Mengenal Peraturan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor

 

5. Keterangan Halal Bagi Produk yang Dipersyaratkan

Komponen informasi penting kelima adalah logo atau keterangan halal di sebuah produk. 

Mengingat Indonesia sendiri merupakan negara dengan mayoritas penduduknya ialah muslim, keterangan halal penting untuk dicantumkan dalam setiap produk, kecuali produk tertentu yang memang sudah bersifat non-halal.

 

6. Tanggal dan Kode Produksi

Tanggal dan kode produksi diikuti nomor bets (batch) dan/atau waktu produksi berguna apabila dibutuhkan beberapa kegiatan lain yang bersifat urgensi. 

Misalnya, jika sebuah produk terindikasi merugikan konsumen baik dari segi kesehatan maupun lainnya, maka produk tersebut bisa ditarik secara mudah dari suatu toko atau bahkan pasar. 

 

7. Informasi Kedaluwarsa

Komponen informasi penting ketujuh ialah keterangan kedaluwarsa produk atau item.

Informasi ini berguna untuk mencegah divisi penjualan hingga konsumen dalam memasarkan atau membeli produk yang sudah melewati masa expired.  

Komponen informasi tentang jangka waktu kedaluwarsa produk sangat berguna untuk mencegah terjadinya keracunan massal di kalangan konsumen.

 

8. Nomor Izin Edar

Nomor Izin Edar (NIE) juga wajib dicantumkan guna menunjukkan integrasi dan keterjaminan keamanan maupun mutu sebuah produk.

Lebih lanjut, produk makanan yang wajib mempunyai NIE dari BPOM, contohnya produk olahan daging, susu, produk beku atau produk lain sesuai ketentuan yang berlaku.

Di mana diberikan identitas berupa tulisan “BPOM RI MD” atau “BPOM RI ML”, yang masing-masing ditambah 12 digit. 

Sementara, produk hasil ciptaan Industri Rumah Tangga Pangan yang izin edarnya dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah ditandai dengan kode ‘’PIRT’’ beserta penambahan 15 digit.

 

Baca Juga: Apa Itu SKDU? Ini Definisi dan Tata Cara Membuatnya

 

9. Sumber Bahan Pangan Tertentu 

Informasi penting terakhir adalah sumber bahan suatu produk. Selain untuk alasan keamanan maupun kesehatan, komponen informasi ini sangat berguna untuk mengetahui status kehalalan sebuah produk.

 

 

Jenis-jenis Kode Produksi Makanan 

Sedikitnya ada 5 jenis kode produksi makanan yang digunakan secara global oleh perusahaan. Kelima jenis kode produksi makanan tersebut di antaranya:

 

1. Product by/Manufactured by

Product by/Manufactured by atau P/M maupun MFD/MFG merupakan istilah kode yang menunjukkan tanggal produksi sebuah produk.

Contoh kode produksi makanan jenis ini adalah MFD 280222, artinya produk tersebut diproduksi pada 28 Februari 2022.

 

2. Pack Date

Jenis kode produksi selanjutnya adalah kode produksi makanan yang menerangkan waktu pengemasan produk. Pack date sendiri umumnya memiliki ciri khas berupa penulisan unik dan biasanya ditulis dalam tiga digit angka. 

Tiga angka tersebut mengandung informasi yaitu tanggal, bulan, dan tahun pengemasan sebuah produk makanan.

 

3. Sell by Date

Sell by date adalah jenis kode produksi makanan yang mencantumkan tanggal terakhir sebuah produk untuk dijual di pasar sebelum diterima konsumen. 

Ketentuan tersebut bertujuan agar produk yang terjual namun telah melewati batas tanggal tetap memungkinkan untuk disimpan dan dikonsumsi oleh konsumen.

 

4. Expiration Date/Expiry Date atau Use by Date

Expiration date merupakan jenis kode produksi makanan selanjutnya yang menjelaskan tentang keamanan suatu produk. Keamanan yang dimaksud adalah batas waktu konsumsi aman sebuah produk makanan bagi konsumen.

 

5. Best Before/Best Before End

Jenis terakhir adalah Best Before atau Best Before End (BB/BBE). Jenis kode produksi makanan ini menunjukkan waktu kualitas terbaik sebuah produk.

Maksudnya adalah konsumen disarankan untuk membeli dan mengkonsumsi suatu produk makanan sebelum batas waktu yang tertera pada kode.

Apabila terlewat produk makanan tersebut tidak akan kedaluwarsa, hanya saja kualitas yang ditawarkan tidak lagi dalam kondisi terbaik.

 

Baca Juga: Apa Itu Kode Produksi dan Jenis-jenisnya?

 

Cara Membuat Kode Produksi Makanan 

Terkait cara membuat kode produksi makanan, berikut adalah sejumlah tips singkatnya. 

  • Penulisan kode produk tidak boleh diawali oleh angka 0.
  • Karakter kode produk harus tetap pendek.
  • Usahakan untuk tidak menggunakan kode produk pemasok sebagai kode produk perusahaan.
  • Disarankan menggunakan huruf besar angka, dan tanda hubung (-) hanya di kode produk perusahaan.
  • Pertimbangkan untuk menggunakan beberapa huruf umum sebagai awalan saat mengkategorikan dan mengelompokkan produk.
  • Pisahkan akhiran kode dengan tanda pisah untuk mengidentifikasi varian produk.
  • Menyiapkan konvensi penamaan kode produk dan mematuhi ketentuannya.
  • Selaraskan semua panjang SKU produk.
  • Usahakan untuk tidak menggunakan huruf yang berpotensi disalahartikan sebagai angka, seperti “O” dan “I”.
  • Jangan menggunakan urutan huruf atau angka yang berpeluang disalahartikan kembali sebagai waktu tanggal.

 

Optimalkan Pembuatan Kode Produksi Makanan dengan Software Manufaktur RedERP

 

Software ERP
Software ERP

 

Pembuatan kode produksi makanan secara manual adalah cara yang sangat tidak efisien dan bahkan cenderung berpotensi mengalami kesalahan di tengah prosesnya.

Guna mengantisipasi hal tersebut, Anda bisa memanfaatkan software manufaktur termutakhir yang saat ini mudah ditemui di Indonesia. Software manufaktur RedERP dapat menjadi rekomendasi teratas untuk perusahaan Anda.

Software manufaktur rancangan RedERP telah berpedoman pada sistem dan modul canggih. Sehingga, baik proses pembuatan kode produksi dan operasi manufaktur lainnya dapat dijalankan secara mudah dan optimal.

Dengan software manufaktur RedERP, Anda juga bisa selangkah lebih hemat dalam menganggarkan bea produksi bisnis.

Sehingga, perusahaan Anda bisa menghemat biaya untuk upaya peningkatan aspek operasi bisnis lainnya. Untuk mengetahui produk kami lebih lanjut, Anda bisa menghubungi layanan call center yang tertera di laman utama website RedERP.

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami