Penerapan sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) telah menjadi langkah yang semakin umum diambil oleh berbagai jenis organisasi guna meningkatkan efisiensi operasional dan pengelolaan data.
Namun, keberhasilan implementasi ERP tidak dapat diukur hanya dari pelaksanaannya saja. Setelah tahap penerapan selesai, penting bagi organisasi untuk mengevaluasi sejauh mana manfaat yang diperoleh dari sistem baru ini.
Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mengukur Key Performance Indicators (KPI) yang relevan.
KPI ERP merangkum serangkaian metrik yang memberikan wawasan tentang kinerja sistem ERP dan dampaknya terhadap proses bisnis secara keseluruhan.
Dengan mengukur KPI yang tepat, organisasi dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, mengoptimalkan penggunaan sistem, dan mengukur dampak nyata dari investasi mereka dalam implementasi ERP. Mari simak selanjutnya di RedERP!
Mengapa Mengukur KPI ERP Penting?
Menggunakan berbagai key performance indicator (KPI) untuk mengukur keberhasilan implementasi ERP sangat penting karena memungkinkan Anda untuk menilai keberhasilan implementasi dari berbagai sudut.
Pendekatan ini juga memastikan bahwa implementasi memberikan nilai di semua lini dan aspek organisasi.
Selain itu, dengan memantau KPI, bisnis dapat mengidentifikasi area-area di mana sistem ERP dapat berkinerja baik dan mana yang masih perlu ditingkatkan.
Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menyempurnakan implementasi ERP dan mengoptimalkan kinerjanya, yang pada akhirnya mengarahkan pada kesuksesan yang lebih besar secara keseluruhan.
Baca Juga: Mengetahui Harga Software ERP Apakah Mahal?
9 ERP KPI yang Perlu Diukur
Pengukuran KPI dalam sistem Enterprise Resource Planning (ERP) sangat penting untuk memastikan operasional bisnis berjalan efisien dan efektif. Namun, ada beberapa nilai atau indikator yang perlu Anda ukur.
Berikut ini adalah sembilan KPI ERP yang perlu diukur guna mengukur kinerja dan kesuksesan sistem ERP Anda:
1. Inventory Turnover
KPI pertama yang perlu diukur adalah turnover inventory. Ini mengukur seberapa cepat persediaan Anda berputar selama periode tertentu. Semakin tinggi perputaran persediaan, semakin efisien pengelolaan persediaan Anda.
ERP juga harus mampu untuk memperkirakan kebutuhan, memastikan persediaan bahan dan meminimalkan pemborosan saat penggunaan bahan baku.
Maka dari itu, pengukuran keberhasilan implementasi ERP adalah peningkatkan turnover inventaris.
2. Project Margins
KPI ini mengukur profitabilitas proyek yang didapatkan melalui implementasi sistem ERP. Dengan memantau marjin proyek,
Anda dapat memastikan bahwa proyek-proyek dijalankan dengan efisien dan menghasilkan keuntungan yang memadai.
3. Year-End Activities
Kegiatan akhir tahun adalah saat penting untuk menyusun laporan keuangan dan evaluasi kinerja.
Melalui KPI ini, Anda dapat mengukur sejauh mana sistem ERP membantu dalam menyelesaikan kegiatan akhir tahun dengan lancar dan akurat.
ERP yang ideal, mampu menyederhanakan proses dan memudahkan Anda untuk melacak semua data akuntansi sepanjang tahun.
4. Akurasi Data
Kualitas data yang akurat dan konsisten adalah aspek krusial dalam sistem ERP. KPI ini mengukur tingkat keakuratan data yang diolah oleh sistem, memastikan informasi yang dihasilkan dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan.
Implementasi ERP harus mampu menyederhanakan proses pengambilan data, serta meminimalisir kesalahan input data.
5. Kurangnya Pertanyaan dari Pelanggan dan Vendor
Semakin sedikit pertanyaan yang diterima dari pelanggan dan vendor terkait status pesanan, faktur, dan lainnya, semakin baik sistem ERP berfungsi. KPI ini mengindikasikan efisiensi komunikasi dan transparansi dalam rantai pasok.
Anda bisa mengukur KPI ini dengan melacak jumlah pertanyaan yang diterima atau lamanya waktu yang dibutuhkan karyawan untuk menjawab pertanyaan pelanggan atau vendor.
6. Return on Investment (ROI)
ERP harus mampu membantu perusahaan mengurangi biaya dan mendapatkan insight yang lebih baik tentang aliran pendapatan melalui fitur report.
KPI ini mengukur efektivitas investasi dalam sistem ERP. Dengan membandingkan biaya implementasi dan pemeliharaan dengan manfaat yang diperoleh, Anda dapat menilai apakah investasi dalam ERP memberikan pengembalian yang layak.
7. Waktu Kerja Sistem
Mengevaluasi waktu kerja sistem ERP dibandingkan dengan sistem lama merupakan metrik penting. Hal ini karena ERP yang tidak berfungsi dapat secara signifikan memengaruhi produktivitas karyawan.
KPI ini mengukur berapa lama sistem beroperasi tanpa gangguan atau downtime. Semakin tinggi persentase waktu sistem aktif, semakin baik kinerja sistem.
8. Kepuasan Pengguna
Tingkat customer satisfaction terhadap sistem ERP dapat diukur melalui survei atau umpan balik yang dilakukan kepada berbagai jenis pengguna, termasuk karyawan di berbagai departemen.
Mempertimbangkan pendapat kelompok secara terpisah menjadi bagian penting dalam mengukur KPI ERP, hal ini karena masing-masing kelompok akan memiliki pengalaman yang berbeda-beda.
Contohnya, vendor dan customer kemungkinan akan memiliki penggunaan sistem yang terbatas.
KPI ini membantu mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan untuk memastikan pengguna merasa puas dengan pengalaman menggunakan ERP.
9. Peningkatan Efisiensi
KPI terakhir adalah peningkatan efisiensi operasional. Ini dapat diukur dengan melihat berapa banyak waktu, tenaga, dan sumber daya yang telah dihemat berkat implementasi sistem ERP.
Peningkatan efisiensi berkontribusi pada produktivitas yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah.
Dengan memantau dan mengukur KPI ERP ini secara teratur, Anda dapat mengidentifikasi area yang perlu perbaikan, serta memastikan bahwa sistem ERP berjalan sesuai harapan dan memberikan kontribusi yang positif terhadap keseluruhan kinerja bisnis.
Baca Juga: Apa Itu Procurement KPI? Ini Penjelasannya!
Implementasi ERP Terbaik dengan RedERP
Implementasi ERP merupakan langkah penting bagi organisasi yang ingin meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan pengelolaan sumber daya.
Dalam hal ini, Software ERP RedERP telah terbukti menjadi solusi ERP terbaik yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuan tersebut.
Dengan Software ERP RedERP, proses efisiensi menjadi lebih mulus dan terarah berkat fitur-fitur canggihnya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan unik setiap bisnis.
RedERP tidak hanya memberikan integrasi yang komprehensif dari berbagai fungsi bisnis, seperti keuangan, persediaan, produksi, dan penjualan, tetapi juga menawarkan analisis data yang mendalam untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
Dukungan teknis yang kuat dan pembaruan berkala dari RedERP menjadikannya pilihan utama bagi organisasi yang ingin mengadopsi sistem ERP dengan efektivitas maksimal.
Dengan implementasi Software ERP RedERP, perusahaan dapat mengalami transformasi digital yang signifikan, meningkatkan produktivitas, dan meraih keunggulan kompetitif di pasar yang semakin dinamis.
Ayo ajukan demo gratisnya sekarang!