Table of Contents
Table of Contents

Lean Manufacturing dan Konsep 8 Pemborosan yang Wajib Kamu Ketahui!

lean manufacturing adalah

Lean manufacturing adalah sistem produksi yang berfokus pada efisiensi, fleksibilitas, dan upaya peningkatan pada setiap aspek produksi.

Pada praktiknya, perusahaan yang menerapkan sistem ini akan menjalankan operasi produksinya terutama aspek pengelolaan sumber daya secara hati-hati dan sangat menghindari semua bentuk pemborosan.

Sistem produksi ini dapat menjadi alternatif pilihan bagi perusahaan Anda, yang ingin meningkatkan kinerja maupun performa produksi dengan upaya pengeluaran bisnis minimalis.

Lantas, apa itu lean manufacturing? Simak penjelasannya lebih lanjut pada artikel RedERP di bawah ini!

 

Apa Itu Lean Manufacturing?

Lean manufacturing adalah pelaksanaan produksi yang memiliki fokus atau tujuan dalam mengurangi pemborosan, meningkatkan nilai pelanggan, hingga mencari proses perbaikan terhadap proses produksi secara berkelanjutan.

Lebih rinci, sistem produksi ini membantu perusahaan perihal mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi, mengoptimalkan manajemen waktu, dan meraih kesuksesan finansial dalam bisnis.

Sistem produksi ini terdiri atas serangkaian metode sistematis, yang berprinsip pada penyederhanaan alur kerja, pengurangan pengeluaran bea, sekaligus pemaksimalan produktivitas, kualitas, dan pendapatan.

Secara keseluruhan, lean manufacturing atau produksi ramping merupakan upaya perusahaan untuk menghadirkan produk berharga kepada pelanggan secara berkelanjutan. Di mana nantinya perusahaan mampu mempertahankan fungsionalitasnya dari waktu ke waktu.

 

Baca Juga: Memahami Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Manufaktur

 

Komponen Lean Manufacturing

Sistem produksi ramping setidaknya terdiri atas lima komponen umum. Kelima komponen tersebut yaitu planning ahead, optimizing processes, supporting stakeholders, learning from mistakes, dan measuring performance

Berikut penjelasan lebih lanjut terkait kelima komponen di atas. 

1. Planning ahead: Pabrikan lean bersikap proaktif terhadap hambatan bersifat potensial dan fleksibel dalam mendekati tantangan baru.

2. Optimizing processes: Komponen yang melibatkan otomatisasi tugas berulang, menghilangkan langkah yang tidak perlu, atau penerapan alur baru dalam suatu proses.

3. Supporting stakeholders: Komponen ini meliputi segelintir unsur pendukung yang membantu kelancaran serta kesuksesan penerapan produksi ramping yakni karyawan, vendor, pemasok, dan pelanggan.

4. Learning from mistakes: Perusahaan tentunya tidak bisa menghindari suatu kesalahan, tetapi akan sangat membantu jika perusahaan mampu menanggapinya dengan rendah hati, pemikiran positif, dan inovatif. 

5. Measuring performance: Mencakup beberapa indikator kinerja utama lean yang penting yaitu waktu tunggu, waktu siklus, throughput, dan aliran kumulatif.

 

Manfaat Lean Manufacturing 

Tujuan dari pengimplementasian sistem produksi ini agar dapat membawa sederet manfaat menjanjikan baik bagi internal maupun eksternal bisnis perusahaan di antaranya adalah:

1. Meningkatkan efisiensi dan menghemat waktu.

2. Meminimalkan pemborosan sumber daya dan faktor produksi lainnya.

3. Mampu memotivasi dan meningkatkan kemampuan beradaptasi karyawan secara berkelanjutan.

4. Menekan produksi limbah yang dihasilkan perusahaan, sehingga mampu melindungi lingkungan dalam jangka panjang.

5. Performa produksi perusahaan menjadi berkembang, artinya produk cacat atau upaya pembuatan barang ulang dapat berkurang.

6. Tingkat perputaran saham menjadi lebih besar.

7. Menekan terjadinya risiko kerusakan pada mesin produksi perusahaan.

8. Lebih sedikit ruang penyimpanan yang dibutuhkan perusahaan.

9. Kinerja pengiriman akan berkembang atau menjadi lebih cepat.

10. Kepuasan pelanggan terhadap bisnis perusahaan bisa mengalami peningkatan.

 

Prinsip Lean Manufacturing 

Apabila sistem produksi lean manufacturing suatu perusahaan bisa membuahkan hasil akhir yang maksimal, maka diperlukan kepatuhan terhadap lima prinsip dalam keseluruhan prosesnya. Ini penjelasan mengenai kelima prinsip tersebut.

 

1. Value

Sebelum mulai mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan, tentukan hal apa saja yang berharga bagi pelanggan. 

Setelah perusahaan berhasil menemukan apa yang berharga bagi pelanggan, ini terkait barang atau produk apa saja yang tengah dibutuhkan. Maka perusahaan dapat membuat produk yang diperlukan, dan menghapus seluruh pekerjaan serta komponen yang tidak diperlukan terkait operasi produksi barang tersebut.

 

2. Value Stream Mapping

Prinsip ini memungkinkan manajer memvisualisasikan setiap langkah dalam proses produksi, untuk mengidentifikasi pemborosan dan peluang yang mengarah pada perbaikan.

 

3. Create Flow

Prinsip ini mengacu pada proses yang bersifat efektif, efisien, dan progresif. Hal ini tentu saja selaras dengan tujuan produksi ramping yaitu peningkatan proses. 

Dengan meningkatkan atau mengembangkan proses dalam aliran nilai, maka perusahaan Anda akan dapat mengurangi waktu tunggu produksi secara signifikan.

 

4. Pull System

Prinsip ini terdiri dari sistem yang memulai pekerjaan baru hanya jika ada permintaan pelanggan. Bisa dibilang, prinsip ini selaras dengan metode produksi just in time.

 

5. Continuous Improvement

Terakhir ialah continuous Improvement atau peningkatan berkesinambungan. Prinsip ini terdiri dari penggunaan teknik lean secara konsisten seperti pemetaan aliran nilai, guna menemukan dan menghilangkan pemborosan dalam proses produksi. 

 

Cara Kerja Lean Manufacturing 

Secara umum, produksi ramping bekerja dengan cara atau alur yang mengedepankan efisiensi dan efektivitas berulang.

Sistem produksi ini akan mendeteksi alur produksi yang disinyalir boros sebelum pada akhirnya melaksanakan peningkatan terhadap prosesnya. Nantinya, produksi ramping secara berkesinambungan akan memberikan nilai kepada pelanggan.

Beberapa cara kerja yang umumnya dilakukan oleh sistem produksi ini ialah penghapus inefisiensi alur, perampingan layanan, pengurangan bea, hingga pengimplementasian upaya penghematan terhadap produk atau layanan tertentu melalui rantai pasokan ke pelanggan.

 

Baca Juga: Mengenal Kurva Kemungkinan Produksi, Apa Itu dan Penerapannya?

 

Terapkan Lean Manufacturing bersama Software Manufacturing RedERP 

Software ERP
Software ERP

Guna meningkatkan hasil akhir penerapan sistem produksi lean manufacturing, Anda membutuhkan komponen tambahan yang tepat untuk mencapai hal tersebut. 

Software manufaktur dinilai dapat menjadi komponen pendukung efektif, yang membantu perusahaan dalam mencapai optimalisasi penerapan sistem produksi lean manufacturing.

Salah satu software manufaktur unggulan dan berpengalaman di Indonesia yaitu Software Manufaktur RedERP, siap mendukung upaya penerapan sistem lean manufacturing pada produksi perusahaan Anda.

Sebab Software Manufaktur dari RedERP sudah menyediakan beragam sistem dan fitur yang dibutuhkan guna mencapai optimalisasi penerapan sistem lean manufacturing.

Mulai dari real time data system serta fitur-fitur fungsional seperti Manufacturing Execution, Quality Standard Management, Advanced Production Process And Workflow, Manufacturing Resources, hingga Production Planning.

Di mana fitur-fitur di atas mencakup pemaksimalan setiap aspek-aspek krusial dalam operasi produksi perusahaan mulai dari standar kualitas hingga peningkatan alur kerja produksi.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait produk kami, Anda dapat menghubungi kontak layanan call center yang tertera pada laman utama website RedERP.  Bersama RedERP, operasi produksi bisnis kini bisa jauh lebih ramping dan optimal!

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami