Logistics procurement menjadi dua hal yang berperan penting di dalam keberhasilan sebuah bisnis. Hal ini karena seberapa lancarnya produksi yang dilakukan akan dimulai dari pengadaan serta logistik.
Tapi di lain sisi, keduanya sebenarnya memiliki dua fungsi yang berbeda. Lantas apakah mereka bisa bekerja sama? Mari simak dalam artikel RedERP berikut ini!
Perbedaan Logistics dan Procurement
Logistics procurement adalah dua hal yang memiliki fungsi yang hampir sama, yaitu proses memenuhi kebutuhan perusahaan untuk melakukan proses produksi. Namun, keduanya adalah dua hal yang berbeda.
Procurement adalah proses mencari, mendapatkan, dan membeli barang, jasa, atau sumber daya yang diperlukan perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan produksi. Proses ini dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan, memilih vendor, menegosiasikan kontak, serta mengelola hubungan dengan pemasok.
Lalu, logistik adalah merencanakan, mengimplementasikan, dan mengendalikan aliran dan penyimpanan yang efisien untuk barang, jasa, atau informasi dari awal hingga ke tangan konsumen.
Praktiknya melibatkan pengaturan transportasi, mengelola persediaan, packing, pemrosesan pesanan, sampai pengaturan distribusi.
Jadi, secara umum procurement berkaitan dengan aspek mendapatkan sumber daya, sedangkan logistics adalah aspek pergerakan dan pengelolaan fisik barang dan informasi dari supply chain. Antara logistics procurement saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai efisiensi, efektivitas, dan kepuasan pelanggan.
Tujuan Logistics Procurement
Logistics procurement di dalam perusahaan memiliki tujuan yang penting, yaitu sebagai berikut:
1. Memenuhi Kebutuhan
Pengadaan memiliki tujuan untuk memastikan bahwa bisnis mendapatkan barang, jasa, atau sumber daya yang dibutuhkan untuk beroperasi dengan baik dan memenuhi kebutuhan internal.
2. Kualitas yang Tepat
Kegiatan pengadaan harus memastikan barang atau jasa yang didapatkan memiliki kualitas yang terstandarisasi. Hal ini penting guna menjaga kualitas produk atau layanan yang ditawarkan kepada pelanggan.
3. Efisiensi Biaya
Procurement bukan hanya mengenai bagaimana memenuhi kebutuhan, tapi juga bagaimana mendapatkan barang yang paling menguntungkan.
Maka dari itu, prosesnya melibatkan negosiasi dengan vendor dan melakukan evaluasi vendor dengan cermat untuk mendapatkan penawaran terbaik dari harga dan kualitas.
4. Pasokan Teratur
Tujuan lain dari procurement adalah memastikan pasokan berjalan lancar, di sini melibatkan upaya monitoring dan manajemen hubungan dengan pemasok untuk mengurangi supplier risk.
5. Pengiriman Tepat Waktu
Tujuan dari logistik adalah mengelola dan mengatur aliran barang, jasa, dan informasi sehingga pengiriman dapat berjalan tepat waktu.
6. Efisiensi Operasional
Pengoptimalan pengelolaan persediaan, pengemasan, transportasi, dan distribusi akan membantu efisiensi bisnis. Ini juga membantu mengurangi biaya operasional dan mempercepat aliran produk dalam supply chain.
7. Mengendalikan Persediaan
Logistik bertujuan dalam mengelola persediaan dengan baik sehingga perusahaan tidak mengalami out of stock atau juga overstock. Praktik ini membantu mengoptimalkan penggunaan ruang penyimpanan dan mengurangi biaya persediaan.
Baca Juga: Perbedaan Procurement and Sourcing dalam Dunia Bisnis
Mengapa Logistics Procurement Penting
Logistics procurement penting karena memastikan barang dan jasa dikirimkan tepat waktu, dalam jumlah yang tepat, dan dengan biaya yang memenuhi ekspektasi anggaran. Sistem ini juga membantu memastikan bahwa produk dan bahan memiliki kualitas terbaik.
Sistem logistik pengadaan yang dikelola dengan baik mencakup sejumlah komponen utama, termasuk pembelian, perencanaan produksi, manajemen inventaris, transportasi, dan pergudangan.
Staf procurement biasanya memulai pengadaan dengan mengidentifikasi kebutuhan dan mencari produk dari berbagai pemasok. Perencanaan produksi kemudian mengembangkan perencanaan produksi berdasarkan permintaan yang diharapkan dan persediaan yang tersedia.
Manajer inventaris akan memantau tingkat persediaan untuk memastikan bahwa persediaan yang cukup tersedia saat dibutuhkan dan memesan produk baru saat tersedia.
Manajer transportasi mengawasi pergerakan barang untuk memenuhi jadwal produksi dan memastikan bahwa pengiriman tiba di tempat tujuan dalam kondisi yang memuaskan. Dan terakhir, manajer gudang menyimpan barang hingga dapat digunakan atau dijual.
Procurement logistics adalah bagian penting dari sistem manajemen rantai pasokan setiap perusahaan. Dengan memastikan pengiriman produk yang tepat waktu dan tingkat inventaris yang optimal, logistik pengadaan membantu bisnis menghemat uang sekaligus memastikan barang dagangan berkualitas tinggi selalu tersedia.
Bagaimana Logistic Procurement Bekerja Sama
Aliran procurement and logistics harus tetap terbuka dan tidak tersendat karena jika proses pengadaan terhambat, hal ini dapat mengganggu efisiensi produksi di pusat-pusat produksi dan memengaruhi penyimpanan produk di gudang.
Penundaan yang terjadi dapat menyebabkan potensi masalah bagi distributor dan pelanggan.
Sangat penting bagi manajemen procurement logistics untuk dapat berdampingan dan bekerja sama dengan lancar memastikan bahwa biaya produksi tidak melebihi ekspektasi anggaran perusahaan.
Tipe Logistics Procurement
Ada tiga jenis utama logistics procurement, yaitu akuisisi material, penyimpanan dan distribusi, dan transportasi. Akuisisi material adalah ketika organisasi memperoleh produk atau layanan dari pemasok.
Penyimpanan dan distribusi berkaitan dengan lokasi, penanganan, dan pergerakan produk atau material ke tujuan akhir. Transportasi berkaitan dengan pemindahan barang dari satu titik ke titik lainnya.
Setiap jenis pengadaan ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pengadaan material bisa lebih cepat dan efisien karena menghindari kebutuhan untuk mencari pemasok. Namun, menyimpan produk di gudang bisa berbahaya dan mahal jika tidak dilindungi dengan baik dari kelembaban atau hama.
Distribusi bisa jadi lambat karena harus memilah-milah ratusan atau ribuan barang sebelum menemukan barang yang Anda butuhkan. Transportasi bisa mahal jika pemasok jauh dari target pasar Anda.
Kelola Procurement yang Terintegrasi dengan Logistik dengan RedERP
Logistics procurement menjadi salah satu aktivitas yang tidak terpisahkan, keduanya akan menentukan keberlangsungan supply chain management dalam bisnis. Maka dari itu, penting sekali bagi pelaku usaha untuk memastikan bahwa kegiatan ini bisa saling terintegrasi satu sama lain tanpa terpisah satu sama lain.
Untuk memastikan kedua kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, penggunaan Software ERP RedERP bisa membantu Anda. Di mana sistem ERP RedERP sendiri menawarkan sistem terintegrasi antara modulnya. Termasuk juga dengan modul logistik dan juga procurement.
Software Procurement RedERP akan membantu perusahaan dalam mengotomatisasi sistem pengadaan sesuai dengan sisa ketersediaan di dalam gudang yang tercatat dalam sistem Logistik RedERP.
Software ERP RedERP juga menyediakan laporan dan analisis yang akan membantu Anda mengetahui seberapa efektivitas vendor serta sistem logistik yang berjalan di perusahaan.
Dengan begini, Anda dapat memaksimalkan sistem logistics procurement di perusahaan dan tidak perlu menakutkan berbagai gangguan yang berarti. Ayo ajukan demo gratisnya sekarang!