Manajemen rantai pasok harus dibuat dengan strategi sebaik mungkin. Supaya bisa memudahkan para pekerja yang terlibat di dalamnya. Mulai dari supplier, manufaktur, distributor, dan stakeholder lainnya.
Dengan begini, tentunya biaya produksi dan distribusi bisa ditekan lebih rendah namun tetap dapat memenuhi permintaan pasar.
Namun, untuk dapat memaksimalkan manajemen rantai pasok, ada banyak tantangan yang dihadapi. Misalnya ada kustomisasi produk secara massal, tekanan untuk mengeluarkan produk baru, dan masih banyak lainnya.
Oleh karena ini, penting sekali bagi Anda untuk menyusun strategi manajemen rantai pasok demi menjaga aktivitas dan keberlangsungan proses produksi. Apa Anda belum tahu seperti apa strategi yang bisa diterapkan? Mari simak dalam artikel RedERP berikut ini!
Baca juga: Inilah Alasan Mengapa Perusahaan Anda Perlu Terapkan ERP Software
Strategi Mengoptimalkan Manajemen Rantai
Manajemen rantai pasok memiliki tujuan untuk memastikan keseluruhan aktivitas mulai dari produksi, penyimpanan sampai distribusi berjalan dengan efektif dan efisien baik dari segi waktu dan biaya. Dengan melakukan manajemen ini, keseluruhan proses dapat berjalan dengan lancar.
Namun, supply chain management tidak bisa dilakukan begitu saja tanpa adanya strategi yang menjadi landasan. Berikut ini strategi optimal untuk manajemen rantai pasok yang bisa Anda terapkan.
1. Visibilitas dan Kontrol
Strategi pertama yang bisa Anda terapkan dalam supply chain management adalah meningkatkan visibilitas dan kontrol. Visibilitas berkaitan erat dengan segala informasi dan data mengenai angka penjualan pada periode tertentu.
Sedangkan, kontrol melibatkan segala tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki atau menyempurnakan manajemen rantai pasok secara keseluruhan.
Di sini, pengelolaan data yang terpusat dan menyeluruh sangat penting. Melakukan hal ini dengan cara manual mungkin akan sedikit kesulitan, karena rawan sekali human error.
Maka tidak ada salahnya bila Anda menggunakan software ERP yang dilengkapi dengan pengelolaan data SCM. Dengan menggunakan software ini, pencatatan dan data akan tersimpan dengan baik.
2. Membuat Perencanaan Berdasarkan Permintaan
Perlu Anda ingat, prinsip dari rantai pasok adalah bagaimana kita bisa merespons permintaan dengan optimal bukan membuat dan mengelola permintaan.
Supaya bisa efektif, Anda harus mempunyai penentuan target dan strategi sehingga perencanaan tersebut dapat terealisasi. Selanjutnya, cobalah susun deadline, tujuan, dan objektif.
Sama seperti sebelumnya, dalam perencanaan pemenuhan permintaan, Anda dapat memulai dengan melihat data penjualan. Kemudian, rancang tugas yang harus dilakukan.
Tidak lupa, tentukan juga inventaris yang diperlukan, terutama barang-barang dengan lead time tinggi.
Anda juga perlu memahami performa pemenuhan operasi bisnis Anda pada periode sebelumnya. Intinya di sini adalah Anda harus menggunakan seluruh informasi bisnis yang Anda miliki untuk memprediksi seberapa mampu perusahaan dalam memenuhi permintaan pasar.
3. Membangun Kemitraan yang Kuat dengan Supplier
Tidak bisa dipungkiri lagi, kesehatan hubungan kita dengan mitra seperti dengan supplier sangat menentukan kesuksesan bisnis. Untuk itu, cobalah pertahankan dan perkuat hubungan baik walaupun mungkin Anda tidak mendapatkan manfaat finansial secara langsung.
Cara membangun kemitraan sendiri bisa Anda lakukan dengan membangun komunikasi dua arah. Hubungan dua arah ini akan berdampak jangka panjang.
4. Integrasi Vertikal
Strategi manajemen rantai pasok yang satu ini dilakukan dengan cara mengakuisisi pemasok menjadi bagian dari perusahaan, sehingga dapat dinilai lebih efisien dalam koordinasi dan kontrol.
Namun, tidak sembarangan perusahaan yang diakuisisi, perusahaan yang bisa diakuisisi adalah perusahaan supplier atau perusahaan distributornya. Sebagai contoh, perusahaan mobil mengakuisisi pabrik baja.
5. Menggunakan Banyak Pemasok
Dalam strategi ini, Anda menjalin kerja sama dengan banyak pemasok untuk satu produk tertentu. Tujuannya adalah untuk mencari pemasok terbaik yang bisa memenuhi kebutuhan Anda untuk memenuhi permintaan pasar.
Dengan strategi ini, para pemasok akan saling berkompetisi untuk dapat memenuhi permintaan Anda. Dalam strategi ini, Anda tidak menargetkan hubungan jangka panjang dengan pemasok.
6. Jaringan Keiretsu
Selain mengakuisisi supplier, perusahaan tetap bekerjasama dengan supplier luar. Tujuannya adalah untuk mencapai kesimbangan dan kontrol yang lebih mudah. Dengan begitu, perusahaan tetap bisa menjaga kualitas dan meningkatkan laba penjualan.
Baca juga: Mengulas Apa Itu Partnership dan Tips Memilih Partner yang Tepat
Kesimpulan
Strategi manajemen rantai pasok membuat perusahaan terhindar dari masalah pemenuhan kebutuhan pasar. Perusahaan bisa terus memastikan bahwa pasokan mereka aman.
Selain tidak mengganggu pemenuhan kebutuhan pasar, strategi supply chain management juga membantu semua yang terlibat dalam proses produksi.
Dengan begitu, perusahaan pun bisa mendapatkan laba yang lebih banyak. Hal ini karena dengan adanya strategi, proses pemenuhan pasokan benar-benar dipikirkan dari hulu ke hilir.
Namun, menerapkan strategi supply chain management tidaklah sesederhana itu, terkadang ada saja masalah yang ditemukan. Terutama masalah dalam pengelolaan data.
Hal inilah mengapa setiap perusahaan perlu menggunakan sistem ERP untuk mengoptimalkan manajemen rantai pasok. Software ERP seperti RedERP akan sangat mendukung kegiatan dan strategi supply chain management karena dilengkapi dengan modul Inventory & distribution yang akan mengotomatiskan sistem backend dan frontend office.
Perusahaan dapat melakukan pemantauan dan pengelolaan pengiriman serta masuknya barang ke dalam gudang secara otomatis dan real time.
Tidak hanya itu, Anda juga bisa membuat report secara otomatis untuk membantu evaluasi di setiap periode. Dengan bantuan Sistem ERP dari RedERP, perusahaan dapat mengurangi biaya dan mengefisiensikan waktu.