Perusahaan konstruksi adalah perusahaan yang tingkat permintaannya bergerak dinamis sehingga memerlukan kemampuan dan sistem manajerial yang tepat agar dapat dikelola dengan baik.
Selain itu, konstruksi juga memiliki peran dan jasa yang besar di Indonesia meskipun belum dilaksanakan secara maksimal. Sebenarnya, apa saja permasalahan proyek konstruksi itu?
Dalam artikel RedERP kali ini, Anda akan mengenal lebih dalam mengenai perusahaan konstruksi, karakteristik, hal-hal yang perlu diperhatikan ketika akan mendirikannya, serta permasalahan proyek konstruksi.
Tanpa berbasa-basi lagi, mari kita simak artikel di bawah ini!
Pengertian Perusahaan Konstruksi
Perusahaan konstruksi adalah suatu badan usaha yang beroperasi dalam bidang pembangunan, sarana, prasarana fisik, serta infrastruktur yang bermanfaat bagi masyarakat dan sesuai dengan hukum peraturan yang berlaku.
Konstruksi merupakan salah satu bidang industri yang masih berkembang sehingga mampu membuka lapangan pekerjaan dan memberikan pendapatan bagi tiap lapisan masyarakat.
Tak hanya itu, konstruksi juga memiliki peran penting dalam perkembangan dan pertumbuhan nasional.
Karakteristik Perusahaan Konstruksi
Perusahaan konstruksi adalah badan usaha yang berbeda dengan perusahaan jasa lainnya sehingga perusahaan konstruksi memiliki karakteristik-karakteristik tertentu. Berikut adalah beberapa karakteristik dari perusahaan konstruksi.
1. Risiko Tinggi dan Ketidakpastian
Karakteristik perusahaan konstruksi yang pertama adalah memiliki risiko yang tinggi dan selalu dipenuhi ketidakpastian. Selain itu, laba dari industri ini juga tergolong rendah.
2. Dipengaruhi Konsumen
Karakteristik perusahaan konstruksi yang kedua adalah sangat dipengaruhi oleh konsumen.
Hal ini dapat terjadi karena konsumen dilindungi oleh berbagai pihak, seperti perusahaan asuransi, pihak pengawas, dan lembaga keuangan sehingga membuat perusahaan harus selalu mengikuti permintaan dari pembeli.
3. Biaya dan Jadwal yang Fluktuatif
Karakteristik perusahaan konstruksi yang ketiga berkaitan dengan biaya dan jadwal pembangunan. Dalam perusahaan konstruksi, biaya atau anggaran produksi sangat fluktuatif. Selain itu, jadwal pengerjaan dan standar mutu juga mengikuti keinginan klien.
Hal ini dapat disebabkan oleh perbedaan lokasi pembangunan dan perencanaan yang mengikuti keinginan klien.
4. Peraturan K3 yang Ketat
Karakteristik perusahaan konstruksi yang terakhir adalah peraturan K3 dijalankan dengan ketat. Kebijakan K3 sangat penting untuk diimplementasikan supaya dapat menjaga karyawan dari risiko kecelakaan kerja.
Baca Juga: Mengapa Perusahaan Perlu Menggunakan Software Manajemen?
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan saat Mendirikan Perusahaan Konstruksi
Jika Anda ingin membangun sebuah perusahan konstruksi, Anda perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Kualifikasi Badan Usaha
Untuk mendirikan perusahaan konstruksi, Anda perlu mengikuti kualifikasi perusahaan konstruksi. Kualifikasi tersebut diatur pada Pasal 20 Undang-undang No. 27 Tahun 2017 tentang usaha jasa konstruksi atau UUJK yang telah membagi kualifikasi jasa konstruksi menjadi 3, yaitu kualifikasi usaha kecil, menengah, dan besar.
Adapun penilaian yang dilakukan dalam kualifikasi ini mencakup kemampuan keuangan, penjualan tahunan, jumlah tenaga kerja konstruksi yang dimiliki, serta kemampuan untuk menyediakan peralatan konstruksi.
Kualifikasi usaha tersebut akan berguna untuk menentukan batasan kemampuan usaha dan segmentasi pasar yang tepat.
2. Izin Usaha
Perusahaan konstruksi harus memiliki izin usaha yang dapat diperoleh dari pemerintah daerah yang telah diatur dalam Pasal 26 Ayat 2, Pasal 28, dan Pasal 29 Ayat 1 UUJK.
Dengan izin usaha tersebut, perusahaan konstruksi Anda juga dapat melakukan kegiatan usaha jasa konstruksi di berbagai penjuru wilayah Indonesia.
3. Sertifikat Badan Usaha
Selain izin usaha, Anda juga perlu mengajukan sertifikasi badan usaha.
Sertifikasi ini berfungsi memberikan akreditasi bagi badan usaha yang dapat memenuhi kriteria, seperti persyaratan jumlah anggota, pemberdayaan kepada anggota, pemilihan pengurus yang dilaksanakan dengan demokratis, sarana dan prasarana di daerah dan pusat, serta dapat memenuhi kewajiban sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Adapun sertifikasi badan usaha diatur pada Pasal 30 UUJK. Nantinya, sertifikat badan usaha juga akan mencantumkan jenis usaha, sifat, klasifikasi, serta kualifikasi usaha.
4. Tanda Daftar Pengalaman
Dalam Pasal 31 UUJK diatur pula bahwa perusahaan konstruksi memerlukan tanda daftar pengalaman perusahaan yang mencakup pengalaman dalam pelaksanaan jasa konstruksi dan telah melalui serah terima yang sah.
Tanda daftar pengalaman ini berfungsi agar perusahaan konstruksi mendapatkan pengakuan pengalaman usaha.
5. Pilihan Jenis Usaha
Anda perlu memilih jenis usaha yang telah diatur dalam Pasal 12 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 terkait usaha jasa konstruksi, yaitu usaha jasa konsultasi konstruksi, pekerjaan konstruksi, pekerjaan konstruksi yang terintegrasi. Pilihan jenis usaha juga harus mempertimbangkan klasifikasi dan layanan jasa usaha.
Jenis- Jenis Perusahaan Konstruksi
Di Indonesia, ada beberapa jenis perusahaan konstuksi yang umum membantu dalam sebuah proyek. Diantaranya adalah:
1. Perusahaan Konstruksi Bidang Arsitektural
Konstruksi yang mencakup bangunan dengan teknologi sederhana, teknologi menengah, dan teknologi canggih. Selain itu, ada pula arsitektur untuk bagian interior properti, lanskap properti, dan perawatan properti.
2. Perusahaan Konstruksi Bidang Sipil
Kontraktor bidang sipil biasanya mengerjakan pembuatan jembatan, jalan, jalur kereta api, landasan pesawat, jalan bawah tanah, terowongan, bendungan, saluran drainase, dan jalur pengairan.
3. Perusahaan Konstruksi Bidang Lingkungan
Bidang tata lingkungan mencakup rencana penataan kota, analisis dampak properti pada lingkungan, teknik lingkungan, pengolahan air bersih dan limbah, juga perawatannya.
4. Perusahaan Konstruksi Bidang Elektrikal
Bidang elektrikal yang berkaitan dengan kelistrikan, mulai dari instalasi pembangkit listrik, instalasi listrik, jaringan transmisi dan distribusi, sinyal, juga telekomunikasi.
5. Perusahaan Konstruksi Bidang Mekanikal
Bidang mekanikal yang mencakup instalasi AC, instalasi industri, instalasi minyak atau gas, pembuatan lift dan eskalator, pipa air, dan perawatannya.
Contoh Perusahaan Konstruksi Indonesia
Pemerintah semakin gencar melakukan pembanguna infrastruktur di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini membuat perusahaan infrastruktur kebanjiran proyek. Dalam mengerjakan proyek pembangunan harus memiliki perencanaan yang matang, agar waktu dan budget yang dikeluarkan tak sia-sia.
Oleh karena itu, pertimbangkanlah untuk menggunakan jasa kontraktor yang bersertifikat, bertanggung jawab penuh untuk melaksanakan rencana pengembangan saat ini.
Dibawah ini kami rangkut beberapa perusahaan kontraktor yang ada di Indonesia.
1. Perusahaan Adhi Karya
2. Perusahaan Wijaya Karya
3. Perusahaan Pembangunan Perumahan
4. Perusahaan Waskita Karya
5. Perusahaan Hutama Karya
6. Perusahaan Total Bangun Persada
7. Perusahaan Jaya Konstruksi Manggala Pratama
8. Perusahaan Nindya Karya
9. Perusahaan Brantas Abipraya
10. Perusahaan Amarta Karya
11. PT. Total Bangun Persada
12. PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama
13. PT Leighton Contractors Indonesia
14. PT. Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk
15. PT Nusa Raya Cipta Tbk
16. PT Ascet Indonusa Tbk
Permasalahan Proyek Konstruksi
Dalam kegiatan usahanya, perusahaan bisa dihadapi oleh permasalahan proyek konstruksi. Adapun permasalahan proyek konstruksi yang harus diwaspadai adalah:
1. Miskomunikasi antara kontraktor dan tukang bangunan
2. Penentuan bahan bangunan berkualitas
3. Supplier nakal
4. Perhitungan waktu meleset
5. Kegagalan bangunan
Baca Juga: ERP untuk Perusahaan Konstruksi, Ini Kegunaan dan Manfaatnya
Atasi Permasalahan Proyek dengan Software ERP
Perusahaan konstruksi adalah salah satu perusahaan jasa yang memiliki karakteristik berbeda dari perusahaan jasa lainnya.
Bentuk produk dari perusahaan ini adalah sarana prasarana fisik, oleh karena itu perusahaan konstruksi memiliki peran penting di dalam perkembangan infrastruktur.
Banyak faktor yang dapat memengaruhi kesuksesan perusahaan konstruksi, utamanya adalah manajemen jadwal dan budget.
Kesalahan dalam proses penjadwalan dan penyusunan anggaran akan membawa dampak buruk pada proses konstruksi. Oleh karena itu, dibutuhkan aplikasi yang dapat membantu perusahaan dalam perencanaan konstruksi dan menghindari human error.
Dengan Software Project Management dari RedERP, perusahaan dapat mengatur prioritas tugas-tugas penting, menghindari pengeluaran biaya di luar perencanaan, dan memudahkan komunikasi antar anggota tim proyek.
Selain itu, RedERP juga memiliki fitur Project Issue yang memudahkan kontraktor untuk memetakan permasalahan agar dapat menanganinya lebih maksimal.
Ada banyak sekali fitur yang menawarkan kemudahan lainnya dalam aplikasi RedERP. Gunakan RedERP sekarang untuk kemudahan dalam operasional bisnis konstruksi Anda!