Minimum viable product adalah strategi bisnis yang umum diimplementasikan oleh perusahaan startup, baik nasional ataupun internasional.
Strategi ini menjadi favorit di mata perusahaan startup karena beragam manfaatnya yang sangat menjanjikan. Minimum viable product sendiri merupakan strategi bisnis yang dilakukan untuk mencapai efisiensi serta efektivitas operasi pengembangan produk perusahaan.
Untuk mengetahui selengkapnya mengenai minimum viable product. Simak penjelasannya lebih lanjut pada artikel RedERP berikut ini!
Apa Itu Minimum Viable Product?
Minimum viable product atau MVP adalah produk berfitur dasar yang terbilang sederhana, namun berdaya guna tinggi serta memiliki kemampuan untuk menarik pengguna.
Strategi bisnis ini cukup menjanjikan karena mampu membantu divisi pengembang untuk memperoleh umpan balik sebanyak dan secepat mungkin.
Hal tersebut berpotensi besar meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi pengembang (product development) produk atau layanan jasa bisnis perusahaan.
Contoh minimum viable product yang ada dalam kehidupan sehari-hari yaitu mockup, concierge MVP, video demo, prototype, website landing page, AirBnB, Foursquare, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Apa Itu Product Development dan Tahapannya?
Tujuan Minimum Viable Product
Meskipun tujuan pelaksanaan strategi bisnis minimum viable product setiap perusahaan berbeda-beda, namun secara garis besar, tujuan pengimplementasian strategi MVP dapat diketahui sebagai berikut.
- Melepaskan produk atau layanan jasanya ke pasar dalam kurun waktu dekat.
- Menguji ide yang telah ada dengan pengguna nyata sebelum memutuskan menetapkan anggaran untuk pelaksanaan pengembangan produk secara penuh.
- Mempelajari kondisi dan target pasar bisnisnya.
- Menghemat pengeluaran anggaran bisnisnya.
- Menekan risiko kegagalan pasca produk atau layanan jasanya berhasil dirilis di pasaran.
Manfaat Minimum Viable Product
Dengan menerapkan strategi bisnis minimum viable product, perusahaan bisa mendapatkan sejumlah manfaat antara lain:
- Berpeluang besar memenangkan minat banyak investor.
- Melakukan pengujian terhadap produk atau layanan jasa bisnisnya.
- Mengetahui dinamika kebutuhan pasar terkini atas suatu produk atau layanan jasa tertentu.
- Perusahaan tentu saja mampu menghemat anggaran untuk menunjang kepentingan atau kebutuhan aspek bisnis lainnya.
- Meningkatkan skalabilitas bisnis perusahaan.
- Time-to-Market bisnis perusahaan menjadi lebih cepat.
- Mengarahkan tahapan pengembangan produk atau layanan jasa untuk berfokus pada kebutuhan atau keperluan konsumen luas.
- Menghemat waktu pengembangan bisnis perusahaan.
- Momen pengujian produk atau layanan jasa bisnis perusahaan menjadi lebih dini atau cepat.
- Memberikan kejelasan serta fokus terkait proyek perusahaan.
- Putaran umpan balik yang diperoleh terbilang cepat, sehingga proses pengembangan produk atau layanan jasa bisnis perusahaan menjadi lebih cepat dan tepat sasaran.
Karakteristik Minimum Viable Product
Adapun strategi minimum viable product yang baik memiliki setidaknya 4 karakteristik, di antaranya:
- Berisikan esensi dari ide produk: Artinya mengandung tujuan utama atas pembuatan produk atau layanan jasa tertentu yang dapat berupa penyajian core feature dan lainnya.
- Biaya produksi tergolong rendah: Sepertinya yang sudah dijelaskan sebelumnya, strategi bisnis ini pada dasarnya membutuhkan biaya produksi dan usaha yang lebih sedikit untuk menciptakan sebuah merek bisnis potensial.
- Bernilai tinggi: Sekalipun diproduksi dengan usaha dan anggaran biaya yang sedikit, namun esensi sebuah produk atau layanan jasa yang diciptakan bernilai tinggi di pasaran.
- Dapat menjadi ruang untuk interaksi: Interaksi yang dimaksud adalah hubungan komunikasi bisnis antara perusahaan dengan konsumen luas, lewat pengembangan produk atau layanan jasa tertentu. Di mana tentunya akan menghasilkan produk maupun layanan jasa yang berkualitas di kemudian hari.
Jenis Minimum Viable Product
Berikut adalah beberapa jenis-jenis MVP yang umum digunakan:
1. Landing Page MVP
Ini adalah bentuk MVP yang sederhana berupa halaman web yang menjelaskan konsep dan manfaat produk, tetapi tidak memiliki fitur interaktif yang lengkap.
Halaman ini digunakan untuk mengumpulkan minat pengguna dan informasi kontak mereka untuk pengujian lebih lanjut.
2. Concierge MVP
Dalam jenis MVP ini, produk belum sepenuhnya dikembangkan, tetapi tim di baliknya memberikan pengalaman “manual” atau “konci” kepada pengguna.
Ini memungkinkan pengujian konsep dan fitur melalui interaksi langsung dengan tim pengembang atau layanan yang disediakan oleh manusia.
3. Wizard of Oz MVP
Mirip dengan Concierge MVP, tetapi dalam Wizard of Oz MVP, tim di belakang produk menciptakan ilusi bahwa sistem atau teknologi telah sepenuhnya dikembangkan.
Misalnya, menggunakan manusia atau alat manual untuk memberikan respons yang sebenarnya dikira dihasilkan oleh algoritma atau sistem otomatis.
4. Prototyping MVP
Dalam jenis MVP ini, prototipe produk dibuat dengan fitur-fitur dasar untuk memvalidasi desain dan alur pengguna.
Prototipe ini dapat berupa tampilan antarmuka yang dapat diinteraksikan atau model fisik produk.
5. Pre-order MVP
Pada jenis MVP ini, perusahaan menerima pesanan pra-penjualan produk sebelum produk tersebut sepenuhnya dikembangkan atau diproduksi.
Ini membantu mengukur minat pasar dan mengumpulkan dana untuk pengembangan lanjutan.
6. Single-feature MVP
Fokus pada pengembangan satu fitur inti yang penting dan memberikan nilai langsung kepada pengguna.
Dengan menggunakan pendekatan ini, pengembang dapat cepat menguji dan mengumpulkan umpan balik tentang fitur tersebut sebelum membangun produk yang lengkap.
7. Piecemeal MVP
Dalam jenis MVP ini, beberapa komponen produk diperkenalkan secara bertahap. Pengembang dapat merilis versi MVP awal dengan fitur terbatas.
Kmudian secara bertahap menambahkan fitur baru berdasarkan umpan balik dan kebutuhan pengguna.
Tahapan Minimum Viable Product
Dalam mengimplementasikan strategi bisnis minimum viable product harus dilakukan secara berurutan dan bertahap.
Apabila Anda berminat untuk menerapkan strategi bisnis ini, simak panduan lengkapnya pada penjelasan di bawah ini.
1. Memulai dengan Melakukan Riset Terhadap Pasar
Hal mendasar yang perlu Anda lakukan sebelum mulai menerapkan strategi minimum viable product adalah melaksanakan riset terkait target pasar yang akan dituju.
Tahapan dasar ini untuk memastikan agar penerapan MVP bisa berjalan secara efektif dan tepat, sesuai dengan kebutuhan pengguna luas. Sehingga, peluang kesuksesan operasi pengembangan produk semakin meningkat.
2. Membuat Gagasan Penambahan Nilai atas Produk atau Layanan Jasa Bisnis Perusahaan
Tahapan selanjutnya adalah menetapkan nilai atau keunggulan tertentu untuk produk maupun layanan jasa bisnis perusahaan Anda di mata konsumen.
Jangan lupa bahwa produk MVP harus mencerminkan kesederhanaan sekalipun mempunyai nilai atau fitur berkualitas tinggi agar mampu memenuhi kebutuhan konsumen di pasaran.
3. Memetakan atau Mengetahui Kebutuhan Pengguna Luas
Tahapan ini mencakup proses desain atas sebuah produk atau layanan jasa, di mana harus mengedepankan nilai-nilai positif, bermanfaat, dan mampu memuaskan konsumen di pasaran.
Ini mencakup ketersediaan fitur, penciptaan tampilan interface aplikasi bersifat user friendly, dan lain sebagainya.
Selain itu, perlu diketahui bahwasanya proses ini harus dilaksanakan berdasarkan sudut pandang pengguna terkini atas sebuah produk.
4. Memprioritaskan Fitur-fitur yang Bersifat MVP
Pada tahapan ini, Anda harus berfokus dalam menciptakan fitur-fitur bersifat MVP. Di mana fitur-fitur tersebut juga harus berlandaskan manfaat maupun nilai-nilai positif lainnya untuk pengguna.
Disarankan untuk menciptakan fitur-fitur MVP dengan menggolongkannya berdasarkan skala prioritas, dimulai dari yang tertinggi hingga terendah.
Penentuan skala prioritas ini juga harus berlandaskan pada target pasar dan kebutuhan konsumen luas.
5. Produk atau Layanan Jasa MVP Siap Diluncurkan
Setelah Anda memastikan bahwa setiap proses di atas sudah dijalankan secara optimal, maka produk atau layanan jasa MVP bisnis perusahaan Anda sudah dapat diluncurkan ke pasaran.
Perlu diingat, bahwa produk atau layanan jasa MVP tidak boleh kurang maupun lebih baik dari produk akhir nantinya. Produk harus mampu menarik hingga memenuhi kebutuhan mayoritas pengguna.
6. Lakukan Pengamatan dan Evaluasi
Sekalipun produk atau layanan jasa MVP Anda sudah berhasil dirilis di pasaran, namun Anda harus tetap berfokus pada perkembangan atau progres bisnis yang maksimal.
Hal itu bisa dilakukan dengan melakukan pengamatan dan evaluasi atas perilisan produk atau layanan jasa bisnis Anda. Cara ini bertujuan agar kualitas dan nilai produk atau layanan jasa bisnis Anda dapat mengalami kemajuan yang signifikan.
Usahakan agar feedback atau masukan yang perusahaan Anda terima dari pengguna bisa diperoleh sebanyak mungkin. Hal ini guna mengoptimalkan proses evaluasi produk atau layanan jasa bisnis Anda di masa mendatang.
Demikian penjelasan mengenai minimum viable product pada artikel kali ini. Semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan Anda!
Maksimalkan Strategi Minimum Viable Product dengan Software RedERP
Dalam mengaplikasikan software ERP dalam strategi MVP Anda dapat menggunakan pendekatan yang fokus pada fitur-fitur utama yang relevan dengan inti proses bisnis Anda.
Dengan menggabungkan software ERP ke dalam MVP, Anda dapat menguji dan memvalidasi konsep serta fungsionalitas yang terkait dengan manajemen rantai pasok, manajemen inventaris, keuangan, produksi, dan fungsi bisnis lainnya.
Dengan menggunakan aplikasi inisebagai dasar pengembangan MVP, Anda dapat mengidentifikasi kebutuhan pengguna dan menentukan fitur yang paling penting dan bernilai tinggi untuk difokuskan.
Penggunaan software ERP dalam MVP juga memungkinkan Anda untuk secara efisien melacak dan mengelola data, mengotomatiskan proses bisnis, serta meningkatkan efektivitas operasional mereka.
Dengan memaksimalkan strategi MVP melalui software ERP, Anda dapat mencapai pengembangan produk yang lebih cepat, menghemat biaya secara signifikan, dan memastikan bahwa fitur yang diperkenalkan memberikan nilai langsung kepada pengguna.
Software ERP dari RedERP hadir untuk memberikan Anda segala kemudahan dalam mengelola bisnis.
Tertarik menggunakan softwareini? Segera ajukan demo gratisnya dan dapatkan penawaran spesial!