Table of Contents
Table of Contents

Mengenal Out of Stock dan Cara Mengatasinya

out of stock

Stok barang menyangkut mampu atau tidaknya produsen dalam memenuhi kebutuhan atau permintaan yang diberikan oleh konsumen maupun pelanggannya. Tanpa adanya stok barang, maka bisnis pun akan mengalami kemacetan dan bisa berujung pada kerugian.

Maka dari itu, penting untuk mengelola stok barang, agar tidak terjadinya out of stock. Selain untuk mencegah kerugian, mencegah terjadinya out of stock atau OOS juga dapat mencegah terjadinya ketidakpuasan pada para pelanggan utama perusahaan.

Lantas, bagaimana cara menghindari out of stock pada bisnis? Ketahui dan temukan jawabannya dengan menyimak artikel RedERP ini, ya!

 

Apa Artinya Out of Stock?

Secara harfiah, arti dari out of stock adalah tidak adanya persediaan atau habis barang habis. Namun, jika dikaji lebih dalam, out of stock merupakan sebuah kondisi di mana kuantitas atau jumlah barang mulai menurun atau bahkan habis.

Persediaan barang dagang yang habis tentunya dapat mengganggu proses bisnis yang terjadi. Alur distribusi dapat terhambat dan penjualan pun akan tersendat. Dampaknya, konsumen maupun pelanggan tidak mampu mendapatkan apa yang mereka inginkan dan butuhkan.

Jika dibiarkan dalam waktu yang cukup lama, maka bisa berdampak pada citra dan keberlangsungan dari perusahaan itu sendiri.

 

Baca Juga: Apa Itu Ready Stock? Ini Perbedaannya dengan Preorder

 

Masalah yang Sering Terjadi dalam Mengelola Persediaan Barang

Ada beberapa masalah yang umum atau sering ditemukan ketika mengelola persediaan barang di perusahaan, di antaranya:

 

  1. Tidak adanya perencanaan dan prediksi terhadap kontrol persediaan barang, yang dapat memperkirakan waktu yang tepat untuk melakukan restock atau pembelian ulang. Dengan begitu, perusahaan dapat mencegah terjadinya out of stock.
  2. Kurang memahami sistem persediaan dan metode harga pokok. Sehingga, seringkali mengalami persediaan barang yang ada sudah kedaluwarsa, rusak, hilang, dan lain-lain. Dampaknya, beban perusahaan semakin bertambah dan mengalami kerugian.
  3. Kurang andalnya karyawan yang bertugas dalam menangani masalah yang terjadi, seperti kesalahan dalam melakukan pencatatan stok yang ada.
  4. Perusahaan tidak memiliki sistem pengendalian persediaan barang.
  5. Perusahaan atau pelaku bisnis tidak memanfaatkan aplikasi penunjang stok barang dalam menjalankan bisnisnya.

Baca Juga: Stock Opname, Apakah Itu dan Seberapa Penting?

 

Strategi Mengatasi Out of Stock

Lalu, strategi apa yang harus digunakan untuk dapat mengatasi masalah Out of Stock dalam berbisnis? Berikut beberapa strategi yang bisa dilakukan:

 

1. Buat Penilaian Terhadap Jenis Stok Barang yang Ada

Lakukan penilaian terhadap jenis stok barang yang perusahaan miliki, terutama jika bisnis yang dijalankan mengharuskan perusahaan untuk memproduksi sesuatu.

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa bahan baku yang dimiliki sesuai untuk membuat produk tersebut. Selain itu, perusahaan juga membutuhkan pasokan bahan yang memadai, supaya kebutuhan penjualan bisa terpenuhi.

 

2. Mengidentifikasi Minat Pasar

Strategi kedua yang bisa dilakukan yaitu melakukan identifikasi minat pasar. Tujuannya agar Anda dapat membuang atau menghapus barang-barang yang tidak laku atau kurang diminati di pasar. Sehingga, Anda hanya perlu melakukan penyimpanan pada produk-produk yang bisa dijual saja.

 

3. Tentukan Jumlah Produk Sesuai Kebutuhan

Lakukan pertimbangkan pada jumlah ruang penyimpanan yang Anda miliki, dengan jumlah produk yang akan disimpan nantinya.

Apabila persediaan yang dibutuhkan sudah tersedia, maka Anda dapat melakukan penyimpanan produk lebih sedikit. Anda juga bisa melakukan penyimpanan cadangan lebih banyak, guna mengantisipasi penataan ulang dan pengiriman yang memakan waktu lama.

 

4. Kenali Tingkat Persediaan Barang yang Anda Punya

Anda perlu mengatur ulang stok barang yang ada, jika Anda kesulitan untuk mendapatkan bahan baku untuk bisnis Anda, supaya inventaris atau persediaan barang tidak habis. 

Selain itu, Anda juga perlu mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyusun ulang pemesanan dan komponen-komponen terkait lainnya.

 

5. Menjaga Kualitas Persediaan

Menjaga kualitas inventaris atau persediaan barang merupakan aspek penting yang harus dilakukan. Selain mengetahui kondisi inventaris, menjaga kualitas persediaan juga dapat menghindari perusahaan dari kerugian, serta memudahkan perusahaan dalam menerapkan strategi FIFO (first in, first out).

Strategi ini terbilang berguna untuk dilakukan, terutama jika barang-barang yang diproduksi perusahaan cepat rusak.

 

6. Melakukan Tracking Pada Inventaris Secara Rutin

Pastikan Anda selalu melakukan pelacakan terhadap deskripsi, nilai, lokasi, dan supplier pada setiap barang yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Selain itu, Anda juga dapat mencatat berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyusun ulang setiap item.

 

Software ERP dari RedERP Bantu Antisipasi Terjadinya Out of Stock

 

Software ERP
Software ERP

 

Mengalami situasi out of stock tentu bukan suatu yang diinginkan sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Tentu ketika perusahaan mengalami kehabisan stok, ini akan merugikan secara finansial dan menandakan ketidakcakapan perusahaan dalam dalam menjalankan proses pengelolaan stok produksi.

Oleh karena itu, Anda memerlukan sebuah sistem yang dapat membantu Anda dalam mengantisipasi terjadinya out of stock. Salah satu caranya adalah dengan melibatkan teknologi Software POS RedERP.

Dengan bantuan fitur-fitur yang ada dalam software POS dari Sistem ERP RedERP, perusahaan ataupun manajemen dapat melakukan update atau pembaharuan terhadap persediaan barang yang keluar dan yang masuk secara sistematis dan komprehensif.

Tak hanya itu, perusahaan juga bisa melakukan manajemen dan penjualan dengan mudah ke pelanggan, melalui fitur Manajemen & Penjualan Pelanggan. Ajukan demonya sekarang juga, GRATIS!

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami