Overstock merupakan salah satu risiko yang berpeluang dapat terjadi dalam manajemen pergudangan bisnis.
Hal ini bisa terjadi apabila dalam manajemen pergudangan perusahaan tidak dilakukan secara terukur dan optimal. Misalnya karena kesalahan dalam tahap produksi, salah atau membaca permintaan pasar.
Bila hal ini terjadi di bisnis Anda, ada beberapa potensi bahaya dan kerugian yang bisa dialami. Maka dari itu, sangat penting untuk Anda tahu apa penyebab dan cara mengatasinya.
Selain menyimpan barang di warehouse, kita juga mengenal istilah cross docking. Namun sebelum membahas lebih lanjut, yuk simak terlebih dahulu pengertian overstock dibawah ini!
Berikut RedERP telah merangkum ulasan mengenai overstock secara lengkap. Simak dan pahami secara cermat.
Pengertian Overstock Adalah
Overstock adalah istilah yang menggambarkan kondisi di mana sebuah bisnis memiliki persediaan barang melebihi target yang telah diproyeksikan sebelumnya.
Overstock atau overstocking dapat menimbulkan risiko-risiko merugikan bagi bisnis perusahaan. Misalnya, jika terlalu banyak persediaan barang di gudang maka biaya penyimpanan dan pengelolaan menjadi lebih besar.
Selain itu, terlalu lama menyimpan persediaan barang di gudang perusahaan juga berisiko terjadinya kedaluwarsa, keusangan, kerusakan, hingga kehilangan.
Maka dari itu, penting bagi perusahaan untuk mengendalikan stok persediaan barang mereka di warehouse. Supaya dapat mencegah terjadinya hal-hal merugikan di atas di kemudian hari.
Baca Juga: Pengertian Deadweight Loss, Jenis, dan Rumusnya
Penyebab Overstock
Overstock dapat disebabkan oleh sejumlah faktor baik dari yang paling umum hingga detail. Adapun penyebab terjadinya overstock dalam manajemen pergudangan bisnis perusahaan antara lain:
- Terjadi kesalahan penghitungan permintaan pelanggan.
- Ketakutan berlebihan perusahaan terhadap out of stock di gudang di kemudian hari.
- Kinerja pemasaran dan penjualan bisnis perusahaan tidak maksimal.
- Kualitas manajemen persediaan barang perusahaan tergolong buruk.
- Adanya gangguan pada rantai pasokan bisnis perusahaan.
- Tantangan khusus setiap industri, misalnya pakaian yang ditantang oleh tren fesyen musiman dan lainnya.
- Pengelolaan data pergudangan yang tidak akurat.
- Kualitas komunikasi antara perusahaan dan pemasok yang masih rendah atau kurang baik.
Baca Juga: Cegah Overstock dengan Menghitung Inventory Turnover
Cara Mengatasi Overstock
Guna mencegah terjadinya overstock di masa mendatang, Anda dapat mengimplementasikan 3 cara di bawah ini ke dalam manajemen pergudangan perusahaan. Berikut penjelasan mengenai cara mengatasi overstock secara efektif.
Manajemen Persediaan Barang Harus Berdasarkan Daya Nilai Penjualan Produk
Cara efektif pertama yang dapat Anda terapkan adalah dengan melakukan manajemen persediaan barang, atau restocking berdasarkan daya nilai penjualan setiap produk perusahaan.
Pengimplementasian metode ini dapat dilakukan dengan menggolongkan setiap produk berdasarkan tingkat penjualannya.
Misalnya produk dengan tingkat penjualan tertinggi digolongkan sebagai kelas A, sedangkan produk dengan penjualan rendah digolongkan sebagai kelas B.
Dengan begitu, Anda dapat mengetahui produk mana saja yang harus selalu tersedia di gudang perusahaan setiap waktunya. Bisa dibilang, cara ini mengedepankan penilaian manajemen persediaan barang dengan mengacu pada skala prioritas.
Untuk menerapkan cara ini, Anda perlu menghimpun serta menganalisis laporan penjualan secara komprehensif dan akurat.
Menawarkan Diskon dan Promosi untuk Persediaan Barang Lama
Cara berikutnya adalah melalui optimalisasi performa penjualan dan pemasaran perusahaan, misalnya dengan melakukan strategi promosi serta diskon besar-besaran untuk produk yang tergolong lama.
Melalui cara ini, produk lama perusahaan Anda berpeluang untuk dapat terjual di pasaran. Sehingga persediaan barang di gudang perusahaan dapat berkurang secara signifikan.
Pengimplementasian tips ini juga dapat Anda kolaborasikan dengan cara lainnya, misalnya dengan melakukan promosi lewat platform media sosial populer seperti Facebook, TikTok, Instagram, dan lainnya.
Menghindari Pembelian Persediaan Barang dalam Jumlah Besar
Cara efektif terakhir untuk mencegah terjadinya overstock adalah menghindari pembelian persediaan barang atau restocking dalam jumlah besar.
Pastikan bahwa pengadaan atau pembelian persediaan barang perusahaan Anda sesuai dengan kebutuhan bisnis dalam kurun waktu yang lama.
Selain mencegah terjadinya overstock, cara ini juga dapat lebih menghemat pengeluaran anggaran bisnis perusahaan Anda.
Untuk mencapai penentuan pembelian persediaan barang yang tepat dan terukur, Anda perlu melakukan prediksi maupun penghitungan secara akurat serta komprehensif.
Selain itu, Anda juga memerlukan laporan dan hasil analisis akhir manajemen pergudangan perusahaan bersifat faktual dalam periode tertentu.
Baca Juga: Bagaimana Rumus Safety Stock dan Contoh Perhitungannya
Cegah Overstock dengan Software Inventory RedERP
Kini peluang terjadinya overstock bisa Anda tekan seminimal mungkin melalui pengimplementasian software inventory termutakhir.
Perihal ketersediaannya di Indonesia Anda tidak perlu lagi khawatir. Sebab software inventory RedERP sudah bisa Anda temui secara mudah di tanah air.
Salah satu penyedia software inventory unggulan yang bisa Anda temui di Indonesia adalah RedERP. Hal ini karena Software Inventory RedERP sudah didesain untuk memenuhi kebutuhan manajemen pergudangan perusahaan masa kini.
Ini mencakup pemantauan real-time terhadap aktivitas barang di gudang perusahaan, otomatisasi penyusunan laporan dan analisis operasi pergudangan, pemaksimalan penyimpanan stok, hingga manajemen beberapa lokasi gudang sekaligus.
Sangat menjanjikan bukan? Keterjaminan efektivitas dan efisiensi manajemen pergudangan perusahaan Anda kini bukan lagi hanya sekadar mimpi lewat penggunaan Software Inventory RedERP!
Hubungi layanan call center kami sekarang juga untuk mengetahui lebih jauh mengenai software inventory unggulan RedERP.