Table of Contents
Table of Contents

Packing: Pengertian, Jenis, Proses dan Contohnya

packing adalah

Packing adalah salah satu bagian penting dalam operasional logistik. Hal ini berkaitan erat dengan cara mengemas barang yang akan dikirim agar tetap aman dan tidak rusak selama proses pengiriman.

Dalam artikel ini, RedERP akan membahas mengenai pengertian packing, fungsi, jenis, standar, dan prosesnya.

 

Pengertian Packing

Packing artinya pengemasan barang. Packing adalah merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam operasional logistik.

Dalam proses pengiriman barang, packing bertujuan untuk memastikan barang dapat tiba di tempat tujuan dengan selamat dan dalam kondisi baik. 

Melakukan packing yang baik juga merupakan cara untuk mengurangi risiko kerusakan atau kehilangan selama proses pengiriman barang, sehingga dapat menghemat biaya pengiriman dan menjaga kepercayaan konsumen terhadap bisnis Anda.

Packing yang baik harus memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan, seperti bahan packing yang kuat dan aman untuk barang yang akan dikirim, ketebalan dan ukuran bahan packing yang sesuai dengan ukuran barang.

Serta tata letak barang di dalam kemasan yang baik agar tidak saling bertabrakan atau bergesekan saat diangkut. 

Proses packing harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti agar barang terlindungi dengan baik dan aman selama proses pengiriman.

Beberapa langkah dalam proses packing meliputi menyiapkan bahan packing yang sesuai, memastikan kebersihan barang sebelum di-pack, hingga menutup kemasan dengan rapat dan aman.

 

Fungsi Packing

Dalam proses packing, setiap barang diperhatikan dengan teliti agar pengemasan dapat dilakukan dengan baik dan terlihat indah, terutama pada produk yang mudah pecah seperti barang berbahan kaca. 

Selain menjaga keamanan produk, packing juga memiliki fungsi lain seperti:

 

1. Menambah Daya Tarik dari Suatu Produk

Packing memiliki beberapa fungsi yang penting, di antaranya adalah untuk meningkatkan daya tarik dan promosi suatu produk.

Kemasan yang menarik dan baik dapat menambah nilai estetika suatu produk dan memberikan kesan mewah sehingga dapat menarik minat konsumen.

 

2. Sebagai Bentuk Promosi

Selain itu, packing yang unik dan kreatif dapat menjadi bentuk promosi yang efektif dalam memperkenalkan produk kepada konsumen, baik yang sudah menjadi pelanggan tetap maupun yang baru mengenal produk tersebut. 

Contohnya, kemasan produk makanan instan yang menarik dapat memudahkan konsumen untuk mengenal dan memilih produk tersebut. 

Dengan demikian, packing bukan hanya berfungsi sebagai pelindung barang saat pengiriman, tetapi juga sebagai sarana pemasaran yang penting bagi suatu produk.

 

Baca Juga: 6 Contoh Strategi Promosi Bisnis yang Efektif Bagi Perusahaan

 

Jenis Packing Produk

 

banner software erp rederp

Ada berbagai macam jenis packaging yang tersedia di dalam industri pemasaran, seperti paper bag, kotak, serta desain lainnya.

Pada umumnya, tampilan, bentuk, dan desain packing akan disesuaikan dengan keinginan perusahaan. 

Jika Anda ingin memilih jenis packing yang sesuai dengan produk perusahaan, Anda dapat mengetahui beberapa jenis packing yang tersedia dengan membaca pembahasan di bawah ini.

 

1. Jenis Packing Primer

Ada jenis kemasan yang melekat langsung pada barang dan produk yang sering digunakan pada produk yang dijual satuan atau eceran, seperti sabun, sampo, susu, dan roti.

Bahan packing primer bisa berupa packaging wrap, packaging box, kertas, kaleng, dan lain-lain.

 

2. Jenis Packing Sekunder

Jenis packing sekunder adalah kemasan yang sudah memiliki kemasan tersendiri dan sering digunakan pada kopi sachet dan kotak kosmetik.

 

3. Jenis Packing Delivery

Packing delivery digunakan untuk mendistribusikan barang dan sering digunakan pada produk air mineral, mie instan, dan minuman ringan.

 

4. Jenis Packing Aseptic

Jenis packaging aseptik digunakan untuk makanan yang perlu kemasan steril, seperti susu dan obat-obatan.

Bahan yang digunakan bisa berupa campuran aluminium, lapisan polietilen, kertas, atau kaca.

 

5. Jenis Packing Standing Pouch

Packing standing pouch sering digunakan pada produk makanan atau minuman dalam sachet dan bisa ditemukan pada kemasan produksi UKM.

 

6. Jenis Packing Wrap

Packing wrap digunakan pada produk permen dan cokelat untuk melindungi dan menjaga kelembapan produk. Ini juga biasanya digunakan untuk produk yang membutuhkan perlindungan lebih kuat.

 

7. Jenis Packing Bag

Packing bag sering kali diterapkan pada produk makanan yang memiliki masa simpan yang pendek atau tidak perlu disimpan dalam jangka waktu yang lama, seperti makanan ringan dan buah-buahan.

 

8. Jenis Packing Box

Jenis packing box atau kotak umumnya digunakan pada makanan cepat saji. Bisa dilihat pada kemasan, seperti pizza, kerupuk, dan sereal.

 

9. Jenis Packing Kaleng

Packing kaleng sering digunakan pada produk makanan dan bisa melindungi kualitas produk serta memberikan kesan mewah. Bahan yang digunakan bisa berupa logam atau baja.

 

Standar Packing Barang yang Baik

Setiap perusahaan logistik tentu memiliki standar packing barang agar barang yang dikirimkan bisa diterima oleh konsumen dengan keadaan baik.

Berikut standar packing yang biasanya dilakukan oleh perusahaan logistik:

 

1. Membungkus Paket dengan Kemasan yang Benar

Dalam pengemasan, dianjurkan untuk menggunakan kemasan luar yang memenuhi beberapa ketentuan, antara lain memiliki ketebalan, kekuatan, dan ketahanan yang baik agar dapat melindungi isi paket dengan baik. 

Selain itu, kemasan luar yang digunakan sebaiknya memiliki ukuran yang lebih besar dari label barang, sehingga label pengirim atau label pihak ketiga dapat ditempel dengan mudah.

Kemasan luar yang digunakan juga sebaiknya memiliki bentuk yang beraturan seperti kubus, balok, tabung, atau bola. 

Jika kemasan luar yang digunakan berupa kardus atau box bekas, pastikan kemasan tersebut tidak memiliki sobekan, bolong, penyok, atau bekas stiker atau label lainnya.

 

2. Melapisi Paket dengan Bubble Wrap

Jika paket telah menggunakan kemasan komersial seperti kardus atau box dengan logo/brand tertentu sebagai kemasan luar, maka pengiriman paket dapat dilakukan tanpa perlu dikemas ulang. 

Namun, kemasan komersial tersebut harus dilapisi dengan minimal tiga lapis bubble wrap untuk menghindari kerusakan pada kemasan selama proses pengiriman. 

Hal ini bertujuan untuk memberikan perlindungan ekstra pada kemasan komersial paket agar tetap utuh dan tidak rusak selama dalam perjalanan pengiriman.

 

3. Menggunakan Packing Kayu Jika Diperlukan

Jika memerlukan penggunaan packing kayu, maka lapisilah sudut-sudut luar packing kayu dengan p-foam atau bubble wrap dan lalu wrap keseluruhan packaging dengan plastik wrap

Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada paket lain akibat sudut-sudut tajam pada packing kayu. Selain itu, pastikan bagian dalam kemasan (sisi atas, bawah, dan samping) terlindungi oleh kayu.

 

4. Melindungi Paket yang Berupa Cairan

Jika paket yang akan dikirimkan berisi cairan, bubuk, atau pasta yang dikemas dalam wadah yang tertutup dan memiliki potensi untuk bocor atau tumpah selama proses pengiriman.

Sehingga  wadah tersebut harus dilengkapi dengan isolasi lakban pada bagian tutupnya, kemudian dibungkus dengan plastik dan dilapisi dengan bubble wrap.

 

5. Mencantumkan Identitas Penerima

Setelah melakukan pengemasan, pihak pengirim harus mencantumkan rincian alamat tujuan dengan jelas atau menempelkan label marketplace pada paket.

 

6. Mengirim Paket dalam Keadaan Baik

Pastikan kemasan paket dalam keadaan baik saat diserahkan kepada tim driver, yaitu tidak rusak, tidak penyok, tidak berbau, tidak bocor, dan tidak bergerak atau bergetar.

Langkah ini dilakukan untuk menjaga keamanan paket selama proses pengiriman.

 

Baca Juga: Ketahui Alur Pengiriman Barang dari Produsen hingga ke Tangan

 

Proses Packing

Dalam proses pengemasan, perlu diperhatikan bahwa setiap produk memiliki cara packing yang berbeda-beda tergantung pada jenis dan materialnya. 

Sebagai contoh, barang yang terbuat dari kaca memerlukan perlakuan khusus agar tidak pecah dalam perjalanan.

Untuk menambah kualitas pelayanan bisnis, berikut adalah beberapa tips dalam proses packing:

 

1. Bungkus Produk Secara Berlapis

Beberapa toko kerap menggunakan cara ini agar produk yang dikirim aman selama perjalanan.

Cara ini dapat dilakukan dengan memberikan perlindungan berlapis menggunakan bubble wrap, kemudian dilapisi lagi dengan karton atau kertas kardus. 

Jika terdapat beberapa barang yang berbeda dalam satu kardus, kemaslah dengan bubble wrap secara terpisah.

Pastikan kualitas kardus luar yang digunakan berkualitas agar tidak mudah rusak atau terlipat.

Untuk memastikan barang tetap utuh selama pengiriman, sangatlah penting untuk mengemas dengan rapat dan menghindari celah pada kemasan.

Solusinya adalah dengan menambahkan bahan seperti koran atau styrofoam untuk menutup celah yang ada.

 

2. Tempel Stiker Peringatan

Selain itu, menempelkan stiker peringatan pada barang yang mudah pecah belah atau rentan rusak juga harus dilakukan. Hal ini menandakan bahwa barang yang akan diberikan harus dipindahkan dengan hati-hati.

 

3. Gunakan Jasa Pengiriman yang Terpercaya

Hal terakhir yang harus diperhatikan adalah memilih jasa pengiriman yang terpercaya untuk menjaga keamanan barang yang dikirim.

 

Contoh Packing Pada Makanan

Packing pada makanan merujuk pada kemasan atau wadah yang digunakan untuk mengemas produk makanan sebelum dijual atau dikonsumsi.

Kemasan memiliki peran penting dalam melindungi makanan dari kerusakan, menjaga kesegaran, dan memberikan informasi kepada konsumen tentang produk tersebut.

Berikut adalah beberapa contoh packing pada makanan:

1. Botol Plastik: Botol plastik digunakan untuk mengemas minuman seperti air mineral, minuman berenergi, jus, dan sirup. Botol ini memiliki tutup yang rapat untuk mencegah tumpah atau terkontaminasi.

2. Kaleng: Kaleng logam umumnya digunakan untuk mengemas makanan seperti sayuran, buah, ikan, dan daging dalam bentuk kaleng konservasi. Ini membantu menjaga makanan tetap tahan lama dan mudah disimpan.

3. Kotak Karton: Kotak karton sering digunakan untuk mengemas makanan kering seperti sereal, mie instan, biskuit, atau makanan beku seperti pizza.

4. Sachet: Sachet adalah kemasan kecil yang biasanya digunakan untuk mengemas bumbu, saus, atau gula dalam jumlah kecil yang sesuai dengan satu kali pakai.

5. Plastik Segel: Plastik segel atau bungkus digunakan untuk mengemas makanan siap saji seperti sandwich, burger, atau makanan cepat saji lainnya.

6. Toples Kaca: Toples kaca biasanya digunakan untuk mengemas makanan seperti selai, saus, atau makanan yang memerlukan penyimpanan kedap udara.

7. Tray Styrofoam: Tray polisterena (styrofoam) umumnya digunakan untuk mengemas makanan yang harus dijaga suhunya, seperti makanan panas seperti nasi kotak atau makanan berat.

8. Pouch Plastik: Pouch plastik sering digunakan untuk mengemas makanan ringan seperti kacang, keripik, atau permen.

9. Bungkus Aluminium: Bungkus aluminium atau foil digunakan untuk mengemas makanan yang perlu dipanggang atau dipanaskan, seperti daging atau sayuran.

10. Botol Kaca: Botol kaca sering digunakan untuk mengemas minuman seperti minuman keras, minuman bersoda, atau minuman kesehatan.

Penting untuk mencatat bahwa packing pada makanan tidak hanya berfungsi sebagai wadah, tetapi juga sebagai alat untuk berkomunikasi dengan konsumen.

Informasi tentang komposisi nutrisi, tanggal kedaluwarsa, instruksi penyimpanan, dan label nutrisi sering ditampilkan pada kemasan untuk memberikan panduan kepada konsumen sebelum mereka memutuskan untuk membeli atau mengonsumsi produk tersebut.

 

Contoh Packing Pada Minuman

Tentu, berikut adalah beberapa contoh kemasan makanan:

1. Botol Plastik Air Mineral: Ini adalah contoh kemasan yang umum digunakan. Botol plastik digunakan untuk mengemas air mineral dengan tutup yang bisa dibuka dan ditutup kembali untuk menjaga kebersihan dan kesegaran air.

2. Kemasan Kaleng Sayuran: Kaleng logam digunakan untuk mengemas berbagai jenis sayuran seperti jagung, kacang hijau, atau kacang merah dalam bentuk kalengan, menjaga kesegaran dan nutrisinya.

3. Kotak Karton Mie Instan: Mie instan sering dikemas dalam kotak karton yang berisi beberapa bungkus mie dan bumbu, serta petunjuk cara memasak.

4. Sachet Saus Tomat: Saus tomat atau saus lainnya sering dijual dalam sachet kemasan, yang mudah dibuka dan digunakan dalam satu kali pakai.

5. Toples Kaca Selai: Selai atau jeli sering dikemas dalam toples kaca yang rapat untuk menjaga kebersihannya dan mencegah kontaminasi.

6. Plastik Bungkus Fast Food: Makanan cepat saji seperti burger atau sandwich sering diemas dalam bungkus plastik atau kertas, dengan label atau logo merek yang tercetak.

7. Botol Kaca Minuman Keras: Minuman keras seperti minuman beralkohol atau minuman keras lainnya dikemas dalam botol kaca dengan tutup yang rapat.

8. Bungkus Aluminium untuk Makanan Panggang: Makanan yang perlu dipanggang, seperti ikan atau daging, sering dibungkus dalam aluminium foil sebelum dimasak.

9. Kantong Plastik Keripik: Keripik kentang atau makanan ringan lainnya dikemas dalam kantong plastik yang tahan udara untuk menjaga kesegarannya.

10. Toples Plastik Makanan Ringan: Makanan ringan seperti kacang atau permen sering dijual dalam toples plastik dengan penutup yang dapat dilepas.

11. Bungkus Plastik Buah: Buah potong atau segar sering dijual dalam bungkus plastik transparan untuk memperlihatkan isinya.

12. Kemasan Karton Biskuit: Biskuit atau kue kering sering dikemas dalam kotak karton dengan beberapa bungkus biskuit di dalamnya.

13. Kantong Plastik Sayuran Beku: Sayuran beku sering dijual dalam kantong plastik yang tahan suhu rendah untuk menjaga kualitasnya.

14. Kemasan Cup Mie Instan: Mie instan juga sering dijual dalam kemasan cup plastik yang bisa langsung diisi air panas untuk memasak.

15. Kemasan Karton Cereal: Cereal sarapan sering dijual dalam kotak karton dengan informasi nutrisi dan cara penyajian.

Semua contoh di atas adalah jenis kemasan makanan yang beragam dan dirancang untuk menjaga keamanan, kesegaran, dan kemudahan penggunaan makanan yang dikemas.

 

Persiapkan Packing dengan Aplikasi Inventory RedERP

 

Software ERP
Software ERP

 

Persiapan packing perlu dilakukan dengan baik, bahkan sejak barang disimpan di gudang dan pengiriman dilakukan. 

Untuk mempersiapkan packing barang dengan baik, Anda membutuhkan Software Inventory & Distribution RedERP. Software ini dirancang untuk membantu perusahaan dalam mengelola persediaan dan pengiriman barang mereka. 

Adanya Software Inventory & Distribution RedERP memungkinkan perusahaan untuk melacak stok barang, mengetahui posisi barang di gudang, dan mempersiapkan packing barang secara lebih efektif.

Salah satu fitur unggulan dari Inventory RedERP adalah kemampuannya dalam memproses pesanan secara otomatis.

Ketika ada pesanan masuk, aplikasi ini akan langsung mengecek stok barang yang tersedia di gudang dan memberikan informasi mengenai posisi barang tersebut.

Dengan begitu, perusahaan dapat mengetahui dengan cepat apakah barang yang dipesan tersedia atau tidak.

Setelah mengetahui stok dan posisi barang, perusahaan dapat menggunakan aplikasi ini untuk mempersiapkan packing barang. Perusahaan pun dapat membungkus barang dalam kondisi yang masih baik.

Setelah barang dibungkus, Software Inventory RedERP bisa membantu mengelola proses pengiriman barang ke pelanggan.

Dengan demikian, proses packing dari awal hingga akhir dapat berjalan dengan lebih efisien dan efektif.

Yuk, segera rasakan manfaat mudahnya mengelola packing barang dengan Software Inventory RedERP! Jadwalkan demo aplikasinya dan kenali lebih lanjut tentang software ini!

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami