Table of Contents
Table of Contents

Apa Perbedaan FIFO dan LIFO dalam Manajemen Pergudangan?

FIFO dan LIFO

Dalam dunia bisnis, tentunya setiap perusahaan akan selalu mengatur atau mengelola persediaannya demi kelancaran bisnis tersebut. Cara atau metode untuk memaksimalkan manajemen gudang yang paling sering digunakan adalah FIFO dan LIFO.

Hal tersebut dilakukan agar perusahaan dapat mengelola stok barangnya dalam keadaan dan kualitas terbaik sebelum dilakukan penjualan. Selain itu, metode tersebut digunakan oleh perusahaan tergantung jenis usaha yang mereka jalankan.

Tidak ada acuan atau aturan pasti bagi tiap-tiap perusahaan untuk harus menggunakan salah satu dari metode tersebut. Namun, jika perusahaan Anda salah dalam memilih metode manajemen pergudangan, akan berdampak serius bagi bisnis kedepannya.

Oleh karena itu, simak artikel berikut ini agar Anda memahami apa itu metode manajemen pergudangan FIFO dan LIFO serta apa saja perbedaannya.

 

Apa itu FIFO?

Metode FIFO adalah suatu metode dalam manajemen pergudangan yang memakai atau menjual stok barang sesuai dengan waktu masuk barang tersebut.

Kepanjangan dari metode ini adalah First In First Out. Dalam artian lain, stok yang pertama kali masuk (diproduksi atau dibeli) yang nantinya harus pertama kali keluar (dijual) dari gudang persediaan.

Hal ini dilakukan agar barang yang pertama kali masuk tidak tersimpan terlalu lama dalam gudang agar tidak cepat rusak atau kedaluwarsa. Melakukan metode manajemen pergudangan semacam ini cukup mudah karena relevan dengan aliran keluar masuknya barang tersebut.

Selain itu, metode ini banyak digunakan karena perhitungan yang dilakukan cukup mudah dengan menghasilkan penilaian persediaan gudang yang sama. Dengan alasan tersebut, harga barang yang dibeli atau didatangkan lebih awal akan dibebankan dahulu sebagai Harga Pokok Penjualan (HPP).

Dalam metode ini, biasanya digunakan untuk menetapkan suatu Harga Pokok Penjualan atau HPP. Hal tersebut berkaitan dengan stok barang yang paling lama yang tercatat dalam suatu daftar aset perusahaan.

Tidak semua jenis usaha dapat menerapkan metode manajemen pergudangan semacam ini. Beberapa bidang usaha yang dapat menerapkannya seperti bidang makanan dan minuman, supermarket, obat-obatan, dan bidang usaha lainnya yang memiliki batas waktu kedaluwarsa.

Pada contoh perusahaan makanan dan minuman, perusahaan akan mengutamakan barang yang terlebih dahulu masuk. Karena makanan dan minuman pastinya memiliki batas waktu penggunaan dimana harus segera dikonsumsi.

Dengan begitu, perusahaan tidak menginginkan stok barang makanan dan minuman terlalu lama dalam gudang yang dapat menimbulkan kerusakan pada barang.

 

Lantas, Apa yang Dimaksud dengan LIFO?

Berbeda dengan metode sebelumnya, LIFO adalah metode manajemen pergudangan yang dilakukan cara stok barang yang paling akhir masuk merupakan barang yang paling pertama akan keluar dari gudang.

Metode semacam ini dilakukan biasanya untuk memanfaatkan momentum tertentu untuk mengambil banyak keuntungan. Momentum tersebut dapat beruba tren atau sejenisnya yang tidak bertahan begitu lama dan sangat dinamis.

Metode LIFO atau Last In First Out berusaha menentukan harga beli terakhirnya menurut operasi dalam periode inflasi tertentu, seperti kenaikan harga. Dengan tingkat inflasi seperti itu, dapat dikatakan bahwa sangat kecil kemungkinan suatu barang akan mengalami penurunan harga.

Orientasi dari menggunakan metode semacam ini yaitu untuk menghasilkan pengurangan pajak. Hal ini berkaitan dengan perhitungan harga beli terakhir yang dibebankan pada operasi ketika kenaikan harga sehingga dapat mengurangi laba beserta pajaknya.

Seperti metode FIFO, tidak semua jenis usaha dapat menggunakan manajemen pergudangan LIFO. Umumnya, hanya perusahaan yang memiliki produk yang tahan lama, tidak mudah rusak, tidak bergantung pada kedaluwarsa yang dapat menggunakan metode ini.

Beberapa contoh usaha yang cocok untuk menggunakan metode tersebut seperti toko elektronik, toko buku, toko pakaian, dan sebagainya.

Pada toko baju, tentunya perusahaan akan memajang dan menjual baju dengan model yang paling baru. Pastinya, baju dengan model terbaru adalah stok barang yang paling baru datang atau diproduksi.

Agar tidak kehilangan momentum pada tren, perusahaan akan mendahulukan barang yang terakhir datang tersebut karena memiliki risiko tertinggal dengan model baru yang akan datang.

 

Baca Juga: 5 Fitur Wajib dalam Software Manajemen Aset

 

Perbedaan FIFO dan LIFO

Setelah Anda mengetahui kedua metode manajemen pergudangan tersebut, saatnya mengetahui apa saja perbedaan di antara keduanya. Secara umum, kedua metode tersebut merupakan cara yang paling sering digunakan oleh perusahaan dan sangat bertolak belakang.

 

1. Stok Barang

Dilihat dari aspek penilaian stok barangnya, metode FIFO mengedepankan bahwa barang yang pertama kali masuk merupakan barang yang harus pertama kali keluar. Hal ini ditekankan karena stok barang yang disimpan memiliki batas pakai atau kedaluwarsa tertentu.

Berkebalikan dengan itu, metode LIFO yang mendahulukan barang yang terakhir masuk merupakan barang yang pertama kali akan keluar gudang.

Hal ini dilakukan salah satunya untuk memanfaatkan momentum yang ada agar penjualan perusahaan tersebut dapat maksimal.

 

2. Penentuan Harga

Perihal menghasilkan Harga Pokok Penjualan atau HPP, metode First In First Out lebih diuntungkan karena dapat menghasilkan laba kotor yang lebih tinggi dengan HPP yang relatif rendah. Berbeda dengan metode LIFO yang memiliki laba yang lebih rendah namun dapat menghemat pengeluaran pajaknya.

Metode LIFO memiliki biaya pembukuan yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan metode FIFO karena penerapan metodenya yang rumit. Hal ini berkaitan dengan metode pencatatan barang yang berkebalikan dengan alur keluar masuknya barang. Harus memiliki orang-orang yang ahli di bidangnya agar pencatatannya lebih akurat.

 

Baca Juga: Sistem Persediaan Perpetual, Apa Saja Metodenya?

 

Itulah uraian mengenai dua metode manajemen pergudangan yang paling banyak diterapkan dalam perusahaan. Dengan melakukan metode FIFO atau LIFO dalam perusahaan Anda, maka aliran bisnis perusahaan Anda akan berjalan dengan normal.

Semoga artikel ini membantu!

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami