Table of Contents
Table of Contents

Perencanaan Produksi Adalah: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Contoh

perencanaan produksi

Tanpa adanya perencanaan produksi yang terukur dan matang, kinerja proses hingga output operasi produksi suatu bisnis perusahaan tidak akan berakhir maksimal. 

Oleh karena itu, pelaksanaan perencanaan produksi sendiri harus dilakukan oleh pihak atau divisi terkait yang berpengalaman dan berkompetisi di bidangnya.

Namun sebagai pebisnis, Anda tak bisa hanya menyerahkan proses perencanaan produksi kepada orang lain. Anda juga wajib memiliki pengetahuan terkait perencanaan produksi.

Untuk itu, RedERP akan membantu proses pemahaman Anda mengenai perencanaan produksi melalui penjelasan pada artikel di bawah ini!

 

Perencanaan Produksi Adalah

Perencanaan produksi adalah serangkaian taktik atau strategi komprehensif yang dirancang untuk menunjang proses produksi dalam menciptakan sebuah produk maupun layanan jasa. 

Pada praktiknya, perencanaan produksi tidak hanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan berskala makro atau dikenal dengan perencanaan produksi massal. Namun, perencanaan produksi kini juga diterapkan oleh perusahaan berskala menengah dan bahkan kecil.

Untuk detailnya, perencanaan produksi terdiri atas sejumlah aspek-aspek dasar pelaksanaan produksi yang terperinci mulai dari peramalan permintaan konsumen, penentuan bahan baku, perekrutan tenaga kerja, penggunaan alat atau mesin penunjang, hingga langkah-langkah dalam menciptakan suatu produk maupun layanan jasa. 

Adapun pemetaan ataupun kompleksitas perencanaan produksi pada setiap perusahaan berbeda-beda. Perbedaan itu bergantung pada skala bisnis, lingkup industri, hingga jenis produk atau layanan jasa yang diciptakan. 

 

Tujuan Perencanaan Produksi 

Tujuan perencanaan produksi terdiri atas sederet target, antara lain:

 

  • Menciptakan aliran produksi berkelanjutan.
  • Mencapai tingkat persediaan yang optimal.
  • Meningkatkan produktivitas operasi produksi perusahaan.
  • Mencapai operasi produksi bisnis yang berprinsip pada efisiensi.
  • Meningkatkan kepuasan atau rasio retensi pelanggan.
  • Mencapai hubungan komunikasi yang lebih baik dengan pemasok dan konsumen.
  • Mencegah terjadinya pemborosan penggunaan sumber daya.
  • Menjaga koordinasi dan kolaborasi antar divisi yang terlibat dalam operasi produksi bisnis perusahaan.
  • Memenuhi permintaan konsumen dengan pengeluaran biaya produksi yang optimal dan ekonomis.
  • Menjaga kelancaran aliran produksi secara berkelanjutan.

 

Baca Juga: Seberapa Penting Perencanaan Kapasitas Produksi bagi Perusahaan?

 

Fungsi Perencanaan Produksi

Fungsi perencanaan produksi terbagi menjadi 6 yang dapat dipahami sebagai berikut.

 

  • Product Planning (Perencanaan Produk): Meliputi rekayasa produk, desain produk, pengembangan, pertimbangan fungsional serta teknologi dan lain sebagainya. 
  • Forecast Planning (Perencanaan Prakiraan): Fungsi ini meliputi prakiraan kuantitas dan prakiraan pola permintaan tercakup.
  • Process Planning (Perencanaan Proses): Meliputi pemilihan teknologi, pemilihan proses, pemilihan mesin, pengurutan operasi, pemilihan parameter proses dan sebagainya.
  • Material Planning (Perencanaan Bahan): Melibatkan perencanaan toko, spesifikasi bahan, volume penggunaan bahan baku, ukuran pesanan ekonomis, perencanaan inventaris dan lainnya.
  • Equipment Planning (Perencanaan Peralatan): Melingkupi penghitungan jenis peralatan, jumlah peralatan, perencanaan pemeliharaan, dan analisis kapasitas.
  • Production Planning (Perencanaan Produksi): Mencakup pemuatan mesin, pengurutan pekerjaan, dan jadwal operasi.

 

Jenis Perencanaan Produksi

Setidaknya terdapat 4 jenis perencanaan produksi yang bisa diimplementasikan ke dalam operasi produksi bisnis perusahaan Anda. Adapun keempat jenis perencanaan produksi tersebut antara lain sebagai berikut.

 

  1. Job-Based Planning

Job-Based planning atau produksi berbasis proyek adalah pembuatan produk sesuai kebutuhan tertentu yang dijalankan oleh sekelompok orang atau divisi terkait.

Umumnya jenis ini dilakukan dalam lingkup produksi berskala kecil, meskipun tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan dalam skala besar oleh perusahaan maju. Misalnya pembuatan komplek rumah atau jembatan penyebrangan oleh suatu perusahaan manufaktur.

Jenis perencanaan produksi ini dilakukan sesuai permintaan pelanggan, sehingga berpeluang untuk dapat dilakukan secara lebih mudah. 

 

  1. Batch Method

Batch method merupakan jenis perencanaan produksi yang dilakukan secara berkelompok atau batch, tidak berupa produksi satuan maupun berkelanjutan.

Adapun tantangan dari pelaksanaan jenis perencanaan produksi ini ialah batasan penghitungan kompleks guna memastikan bahwa operasi produksi bisa berjalan secara lancar.

 

Baca Juga: Pengertian dan Contoh dari Batch Production

 

  1. Flow Method

Flow method atau metode aliran adalah jenis perencanaan produksi yang dilakukan secara berkelanjutan atau terus-menerus. Artinya operasi produksi yang dilakukan berjalan secara berkelanjutan, tanpa terputus atau adanya interupsi tertentu.

Keuntungan dari flow method ialah perusahaan mampu meminimalisir jumlah barang pada proses, sehingga dapat mengurangi biaya persediaan di gudang. Selain itu, jenis perencanaan produksi ini juga bisa mengurangi waktu produksi yang dibutuhkan perusahaan.

 

  1. Mass Production Method

Mass production method atau metode produksi massal adalah jenis perencanaan produksi yang berprinsip pada produksi barang dalam jumlah besar.

Umumnya mass production method berjalan secara otomatis karena perusahaan yang menerapkan metode ini biasanya sudah mengadaptasi teknologi produksi termutakhir.

Mass production method dapat memberikan keuntungan untuk perusahaan seperti mengurangi biaya tenaga kerja, menghemat waktu produksi, meningkatkan efisiensi operasi produksi, dan pelaksanaan produksi bisa dilakukan sesuai dengan sumber daya yang tersedia secara otomatis.

 

Contoh Perencanaan Produksi

Supaya lebih memahami tentang perencanaan produksi, Anda perlu mengetahui contohnya. Oleh karena itu, berikut ini adalah contoh perencanaan produksi tipe job-based planning pada UMKM.

UD Mebel Sejahtera Makmur menerima pesanan 20 meja belajar untuk sebuah sekolah dasar. Oleh karena itu, akan membuat perencanaan produksi meja belajar. Proses perencanaan produksinya ialah:

 

  • Perencanaan Bahan Baku: Untuk membuat 20 meja, UD Mebel Sejahtera Makmur akan membutuhkan 15 lonjor papan meranti dengan ukuran panjang 4 meter, paku ¼ inchi sebanyak 2 kg, baut drat ukuran ½ inchi sebanyak 60 buah, serta cat kayu sebanyak 10 kaleng. Belanja bahan baku tersebut diperkirakan akan memakan biaya sebesar Rp6.000.000.
  • Perencanaan Fasilitas Produksi: UD Mebel Sejahtera Makmur tidak akan membeli fasilitas produksi baru. Ini karena pembuatan 20 meja belajar akan menggunakan peralatan produksi yang sudah dimiliki sebelumnya.
  • Perencanaan Tenaga Kerja: UD Mebel Sejahtera Makmur merencanakan 3 orang tenaga kerja untuk memproduksi 20 meja belajar. Tenaga kerja tersebut akan digaji Rp2.500.000 per orang.
  • Perencanaan Waktu Produksi: Waktu produksi akan dilaksanakan pada pagi hari sampai sore hari selama 2 minggu.
  • Perencanaan Kegiatan Produksi: Kegiatan produksi akan dilaksanakan dengan berbagai tahapan. Tahap pertama adalah memotong papan meranti menjadi bagian rangka kaki dan daun meja selama 3 hari. Tahap kedua adalah menyambung rangka kaki dengan daun meja selama 2 hari. Tahap ketiga adalah penghalusan meja selama 2 hari. Tahap keempat adalah pengecatan selama 2 hari. Lalu, tahap kelima adalah pengecekan selama 2 hari.
  • Perencanaan Keuntungan: UD Mebel Sejahtera Makmur merencanakan harga jual satu meja sebesar Rp1.000.000. Sehingga, omzet totalnya adalah Rp20.000.000. Jika melihat biaya bahan baku dan tenaga kerja sebesar Rp13.500.000, maka omzet bersihnya adalah Rp6.500.000.

 

Baca Juga: Apa Saja Jenis Faktor Produksi Asli dan Contohnya?

 

Lakukan Perencanaan Produksi Lebih Sederhana dengan Software Manufaktur RedERP 

Berbicara tentang kemudahan perencanaan produksi bisnis perusahaan, kini dapat Anda capai melalui cara yang praktis dan mudah.

Cara tersebut ialah lewat penggunaan software manufaktur yang saat ini sudah dapat Anda temukan secara mudah di Indonesia, software manufaktur RedERP misalnya. Salah satu vendor ERP terbaik dan berpengalaman ini sudah membuktikan kompetensi dan profesionalismenya dalam membantu banyak perusahaan untuk mencapai target operasi produksi yang optimal dan praktis.

Software ERP
Software ERP

Sebagai informasi, software manufaktur RedERP sendiri sudah dilengkapi sistem dan modul yang berprinsip pada integrasi, otomatisasi, hingga user friendly interface. Di mana ketiga prinsip tersebut mampu memberikan kemudahan dan kepuasan, baik dari segi pengoperasian maupun output akhir yang dihasilkan nantinya. 

Secara garis besar, sistem dan modul yang tersedia mampu menunjang sekaligus mengoptimalisasi sederet operasi produksi perusahaan Anda. Mulai dari manajemen kualitas produksi, perencanaan produksi, manajemen penjadwalan produksi, meningkatkan visibilitas monitoring, hingga perampingan operasi manufaktur perusahaan Anda. 

Software manufaktur RedERP adalah wujud nyata untuk mendukung perkembangan operasi produksi perusahaan, yang mengedepankan prinsip otomatisasi dan integrasi dalam prosesnya. 

Ajukan demonya sekarang secara gratis, atau hubungi kontak layanan call center yang tertera pada laman utama website RedERP untuk dapat menggunakan produk unggulan kami mulai hari ini!

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami