Anda pastinya sudah sering mendengar istilah Permintaan di dalam kehidupan sehari-hari, bukan?
Permintaan sendiri merupakan salah satu istilah yang sering digunakan dan ditemukan pada dunia ekonomi.
Istilah satu ini juga memegang peranan yang penting di dalam kegiatan ekonomi, sehingga sangat penting untuk memahami dan mengetahui secara mendalam mengenai istilah satu ini.
Dalam pembahasan kali ini, RedERP akan mengulas secara mendalam mengenai permintaan, mulai dari pengertian, jenis, hukum, hingga faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Pengertian Permintaan
Permintaan adalah jumlah dari suatu barang dan jasa tertentu yang ingin dibeli oleh konsumen dengan harga tertentu pada waktu tertentu.
Mudahnya, permintaan merupakan sebuah upaya untuk mendapatkan suatu barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan dan pihak yang melakukan permintaan tersebut sanggup untuk membelinya.
Permintaan merupakan salah satu aspek penting di dalam dunia ekonomi. Tanpa adanya permintaan, maka produksi tidak akan/bisa untuk dilakukan.
Satu hal yang perlu diingat, bahwa permintaan berhubungan erat dengan penawaran. Pada setiap transaksi pastinya terdapat permintaan, penawaran, harga, dan jumlah yang saling mempengaruhi antara satu sama lain.
Jenis Permintaaan
Pada dasarnya permintaan terbagi ke dalam 2 jenis utama, yaitu permintaan individu atau pribadi dan juga permintaan pasar.
Berikut ini adalah penjelasan masing-masing jenis tersebut:
1. Permintaan Pasar
Permintaan pasar adalah permintaan akan barang dan jasa dari semua konsumen yang berada di pasar, baik yang berskala mikro maupun makro.
Skala mikro hanya mencangkup permintaan akan barang dan jasa tertentu, di pasar tertentu saja. Sedangkan skala makro mencangkup permintaan keseluruhan barang dan jasa pada populasi.
Permintaan pasar biasanya disebut juga dengan permintaan agregat, yang artinya jumlah permintaan mempengaruhi perhitungan pendapatan negara yang bersangkutan.
2. Permintaan Individu
Sesuai dengan namanya, permintaan individu adalah jumlah permintaan akan barang dan jasa yang berasal dari orang pribadi atau individu.
Permintaan individu muncul karena adanya upaya pemenuhan kebutuhan maupun keinginan dari individu yang bersangkutan.
Selain 2 jenis di atas, terdapat beberapa jenis lain dari permintaan, yakni:
- Potensial, sebuah permintaan yang disertai dengan daya beli, tetapi belum terjadi sebuah transaksi
- Absolut, sebuah permintaan yang tidak disertai daya beli
- Efektif, sebuah permintaan yang disertai dengan daya beli dan terjadi sebuah transaksi
Baca juga: Membahas Purchase Order dan Contoh Formatnya
Hukum Permintaan
Sekarang Anda sudah mengetahui pengertian dan juga jenis dari permintaan. Selanjutnya, kita akan masuk ke dalam pembahasan mengenai hukum permintaan.
Hukum permintaan menjelaskan bahwa adanya hubungan atau pengaruh antara permintaan dengan harga. Hubungan yang terjadi antara permintaan dan harga memiliki hubungan berbanding terbalik atau negatif.
Hal ini terjadi, dikarenakan jika harga mengalami kenaikan, maka jumlah permintaan atau barang yang diminta akan mengalami penurunan.
Sebaliknya, jika harga mengalami penurunan, maka jumlah permintaan atau barang yang diminta akan mengalami kenaikan.
Sebagai catatan, hukum permintaan memiliki sifat yang tidak mutlak. Tetapi dapat menjadi mutlak apabila berada pada kondisi ceteris paribus, yakni faktor-faktor di luar harga dianggap tetap.
Baca juga: Contoh Menghitung Biaya Peluang dan Apa Saja Jenis-Jenisnya
Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Sebuah permintaan yang muncul, tidak hanya dipengaruhi oleh harga saja, melainkan terdapat juga faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhinya, diantaranya:
1. Barang Pengganti
Faktor yang pertama yaitu barang pengganti atau subtitusi. Kehadiran barang substitusi dapat mempengaruhi permintaan akan barang tersebut.
Apabila sebuah barang memiliki barang pengganti di pasaran, maka permintaan terhadap barang yang bersangkutan dapat mengalami penurunan.
Namun apabila sebuah barang tidak memiliki barang pengganti, maka permintaannya pun akan semakin tinggi.
2. Pendapatan
Faktor selanjutnya yaitu tingkat pendapatan seseorang. Jika pendapatan seseorang sedang mengalami penurunan, maka potensi terjadinya penurunan permintaan juga akan besar.
Sebaliknya, jika pendapatan seseorang mengalami peningkatan, maka potensi naiknya permintaan juga akan tinggi.
3. Selera Pengguna
Meskipun terlihat sepele, namun selera mempengaruhi tingkat permintaan konsumen terhadap barang tertentu.
Orang-orang yang sudah cinta atau menyukai suatu produk, pastinya akan tetap membeli produk tersebut, meskipun harganya mengalami kenaikkan.
Tak hanya itu, semakin banyak orang yang suka terhadap suatu produk tertentu, maka akan semakin tinggi juga permintaannya.
4. Intensitas Kebutuhan
Semakin tinggi kebutuhan dan itensitas orang dalam menggunakan suatu barang, dapat mempengaruhi tingkat permintaan barang tersebut.
Contohnya, seperti beras, telur, minyak, gula, garam, dan sejenisnya.
5. Banyaknya Penduduk
Faktor yang kelima yaitu jumlah penduduk pada suatu tempat. Semakin banyak penduduk di suatu tempat, maka akan semakin banyak juga permintaan akan barang dan jasanya.
6. Prediksi Harga Mendatang
Faktor yang terakhir yaitu prediksi terhadap harga barang dan jasa di hari yang akan datang. Sebagai contoh, apabila harga minyak akan mengalami kenaikan pada bulan-bulan mendatang.
Maka permintaan akan minyak pun akan semakin tinggi di masa yang sekarang ini.
Baca juga: Surat Niaga: Artinya, Jenis Surat, Cara Membuat dan Contohnya
Itulah pembahasan mendalam mengenai permintaan, mulai dari pengertian, hingga faktor yang mempengaruhinya.
Semoga setelah membaca artikel ini, Anda dapat memahami pentingnya permintaan di dalam dunia ekonomi. Sekian, terima kasih.