Perusahaan jasa adalah perusahaan yang sudah tersebar secara luas di Indonesia, dan bisa Anda temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengingat perusahaan dalam bidang layanan, memiliki pengaruh dan juga dampak yang besar bagi masyarakat.
Artikel RedERP ini, kita akan mengupas secara tuntas dan mendalam mengenai apa yang dimaksud dengan perusahaan jasa, mulai dari pengertiannya, karakteristiknya, hingga perbedaannya dengan perusahaan dagang.
Simak penjelasannya di bawah ini!
Pengertian Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah sebuah perusahaan atau unit usaha yang melakukan produksi produk yang tidak memiliki bentuk fisik (jasa) yang digunakan untuk membantu konsumen dan mendapatkan keuntungan/laba.
Secara sederhana, perusahaan ini memproduksi sebuah jasa yang bermanfaat bagi konsumen, lalu mendapatkan keuntungan dari hal tersebut.
Namun, dalam menjalankan aktivitas jasanya tersebut, ia tetap membutuhkan alat fisik untuk membantunya menjalankan bisnis tersebut.
Contohnya adalah perusahaan yang bergerak di dalam bidang transportasi, tetap membutuhkan alat berbentuk fisik (motor atau mobil) untuk bisa menjual jasanya kepada konsumen.
Atau perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, tetap membutuhkan komputer (sebagai bentuk fisik) untuk membantunya menjalankan produk layanan yang ia jual kepada konsumen.
Baca Juga: Spin Off Adalah Pemisahan Perusahaan, Berikut Penjelasannya
Perbedaan Perusahaan Jasa dan Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah jenis perusahaan yang bergerak dalam membeli dan menjual barang atau produk fisik.
Perusahaan dagang berperan sebagai perantara antara produsen dan konsumen dengan tujuan menghasilkan keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual produk.
Hal yang membedakan perusahaan dagang dengan perusahaan jasa adalah adalah sifat dari apa yang mereka tawarkan.
Perusahaan jasa menawarkan layanan dan keahlian tanpa melibatkan transaksi fisik barang, sedangkan usaha dagang berfokus pada aktivitas jual beli produk fisik.
Selain itu, perusahaan ini cenderung menempatkan penekanan pada pengalaman pelanggan dan kualitas pelayanan, sedangkan perusahaan dagang lebih fokus pada efisiensi rantai pasokan, persediaan, dan strategi harga.
Karakteristik Perusahaan Jasa
Jika Anda masih merasa bingung membedakan perusahaan ini dengan yang nonjasa, berikut ini adalah karakteristik perusahaan ini yang membedakan dengan perusahaan jenis lainnya, di antaranya:
1. Produk Utamanya Hanya Menjual Jasa
Karakteristik yang paling mencolok dari perusahaan satu ini yaitu perusahaan ini hanya berfokus menjual layanan yang mereka miliki saja.
Perusahaan ini secara umum hanya berfokus menjual layanan dan mengembangkan kualitas dari layanan yang mereka jual dari waktu ke waktu.
2. Tidak Menyediakan Produk dalam Bentuk Barang
Karakteristik selanjutnya yaitu perusahaan dalam bidang layanan tidak menyediakan produk dalam bentuk konkret atau fisik.
Meskipun perusahaan ini tidak memiliki produk fisik, tetapi layanan yang ditawarkan pastinya bisa menjawab kebutuhan dan permasalahan yang dialami oleh konsumen.
3. Hasil Pembelian Produk Jasa Berbeda Antar Konsumen
Penjualan dari produk fisik, umumnya memiliki bentuk dan juga hasil yang sama antara konsumen yang satu dengan yang lainnya.
Sedangkan dalam produk jasa, hasil dari penjualan jasa tersebut bisa dirasakan berbeda-beda antara konsumen satu dengan yang lainnya.
Sehingga, output yang dirasakan atau diterima oleh konsumen jasa, tidak bisa digeneralisir atau disamakan.
4. Tidak Memiliki Standar Harga Umum
Di dalam sebuah perusahaan yang bergerak di bidang ini, tidak ada standar harga umum dari produk jasanya. Karena setiap konsumen atau pelanggan memiliki kebutuhan dan keluhannya masing-masing.
Maka harga yang diberikan juga harus sesuai dengan kebutuhan konsumen pada saat itu.
5. Tidak Memiliki Persediaan
Terakhir, perusahaan dalam bidang ini tidak memiliki stok barang atau persediaan. Mengingat bahwa produk yang dijual adalah jasa, maka perusahaan jenis ini tidak perlu untuk menyimpan stok atau persediaan barang untuk konsumen.
Sehingga perusahaan tidak memerlukan biaya tambahan untuk mengurus atau merawat stok barang yang umumnya dimiliki oleh perusahaan dagang.
Baca Juga: Apa Itu Distributor dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Contoh Perusahaan Jasa
Banyaknya permintaan dan kebutuhan dari masyarakat, membuat perusahaan ini untuk berdiri pada bidang yang berbeda-beda.
Berikut ini adalah contoh perusahaan jasa yang ada di Indonesia.
1. Perusahaan Jasa Keuangan
Jenis perusahaan yang satu ini bergerak di bidang keuangan dan memiliki peran serta manfaat penting bagi masyarakat.
Pada umumnya, perusahaan ini memberikan layanan seputar keuangan, seperti:
- Melakukan transaksi
- Menabung
- Melakukan penyetoran uang, investasi, dan sejenisnya.
Contohnya perusahaannya yaitu bank, pegadaian, asuransi, dan lainnya.
2. Perusahaan Jasa Transportasi
Usaha jasa transportasi memiliki lingkup bisnis yang berkaitan dengan transportasi atau mobilitas.
Dengan layanan memberikan kemudahan mobilitas kepada masyarakat. Contohnya seperti PT. KAI (Kereta Api Indonesia).
3. Perusahaan Jasa Pendidikan
Perusahaan ini bergerak dalam bidang pendidikan, yang artinya memberikan pengajaran atau pembelajaran kepada konsumennya, melalui kursus atau kelas-kelas yang mereka sediakan.
Contohnya yaitu seperti sekolahan, tempat les, maupun tempat kursus.
4. Perusahaan Jasa Kesehatan
Jenis usaha ini memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan seperti memberikan pengobatan dan fasilitas kesehatan lainnya.
Pengobatan yang diberikan, dilakukan oleh seorang perawat atau dokter yang sudah memiliki lisensi sesuai peraturan pemerintah. Contohnya yaitu rumah sakit dan klinik.
5. Perusahaan Jasa Telekomunikasi
Selanjutnya, adalah jasa telekomunikasi. Ini berfungsi untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan komunikasi dan terhubung satu sama lain.
Contohnya yaitu perusahaan BUMN Telkom Indonesia.
Contoh Transaksi Perusahaan Jasa
Terdapat beberapa jenis transaksi di dalam perusahaan ini yang perlu untuk Anda ketahui dan pahami, berikut listnya:
1. Investasi
Investasi adalah modal yang ditanamkan oleh investor, dimana nilai investasinya disesuaikan dengan jenis usaha yang akan didirikan.
Dari investasi inilah perusahaan bisa melakukan mengembangkan bisnisnya.
2. Pembelian
Perusahaan perlu untuk melakukan pembelian. Pembelian di sini bertujuan untuk membantu perusahaan dalam menjalankan bisnis jasanya. Pembelian ini dilakukan sesuai dengan jenis usaha yang dilakukan.
Misalnya, perusahaan transportasi, maka akan melakukan pembelian kendaraan untuk modal menjalankan usahanya.
3. Pendapatan
Transaksi selanjutnya adalah uang yang masuk ke dalam perusahaan atas penjualan dari jasa tersebut. Pendapatan tersebut nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan dalam menjalankan usahanya.
4. Pembayaran
Ketika mendirikan sebuah usaha atau bisnis, pastinya Anda perlu untuk membayar komponen-komponen penunjang bisnis Anda..
Sebagai contoh, jika bisnis Anda bergerak pada jasa laundry, maka Anda perlu untuk membayar air dan juga listrik, serta komponen-komponen lainnya, agar usaha yang Anda miliki bisa tetap berjalan.
5. Penerimaan Piutang
Pendapatan atau pemasukan yang dimiliki oleh perusahaan tidak hanya bersumber dari konsumen yang melakukan pembayaran secara langsung, melainkan bisa juga bersumber dari piutang.
Contoh perusahaan yang menggunakan metode ini yaitu bank dengan sistem kartu kreditnya.
Baca Juga: Siklus Penjualan: Pengertian, Manfaat, hingga Tahapannya
Kesimpulan
Perusahaan jasa adalah jenis perusahaan yang menyediakan layanan atau keahlian kepada pelanggan untuk memenuhi kebutuhan atau memecahkan masalah tertentu.
Layanan ini bersifat immaterial atau tidak berwujud sehingga tidak dapat dilihat atau diraba fisik.
Contoh perusahaan ini termasuk perusahaan konsultan, lembaga keuangan, perusahaan penerbangan, penyedia jasa teknologi informasi, rumah sakit, dan banyak lagi.
Perusahaan ini biasanya fokus pada memberikan pengalaman pelanggan yang baik dan kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama.