Kegagalan dalam berbisnis tentunya membuat sebagian pemilik bisnis menjadi berusaha keras untuk menemukan cara mengembalikan kondisi bisnis seperti semula.
Pivot adalah salah satu upaya yang dapat Anda lakukan untuk dapat memajukan strategi bisnis Anda.
Oleh karena itu, artikel RedERP kali ini akan membantu Anda untuk memahami bagaimana penggunaan pivot sebagai strategi untuk kelancaran sebuah bisnis.
Definisi Pivot dalam Bisnis
Pivot bisnis adalah sebuah strategi atau upaya yang dilakukan untuk mempertahankan atau memajukkan sebuah usaha dengan mengubah arah pendekatan bisnis.
Mengutip dari Forbes, pivot adalah suatu perubahan arah yang terjadi dalam berbisnis. Strategi pivot bisnis ini biasa dilakukan apabila kondisi bisnis memiliki potensi untuk tidak dapat bertahan lama.
Jadi dapat disimpulkan, bahwa pivot bisnis adalah perubahan strategis signifikan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Yakni, dalam upaya untuk mengubah arah atau model bisnisnya guna mencapai kesuksesan yang lebih besar.
Baca Juga: Jenis-Jenis Strategi Distribusi Efektif untuk Semua Lini Bisnis
Jenis Strategi Pivot
Berikut adalah jenis-jenis strategi pivot bisnis yang biasanya diterapkan oleh perusahaan:
1. Product Pivot
Pivot produk melibatkan penyempurnaan produk Anda guna lebih efektif menanggapi kebutuhan pelanggan atau peluang di pasar.
Contohnya dengan menambahkan fitur baru, menghentikan fitur yang kurang digunakan, atau mengubah fitur yang sudah ada.
2. Technology Pivot
Pivot teknologi terjadi saat sebuah perusahaan startup menggeser teknologi inti atau infrastruktur dasarnya agar lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Contohnya dengan memanfaatkan teknologi yang sudah ada dengan cara yang berbeda, atau meningkatkan efisiensi serta performa solusi yang sudah ada.
3. Platform Pivot
Sebuah perusahaan berubah dari hanya menawarkan satu produk menjadi menyediakan platform komprehensif yang mencakup beberapa produk.
Contohnya Menciptakan ekosistem yang luas memungkinkan startup dan bisnis kecil menarik lebih banyak pengguna. Kemudian, bersaing dengan berbagai pesaing di industri, serta menambahkan sumber pendapatan baru.
4. Customer Segment Pivot
Pivot bisnis ini melibatkan penargetan audiens baru atau berbeda dengan produk yang sudah ada dari startup Anda.
Melalui pivot ini, perusahaan dapat melakukan pendekatan penjualan untuk mendapatkan basis pelanggan berbeda yang tentunya lebih menguntungkan.
5. Revenue Model Pivot
Pivot model pendapatan melibatkan perubahan dalam cara sebuah startup menghasilkan pendapatan dengan mengadopsi struktur harga baru.
Contohnya dengan mencoba strategi monetisasi yang berbeda, atau melakukan perubahan pendekatan penjualan yang sedang berjalan.
Kapan Pivot Digunakan?
Apabila perusahaan mengalami kegagalan dalam strategi bisnisnya, maka perusahaan dapat melakukan pivot bisnis apabila memang sudah berpotensi untuk tidak bisa bertahan.
Berikut adalah waktu yang tepat bagi perusahaan untuk melakukan pivot bisnis:
1. Performa bisnis Menjadi Stagnan tidak berkembang
Apabila sebuah perusahaan sudah tidak ada ruang atau potensi untuk bertumbuh, maka pivot bisnis dilakukan untuk mengubah strategi bisnis.
Perusahaan dengan penghasilan atau pendapatan yang stagnan akan berdampak pada pengeluaran sehingga pivot bisnis dapat digunakan untuk mengubah perusahaan yang sedang stagnan.
2. Dikalahkan oleh Kompetitor
Persaingan perusahaan dapat dibilang sangatlah kompetitif terutama jika sedang berada di dunia start-up.
Apabila tidak ada inovasi terbaru, maka perusahaan akan mengalami ketertinggalan oleh kompetitor.
Oleh karena itu, tak sedikit perusahaan yang melakukan pivot bisnis untuk mengubah strategi bisnis.
3. Adanya Konflik Internal Perusahaan
Dalam sebuah tim, tak jarang adanya konflik antar individu yang bisa menjadi penghambat kemajuan bisnis.
Misalnya, kurangnya antusiasme, semangat, dan sikap tak acuh dalam tim yang menyebabkan menurunnya performa bisnis.
4. Feedback Pelanggan yang Kurang Positif
Feedback atau umpan balik memegang peranan penting dalam menentukan kemajuan bisnis Anda.
Jika umpan balik lebih cenderung atau mendominasi tanggapan negatif, ada kemungkinan pertumbuhan bisnis akan sulit.
Ketidakpuasan dari pelanggan akan membuat Anda melakukan pivot bisnis yang diharapkan untuk dapat memenuhi kebutuhan pengguna.
5. Adanya Bisnis atau Inovasi yang Menonjol
Dalam hal ini, ada sebuah fitur atau layanan tertentu yang menonjol dari bisnis Anda.
Hal yang menonjol ini menghasilkan pendapatan yang signifikan dan menerima umpan balik yang positif.
Oleh karena itu, pivot bisnis dilakukan untuk pengembangan yang berfokus pada aspek tersebut.
Baca Juga: Apa itu Minimum Viable Product? Ini Pembahasannya
Tips Melakukan Pivot
Apabila ingin melakukan strategi pivot bisnis yang sukses, maka berikut adalah berbagai tips yang dapat dilakukan:
1. Melakukan Riset dan Analisis Mendalam
Hal pertama yang dilakukan adalah dengan melakukan riset dan analisis mendalam terhadap proses bisnis Anda untuk mengetahui tindakan selanjutnya.
Berikut beberapa contoh pertanyaan yang dapat Anda tanyakan pada diri sendiri atau tim saat melakukan riset:
- Apa alasan utama atau faktor yang menjadi penyebab kegagalan start-up?
- Apakah ada tren atau industri yang berdampak pada bisnis kami?
- Seberapa efektif strategi pemasaran dan pendekatan penjualan kami dalam menarik dan mempertahankan pelanggan?
- Seberapa baik kami mengelola sumber daya kami, termasuk arus kas dan keuangan, personel, dan waktu?
- Apa pelajaran yang bisa kita ambil dari pengalaman ini untuk menginformasikan langkah berikutnya atau usaha masa depan?
2. Menyampaikan Informasi kepada Stakeholders, termasuk Kostumer
Untuk melakukan perencanaan pivot bisnis, alangkah baiknya untuk meminta usulan dari para stakeholders mulai dari investor, karyawan, kustomer, partner, dan media.
Pelanggan yang menggunakan produk Anda adalah kelompok yang sangat penting untuk diinformasikan tentang rencana untuk melakukan pivot bisnis.
Selain itu, dengan adanya keterlibatan dari stakeholders, Anda dapat membangun kepercayaan yang berlanjut, mengelola harapan, dan memastikan transisi yang lebih lancar.
3. Melakukan Eksekusi atau Arahan terhadap Produk Baru Anda
Setelah adanya arah pivot yang jelas, mulailah proses membangun produk atau model bisnis baru Anda.
Pivot bisnis yang sukses memerlukan keselarasan di seluruh tim untuk membayangkan strategi ulang bisnis yang dilakukan.
Tak hanya itu, arahan yang jelas nantinya akan mendorong pertumbuhan pendapatan dan juga pelanggan.
Contoh Perusahaan yang Menggunakan Pivot
Berikut beberapa perusahaan yang menggunakan metode Pivot:
1. Netflix
Pada tahun 1997, Netflix awalnya bermula sebagai layanan penyewaan rental DVD, mengirimkan email melalui film melalui pos.
Seiring berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi, Netflix akhirnya beralih pada konten streaming secara online pada tahun 2007.
Dengan pivot bisnis yang dilakukan Netflix, yaitu perubahan penyewaan rental DVD menjadi online, perusahaan layanan streaming tersebut kini telah menjadi platform yang mendunia.
2. Slack
Slack awalnya didirikan oleh Stewart Butterfield sebagai perusahaan game dengan nama Tiny Speck daan perilisan game yang bernama Glitch.
Namun, game tersebut gagal menarik minat penggemar sehingga akhirnya beralih menjadi alat pesan internal bernama Slack.
Alat ini kemudian menjadi populer dan diterima oleh banyak start-up serta perusahaan skala kecil maupun besar.
3. Pinterest
Sebelum menjadi Pinterest, awalnya perusahaan ini memiliki aplikasi belanja seluler bernama Tote.
Namun, aplikasi ini ternyata kurang mendapatkan perhatian karena minimnya perkembangan dalam aspek ruang pembayaran online.
Oleh karena itu, perusahaan akhirnya melakukan pivot bisnis dengan beralih menjadi platform penyimpanan gambar atau visual.
Kesuksesan ini akhirnya membuat Pinterest memiliki 450 juta pengguna aktif setiap bulannya.
4. Groupon
Groupon pertama kali berdiri sebagai The Point, yaitu sebuah platform penggalangan dana secara online.
Akan tetapi, ternyata platform tersebut memiliki minat yang kurang sehingga akhirnya melakukan pivot bisnis dengan berfokus penyediaan pasar untuk diskon dan bisnis lokal.
Pivot bisnis yang dilakukan akhirnya sukses mengubah Groupon menjadi pasar yang sukses untuk penawaran dan promo.
5. Twitter
Pada awalnya, Twitter adalah sebuah platform podcast yang bernama Odeo. Namun, platform tersebut tergeser oleh iTunes milik Apple.
Oleh karena itu, perusahaan tersebut akhirnya melakukan pivot bisnis menjadi layanan mikroblogging bernama Twitter yang memungkinkan pengguna untuk membagikan pembaruan teks pendek.
Dengan demikian, itulah penjelasan mengenai pivot beserta jenis, tips, dan contoh perusahaan yang sukses menerapkannya. Semoga artikel ini dapat membantu, Ya!