Rasio keuangan menjadi alat penting yang digunakan oleh para pelaku bisnis dan investor untuk menganalisis kesehatan keuangan perusahaan atau firma dan memprediksi potensi pertumbuhannya di masa depan.
Oleh karena itu, kehati-hatian dan pertimbangan yang cermat sangatlah penting dalam menjaga kesehatan keuangan perusahaan dan mencegah kerugian yang signifikan.
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih detail tentang konsep rasio keuangan, mari kita eksplorasi lebih lanjut dalam artikel RedERP dibawah ini, ya!
Apa Itu Rasio Keuangan?
Rasio keuangan adalah salah satu alat analisis keuangan yang digunakan sebagai indikator evaluasi perkembangan perusahaan, di mana data yang diperoleh berasal dari laporan keuangan selama periode akuntansi.
Dengan demikian, rasio keuangan memungkinkan untuk memahami kinerja keuangan perusahaan secara maksimal.
Jenis Rasio Keuangan
Terdapat berbagai jenis rasio keuangan yang penting untuk dipahami guna memastikan penggunaannya yang tepat dan efektif, seperti:
1. Rasio Likuiditas
Rasio ini adalah jenis rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek.
Dalam rasio likuiditas terdapat 3 jenis, yaitu:
- Rasio Lancar (Current Ratio)
- Rasio Cepat (Quick Ratio)
- Rasio Kas (Cash Ratio)
2. Rasio Profitabilitas / Rasio Laba
Rasio profitabilitas merupakan perhitungan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Beberapa rasio profitabilitas yang umum digunakan meliputi:
- Rasio Laba Kotor (Gross Profit Margin)
- Rasio Laba Bersih (Net Profit Margin)
- Rasio Laba Operasi (Operating Income Ratio)
- Pengembalian Modal Sendiri (Return on Equity)
- Return of Investment (ROI
- Return on Net Worth
3. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas merupakan indikator untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjangnya.
Beberapa rasio solvabilitas yang biasanya digunakan adalah:
- Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio)
- Rasio Utang Terhadap Aset (Debt to Asset Ratio)
4. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah sebuah cara untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan sumber daya operasionalnya.
Beberapa rasio aktivitas yang umum digunakan meliputi:
- Rasio Perputaran Piutang (Accounts Receivable Turnover)
- Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio)
- Rasio Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Asset Turnover)
- Rasio Perputaran Aktiva Total (Total Asset Turnover).
- Rasio Perputaran Rerata Tagihan (Average Collection Turnover).
- Rasio Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover).
Baca Juga: Tips Mengelola Manajemen Keuangan dengan Software Finance
Fungsi Rasio Keuangan
Rasio keuangan berperan sangat penting dalam membantu perusahaan mengambil keputusan bisnis yang terbaik dan sesuai dengan kondisi finansialnya.
Dengan menggunakan data dari laporan keuangan sebagai acuan, rasio keuangan mampu memberikan panduan yang jelas bagi perusahaan dalam mengambil langkah bisnis yang tepat.
Fungsi dari rasio keuangan yang harus dipahami, seperti:
1. Mengoptimalkan Pengelolaan Keuangan
Rasio keuangan membantu perusahaan dalam menganalisis dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya keuangan secara lebih efisien dan mengungkap potensi adanya kecurangan atau informasi yang tidak akurat dalam laporan keuangan.
Dengan demikian, perusahaan dapat mencapai efisiensi dalam pengelolaan keuangan bisnisnya.
2. Menilai Efektivitas Manajemen Operasional
Rasio keuangan juga mencakup analisis mengenai penggunaan biaya dan efektivitas pemanfaatan sumber daya keuangan dalam operasional perusahaan.
Dengan mengacu pada rasio keuangan, perusahaan dapat menilai sejauh mana efektivitas dan efisiensi manajemen operasional dalam menggunakan biaya untuk kegiatan bisnisnya.
3. Memastikan Pemanfaatan Aktiva yang Optimal
Evaluasi dan pemahaman mengenai pemanfaatan aktiva menjadi penting untuk memastikan penggunaan sumber daya keuangan yang optimal.
Jumlah aktiva yang dimiliki oleh perusahaan menjadi pertimbangan dalam pengambilan kebijakan.
Tanpa rasio keuangan, perusahaan tidak dapat mengidentifikasi secara akurat tentang pemanfaatan aktiva secara efisien.
4. Menunjukkan Kondisi Keuangan Perusahaan
Kesehatan keuangan perusahaan dapat tercermin dari laba atau keuntungan yang dihasilkan dari kegiatan bisnisnya.
Dengan kata lain, informasi dari rasio keuangan mampu menggambarkan kesehatan finansial perusahaan serta memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk bertahan dan berkembang dalam jangka panjang.
5. Acuan untuk Menganalisis Potensi Pertumbuhan Perusahaan
Untuk tetap berdaya saing di pasar yang kompetitif, perusahaan perlu memastikan bisnisnya dapat berkembang secara konsisten dan menjanjikan.
Pengembangan ini meliputi ekspansi melalui pendirian cabang baru, memperluas cakupan pemasaran, melakukan inovasi produk, dan sebagainya.
Semua langkah tersebut memerlukan informasi analisis yang akurat dari rasio keuangan untuk meminimalisir risiko kesalahan dalam pengambilan keputusan.
Rumus Rasio Keuangan
Setiap jenis rasio keuangan memiliki rumus khusus, dan hal ini sangat berguna dalam menganalisis keuangan dan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan, seperti:
1. Rasio Profitabilitas (Ratio of Profitability)
Rasio keuntungan yang dihitung dengan dua pendekatan, yaitu:
- Rasio Margin Laba Kotor: Menghitung persentase laba kotor dari penjualan. Rumus: (Laba kotor / penjualan) x 100%
- Rasio Laba Operasional: Menilai perbandingan laba operasional terhadap penjualan, mengukur efektivitas penjualan terhadap laba operasional. Rumus: (Laba operasional / penjualan) x 100%
- Rasio Laba Bersih: Mengukur persentase laba bersih dari penjualan, setelah dipotong pajak. Rumus: (Laba bersih / penjualan) x 100%
- ROA (Return On Assets): Mengukur sejauh mana aset perusahaan mampu menghasilkan laba. Rumus: (Laba bersih / total aset) x 100%
- ROI (Return On Investment): Menganalisis kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari investasi yang dilakukan. Rumus: (Laba bersih / nilai investasi) x 100%
2. Rasio Likuiditas (Ratio of Liquidity)
Rasio likuiditas dibagi menjadi tiga jenis, yaitu rasio lancar, rasio cepat, dan rasio kas. Rumus untuk masing-masing adalah sebagai berikut:
- Current Ratio (Rasio Lancar): Mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek. Rumus: Aset lancar / hutang lancar
- Quick Ratio (Rasio Cepat): Prediksi kemampuan perusahaan melunasi kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan metode lebih cepat, tanpa memasukkan nilai persediaan. Rumus: (Aset lancar – persediaan) / hutang lancar x 100%
- Cash Ratio (Rasio Kas): Mengukur perbandingan kas dan aset lancar terhadap kewajiban lancar. Rumus: (Kas + aset setara kas) / hutang lancar x 100%
3. Rasio Solvabilitas (Solvency Ratio)
Rumus ini digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan melunasi hutang dengan dua pendekatan, yaitu:
- Rasio Hutang Melalui Pendekatan Aktiva: Menganalisis dana yang berasal dari hutang. Rumus: (Total hutang / total aset) x 100%
- Rasio Hutang Melalui Pendekatan Modal (Equity): Menghitung jumlah hutang dengan membandingkannya dengan ekuitas. Rumus: (Total hutang / ekuitas) x 100%
4. Rasio Aktivitas (Ratio of Activity)
Rasio aktivitas terdiri dari empat metode pendekatan, yaitu:
- Rasio Perputaran Piutang: Menghitung jumlah piutang yang beredar. Rumus: Total piutang / rata-rata piutang
- Rasio Perputaran Aktiva Tetap: Mengetahui maksimum penjualan dengan menggunakan aktiva tetap. Rumus: Penjualan / aktiva tetap
- Rasio Perputaran Persediaan: Menghitung penjualan dengan pendekatan persediaan. Rumus: Harga pokok penjualan / persediaan
- Rasio Perputaran Total Aktiva: Melihat perbandingan penjualan dengan total aktiva perusahaan. Rumus: Penjualan / total aktiva
Lebih Mudah Hitung Rasio Keuangan dengan Software Akuntansi RedERP
Maka dari itu, dengan pengetahuan dari rasio keuangan sangat penting untuk perusahaan agar dapat mengambil keputusan keuangan yang cerdas dan mengarah pada pertumbuhan bisnis yang signifikan.
Namun, perhitungan rasio keuangan secara manual bisa menjadi tugas yang rumit dan memakan waktu. Untungnya, dengan menggunakan Software Akuntansi RedERP, perhitungan rasio keuangan dapat dilakukan secara praktis dan mudah.
Dalam RedERP, terdapat fitur yang memungkinkan pembuatan buku besar secara otomatis. Hal ini berarti semua transaksi keuangan perusahaan, termasuk pemasukan dan pengeluaran, akan secara otomatis tercatat dalam buku besar.
Data ini menjadi dasar untuk menghitung berbagai jenis rasio keuangan, seperti rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, dan rasio aktivitas.
Selain itu, RedERP juga menyediakan pengontrolan arus kas yang efektif. Dengan fitur ini, perusahaan dapat memantau aliran kas masuk dan keluar secara real-time, sehingga memudahkan dalam mengidentifikasi potensi masalah keuangan dan memastikan likuiditas yang optimal secara otomatis.
RedERP juga dilengkapi dengan fitur multi currency yang berguna untuk mencatat transaksi bisnis yang melibatkan berbagai jenis mata uang. software RedERP juga terintegrasi dengan modul pengelolaan bisnis lainnya, seperti produksi, pengadaan, dan manajemen gudang.
Sehingga seluruh aspek operasional perusahaan dapat terhubung dengan baik dalam satu platform. Dengan menggunakan software akuntansi RedERP, Anda tidak perlu khawatir tentang kemungkinan kesalahan dalam pengelolaan keuangan perusahaan.
Hal ini disebabkan oleh kemampuan software ini dalam merekam dan melaporkan data keuangan dengan akurat, sehingga meminimalkan risiko ketidakakuratan informasi keuangan.
Yuk, segera kunjungi call center di laman website kami dan rasakan manfaatnya bagi perusahaan Anda!