Jika Anda bekerja sebagai akuntan, tentunya Anda sudah familiar dengan istilah rekapitulasi jurnal. Umumnya, ini adalah suatu ringkasan dari suatu laporan akuntansi. Ringkasan tersebut berisi akumulasi secara menyeluruh di setiap kolom debit dari jurnal transaksi yang dibuat.
Tujuan dari kegiatan ini adalah meminimalisir kesalahan dalam proses posting dari jurnal ke dalam buku besar. Selain itu, rekapitulasi jurnal juga mempermudah proses tahapan dalam siklus akuntansi.
Sudah penasaran dengan apa itu rekapitulasi jurnal dalam siklus akuntansi? Artikel dari RedERP ini akan mengulas tentang rekapitulasi jurnal. Berikut ulasannya!
Apa Itu Rekapitulasi Jurnal?
Rekapitulasi jurnal adalah penjumlahan secara menyeluruh atau suatu akumulasi pencatatan keuangan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan.
Nantinya, rekapitulasi jurnal menjumlahkan rincian-rincian transaksi ke dalam pembukuan perusahaan, agar nantinya memudahkan entri data ke dalam buku besar.
Pada saat proses rekapitulasi dilakukan, setiap kesalahan penulisan maupun kesalahan penjumlahan pada transaksi keuangan dapat diminimalisir dengan baik.
Sehingga rekapitulasi transaksi dapat di posting ke dalam buku besar dengan rapi dan tertata dengan baik.
Jenis Rekapitulasi Jurnal
Setelah mengetahui pengertian dari rekapitulasi jurnal, selanjutnya Anda perlu mengetahui mengenai jenis rekapitulasi jurnal.
Pada umumnya, jurnal umum dan jurnal khusus perlu dijumlahkan. Tetapi pada praktiknya di perusahaan, proses penjumlahan ini sering dilakukan hanya untuk jurnal khusus saja. Berikut 5 jenisnya, antara lain:
1. Jurnal Pembelian.
Jurnal ini berisikan pencatatan seluruh transaksi pembelian. Seperti pembelian barang, jasa hingga pembelian secara kredit.
2. Jurnal Penjualan.
Jurnal ini berisikan pencatatan seluruh transaksi penjualan. Seperti penjualan barang, jasa hingga penjualan secara kredit.
3. Jurnal Pengeluaran Kas.
Jurnal ini berisikan pencatatan seluruh transaksi yang berhubungan dengan pembayaran atau pengeluaran dengan uang kas perusahaan. Seperti pelunasan utang, pengambilan uang secara tunai, pembayaran beban dan lain-lain.
4. Jurnal Penerimaan Kas.
Jurnal ini berisikan pencatatan seluruh transaksi yang berhubungan dengan penerimaan uang yang berdampak pada penambahan uang kas. Seperti penyetoran uang dan lain-lain.
5. Jurnal Memorial.
Terakhir, jurnal ini berisikan seluruh transaksi yang tidak termasuk dalam 4 jurnal sebelumnya, kemudian akan dimasukkan ke dalam jurnal memorial. Bagian yang bisa dimasukkan dalam jurnal ini seperti retur pembelian dan retur penjualan.
Mengapa Rekapitulasi Jurnal Penting Dilakukan?
Pada dasarnya, rekapitulasi jurnal penting untuk dilakukan karena memudahkan karyawan atau akuntan memposting jurnal keuangan dalam rentang waktu tertentu.
Berikut adalah beberapa keuntungan melakukan rekapitulasi jurnal, antara lain:
1. Mengetahui keseimbangan saldo perusahaan
Alasan pertama mengapa rekapitulasi jurnal penting untuk dilakukan adalah mengetahui keseimbangan saldo perusahaan.
Keseimbangan saldo pengeluaran dan pemasukkan harus dihitung dengan baik, agar nantinya tidak ada masalah dalam keuangan perusahaan.
2. Mengidentifikasi bukti transaksi
Manfaat selanjutnya adalah dapat mengidentifikasi bukti transaksi baik secara manual maupun transfer. Bukti transaksi merupakan hal yang penting untuk mengetahui keabsahan transaksi yang terjadi di perusahaan.
Bukti transaksi yang bisa dimasukkan ke dalam rekapitulasi jurnal seperti faktur, kwitansi, memo, bukti transfer bank dan lain-lain.
Pada proses identifikasi transaksi ini seorang akuntan dapat menentukan keabsahan transaksi berdasarkan bukti transaksi yang tersedia.
3. Memudahkan posting ke dalam buku besar
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, rekapitulasi jurnal yang dibuat dengan benar akan mempermudah proses pemindahan seluruh data keuangan dan meminimalisir kesalahan.
Dengan rekapitulasi jurnal dapat memudahkan posting transaksi keuangan ke dalam buku besar. Untuk melakukan posting ke buku besar, seorang akuntan akan melakukan pencatatan jumlah dan waktu transaksi sesuai dengan data yang ada. Seperti pencatatan debet, kredit, atau kas yang masuk.
4. Mendapat laporan keuangan yang lebih lengkap
Walaupun tidak semua perusahaan mewajibkan pembuatan rekapitulasi jurnal, akan tetapi pembuatan rekapitulasi jurnal akan membantu pengelolaan keuangan perusahaan.
Karena rekapitulasi jurnal yang dibuat akan memberikan manfaat pada data laporan keuangan yang lengkap. Jika data keuangan sudah lengkap, maka transaksi keuangan perusahaan lebih transparan dan tertata dengan baik.
Baca Juga: Apa Pentingnya Mengetahui Siklus Akuntansi untuk Bisnis
Tujuan Rekapitulasi Jurnal
Untuk menentukan jumlah jumlah yang harus diposting kedalam buku besar
untuk mempermudah memposting jurnal khusus dan jurnal umum kedalam buku besar.
Menghindari kemungkinan kesalahan jumlah yang harus dipindahkan ke buku besar yang bersangkutan.
Menjamin kebenaran nama akun yang harus dipindahkan ke buku besar yang bersangkutan.
Siklus Perencanaan Rekap Jurnal
Jika Anda ingin mengetahui siklus perencanaan rekapitulasi jurnal, berikut adalah beberapa panduan yang bisa Anda coba ikuti, antara lain:
1. Mencatat seluruh transaksi di jurnal umum
Tahap pertama adalah mencatat seluruh transaksi ke dalam jurnal umum. Klasifikasikan dengan cara membedakan transaksi yang telah dilakukan, seperti mengelompokkan transaksi tiap minggu, nominal dana yang dihabiskan dan rentang waktu transaksi.
Hal ini bertujuan untuk memudahkan perhitungan transaksi keuangan.
2. Catatlah di buku besar
Setelah itu, catatlah di buku besar untuk memproses pencatatan agar terlihat lebih rapi. Dengan mencatat di buku besar, rekapitulasi jurnal dapat melacak piutang atau kredit yang bisa dijadikan informasi dasar dalam membuat neraca saldo.
3. Pembuatan neraca saldo
Jika semua perencanaan saldo sudah dilakukan dengan baik, selanjutnya Anda bisa menyiapkan neraca saldo. Semua akun dengan saldo debit ini akan disimpan di bagian kolom kiri, setelah itu saldo kredit akan ditempatkan di sebelah kanan.
4. Jurnal penyesuaian
Selanjutnya adalah mengisi jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian merupakan suatu jurnal yang dibuat ketika akhir periode. Fungsinya untuk melakukan koreksi atau pembenaran akun sebelum membuat laporan keuangan.
5. Penyesuaian neraca saldo
Umumnya terdapat dua cara yang dapat digunakan untuk membuat neraca saldo, yaitu dengan memposting akun ke saldo setelah melakukan penyesuaian atau menggunakan saldo percobaan tanpa melakukan penyesuaian.
Anda perlu memasukkan akun aktif ke dalam rekapitulasi jurnal, kemudian masukan ke dalam neraca saldo.
6. Membuat laporan keuangan
Tahapan selanjutnya adalah membuat laporan keuangan. Laporan keuangan yang dibuat termasuk laporan laba rugi, laporan neraca, laporan arus kas dan lain-lain.
Tujuannya agar praktisi akuntan dapat menulis setiap siklus transaksi keuangan perusahaan.
7. Membuat lembar kerja akuntansi
Lembar kerja akuntansi merupakan lembaran kerja yang menampilkan siklus akuntansi. Setiap transaksi kredit, debit maupun total saldo akan dihitung dengan baik agar digunakan untuk membuat laporan keuangan akhir tahun.
8. Membuat jurnal penutup
Jurnal penutup ini sama halnya dengan menutup buku. Akun sementara yang berisi laporan laba rugi nantinya dapat digunakan untuk kebutuhan melacak alur keuangan pada kegiatan- kegiatan transaksi selama periode tertentu.
Jurnal penutup ini dibuat apabila akun dihapus secara sementara dan dipindahkan ke akun lain secara permanen.
9. Membuat ringkasan penghasilan
Fungsi utama dari pembuatan ringkasan penghasilan adalah untuk menyimpan atau mencatat saldo akun laba dan rugi, akun pengeluaran, akun pendapatan dan akun penutupan dari siklus akuntansi.
Jika akun ringkasan penghasilan sudah dibuat, maka laporan keuangan dan kegiatan transaksi telah memasuki tahapan akhir.
10. Neraca saldo tutup buku
Tahapan terakhir adalah neraca saldo tutup buku. Semua akun yang telah selesai dihitung dalam rekapitulasi jurnal perlu diposting ke dalam buku besar.
Pada tahapan ini, neraca saldo tutup buku dalam rekapitulasi jurnal telah ditutup seluruhnya. Sehingga tidak ada lagi saldo yang berjalan setelah rekap jurnal telah selesai dibuat.
Cara Membuat Rekapitulasi Jurnal
Untuk membuat rekapitulasi jurnal, Anda perlu memperhatikan atau mengikuti beberapa cara sepereti berikut:
1. Cara Membuat
a. Secara berkala (sebulan sekali) banyaknya uang tiap-tiap kolom masing-masing jurnal khusus dipindahkan.
b. Menerapkan akun-akun yang harus dikelompokkan debit atau kredit beserta jumlah uangnya.
c. Memeriksa keseimbangan antara jumlah debit dan kredit masing-masing jurnal khusus
2. Bentuk rekapitulasi dan cara pengisiannya :
a. Kolom No. Akun diisi dengan no kode akun masing-masing atau transaksi.
b. Kolom jumlah debit dan kolom jumlah kredit diisi dengan jumlah uang tiap-tiap akun
c. Lajur total diisi dengan jumlah uang bai debit maupun kredit dan hasilnya harus sama atau seimbang antara debit dengan kredit.
Buat Rekapitulasi Jurnal Lebih Mudah dengan Bantuan Software Akuntansi
Pembuatan rekapitulasi jurnal cukup penting bagi perusahaan, karena dapat membantu pengelolaan keuangan perusahaan agar lebih tertata rapi dan lebih transparan.
Dengan begini, perusahaan dapat mengetahui secara akurat bagaimana keadaan keuangan perusahaan.
Akan tetapi jika pembuatan rekapitulasi dilakukan secara manual, tentunya pembuatan rekapitulasi jurnal tidaklah mudah.
Rekapitulasi jurnal perlu dilakukan secara digital agar membantu pembuatannya menjadi mudah dan praktis. Solusinya, dengan menggunakan software akuntansi dari RedERP.
Anda dapat mempersingkat proses pencatatan sampai dengan pembuatan laporan keuangan dengan cepat dan akurat.
Dengan menggunakan System Accounting yang ada di software akuntansi RedERP pengelolaan keuangan perusahaan menjadi terkelola dengan baik, terukur dan termonitor dengan baik.
Aplikasi akuntansi dari RedERP juga memiliki banyak fitur yang akan membantu perusahaan dalam mengontrol setiap proses keuangan di perusahaa. Sehingga meminimalisir adanya human error ataupun fraud dalam pengelolaan uang di perusahaan.
Tunggu apa lagi? Gunakan Software dari RedERP untuk pengelolaan keuangan perusahaan Anda!