Table of Contents
Table of Contents

9 Tahapan dalam Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur

siklus akuntansi perusahaan manufaktur

Perusahaan manufaktur adalah jenis perusahaan yang berfokus pada penjualan berbagai macam bahan baku atau bahan mentah.

Bahan-bahan tersebut disesuaikan mengikuti permintaan dan kebutuhan pasar, baik untuk dijual kembali, diproses menjadi setengah jadi, atau langsung menjadi produk jadi.

Layaknya industri lainnya, perusahaan manufaktur juga memiliki siklus akuntansi. Namun, akuntansi perusahaan manufaktur memiliki tingkat kerumitannya tersendiri.

Di mana proses pencatatan keuangan untuk perusahaan ini memiliki persyaratan tersendiri. Salah satu tahapannya adalah penerimaan dokumen bukti transaksi.

Di mana siklus ini diawali dengan mengumpulkan berbagai bukti transaksi keuangan yang kemudian akan diolah menjadi sumber data pencatatan transaksi.

Untuk membantu Anda lebih memahami terkait dengan siklus akuntansi perusahaan manufaktur, RedERP telah merangkumkannya untuk Anda, mari disimak!

 

 

 Tahap dalam Siklus Akuntansi Manufaktur

siklus akuntasi perusahaan manufaktur

 

Setidaknya terdapat sembilan tahapan yang ada dalam siklus akuntansi manufaktur. Seperti berikut ini.

 

1. Penerimaan Dokumen Transaksi

Dalam proses akuntansi perusahaan manufaktur, terdapat berbagai jenis dokumen transaksi yang digunakan sebagai bukti terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli.

Dokumen-dokumen ini termasuk purchase requisition, purchase order (PO), dan nota invoice. Pada khususnya, dalam transaksi pembelian bahan baku, perusahaan manufaktur akan melibatkan sejumlah dokumen.

Perusahaan manufaktur sendiri tidak hanya bertindak membeli dan menjual produk, industri ini juga memproses sejumlah bahan naku mentah menjadi barang jadi.

 

2. Penjurnalan Pada Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur

Setelah menerima dokumen-dokumen tersebut, informasi yang terkandung dalam dokumen akan dimasukkan ke dalam jurnal akuntansi. Proses ini dikenal sebagai proses penjurnalan.

Dalam akuntansi, terdapat dua jenis jurnal yang umum digunakan, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Kedua jenis jurnal ini memiliki perbedaan utama dalam tingkat detail informasi yang dicatat.

Pada jurnal umum, informasi yang dicatat mencakup akun-akun utama yang terlibat dalam transaksi.

Sedangkan pada jurnal khusus, informasi yang dicatat akan lebih rinci, seperti mencantumkan nama vendor atau informasi lain yang relevan terkait transaksi tersebut.

 

3. Pemostingan ke Dalam Buku Besar (General Ledger)

Semua informasi yang ada di dalam jurnal umum dan jurnal khusus kemudian akan dimasukkan ke dalam buku besar.

Di dalam buku besar ini setiap akun yang dicatat dalam jurnal umum dan khusus akan diakumulasikan sesuai dengan periodenya.

Akun-akun seperti kas, piutang usaha, biaya-biaya, utang usaha, dan lain-lain akan dirangkum secara rinci dalam buku besar.

Buku besar dapat dianggap sebagai tempat penyatuan dari seluruh transaksi bisnis yang telah dimasukkan ke dalam masing-masing akun.

Dengan membuka buku besar perusahaan, akuntan dapat dengan mudah melacak adanya kesalahan dalam suatu transaksi bisnis.

Selain itu, buku besar juga merupakan salah satu alat penting bagi auditor, baik itu auditor internal maupun eksternal, untuk melakukan pemeriksaan dan audit terhadap perusahaan.

 

4. Pembuatan Neraca Saldo

Setelah mencatat informasi secara lengkap dalam buku besar, langkah selanjutnya adalah menyusun neraca saldo.

Neraca saldo adalah salah satu bagian dari neraca lajur yang punya fungsi sebagai pengoreksi seluruh pencatatan transaksi yang dilakukan sampai tahapan buku besar. Di dalam neraca saldo ini transaksi debit dan kredit harus bernilai balance.

Namun tentu siklus akuntansi perusahaan manufaktur tidak berhenti sampai sini. Apalagi rata-rata perusahaan manufaktur menggunakan basis akrual.

Nantinya ada berbagai penyesuaian yang biasanya dilakukan pada akhir bulan atau akhir periode akuntansi.

Untuk itu, diperlukan penyesuaian jurnal yang akan dimasukkan kembali ke neraca saldo.

Setelah melakukan penyesuaian jurnal dan memasukkannya ke neraca saldo, neraca saldo akan berubah menjadi neraca saldo setelah penyesuaian.

 

5. Pembuatan Jurnal Penyesuaian

Tahapan ini adalah tahapan pembeda dalam siklus akuntansi perusahaan manufaktur dengan siklus akuntansi lainnya.

Mayoritas perusahaan manufaktur menerapkan metode akuntansi akrual dalam pencatatan keuangannya.

Metode akrual adalah metode di mana transaksi dicatat berdasarkan waktu terjadinya, bukan berdasarkan aliran kas masuk atau keluar.

Salah satu contohnya adalah penjualan kredit. Semua penyesuaian yang terjadi akan dicatat dalam jurnal penyesuaian.

Perusahaan manufaktur memiliki penyesuaian pencatatan persediaan yang berbeda dengan perusahaan lainnya, seperti penyesuaian persediaan akhir bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.

 

6. Penyesuaian Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Jurnal peynesuaian yang telah dibuat akan dimasukkan ke dalam neraca saldo untuk mencapai nilai baru yang seimbang antara debit dan kredit.

Dalam siklus akuntansi perusahaan manufaktur, ketika langkah ini selesai dilakukan, berarti Anda telah berhasil menyusun neraca saldo setelah penyesuaian.

Naantinya, neraca saldo yang telah disesuaikan dan buku besar akan menjadi sumber yang penting dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan.

 

7. Pembuatan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur

Setelah melewati semua tahapan tersebut, langkah berikutnya adalah menyusun laporan keuangan untuk perusahaan manufaktur Anda. 

Anda bisa melakukannya secara manual dengan memasukkan data yang terdapat di neraca saldo dan buku besar.

Masukan data tersebut ke dalam laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, serta laporan arus kas.

Tetapi, jika Anda memanfaatkan software akuntansi, seluruh proses pembuatan laporan keuangan dapat dilakukan secara cepat, akurat, dan terkomputerisasi.

Salah satu bagian penting dari laporan keuangan yang harus disiapkan adalah Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK).

Di dalam CALK, terdapat informasi tentang struktur organisasi, kebijakan yang sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), dan pengungkapan lainnya yang diperlukan agar laporan keuangan tidak dapat ditangkap oleh pembaca.

 

8. Pembuatan Jurnal Penutup

Tahap ini dilakukan bila perusahaan telah mencapai akhir periode akuntansi. Jurnal penutup memiliki fungsi untuk menutup akun-akun seperti aset, liabilitas, pendapatan, biaya-biaya, dan akun lainnya.

Dengan demikian, pada awal periode akuntansi berikutnya, akun-akun pada laporan keuangan akan memiliki nilai nol dan siap digunakan untuk transaksi-transaksi selanjutnya.

 

9. Penyusunan Jurnal Pembalik

Tahap ini bersifat alami dalam siklus akuntansi, tidak terkecuali untuk perusahaan manufaktur. Jurnal pembalik digunakan pada awal periode baru untuk menahan beberapa penyesuaian jurnal yang terjadi pada periode sebelumnya.

Pada siklus akuntansi perusahaan manufaktur, penyesuaian jurnal yang biasanya terkait dengan neraca perusahaan.

Perbedaan antara perusahaan manufaktur dan perusahaan lainnya terletak pada proses penilaian dan penyesuaian persediaan.

Perhitungan persediaan dan Harga Pokok Produksi (HPP) dalam perusahaan manufaktur bisa dibilang lebih kompleks daripada perusahaan dagang atau jasa.

Hal ini dikarenakan adanya aktivitas barang mentah dan barang dalam proses (work in progress) dalam produksi perusahaan manufaktur sebelum menjadi barang jadi yang siap dijual.

 

Baca Juga: Seperti Apa 11 Siklus Akuntansi dalam Bisnis?

 

Dokumen Transaksi dalam Akuntansi Manufaktur

Dalam perusahaan manufaktur, dokumen transaksi yang umum digunakan meliputi purchase Order (PO), nota invoice, dan purchase requisition.

Ketiga dokumen tersebut memiliki peranan penting dalam proses transaksi antara perusahaan dengan pihak penjual atau pemasok.

Ketika melakukan proses pengumpulan dokumen transaksi, terutama dalam transaksi pembelian bahan baku, kehati-hatian dan ketelitian sangat diperlukan.

Dokumen-dokumen tersebut menjadi bukti yang valid dan penting dalam mengikuti alur siklus akuntansi perusahaan manufaktur.

Purchase order digunakan untuk memesan bahan baku dari pemasok dengan menyebutkan jumlah, jenis, harga, dan syarat-syarat lainnya.

Nota invoice merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh pemasok sebagai tagihan atas barang atau jasa yang telah disediakan kepada perusahaan manufaktur. 

Sedangkan Purchase requisition adalah dokumen permintaan pembelian yang diajukan oleh departemen yang membutuhkan bahan baku atau material tertentu.

Dalam proses pengumpulan dokumen transaksi, penting untuk memastikan bahwa semua dokumen yang diterima telah lengkap, akurat, dan sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.

Hal ini memungkinkan perusahaan manufaktur untuk memiliki catatan yang akurat dan valid mengenai pembelian bahan baku, mempermudah proses pencatatan akuntansi.

Ini juga dapat menghindari masalah atau kesalahan yang dapat mempengaruhi kelancaran operasional perusahaan.

 

Praktis, Kelola Akuntansi Perusahaan Manufaktur dengan Software Akuntansi RedERP

Software ERP
Software ERP

 

Siklus akuntansi perusahaan manufaktur memiliki proses yang begitu panjang. Namun, hal ini sangat diperlukan agar seluruh uang masuk dan keluar serta segala jenis transaksi yang terjadi tercatat dengan jelas.

Sekarang untuk membuat proses pencatatan keuangan dan pembuatan buku besar lebih sederhana, Anda tidak lagi perlu melakukannya secara manual.

Cukup gunakan Software Akuntansi RedERP sebagai solusi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan akuntansi segala industri.

Dengan menggunakan software ini, proses akuntansi dapat dilakukan secara otomatis dan terkomputerisasi, menggantikan metode manual yang memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan.

Dengan Software Akuntansi RedERP, perusahaan manufaktur dapat dengan mudah mengelola transaksi, seperti pembelian bahan baku, produksi barang, penjualan, dan pemrosesan biaya.

Seluruh data transaksi akan secara otomatis tercatat dan tersimpan dengan aman dalam sistem, sehingga memudahkan akses dan pencarian informasi yang diperlukan.

Keuntungan lainnya adalah kemudahan dalam pembuatan laporan keuangan. Software akuntansi RedERP menyediakan template laporan keuangan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas dapat dihasilkan secara otomatis dan dengan cepat.

Penggunaan Software Akuntansi RedERP dalam mengelola akuntansi perusahaan manufaktur membawa banyak keunggulan.

Selain efisiensi waktu dan pengurangan risiko kesalahan, software ini juga memungkinkan perusahaan untuk memiliki visibilitas yang lebih baik terhadap kondisi keuangan dan operasionalnya.

Dengan demikian, perusahaan manufaktur dapat lebih fokus pada pengembangan bisnis dan mengoptimalkan kinerja mereka di pasar yang kompetitif.

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami