Supplier relationship management (SRM) adalah salah satu upaya perusahaan dalam menjaga kerja sama dengan berbagai vendor dan supplier. Hal ini sangat penting demi menunjang operasional bisnis berjalan dengan baik.
Dengan menjaga hubungan baik maka dapat tercipta nilai dan profitabilitas bisnis. SRM dapat mendukung efisiensi bisnis yang besar, mengurangi biaya perolehan, serta mengoptimalkan kinerja jalur distribusi.
Supaya Anda bisa lebih mengenal pengertian supplier relationship management serta langkah dan tantangan penerapannya di perusahaan, simak artikel RedERP berikut ini!
- Pengertian Supplier Relationship Management
- Manfaat Supplier Relationship Management
- Langkah Penerapan Supplier Relationship Management
- Contoh Supplier Relationship Management
- Tantangan dalam Supplier Relationship Management
Pengertian Supplier Relationship Management
Supplier relationship management adalah pendekatan yang dilakukan untuk merencanakan, menjalankan, mengelola, serta mengevaluasi penyediaan barang atau jasa dari supplier atau vendor. Pada umumnya, karyawan yang mengelola supply chain.
Dengan adanya SRM, perusahaan bisa memantau kinerja dan kontribusi masing-masing supplier. Sehingga, perusahaan dapat mengetahui supplier mana yang memberikan lebih banyak value untuk kemajuan bisnis perusahaan.
Selain itu, perusahaan juga biasa menggunakan hal ini untuk menjalin hubungan baik dengan supplier. Tentu saja, perusahaan akan menjalin hubungan baik dengan supplier yang memberikan manfaat lebih bagi kemajuan bisnis.
Manfaat Supplier Relationship Management
Manfaat SRM bagi perusahaan sangat banyak. Namun, pada dasarnya semua manfaat SRM berkontribusi bagi performa bisnis perusahaan.
1. Menghemat Biaya
Hubungan yang dijalin dengan vendor atau supplier dilakukan berdasarkan biaya. Itulah mengapa, perusahaan tidak bisa sembarang menjalin kerja sama dengan vendor atau supplier.
Dengan supplier relationship management, perusahaan bisa mengetahui supplier mana yang memberikan nilai terbaik bagi bisnis.
Oleh karena itu, perusahaan bisa menjalin hubungan dengan supplier tersebut dan memutus hubungan dengan supplier lain yang tidak membawa keuntungan. Pada akhirnya, perusahaan dapat menghemat biaya.
2. Meningkatkan Efisiensi
SRM dapat meningkatkan efisiensi hubungan dengan supplier. Ini karena SRM membangun jalur komunikasi yang lebih baik dengan supplier dan menghindari miskomunikasi atau masalah yang mungkin terjadi.
Selain itu, adanya SRM juga meningkatkan efisiensi supply chain management di perusahaan. Hal itu karena SRM membuat pengadaan bahan baku atau jasa dari supplier menjadi lebih lancar. Sehingga, proses supply chain akan selalu berjalan dengan baik.
3. Mengurangi Fluktuasi Harga
Harga bahan baku di pasar sering kali tidak stabil. Jika harganya meningkat, maka harga jual produk akhir juga ikut meningkat. Hal itu menyebabkan konsumen mengeluh karena kenaikan harga.
Namun, jika perusahaan menggunakan SRM, perusahaan dan vendor bisa menetapkan harga tetap berdasarkan kontrak jangka panjang. Dengan demikian, ketika ada fluktuasi harga, perusahaan tidak akan terlalu terpengaruh.
Baca Juga: Apa Manfaat Penerapan Procurement Management dalam Perusahaan?
Langkah Penerapan Supplier Relationship Management
Dalam menerapkan strategi SRM, langkah-langkah yang perlu dilalui adalah sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi dan Mengategorikan Supplier
Di langkah pertama, perusahaan perlu mengidentifikasi semua supplier yang pernah bekerja sama ataupun akan bekerja sama di waktu mendatang.
Setelah itu, supplier-supplier tersebut dikategorikan berdasarkan nilai dan kontribusi yang diberikan kepada bisnis perusahaan.
Kategorisasi tersebut dilakukan untuk mengetahui supplier yang memberi paling banyak keuntungan. Dengan demikian, perusahaan bisa memaksimalkan hubungan dengan mereka.
Tak lupa, jika perusahaan belum bekerja sama dengan supplier, perusahaan perlu memerhatikan latar belakang mereka terlebih dahulu. Perusahaan perlu melihat kerja supplier terdahulu dan meminta referensi dari perusahaan yang sudah pernah bekerja sama dengan supplier sebelumnya.
2. Mengembangkan Strategi Supplier
Pada langkah kedua ini, perusahaan mengembangkan rencana strategis untuk bekerja sama dengan supplier dari setiap kategori.
Supplier di kategori yang paling penting tentu saja harus difokuskan. Namun, bukan berarti supplier di kategori lain tidak perlu diperhatikan.
Intinya, semua supplier harus diberi pemahaman bahwa mereka merupakan bagian yang penting dari bisnis. Sehingga, supplier pun akan merasa memiliki tanggung jawab terhadap kemajuan bisnis perusahaan.
3. Mengeksekusi Strategi Supplier
Dalam mengeksekusi strategi supplier, perusahaan perlu transparan. Beri tahu mereka tentang tujuan perusahaan, aktivitas bisnis saat ini, dan performa supplier tersebut. Pemberian informasi itu akan mengembangkan kepercayaan supplier kepada perusahaan.
Selain itu, ketika menekan kontrak kerja sama, perusahaan harus membuat kesepakatan yang jelas dengan supplier. Kontraknya harus detail dan lengkap. Pastikan bahwa kontrak tersebut memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.
Di langkah ini pula, perusahaan perlu memantau dan mengukur kesuksesan aktivitas supplier sehari-hari. Dengan demikian, perusahaan bisa mengetahui supplier mana yang paling produktif dan memberikan lebih banyak keuntungan bagi perusahaan.
Contoh Supplier Relationship Management
Contoh penerapan SRM adalah sebagai berikut:
- Supply Segmentation: Vendor atau supplier dikelompokkan berdasarkan dengan kebutuhan dan tingkat urgensi procurement perusahaan.
- Executive Sponsor: Dalam menentukan vendor atau supplier, persetujuan dari jajaran eksekutif perusahaan akan dibutuhkan.
- Supplier Engagement Process: Vendor atau supplier perlu mendaftar menjadi rekanan perusahaan.
- Vendor Governance: Tata pengelolaan vendor.
- People Skill: Kemampuan personal setiap karyawan yang aktif melakukan komunikasi dengan vendor atau supplier.
- Metric: Pengukuran yang digunakan untuk mengevaluasi performa vendor atau supplier.
- Technology: SRM akan menggunakan teknologi berupa aplikasi supply chain atau aplikasi procurement untuk memudahkan pengelolaannya.
Tantangan dalam Supplier Relationship Management
Ketika menerapkan supplier relationship management, perusahaan akan menemukan berbagai tantangan. Tantangan yang mungkin muncul itu ialah sebagai berikut:
- Perusahaan terlalu fokus menggunakan SRM untuk mengurangi pengeluaran, padahal SRM seharusnya ada untuk mengembangkan hubungan dengan supplier.
- Kesulitan mendapatkan transparansi terkait kontribusi dan value yang supplier berikan kepada perusahaan.
- Tidak cukup komitmen untuk menerapkan supplier relationship management dalam jangka waktu yang lama.
- Kurangnya karyawan yang memiliki kemampuan dalam mengelola supplier relationship.
Supplier Relationship Management Lebih Optimal dengan Software Procurement RedERP
Kerja sama dengan vendor dan supplier biasanya dilakukan ketika melakukan aktivitas pengadaan atau procurement. Melalui aktivitas ini, perusahaan bisa mendapatkan bahan baku produksi atau barang dan jasa yang akan digunakan dalam kegiatan operasional.
Pembelian yang perlu dilakukan perusahaan dari berbagai vendor dan supplier tentu jumlahnya tidak sedikit. Hal ini mengingat kebutuhan perusahaan yang cukup banyak.
Oleh karena itu, untuk mengelola vendor dan supplier yang memiliki kerja sama pengadaan dengan perusahaan, Anda bisa menggunakan Procurement Software RedERP.
Software ini bisa mengontrol aktivitas pengadaan barang dan mengatur strategi SRM. Melalui fitur Automatic Procurement misalnya, perusahaan bisa meminta pembelian secara otomatis kepada vendor ketika stok barang sudah habis.
Berbekal penggunaan Software Procurement RedERP, pengelolaan procurement di perusahaan akan lebih efektif dan efisien. Karena itulah, jangan menunggu terlalu lama.
Segera ajukan demo aplikasi RedERP dengan kami sekarang juga!