Efek supply chain disruption dapat memiliki dampak yang signifikan pada bisnis dan perlu ditangani dengan cara yang tepat.
Gangguan pada rantai pasok ini akan menyebabkan kerugian yang besar dalam bisnis. Mulai dari terhambatnya produksi, tidak mampunya bisnis memenuhi kebutuhan pasar, sampai menyebabkan bisnis bangkrut.
Untuk mengetahui lebih jauh apa saja dampak yang bisa ditimbulkan, mari simak artikel RedERP berikut ini!
Arti Supply Chain Disruption
Supply chain disruption mengacu pada gangguan dalam kelancaran proses yang melibatkan berbagai entitas supply chain yang terkait dengan produksi, penjualan, dan distribusi barang atau jasa tertentu.
Supply chain yang terorganisir dengan baik sangat penting untuk menjaga kualitas produk di seluruh siklus produksi dan memastikan pemanfaatan sumber daya berkualitas tinggi.
Adanya supply chain disruption ini bisa memengaruhi banyak hal dalam aliran bahan dan komponen. Hasilnya beberapa masalah akan muncul seperti panjangnya lead time, terjadinya stock out.
Akibatnya industri tidak bisa memenuhi kebutuhan pasar, dan barang menjadi langka sehingga menyebabkan kenaikan harga.
Penyebab Supply Chain Disruption
Ada beberapa jenis potensi gangguan yang dapat terjadi dalam rantai pasokan. Dalam beberapa kasus, gangguan tersebut dapat berasal dari masalah internal perusahaan, seperti penarikan produk atau perubahan manajemen.
Ancaman juga dapat datang dari faktor eksternal, seperti pemadaman listrik, penutupan perbatasan, atau bencana alam.
Secara umum, rantai pasokan rentan terhadap enam kategori risiko berikut:
- Cyber (termasuk ancaman seperti ransomware dan pencurian data)
- Finansial (contohnya, force majeure atau prospek pendapatan yang tidak terpenuhi)
- Geopolitik (seperti kerusuhan sipil atau kenaikan tarif)
- Ulah manusia (termasuk kebakaran atau ledakan)
- Bencan alam (seperti cuaca ekstrem, gempa bumi, atau angin topan)
- Reputasi dan komitmen (seperti konflik kepentingan atau masalah pengadaan yang berkelanjutan)
Selain itu, penyebab bisa datang dari kekurangan bahan baku, adanya lonjakan permintaan yang tiba-tiba dan tidak direncanakan, juga bisa menjadi penyebab.
Efek Supply Chain Disruption
Fenomena supply chain disruption bisa kita lihat selama pandemi Covid-19, di mana permintaan akan beberapa barang meledak namun banyak industri yang tidak biaa memenuhi kebutuhan permintaan tersebut.
Ini memberikan contoh nyata dari gangguan yang tidak terhitung jumlahnya dalam rantai pasokan, beserta dampaknya.
Selain itu, beberapa efek lainnya yang akan terasa dari supply chain disruption antara lain:
- Terjadinya kekurangan atau kelangkaan pada produk tertentu karena ketidakcukupan bahan.
- Inflasi, naiknya permintaan terhadap suatu barang juga dapat menyebabkan naiknya harga.
- Banyak pabrik/toko yang tutup, turunnya produksi atau hasil produksi akan berdampak pada banyak pabrik dan bisnis yang tutup.
- Pengangguran, banyak sektor industri yang tutup lambat laun akan meningkatkan pengangguran.
- Ancaman terhadap keamanan nasional, hal ini diartikan sebagai kemampuan negara untuk dapat melindungi kesejahteraan warganya. Ini menjadi efek tersembunyi dari gangguan supply chain.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Supply Chain Management?
Contoh Supply Chain Disruption
Contoh dari supply chain disruption bisa kita lihat dari kejadian pada 2021 lalu saat kapal kargo Ever Given memblokir Terusan Suez selama 7 hari, sehingga mengganggu mobilitas kapal kargo lainnya.
Hal ini mengganggu perdagangan global, yang menyebabkan kerugian hampir $10 miliar per harinya.
Hal ini sendiri terjadi karena kelalaian manusia. Setelah kejadian ini, proyek perluasan Terusan Suez pun dilakukan.
Contoh lainnya adalah, Brexit di mana keputusan geopolitik ini memengaruhi cara produsen mencari, mengangkut, merakit, menentukan harga, dan menyediakan produk bagi konsumen.
Semua contoh ini menunjukkan betapa rentannya rantai pasokan terhadap gangguan yang dapat mempengaruhi berbagai industri.
Penting bagi perusahaan untuk mengambil langkah-langkah yang proaktif dalam mengelola risiko dan membangun ketangguhan dalam rantai pasokan mereka untuk menghadapi tantangan yang mungkin muncul di masa depan.
Cara Menangani Supply Chain Disruption
Dalam sebagian besar situasi, kecepatan tanggapan perusahaan terhadap peristiwa sangat penting untuk mengelola atau menghindari gangguan.
Dengan memantau pemasok, jalur pasokan, perkiraan cuaca, indikator keuangan, dan aktivitas serikat pekerja, perusahaan dapat mempelajari ancaman sebelum bencana terjadi.
Selain itu, dengan mengembangkan strategi yang sadar akan risiko, perusahaan dapat mengurangi tingkat keparahan gangguan dan meningkatkan ketahanan rantai pasokan mereka. Berikut tiga cara yang dapat dilakukan:
1. Waspada dengan Berbagai Risiko dan Miliki Rencana Cadangan
Perusahaan harus memiliki fleksibilitas yang cukup untuk menyesuaikan operasional dengan cepat saat menghadapi gangguan. Pastikan perusahaan mempunyai rencana cadangan yang bisa membantu menghadapi situasi darurat.
Penting untuk memerhatikan ancaman yang mungkin timbul dan merencanakan tindakan pengelolaan risikonya agar perusahaan siap bila terjadi sesuatu terhadap supplier utama.
2. Mengembangkan Strategi Supply Chain Disruption
Upaya untuk meningkatkan efisiensi biaya dalam rantai pasokan seringkali berlawanan dengan manajemen risiko.
Manajemen pengadaan harus memastikan efisiensi biaya, tetapi juga harus siap menghadapi situasi darurat.
Investasi dalam manajemen risiko rantai pasokan sering kali lebih menguntungkan daripada menghadapi biaya darurat yang jauh lebih tinggi.
Maka dari itu, penting untuk memerhitungkan biaya risiko sehingga dapat mengambil keputusan pengadaan yang lebih aman.
Selain itu, Anda juga bisa berkolaborasi dengan mitra bisnis untuk mengembangkan jaringan pasokan yang andal.
Terakhir, staf procurement harus dapat membedakan apakah gangguan disebabkan oleh pemasok atau fluktuasi permintaan pelanggan.
3. Pelajari Cara Menghindari Supply Chain Disruption
Mengidentifikasi ancaman dan risiko adalah langkah awal yang penting. Anda bisa mengidentifikasi kerentanan dalam supply chain baik yang disebabkan oleh internal atau eksternal organisasi dengan:
- Memperoleh visibilitas terhadap sub-tier dalam jaringan pasokan.
- Mempertahankan diversifikasi dalam rantai pasokan jika memungkinkan.
- Aktif memantau ancaman baru dan yang muncul dalam semua kategori risiko.
Memiliki wawasan prediktif melalui manajemen risiko rantai pasokan yang kuat membantu perusahaan mengurangi konsekuensi dan biaya gangguan.
Dengan demikian, perusahaan dapat merespons dengan lebih cepat saat terjadi peristiwa, memberikan mereka keunggulan dibandingkan pesaing.
Perusahaan yang siap dapat memperbaiki jaringan pasokan mereka dengan lebih cepat. Bahkan lebih baik, mereka mungkin dapat menghindari gangguan secara keseluruhan dan menjaga operasional mereka tetap berjalan dengan lancar.
Aplikasi Supply Chain RedERP Bantu Atasi Supply Chain Disruption
Supply chain disruption adalah salah satu gangguan yang akan memengaruhi operasional bisnis secara keseluruhan. Hal ini dapat menghambat tercapainya target produksi serta kemampuan bisnis dalam memenuhi permintaan pasar.
Tentu hal ini harus dapat diminimalisir dan dihindari oleh bisnis. Nah, salah satu caranya adalah dengan menggunakan bantuan teknologi yang punya sistem terintegrasi dan mampu menampilkan data secara real-time.
Kemampuan ini bisa Anda dapatkan dalam Software ERP RedERP. Dengan dukungan modul dan fitur yang komperhensif, Anda dapat dengan mudah mengelola, mengontrol, serta melakukan pengawasan terhadap segala keperluan supply chain.
Mulai dari mengelola pengadaan serta supplier yang bisa dipantau dan direncanakan dengan Software Procurement RedERP, di sini juga Anda bisa menganalisis tren pengadaan yang Anda lakukan serta menilai kemampuan supplier dan vendor. Ini semua karena software ini sudah dilengkapi dengan fitur Report & Analysis.
Lalu, untuk memastikan persediaan stok barang selalu terkontrol sehingga Anda tidak mengalami out of stock, Anda bisa menggunakan Software Inventory. Dengan software ini, Anda juga dapat memantau pergerakan stok barang serta melalui stock opname.
Selanjutnya, untuk memastikan proses produksi berjalan sesuai kebutuhan dan permintaan pasar, Anda dapat merencanakannya dengan komprehensif dengan Software Manufaktur.
Di software ini, Anda juga dapat merencanakan berapa banyak bahan baku serta sumber daya apa saja yang Anda gunakan untuk melakukan produksi.
Sistem ERP RedERP sendiri adalah sistem yang terintegrasi sehingga Anda akan mendapatkan satu data yang pasti mengenai keadaan supply chain Anda.
Operasional bisnis pun dapat dilakukan lebih ramping dan sederhana karena seluruh sistem telah tersentralisasi.
Ayo ajukan demo gratis sekarang, ada promo menarik menanti Anda!