Table of Contents
Table of Contents

Jenis dan Perbedaan Ekspor Impor dalam Dunia Bisnis

perbedaan ekspor impor

Dalam kegiatan ekonomi, sering kita mendengar istilah ekspor impor. Dimana hal ini umumnya merujuk pada kegiatan perdagangan internasional yang melibatkan dua hingga lebih negara yang masing-masing menjual atau membeli barang dan jasa.

Baik ekspor maupun impor sudah lazim dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk tetap mengembangkan pertumbuhan ekonomi juga memenuhi kebutuhan dalam negerinya. Oleh sebab itu, istilah ini sangat penting untuk diketahui lebih dalam.

Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ekspor dan impor lebih dalam, simak ulasan artikel berikut ini.

 

Pengertian Impor

Impor merupakan salah satu istilah dalam perdagangan internasional dimana terdapat aktivitas pembelian barang atau jasa dari luar negeri ke dalam negeri. Impor umumnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang tidak dimiliki negeri sendiri.

Seperti halnya produk gandum. Indonesia harus mengimpor gandum dari luar negeri agar kebutuhan gandum dalam negeri Indonesia dapat terpenuhi. Dengan begitu, kegiatan pembelian barang atau jasa dari luar negeri tidak terelakkan lagi.

Kegiatan impor ini dapat dilakukan oleh perusahaan maupun perorangan yang tentunya harus mematuhi aturan atau hukum yang berlaku tentang ekspor impor. Meskipun demikian, masih ada saja pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dengan melakukan kegiatan impor ilegal. Hal ini tentu saja dapat merugikan negara.

Selain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, impor dilakukan untuk mengurangi adanya arus keluar devisa kepada negara lain. Kegiatan impor juga berfungsi untuk meningkatkan kemampuan suatu negara.

Hal ini berkaitan dengan negara yang akan mendapatkan alih teknologi ketika membeli suatu barang dari negara lain yang lebih maju.

 

Jenis Impor

Tentunya aktivitas impor tidak hanya terbatas pada satu hal yang sempit. Melainkan terdapat beberapa jenis aktivitas impor yang dapat dibedakan berdasarkan kegiatannya. Berikut adalah jenis-jenis impor:

 

Impor untuk dipakai

Jenis impor yang satu ini merupakan salah satu yang paling banyak dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Impor untuk dipakai merupakan kegiatan membeli atau memasukkan barang atau jasa dari luar negeri untuk dipakai, dimiliki, bahkan dikuasai oleh orang yang bertempat tinggal di Indonesia.

Contoh dari jenis impor untuk dipakai yaitu ketika Pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengimpor daging sapi segar karena harga sapi lokal yang cenderung tinggi. Barang yang dibeli pastinya akan dipakai untuk masyarakat Indonesia itu sendiri.

 

Impor Sementara

Berbeda dengan jenis sebelumnya, impor sementara merupakan kegiatan memasukkan atau membeli barang dari luar negeri ke dalam wilayah pabean Indonesia dengan tujuan mengekspor kembali barang tersebut paling lambat selama 3 tahun.

Contoh, barang-barang yang diimpor dari luar negeri ke Indonesia untuk keperluan penanggulangan bencana. Dalam hal ini, barang-barang yang datang dari luar negeri nantinya akan dikembalikan (ekspor) ke negara asal tersebut paling lambat selama 3 tahun setelah masuk ke Indonesia.

 

Impor Angkut Lanjut/Terus

Kegiatan impor yang satu ini berbeda dengan yang lainnya dimana barang yang masuk ke dalam wilayah Indonesia tidak melalui proses pembongkaran terlebih dahulu.

 

Impor untuk ditimbun

Impor untuk ditimbun merupakan kegiatan impor dengan mengangkut barang menggunakan sarana pengangkut dari suatu kantor ke kantor lainnya dengan adanya proses pembongkaran barang terlebih dahulu. Barang yang ingin ditimbun biasanya harus melalui tahapan pengecekan barang di pelabuhan atau bandara.

 

Impor untuk Re-ekspor

Kegiatan impor yang satu ini berbeda dengan impor sementara. Kegiatan ekspor kembali ke negara tujuan dilakukan semata-mata karena adanya masalah terhadap kondisi yang diimpor, seperti salah kirim, rusak, tidak sesuai syarat teknis, dan lainnya.

 

Pengertian Ekspor

Secara umum, ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari wilayah pabean suatu negara ke negara lain. Kegiatan ekspor ini dinilai sangat penting bagi negara untuk dapat meningkatkan perekonomian negaranya.

Suatu barang akan diekspor ke luar negeri apabila kebutuhan dalam negeri telah tercukupi dengan baik. Sehingga, suatu negara tersebut dapat mengirimkan barang ke negara yang tidak mampu menghasilkan atau memproduksi barang tersebut.

Umumnya, kegiatan ekspor lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan impor. Hal ini berkaitan dengan banyaknya aturan yang diterapkan ketika Anda sedang mengimpor barang atau jasa dari negara lain.

 

Jenis Ekspor

Seperti kegiatan impor, aktivitas ekspor juga memiliki jenis-jenisnya tersendiri. Berdasarkan pelaksanaannya, ekspor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

 

1. Ekspor Langsung

Kegiatan ekspor langsung adalah cara menjual barang atau jasa yang dilakukan dengan perantara (eksportir) yang berada di negara tujuan ekspor. Dengan begitu, barang atau jasa yang dikirimkan dapat diterima langsung oleh importir di negara tujuan.

Umumnya, ekspor langsung lebih sering dilakukan dalam pengiriman jasa dibandingkan dengan barang. Salah satu contohnya yaitu pengiriman tenaga kerja ke luar negeri tanpa melalui perantara lain selain eksportir.

 

2. Ekspor Tidak Langsung

Ekspor yang dilaksanakan secara tidak langsung merupakan kegiatan pengiriman barang atau jasa ke luar negeri melalui perantara di negara asal yang nantinya menjual barang atau jasa tersebut kepada perantara yang ada di negara tujuan.

Dalam hal ini, produsen tidak dapat mengontrol secara langsung proses ekspor karena secara tidak langsung produsen dibantu oleh perusahaan manajemen ekspor dan perusahaan pengekspor selaku perantara pengiriman barang atau jasa.

 

Perbedaan Ekspor Impor

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kegiatan ekspor impor merupakan salah satu aktivitas penting bagi suatu negara untuk mengembangkan perekonomiannya.

Namun, terdapat perbedaan ekspor dan impor yang cukup signifikan dari segi kegiatannya.

Ekspor merupakan kegiatan pengiriman atau penjualan barang/jasa ke luar negeri dengan tujuan untuk menumbuhkan industri dalam negeri, mengendalikan harga produk, hingga menambah devisa.

Sementara itu, impor adalah kegiatan pembelian barang/jasa dari luar negeri dengan tujuan utama sebagai pemenuhan kebutuhan dalam negeri terhadap suatu barang/jasa tertentu.

Ekspor impor keduanya saling berkesinambungan satu sama lain dimana dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara jika dilakukan dengan benar.

 

Manfaat Ekspor Impor bagi Setiap Negara

Tentunya kegiatan ekspor impor yang dilakukan setiap negara memiliki manfaat yang saling menguntungkan. Manfaat utama dari melakukan ekspor impor antara negara yaitu dapat meningkatkan hubungan kerjasama antar negara.

Hubungan perdagangan yang baik akan membawa hubungan politik antar negara akan berkembang jauh lebih baik. Dengan itu, kegiatan ekspor impor menjadi tonggak penting bagi keberlangsungan kerjasama antar negara.

Manfaat kedua yaitu dapat menambah devisa negara. Semakin besar jumlah ekspor yang dilakukan suatu negara, maka semakin besar juga devisa yang mereka dapatkan. Meningkatnya devisa negara akan berdampak positif bagi kestabilan ekonomi negara tersebut.

Selain itu, manfaat dari dilakukannya ekspor impor antar negara yaitu dapat memperoleh barang/jasa yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri. Hal ini penting karena upaya pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat harus diutamakan dengan melakukan pembelian barang/jasa yang tidak tersedia di negara tersebut.

Itulah ulasan mengenai ekspor impor serta perbedaan ekspor dan impor yang perlu Anda ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat!

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami