Shipping merupakan istilah yang lazim digunakan dalam dunia bisnis terutama distribusi. Istilah pengiriman barang ini juga merupakan istilah yang umum digunakan dalam bisnis online.
Proses ini akan sangat menentukan rantai pasok atau supply chain dalam sebuah bisnis. Hal ini tentu akan menyebabkan kerugian bagi bisnis Anda.
Lantas, apa itu arti shipping? Dan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan ketika melakukan kegiatan shipping? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel RedERP di bawah ini!
Apa Itu Shipping
Shipping adalah serangkaian kegiatan terkait pemindahan fisik barang dari satu titik ke titik lainnya, yang dapat dilakukan melalui 3 jalur utama yaitu darat, laut, dan udara.
Adapun pihak yang mengajukan pengiriman ataupun mengirim barang sesuai titik pesanan umumnya disebut sebagai shipper.
Biaya yang perlu ditanggung dalam operasi shipping tidak dapat ditentukan secara pasti. Sebab besaran biaya bergantung terhadap sejumlah hal mulai dari jenis barang, jarak pengiriman, hingga metode atau jalur pengiriman yang dilakukan.
Tidak hanya itu, pihak yang terlibat dalam kegiatan shipping juga perlu memenuhi sejumlah persyaratan termasuk dokumen dan lain sebagainya.
Mengingat setiap negara saat ini sudah menetapkan ketentuan masing-masing, bagi pihak-pihak yang ingin melakukan aktivitas shipping di wilayah kedaulatannya.
Secara garis besar, proses shipping sendiri terdiri atas 11 tahapan dimulai dari pengangkutan barang ke pelabuhan ekspor, pembongkaran muatan barang di pelabuhan ekspor, pemuatan kontainer barang ke kapal.
Lalu pengajuan izin ekspor ke pabean, pengiriman, pembongkaran muatan kontainer barang di pelabuhan tujuan.
Bila sudah barulah pengajuan izin ke bea cukai terkait, bea masuk dan pajak, pemuatan gerbong di pelabuhan tujuan, pengiriman ke lokasi tujuan ekspor, bongkar muat barang di tempat tujuan.
Baca Juga: Apakah yang Dimaksud dengan Kegiatan Distribusi dalam Bisnis?
Pengertian Shipping dalam Bisnis Online Shop
Istilah shipping juga sering digunakan dalam bisnis online shop. Pengertiannya pun tidak jauh berbeda di mana ini adalah aktivitas pengiriman barang oleh penjual kepada pembelinya setelah terjadi transaksi secara online.
Jenis-jenis Shipping
Secara umum terdapat 4 jenis shipping, di mana keempatnya dibedakan berdasarkan jalur hingga tipe armada pengiriman masing-masing. Berikut 4 jenis shipping yang umum diterapkan secara global.
By-Road Shipping
Jenis pengiriman darat, biasanya dilakukan dengan menggunakan armada distribusi berupa truk kontainer berukuran besar ataupun mobil box. Jenis shipping ini dapat diperuntukkan untuk pengiriman antar wilayah ataupun negara.
Namun pada praktiknya, pengiriman melalui jalur darat cenderung mengalami kendala hingga keterlambatan. Biasanya diakibatkan oleh kemacetan ataupun adanya kerusakan armada distribusi itu sendiri seperti ban bocor dan lain sebagainya.
Air Cargo Shipping
Air cargo shipping adalah jenis pengiriman yang dilakukan melalui jalur udara menggunakan pesawat kargo. Jenis ini dinilai sebagai metode terbaik, karena estimasi waktu pengirimannya terbilang cukup singkat.
Namun, air cargo shipping memerlukan biaya yang cukup besar. Sehingga baik pihak penjual maupun pembeli harus mengeluarkan biaya lebih, ketika memutuskan untuk menggunakan metode pengiriman melalui jalur udara.
Rail Shipping
Rail shipping memiliki kesamaan dengan by-road shipping, yaitu sama-sama dilakukan melalui jalur darat. Namun keduanya memiliki perbedaan, yaitu dari segi tipe armada distribusi yang dimanfaatkan.
Apabila by-road shipping menggunakan truk kontainer atau mobil box, rail shipping justru memanfaatkan kereta api untuk menunjang proses pengiriman barang kepada pelanggan.
Ship or Sea Cargo Shipping
Jenis pengiriman terakhir yang umum diterapkan secara global adalah ship or sea cargo shipping. Jenis pengiriman ini memanfaatkan jalur laut dalam melakukan pendistribusian barang kepada konsumen.
Ship or sea cargo shipping biasanya diterapkan untuk pengiriman antar negara dengan volume barang yang cukup besar.
Barang-barang pesanan pelanggan akan disimpan dalam sebuah kontainer. Di mana akan diangkut dan dikirim menggunakan kapal barang atau kapal kargo.
Jenis shipping ini juga terbilang cukup terjangkau dibandingkan metode pengiriman barang melalui jalur udara.
Dokumen Penting dalam Melakukan Shipping
Aktivitas shipping tidak dapat dilakukan secara sembarang, diperlukan penentuan jadwal hingga dokumen yang wajib dilengkapi terlebih dahulu. Apalagi jika kegiatan shipping dilaksanakan secara global atau internasional.
Adapun dokumen yang harus dilengkapi dalam melaksanakan aktivitas shipping, di antaranya:
- Faktur pro forma
- Faktur komersial
- Lembar list barang atau packing list
- Bill of Lading (BOL)
- Sertifikat analisis (Certificate of inspection)
- Sertifikat asuransi
- Surat keterangan asal barang (Certificate of Origin)
- Lisensi ekspor dan impor
- Surat tagihan
- Surat masuk
- Sertifikat kesehatan atau phytosanitary
- Format dokumen deklarasi barang berbahaya (jika memenuhi syarat tertentu)
- Dokumen storage plan
- Resi mualin
- Resi gudang
Hal yang Harus Dikenali dari Perusahaan Shipping
Jika Anda memutuskan untuk memanfaatkan platform atau penyedia layanan jasa ekspedisi. Maka Anda perlu memerhatikan beberapa poin di bawah ini, agar proses pengiriman barang Anda dapat ditangani dengan baik tanpa mengalami hambatan apapun.
- Ketahui kualitas platform atau penyedia layanan jasa ekspedisi terkait, Anda bisa mengeceknya melalui hasil review yang diberikan oleh para klien sebelumnya
- Biaya pengiriman, apakah tergolong murah atau mahal
- Mengetahui kinerja platform atau penyedia layanan jasa ekspedisi terkait, ini juga mencakup tata cara pengemasan barang hingga kualitas SDM yang dimiliki seperti karyawan ataupun armada distribusinya
- Ketahui jenis layanan yang diberikan oleh penyedia jasa, biasanya terdiri atas same day, reguler, dan lain sebagainya
- Mengecek biaya-biaya lainnya meliputi collection fee, biaya bongkar muatan, bea double packing dan lainnya
Buat Proses Shipping Lebih Mudah dengan Aplikasi Purchase Order RedERP
Proses shipping tidak akan dapat berjalan sesuai jadwal, apabila tahapan pengadaan hingga pembelian suatu bisnis mengalami hambatan.
Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan agar tahapan pengadaan hingga pembelian barang bisa berjalan dengan lancar secara konsisten.
Upaya tersebut dapat dilakukan melalui sejumlah cara, salah satunya adalah dengan memanfaatkan aplikasi purchase order yang saat ini cukup mudah ditemui di Indonesia.
Salah satu satu penyedia layanan Software ERP di tanah air RedERP, menyediakan aplikasi purchase order termutakhir yang sudah terbukti efektif serta efisien.
Di mana mampu mengoptimalkan sekaligus merampingkan operasi pengadaan hingga pembelian barang bisnis perusahaan.
Ini dikarenakan aplikasi purchase order & procurement management dari RedERP sudah dirancang sedemikian rupa, dengan berprinsip pada sistem dan fitur yang terintegrasi, terotomatisasi, solutif, dan praktis.
Dengan demikian, proses pengadaan hingga pembelian dalam bisnis perusahaan dapat menjadi lebih mudah, sederhana, serta optimal.
Adapun fitur-fitur yang bisa Anda manfaatkan melalui aplikasi purchase order & procurement dari RedERP antara lain otomatisasi tanda terima serta purchase, automatic procurement, penyusunan laporan pengadaan maupun pembeliaan yang komprehensif, dan masih banyak lagi.
Aplikasi purchase order & procurement rancangan RedERP merupakan jawaban tepat bagi perusahaan cerdas, dalam merampingkan sekaligus memaksimalkan proses maupun outcome operasi pengadaan hingga pembelian dalam bisnis.
Apabila Anda mulai tertarik untuk bergabung bersama kami. Anda dapat menghubungi kontak layanan call center yang tertera pada laman utama website RedERP.
Anda juga bisa mengajukan demo produk kami secara gratis sekarang juga, dengan mengisi form aplikasi yang terdapat di website RedERP. Bersama RedERP, segala operasi bisnis kini jadi lebih optimal dan praktis!
