Table of Contents
Table of Contents

Biaya Penyimpanan: Pengertian, Komponen dan Cara Menghitungnya

biaya penyimpanan adalah

Dalam menjalankan sebuah bisnis, biaya penyimpanan adalah aspek yang tidak boleh terlepas dari perhatian dan perlu dikelola dengan cermat. 

Hal ini agar pengeluaran bisnis tidak membengkak, dan berpotensi mengganggu stabilitas kesehatan finansial perusahaan. Oleh karena itu,  pengetahuan terkait biaya penyimpanan merupakan salah satu hal terpenting yang harus dikuasai oleh pebisnis atau perusahaan.

Untuk membantu pemahaman Anda soal biaya penyimpanan. Berikut RedERP telah merangkum topik terkait pada artikel di bawah ini!

 

 

Pengertian Biaya Penyimpanan Adalah

Biaya penyimpanan atau holding cost adalah besaran biaya yang harus dikeluarkan suatu bisnis, untuk menyimpan persediaan tidak terjual.

Maksudnya adalah, biaya ini merujuk pada uang yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menyimpan sejumlah persediaan yang belum terjual atau dibeli oleh konsumen.

Lebih rinci, adapun biaya yang termasuk holding cost antara lain pergudangan, asuransi, transportasi, depresiasi, tenaga kerja, kerusakan atau kehilangan inventaris, dan lain sebagainya.

 

Komponen Biaya Penyimpanan 

Terdapat sejumlah komponen yang harus dipahami, guna memudahkan proses serta mencegah terjadinya kesalahan perhitungan nantinya. 

Berikut penjelasan mengenai komponen-komponen yang terdapat dalam rumus holding cost.

 

  1. Biaya Modal

Komponen pertama ialah biaya modal, di mana dalam rumus penghitungan nantinya akan dicantumkan dalam bentuk persentase. Biaya modal sendiri terdiri dari bunga dan biaya uang yang diinvestasikan pada persediaan tidak terjual.

 

  1. Biaya Layanan Inventaris

Komponen kedua adalah biaya layanan inventaris, yaitu bea yang mengacu pada hal-hal teknis terkait penyimpanan persediaan tidak terjual di gudang. Adapun bea yang termasuk dalam biaya layanan inventaris di antaranya pajak, perangkat keras atau perangkat lunak, asuransi untuk setiap jenis inventaris di gudang perusahaan, dan lain-lain.

 

  1. Biaya Ruang Penyimpanan

Komponen selanjutnya adalah biaya ruang penyimpanan, di mana mencakup bea yang harus dikeluarkan sebuah perusahaan untuk menyewakan atau menggunakan sebuah gudang. Tujuan dari penggunaan gudang sendiri ialah untuk menyimpan persediaan produk yang tidak terjual.

Selain hal di atas, bea utilitas atau transportasi juga termasuk ke dalam biaya ruang penyimpanan.

 

  1. Biaya Risiko Inventaris 

Terakhir adalah biaya risiko inventaris, di mana mengarah pada bea yang harus dirogoh sebuah perusahaan atas risiko-risiko yang terjadi terhadap persediaan barang bisnisnya. Risiko yang dimaksud dapat berupa terjadinya depresiasi, kerusakan atau keusangan, kedaluwarsa, kehilangan, hingga pencurian.

Pada intinya adalah setiap risiko yang menyebabkan menurunnya atau menghilangnya nilai sebuah barang bisnis perusahaan.

Adapun faktor-faktor pendorong terjadinya sejumlah risiko di atas dapat terjadi oleh aspek eksternal atau bahkan internal perusahaan itu sendiri.

Faktor eksternal pendorong terjadinya risiko-risiko di atas antara lain pencurian, bencana alam, dan hal lainnya yang tidak terkait dengan penjualan.

Sementara faktor internal penyebab munculnya risiko-risiko tersebut di antaranya kesalahan administrasi, penipisan nilai produk di pasaran, dan sebagainya.

 

Berapa Rata-rata Biaya Penyimpanan

Besaran bea yang perlu dikeluarkan perusahaan untuk biaya penyimpanan sangat variatif, karena bergantung pada faktor-faktor yang memengaruhinya. 

Namun secara garis besar, biaya rata-rata penyimpanan bisa mencapai 20-30% dari total bea penyimpanan bisnis keseluruhan. Lebih detail, 70-80% lainnya terdiri dari harga pokok dan biaya pemesanan. 

Adapun faktor-faktor yang memengaruhi besaran biaya penyimpanan persediaan barang perusahaan yaitu lokasi gudang, ukuran produk, jenis produk, jumlah barang yang harus disimpan, serta tingkatan fasilitas yang disediakan oleh sebuah gudang penyimpanan.

 

Baca Juga: Seperti Apa Fungsi Supply Chain Management untuk Bisnis

 

Rumus Biaya Penyimpanan

Untuk menghitung biaya penyimpanan Anda memerlukan acuan rumus sebagai berikut.

 

Total Carrying Cost = %CC x P x A

 

Adapun penjelasan dari rumus di atas adalah:

 

%CC = Persentase carrying cost

P = Harga per unit

A = Rata-rata jumlah unit persediaan

 

Bagaimana Menghitung Biaya Penyimpanan? 

Sebelum mulai menghitung biaya penyimpanan, Anda perlu memerhatikan sejumlah hal terlebih dahulu guna memastikan setiap data yang di-input maupun hasil akhir penghitungan faktual dan akurat. Berikut sejumlah hal yang perlu dilakukan dalam menghitung biaya penyimpanan.

 

  1. Menentukan Nilai Setiap Komponen Biaya Persediaan Perusahaan

Tahapan ini mengharuskan Anda untuk menentukan sejumlah biaya terlebih dahulu yakni biaya layanan inventaris, biaya modal, biaya ruang penyimpanan, dan biaya inventaris.

 

  1. Masukkan Seluruh Komponen yang Sudah Ditentukan 

Langkah selanjutnya adalah menginput seluruh komponen biaya inventaris yang sudah ditentukan pada tahap sebelumnya. Sebagai contoh yaitu sebagai berikut.

 

  1. Ketahui Jumlah Persediaan Barang yang Tidak Terjual

Tahapan berikutnya adalah menghitung jumlah persediaan barang yang tidak terjual atau masih berada di dalam warehouse. Jangan lupa juga untuk menghitung nilai setiap barang atau produk yang ada. 

 

  1. Hitung Jumlah Persediaan dengan Nilai Total Persediaan 

Terakhir, Anda hanya cukup menghitung setiap data yang sudah tersedia dengan rumus berikut ini. 

 

Contoh Kasus Perhitungan Biaya Penyimpanan

Untuk memudahkan pemahaman Anda dalam menghitung biaya penyimpanan, berikut contoh kasus terkait cara menghitung biaya penyimpanan. 

PT Setia Technology Perkasa melakukan pemesanan 2 kali kali dalam setahun sebanyak 6000 unit barang, dengan harga per unit senilai Rp100. Adapun persentase carrying cost dari biaya investasi persediaan adalah 24%. 

Berapakah jumlah carrying cost PT Setia Technology Perkasa? 

 

Penyelesaian: 

Hitung terlebih dahulu rata–rata persediaan tahun tersebut terlebih dahulu, yaitu:

 

A = Q/2 

A  = 6000/2 = 3000 unit

 

Selanjutnya hitung carrying cost-nya dengan contoh penghitungan di bawah ini:

 

TCC : %CC x P x A

TCC : 24% x 100 x 3000

TCC : Rp72.000

 

Apabila pemesanan dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun, maka total carrying cost-nya adalah sebesar:

 

TCC = 24% x 100 x 1500

RCC = Rp36.0000

 

Maka total carrying cost atau biaya penyimpanan dari PT Setia Technology Perkasa adalah Rp36.000.

 

Cara Menekan Biaya Penyimpanan

Menekan biaya penyimpanan artinya Anda sudah mampu menurunkan pengeluaran bisnis perusahaan. Dengan begitu, perusahaan Anda dapat memiliki dana bisnis yang lebih memadai guna keperluan atau kepentingan krusial lainnya seperti pengembangan produk hingga fasilitas produksi.

Selain itu dengan menekan biaya penyimpanan, maka kondisi finansial bisnis perusahaan Anda jauh lebih sehat dan stabil.

Untuk menekan biaya penyimpanan, Anda dapat mengikuti sejumlah panduan pada uraian di bawah ini.

  • Memanfaatkan teknologi software ERP terkait, guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen inventori maupun pergudangan perusahaan.
  • Menghitung stok pengaman dengan sejumlah teknik penghitungan berakurasi tinggi.
  • Menyingkirkan atau menyetop produksi produk yang sudah tidak relevan atau bernilai rendah di pasaran.
  • Mengembangkan praktik penggunaan ruang gudang.
  • Merekrut karyawan atau tenaga kerja ahli dan berkompeten.
  • Meningkatkan efisiensi perputaran persediaan atau supply chain bisnis Anda.
  • Mengadopsi sistem kerja pergudangan dan inventori yang sudah terintegrasi dan terotomatisasi dengan baik.

 

Buat Manajemen Penyimpanan Lebih Optimal dengan Software Inventory RedERP

Tingkatan kemampuan manajemen penyimpanan pada setiap perusahaan tentu saja berbeda-beda. 

Hal tersebut tercermin berdasarkan pengalaman dan kompetensi perusahaan itu sendiri, dalam mengelola sistem penyimpanan persediaan masing-masing.  Perusahaan modern dan cermat seharusnya sudah beralih menuju sistem pergudangan yang jauh lebih termutakhir dan fungsional.

Salah satu bentuk implementasi peralihan sistem pergudangan yang wajib dilakukan oleh setiap perusahaan masa kini adalah, dengan memanfaatkan kehadiran software ERP. Adapun penyedia layanan software ERP saat ini sudah dapat dengan mudah ditemui oleh perusahaan.

Salah satu vendor ERP terbaik di Indonesia RedERP dapat menjadi referensi teratas, bagi Anda yang tengah menggencar peralihan sistem pergudangan bersifat efisien dan optimal.

Sebab Software ERP RedERP menyediakan modul utama yang mampu menunjang sekaligus mengoptimalkan sistem pergudangan perusahaan Anda, yaitu modul Inventory dan Modul Asset Management. 

 

Software ERP
Software ERP

 

Dua software di atas menawarkan sistem pergudangan menjanjikan, karena keduanya memiliki peran yang sangat kompleks dan komprehensif. Artinya, kedua software tersebut mampu mengelola setiap aspek operasi pergudangan bisnis perusahaan Anda.

Dimulai dari Software Inventory RedERP, di mana mempunyai 5 fitur utama yang mampu membantu Anda dalam mengelola inventori maupun distribusi perusahaan. Ini mencakup pengelolaan aktivitas meliputi pemantauan pengiriman barang, monitoring perpindahan barang, hingga otomatisasi penyusunan laporan.

Tidak kalah menjanjikan, Software Asset Management RedERP juga menawarkan setidaknya 4 fitur utama yang mampu memastikan nilai serta menekan terjadinya depresiasi pada seluruh aset perusahaan Anda. 

Sebab, Software Asset Management RedERP sudah mengimplementasikan sistem terintegrasi dan terotomatisasi. Di mana mampu meningkatkan efektivitas operasi manajemen aset perusahaan Anda.

Sehingga persediaan barang atau produk bisnis perusahaan Anda tetap terjaga nilainya baik dari faktor kerusakan, kedaluwarsa, pencurian, dan sebagainya. Sekalipun harus disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama. 

Dapatkan segera software ERP RedERP untuk mencapai sistem pergudangan perusahaan  yang modern, efisien, dan optimal mulai hari ini!

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami