Table of Contents
Table of Contents

Cross Docking Adalah: Pengertian, Keuntungan, dan Jenis-jenisnya

Cross docking adalah metode manajemen gudang yang revolusioner yang telah mengubah lanskap logistik bisnis. 

Dengan pendekatan yang inovatif ini, perusahaan dapat mempersingkat waktu penyimpanan, meningkatkan efisiensi, dan mempercepat alur distribusi barang. 

Untuk lebih memahami prosesnya, mari simak artikel RedERP berikut ini!.

 

 

Apa Itu Cross Docking

Cross docking adalah suatu kegiatan logistik di mana barang dari berbagai supplier dikirim ke satu pusat gudang dan kemudian diurai kembali berdasarkan tujuan pengiriman.

Dalam konteks pergudangan, kegiatan ini sering disebut sebagai gudang transit. Saat barang sudah masuk dalam gudang transit, maka selanjutnya barang akan diurutkan sesuai dengan alamat pengiriman.

Tujuan penerapan cross docking adalah pengiriman barang dapat dilakukan secara lebih efisien, menghemat waktu dan biaya yang signifikan. Selain itu, perusahaan logistik juga dapat mengelompokkan barang dengan lebih teratur.

 

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Gudang Transit dan Bagaimana Prosesnya

 

Jenis-jenis Cross Docking

Berikut adalah beberapa jenis cross docking yang dapat dilakukan dalam supply chain:

 

1. Manufacturing Cross Docking

Jenis ini adalah saat, barang dikirim langsung dari supplier ke konsumen tanpa melalui proses pergudangan.

Ini adalah jenis yang sering kali diterapkan untuk pengiriman barang dengan jumlah besar atau volume tinggi.

 

2. Distributor Cross Docking

Jenis ini melibatkan pengiriman barang dari beberapa pemasok ke beberapa pelanggan. Ini menjadi jenis yang umumnya digunakan untuk pengiriman barang dengan jumlah yang terbatas atau volume yang lebih rendah.

 

3. Retail Cross Docking

Proses ini melibatkan pengiriman barang dari pemasok langsung ke toko-toko retail. Biasanya digunakan untuk pengiriman barang dalam jumlah sedang atau volume menengah.

 

4. Transportasi Cross Docking

Dalam jenis ini, barang dikirim langsung dari pemasok ke pelanggan akhir tanpa penyimpanan sementara di gudang atau pusat distribusi. Tujuannya adalah menggabungkan barang menjadi muatan yang lebih besar.

 

5. Cross Docking Oportunistik

Proses ini melibatkan penyimpanan sementara barang untuk kemudian dikonsolidasikan dengan produk lain yang memiliki tujuan pengiriman yang sama.

Proses ini dilakukan secara spontan dan mengambil peluang yang ada, sehingga dapat meningkatkan kecepatan pengiriman barang.

 

cross docking adalah
Sumber: Envato

 

Keuntungan

Dengan adanya cross docking, gudang dapat memperoleh berbagai keuntungan, antara lain:

 

1. Minimisasi Biaya Penyimpanan 

Implementasi sistem cross docking oleh warehouse dapat mengurangi biaya penyimpanan. 

Dengan pendistribusian yang terus berjalan tanpa henti begitu barang tiba di gudang, tidak akan terjadi peleburan barang di satu tempat.

Hal ini membuat gudang transit lebih efisien dalam penggunaan ruang dan tidak memerlukan ruangan yang lebih besar untuk menyimpan barang yang menumpuk.

Dengan menghindari biaya yang lebih besar, gudang dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan dan menghindari kerugian.

 

2. Tidak Memerlukan Tambahan Tenaga Penjaga 

Dengan adanya peningkatan jumlah barang di gudang, gudang pada umumnya membutuhkan tenaga tambahan untuk menjaga barang-barang tersebut agar terhindar dari pencurian. 

Hal ini menyebabkan peningkatan biaya operasional. Namun, dengan adanya cross docking, tambahan tenaga penjaga tidak diperlukan.

 

3. Nilai Barang Tetap Terjaga 

Karena barang hanya singgah sebentar di gudang transit, nilai barang tetap terjaga dan kondisinya tidak berubah karena proses pengiriman yang cepat. 

Keuntungan ini juga dirasakan oleh pengirim dan penerima barang yang senang melihat barang dalam kondisi baik saat diterima.

 

4. Tidak Perlu Merawat Barang 

Ketika barang hanya berada di gudang transit dalam waktu singkat, gudang tidak perlu merawat barang tersebut, yang akan merepotkan karena volume barang yang diterima bisa sangat besar.

 

5. Pendistribusian Barang Lebih Efisien 

Pengiriman barang yang ditangani oleh satu ekspedisi biasanya sangat banyak. Jika tidak ada alur pendistribusian yang tepat, distribusi barang dapat menjadi kacau, barang rawan hilang atau rusak, dan pengiriman menjadi lebih lambat.

 

Kekurangan

Namun, seperti halnya dengan setiap sistem, cross docking juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, antara lain:

 

1. Membutuhkan Banyak Armada Pengangkutan

Dengan proses distribusi barang yang cepat setelah tiba di gudang transit, barang-barang tersebut harus segera dikirim ke tujuan masing-masing.

Oleh karena itu, gudang akan memerlukan armada pengangkutan yang lebih banyak agar dapat mengirimkan barang-barang yang sudah disortir sesuai dengan daerah tujuan.

Tidak hanya armada pengangkutan, tetapi juga diperlukan sopir yang dapat mengoperasikan armada tersebut untuk mengirimkan semua barang ke tujuan. Kebutuhan ini tentu membutuhkan biaya yang signifikan.

 

2. Memerlukan Pemasok yang Profesional 

Alur cross docking dapat menjadi rumit karena melibatkan banyak barang yang akan dikirimkan ke berbagai tujuan yang berbeda.

Untuk melaksanakan alur yang rumit ini, diperlukan supplier yang dapat mengatur proses ini dengan baik, sehingga tidak ada barang yang tercecer atau hilang.

Pemasok yang dipilih harus orang-orang yang dapat diandalkan dan dipercaya, terutama mengingat barang-barang yang ditangani memiliki nilai yang berbeda. Kesalahan dalam merekrut pemasok dapat menyebabkan kerugian bagi gudang.

Meskipun ada kekurangan ini, cross docking tetap menjadi metode yang efisien dalam proses pendistribusian barang. 

Warehouse perlu mempertimbangkan keuntungan dan kekurangan yang ada serta melihat kesesuaian dengan kebutuhan dan kondisi mereka sebelum menerapkan cross docking.

 

Tips Mengoptimalkan Cross Docking Agar Berjalan Baik

Agar mampu menjalankan sistem ini dengan baik. Berikut lima tips terbaik untuk meningkatkan operasi cross docking Anda:

 

1. Pilih Docking yang Paling Sesuai dengan Bisnis

Dalam merancang fasilitas cross docking, penting untuk memilih bentuk yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

Bentuk “I” (persegi panjang memanjang) umumnya cocok untuk memaksimalkan jumlah pintu masuk dan keluar di fasilitas sekaligus menjaga luas lantai seminimal mungkin.

Sedangkan bentuk “T” lebih hemat biaya untuk fasilitas dengan 150–200 pintu. Jika Anda memiliki lebih dari 200 pintu, bentuk “X” adalah pilihan yang ideal.

 

2. Berikan Ruang yang Cukup untuk Penataan 

Ruang yang tersedia sangat memengaruhi efisiensi fasilitas cross docking. Anda akan memiliki setidaknya dua trailer untuk setiap pengiriman karena transisi yang singkat antara muatan masuk dan keluar.

Untuk meminimalisir gangguan, Anda perlu menyediakan ruang penataan yang cukup luas. Sehingga trailer masuk dan keluar memiliki ruang yang cukup.

 

3. Gunakan Sistem Conveyor untuk Memindahkan Produk di Dalam Fasilitas

Memanfaatkan sistem conveyor untuk memindahkan produk di dalam fasilitas cross docking dapat meningkatkan efisiensi operasi. 

Sistem ini memungkinkan pergerakan barang dari satu dok pemuatan ke dok pemuatan lainnya secara cepat dan efisien. 

Gunakan sistem conveyor seperti gravitasi roller atau conveyor bergerak lainnya yang tidak memakan banyak ruang dan membantu mengurangi risiko kerusakan pada barang.

 

4. Manfaatkan Manajemen Sistem Otomatis 

Operasi cross docking melibatkan banyak bagian yang bergerak, dan satu inefisiensi kecil pun dapat menyebabkan keterlambatan atau kerusakan pada pengiriman. 

Penataan sistem manajemen otomatis akan membantu meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko kesalahan.

Sistem ini dapat mencakup pengiriman awal, pengolahan, bongkar muat, transisi cross docking, persiapan pengiriman ke kendaraan keluar, dan pengiriman akhir. 

Dengan sistem manajemen otomatis, Anda dapat memastikan operasi berjalan dengan optimal.

 

5. Jaga Kebersihan dan Kerapian Fasilitas 

Kebersihan dan kerapian fasilitas adalah faktor penting dalam operasi cross docking yang sering terlupakan.

Pastikan fasilitas tetap rapi agar staf dapat melakukan pengiriman barang dengan efisien dari satu dok ke dok lainnya.

Tetapkan alur kerja yang jelas dan jadwalkan pembersihan area transisi beberapa kali sehari untuk menjaga kebersihan dan kelancaran operasi.

Dengan mengikuti tips-tips ini, Anda dapat meningkatkan operasi cross docking Anda dan mencapai efisiensi yang lebih tinggi dalam pendistribusian barang.

 

Cross Docking Lebih Mudah Dengan Aplikasi Distribusi RedERP

Sistem inimemungkinkan tidak ada barang yang tersimpan terlalu lama di gudang. Sistem ini juga dapat bermanfaat dalam menjaga saluran distribusi barang ke tangan pelanggan berjalan cepat.

Namun, tentu prosesnya akan sulit jika hanya mengandalkan cara-cara pergudangan manual. Anda tidak akan mampu memantau dan memonitoring pergerakan dan perpindahan barang dengan baik.

Maka itu, penggunaan Aplikasi Inventory RedERP menjadi bagian penting saat Anda ingin menerapkan sistem ini.

 

Software ERP
Software ERP

 

Aplikasi Inventory RedERP dilengkapi dengan berbagai fitur yang mampu untuk memantau dan manajemen barang yang masuk dan keluar serta pergerakan barang dari satu tempat ke tempat lainnya.

Dengan dukungan fiturnya, Aplikasi Inventory RedERP memungkinkan Anda untuk melihat data keadaan gudang dan pergerakan gudang secara real-time.

Tentu ini akan memudahkan Anda dalam memastikan volume barang yang keluar dan masuk.

Dengan memanfaatkan Software RedERP, Anda dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi kesalahan, dan mengoptimalkan proses distribusi barang secara keseluruhan.

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami