Table of Contents
Table of Contents

Tips Mengatur Keuangan Dalam Perusahaan Konstruksi dan Contoh Laporan Keuangannya

laporan keuangan perusahaan konstruksi

Kegiatan operasional yang kompleks ditambah biaya produksi yang terbilang besar, menjadi alasan utama mengapa perusahaan konstruksi perlu menjaga stabilitas keuangan mereka.

Ketika mereka bisa menjaga keuangan maka akan sangat mudah bagi mereka untuk menyelesaikan proyeknya.

Maka tidak mengherankan jika saat ini banyak perusahaan konstruksi yang menggunakan sistem teknologi dalam mengatur laporan keuangan perusahaan.

Dengan bantuan sistem ini, pengelolaan laporan keuangan dapat dilakukan lebih efektif sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

Selain menggunakan sistem modern, ternyata ada beberapa cara lainnya yang bisa dilakukan perusahaan konstruksi dalam mengelola keuangan.

Simak penjelasannya secara menyeluruh pada artikel RedERP berikut ini!

 

Tips Mengatur Keuangan dalam Perusahaan Konstruksi

Pengelolaan keuangan perusahaan konstruksi yang baik harus mencakup segala aspek, mulai dari perencanaan awal, pembayaran, proses produksi, hingga sistem penunjang. 

Berikut ini 10 tips dalam mengatur kondisi keuangan perusahaan konstruksi.

 

1.   Mulai dengan Menyusun Rencana Keuangan 

Sebelum mengatur keuangan lebih jauh, baiknya suatu perusahaan perlu membuat rancangan finansial usaha terlebih dahulu. Adanya perencanaan dapat membantu perusahaan dalam menyusun budget, hingga kegiatan operasional perusahaan agar lebih efektif dan efisien.

Rancangan keuangan juga dapat mengatur strategi bisnis perusahaan baik di lapangan maupun administrasi, sehingga dapat mengantisipasi terjadinya risiko terkait stabilitas keuangan.

 

2. Mampu Kuasai Istilah Akuntansi Konstruksi 

Dalam menjalankan suatu hal, pemahaman dasar terkait tentunya sangat diperlukan. Dalam hal ini, efektivitas pengelolaan keuangan suatu perusahaan konstruksi tentu berasal dari pemahaman akuntansi yang baik.

Oleh karena itu, perusahaan harus memastikan setiap divisi yang bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan. Wajib memiliki pengetahuan dan kompetensi terkait ilmu-ilmu akuntansi di sektor konstruksi.

 

3.  Jangan Gunakan Dana Perusahaan untuk Proyek 

Menggunakan dana perusahaan saat menjalankan proyek adalah keputusan yang salah. Cara ini justru semakin meningkatkan terjadinya risiko keuangan yang buruk bagi pihak perusahaan.

Hal ini karena, kontraktor akan lebih banyak menanggung risiko saat proses pembangunan proyek berlangsung dibandingkan klien. Maka dari itu, usahakan untuk melakukan penagihan biaya di awal dalam perjanjian kontrak.

Atas pembayaran yang diterima di awal, perusahaan bisa menyusun rencana kerja agar kegiatan operasional proyek nantinya dapat berjalan dengan baik.

 

4. Hindari Underbilling

Under billing adalah situasi yang sangat umum terjadi di bisnis konstruksi. Under billing terjadi ketika suatu perusahaan dibayar lebih rendah, dan tidak sesuai dengan biaya yang seharusnya diterima atas sebuah pengerjaan proyek.

Biasanya, risiko ini timbul apabila pengajuan untuk belanja material hingga upah pekerja disetujui sebelum Anda menagih klien. Oleh karenanya, selalu cermat dalam menyusun pengajuan dan menganggarkan kebutuhan proyek agar terhindari dari under billing

 

5. Menguasai Aktivitas Arus Kas Perusahaan 

Sebuah perusahaan konstruksi harus mampu mengelola arus kas atau cash flow secara mandiri. Hal ini bertujuan untuk menjaga keberlangsungan bisnis suatu perusahaan konstruksi.

Arus kas atau cash flow sendiri menunjukkan jumlah pemasukan dan pengeluaran perusahaan pada periode tertentu. 

 

6. Optimalisasi Penggunaan Inventaris Perusahaan 

Optimalisasi pengadaan hingga pemakaian  inventaris, mulai dari material, armada kendaraan, dan sebagainya juga merupakan salah satu upaya menjaga kondisi keuangan perusahaan.

Artinya, penggunaan setiap inventaris perusahaan harus dimanfaatkan semaksimal mungkin sesuai kebutuhan proyek. Sehingga perusahaan tidak perlu lagi mengeluarkan anggaran untuk pembelian inventaris, misalnya material bangunan, dan sebagainya.

 

Baca Juga: Berapa Biaya Otomatisasi Industri Perusahaan Manufaktur?

 

7. Pantau Kinerja dan Kelola Keuangan Pekerja

Dalam upaya meningkatkan kinerja operasional, perusahaan juga harus mampu memantau performa setiap pekerjanya. Pemberian gaji juga harus diberikan sesuai performa yang diberikan pekerja terhadap suatu proyek.

Hal ini agar perusahaan tidak merugi akibat harus mengeluarkan anggaran gaji yang cukup besar, tanpa memeroleh hasil akhir proyek pembangunan berkualitas.

Hasil akhir pembangunan proyek yang kurang berkualitas juga berdampak pada penilaian klien terhadap profesionalitas perusahaan. Apabila hal tersebut terjadi, tidak menutup kemungkinan perusahaan akan kehilangan para kliennya. 

Tanpa adanya kerja sama dengan klien artinya tidak ada pendapatan bagi perusahaan, dimana situasi tersebut dapat meningkatkan peluang terjadinya kebangkrutan.

 

8. Mempersiapkan Dana Darurat

Sebagai perusahaan konstruksi profesional, sangat penting untuk mempersiapkan dana darurat dalam menjamin keberlangsungan bisnis usaha.

Adanya dana darurat merupakan bentuk tindakan preventif untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga. Sehingga saat terjadi suatu hal yang tidak diinginkan dan bersifat merugikan, maka perusahaan tidak perlu memakai finansial utama mereka dalam menangani permasalahan tersebut.

Cukup manfaatkan dana darurat yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Alhasil, kondisi keuangan perusahaan dapat terjaga stabilitasnya.

 

9. Jangan Lupa Membayar Pajak Usaha

Pajak merupakan hal yang wajib dipenuhi oleh setiap perusahaan tak terkecuali konstruksi. 

Apabila suatu perusahaan konstruksi tidak melakukan pembayaran pajak. Maka bisnis perusahaan tersebut terancam dibubarkan. Maka dari itu, penting bagi perusahaan konstruksi untuk dapat melakukan perencanaan pajak yang baik.

Pembubaran yang terjadi akan menghentikan bisnis suatu perusahaan konstruksi. Artinya, perusahaan tidak lagi memeroleh pendapatan alias mengalami kebangkrutan.

 

10. Sistem Pengelola Keuangan Termutakhir 

Perkembangan teknologi yang cukup pesat sudah seharusnya dimanfaatkan oleh perusahaan konstruksi tanah air, untuk membantu pengelolaan bisnis mereka.

Dalam hal ini, penggunaan sistem penunjang dapat membantu perusahaan konstruksi dalam mengelola kondisi keuangan mereka. Alhasil, pengelolaan bisnis baik di lapangan maupun administrasi dapat berjalan lebih optimal dan efisien.

 

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Konstruksi

Untuk memudahkan pemahaman terkait bentuk dari laporan keuangan perusahaan konstruksi. Berikut contoh laporan keuangan arus kas dari perusahaan konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

 

laporan keuangan perusahaan kontruksi
Contoh laporan keuangan perusahaan konstruksi (sumber:https://investor-id.wika.co.id/)

.  

Software RedERP Bantu Kelola Keuangan Perusahaan Konstruksi Secara Komprehensif

 

Software ERP
Software ERP

 

Sama halnya seperti bisnis lainnya, sebuah perusahaan konstruksi juga harus mengelola keuangan mereka.

Pengelolaan keuangan ini tentu saja melibatkan berbagai praktik seperti arus kas masuk dan keluar, sampai dengan pengelolaan anggaran. Pengelolaan keuangan secara manual pada seluruh aspek perusahaan konstruksi merupakan cara yang kurang efektif dan efisien. 

Pesatnya perkembangan teknologi saat ini merupakan momentum yang tepat bagi perusahaan konstruksi tanah air untuk mulai bertransformasi, menuju pengelolaan keuangan termutakhir berbasis software Enterprise Resource Planning (ERP).

Salah satu pilihan software ERP terbaik adalah RedERP. Di mana dalam perangkat lunak ini Anda akan mendapatkan banyak modul dengan fitur-fitur pendukung di dalamnya. 

Untuk pengelolaan keuangan sendiri, Anda bisa menggunakan modul Finance & Accounting. Modul ini adalah salah satu modul yang membantu Anda dalam mengelola arus kas, pembukuan, sampai juga manajemen anggaran.

Ketika Anda menggunakan software Finance RedERP, Anda tidak lagi perlu melakukan pencatatan keuangan proyek secara manual karena semua bisa dilakukan secara digital dengan sistem otomatis dan terintegrasi dengan Modul Project Management.

Dengan bantuan softwarel Project Management, Anda dapat mengelola segala projek dengan efektif dan efisien sehingga proses pembuatan laporan keuangan pun akan jauh lebih mudah.

Sebagai contoh, penggunaan fitur Project Cost And Revenue dapat membantu Anda dalam menganalisis perkiraan biaya secara mendalam, hingga menetapkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek penting perusahaan secara tepat dan terukur. Perhitungan gaji pekerja juga dapat Anda lakukan secara praktis melalui fitur ini. 

Selain itu, Anda juga bisa mengelola waktu pekerjaan proyek perusahaan menjadi lebih efisien menggunakan fitur Project Operations. Alhasil, pengerjaan proyek perusahaan dapat selesai tepat waktu atau bahkan lebih cepat rampung.

Terakhir, apabila terjadi permasalahan saat proses pengerjaan proyek, Anda dapat mendokumentasikan masalah tersebut dengan fitur Project Issue. Sehingga, Anda bisa segera menangani permasalahan tersebut secara maksimal. 

Melalui pemanfaatan software project management dari RedERP, proyek-proyek penting perusahaan dapat dilakukan secara optimal, efisien, dan praktis. Ayo, ajukan demo gratisnya sekarang dan rasakan manfaatnya!

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami