Table of Contents
Table of Contents

MEA Adalah: Pengertian, Tujuan, dan Manfaat untuk Negara ASEAN

mea adalah

MEA adalah singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN. MEA adalah kerjasama dalam bidang perekonomian dan perdagangan.

Ini merupakan sistem perdagangan pasar bebas yang oleh semua negara anggota ASEAN. Mulai dari Indonesia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Laos, Malaysia, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja.

Sistem perdagangan pasar bebas yang diprakarsai melalui MEA ini memberikan pengaruh yang sangat besar kepada perekonomian Indonesia dan hubungan bilateral negara-negara di ASEAN.

Seperti apakah sebenarnya MEA itu, apa keuntungan, dan sisi negatif dari MEA untuk Indonesia? Mari simak ulasan lengkapnya yang disampaikan RedERP berikut ini!

 

Apa Itu MEA?

Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA adalah upaya dari negara-negara di Asia Tenggara untuk menghadapi perdagangan bebas, terkhusus di antara negara-negara Asia Tenggara.

MEA sendiri merupakan bentuk implementasi dari salah satu tujuan ASEAN, yaitu mempererat kerja sama ekonomi di antara para anggota ASEAN. MEA pertama kali digagaskan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEA di Kuala Lumpur pada 1997.

Dari hasil konferensi tersebut dikeluarkan satu kesepakatan untuk memajukan ASEAN menjadi kawasan negara-negara yang lebih makmur, stabil, dan mampu bersaing secara perekonomian. 

Kemudian pada 2003, dalam KTT di Bali, dihasilkan kesepakatan oleh para pemimpin negara ASEAN mengenai pentingnya melakukan integrasi MEA sebagai satu tujuan utama. 

Lalu pada 2006, di KTT Kuala Lumpur, keluar kesepakatan baru yang dikenal dengan Deklarasi Cebu, di mana deklarasi ini berisi majunya pemberlakukan MEA, yang semestinya baru akan berlaku pada 2020 menjadi 2015

Dalam Deklarasi Cebu disebutkan bahwa MEA adalah sebuah usaha untuk memberikan corak baru bagi ciri perekonomian di kawasan negara-negara anggota ASEAN.

Ciri perekonomian tersebut dijabarkan dalam 3 hal, yaitu:

  • Iklim ekonomi kawasan yang menjadi lebih kompetitif.
  • Upaya pemerataan ekonomi bagi negara-negara anggota dalam ruang lingkup ASEAN.
  • Integrasi ekonomi global dengan pelosok menjadi pasar tunggal serta basis produksi.

Kemudian barulah pada tahun 2015, Ekonomi ASEAN akhirnya disepakati melalui persetujuan Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

 

Baca juga: Apa Saja Faktor Pendorong dan Hambatan Dalam Perdagangan Internasional

 

Latar Belakang Berdirinya MEA

Salah satu yang melatar belakangi terbentuknya MEA adalah untuk menjadikan negara-negara Asia Tenggara sebagai pasar tunggal yang membebaskan arus barang, jasa, investasi, dan tenaga terampil. 

Dengan ini, diharapkan perekonomian di negara-negara Asia Tenggara semakin kuat. Upaya ini bertujuan juga agar negara-negara ASEAN dapat menyaingi China dan India dalam menarik investor asing.

 

Tujuan MEA Adalah?

MEA bertujuan untuk membuat perekonomian di negara-negara ASEAN merata. Selain itu, tujuan utama MEA sendiri disimpulkan dalam empat pilar utama yang tertulis dalam Cetak Biru MEA 2015. Di antaranya adalah:

 

1. Menciptakan Pasar Modal Berbasis ASEAN

Tujuan dibentuknya MEA yang pertama adalah menciptakan pasar tunggal yaitu pasar modal negara-negara ASEAN.

Disamping itu, MEA juga berupaya untuk menjadikan negara ASEAN sebagai pusat produksi dalam kaitannya dengan elemen produk aktivitas perekonomian bebas.

 

2. Pasar tunggal dalam MEA meliputi:

  • Bebas biaya bea untuk aliran barang dan jasa dari regional ASEAN
  • Keluar masuk investasi untuk kawasan terkait
  • Aluran modal dan tenaga kerja terdidik maupun terampil 

 

3. Meningkatkan Daya Saing Ekonomi ASEAN

MEA bertujuan untuk membuat negara-negara ASEAN sebagai kawasan berdaya saing ekonomi tinggi. Untuk mencapai tujuan tersebut maka negara ASEAN sepakat memperkuat peraturan dalam kompetisi ekonomi. 

Meliputi kelancaran e-commerce, HAKI, pengembangan infrastruktur, perpajakan, serta perlindungan konsumen.

 

4. Meratakan Pemberdayaan Ekonomi ASEAN

Tujuan lain dari lahirnya MEA adalah untuk meratakan pemberdayaan ekonomi di kawasan ASEAN. 

Beberapa usaha yang ditempuh untuk pemberdayaan ekonomi ini adalah revitalisasi UMKM terutama di negara Kamboja, Myanmar, Laos, dan Vietnam (KMLV). Keempat negara tersebut memiliki permasalahan pemberdayaan yang belum merata, sehingga dianggap paling krusial.

 

5. Meningkatkan Peran ASEAN dalam Peraturan Kebijakan Global

MEA bertujuan untuk meningkatkan peran ASEAN dalam percaturan kebijakan global. Apabila hal ini terwujud, maka pendapat dan masukan negara-negara ASEAN untuk kebijakan ekonomi global akan dianggap penting.

 

Baca juga: Pengertian Partnership dan Tips Memilih Partner yang Tepat

 

Manfaat MEA

MEA adalah
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

 

Dengan MEA, kerja sama ekonomi ASEAN meliputi berbagai bidang. Mulai dari industri, perdagangan, investasi, jasa, transportasi, telekomunikasi, pariwisata, dan keuangan.

Cakupan kerja sama yang luas tentu semakin membuka manfaat yang lebar termasuk untuk perekonomian Indonesia.

Adanya MEA manfaat apa yang bisa didapat Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya?

 

1. Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi

Salah satu manfaat MEA bagi negara-negara di Asia Tenggara adalah meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Kesejahteraan perekonomian ini sendiri didapatkan dengan meningkatnya pendapatan masyarakat dan negara. 

Dengan meningkatnya pendapatan masyarakat maka tingkat kesenjangan ekonomi serta kemiskinan di negara-negara ASEAN berkurang.

 

2. Bertambahnya Keuntungan Negara

Dengan adanya MEA maka memberikan manfaat bertumbuhnya keuntungan negara yang didapatkan dari kegiatan ekspor. Apa lagi salah satu program MEA adalah bisa melakukan ekspor tanpa dikenakan biaya atau bebas bea. 

Maka dengan otomatis, hal ini akan mendorong kegiatan usaha lokal di negara-negara ASEAN termasuk Indonesia untuk memperluas pasarnya dan bisa memperoleh keuntungan sebesar mungkin.

 

3. Menumbuhkan Daya Saing Pasar yang Sehat

Hadirnya  MEA turut dalam mengantisipasi kejenuhan pasar terhadap suatu barang atau jasa. Hal ini karena MEA mampu menumbuhkan daya saing di masing-masing negara ASEAN. Dengan begitu membuat industri tidak stagnan. 

Hal ini akan secara otomatis mendorong produsen untuk memperhatikan produknya agar bisa diterima di industri global.

 

4. Memicu Perbaikan Infrastruktur

Adanya MEA akan membuat negara-negara yang bergabung menyadari bahwa infrastruktur memadai begitu sangat penting. Dengan begitu, ini akan memicu perbaikan infrastruktur dan pembangunan di bidang sarana dan prasarana suatu negara.

 

5. Meningkatkan Mutu SDM

Tujuan MEA juga untuk meningkatkan mutu SDM di berbagai negara ASEAN demi mengatasi persaingan SDM di pasar internasional. Cara yang dilakukan untuk meningkatkan SDM adalah pendidikan masing-masing SDM sehingga lebih terampil.

 

6. Terciptanya Lapangan Kerja

Manfaat MEA bagi Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya adalah menciptakan lapangan pekerjaan baru di lingkungan ASEAN.

Ini karena MEA memungkinkan banyak tenaga kerja ahli dapat berpindah tempat kerja dari satu negara ke satu negara lainnya. Sehingga lapangan kerja tidak hanya dari dalam negeri saja.

 

7. Investasi Meningkat

Hadirnya MEA juga bermanfaat untuk meningkatkan investasi dari luar negeri. Tentu dengan begini akan sangat menguntungkan perusahaan maupun kegiatan usaha yang membutuhkan tambahan modal.

 

Baca juga: Apa Bedanya Ekspor dan Impor dalam Dunia Bisnis?

 

Dampak Negatif MEA

Walaupun MEA punya banyak manfaat, namun bukan berarti tidak ada sisi negatif bagi negara-negara ASEAN. Sisi negatif ini juga harus jadi perhatian kita. Berikut ini beberapa dampak negatif MEA.

 

1. Persaingan Produk Semakin Ketat

Salah satu dampak negatif dari keberadaan MEA bagi Indonesia adalah adanya  kompetisi atau persaingan produk dalam negeri dan luar negeri akan meningkat. Hal ini terjadi karena adanya pasar bebas dan tidak ada lagi batasan wilayah bagi barang dan jasa beredar di kawasan ASEAN.

Dampaknya akan ada banyak produk impor yang beredar di pasar suatu negara. Tentu hal ini bisa mengancam posisi industri lokal, karena produk luar negeri sering dianggap memiliki kualitas yang lebih baik.

 

2. Eksploitasi SDM dan SDA

MEA akan membuat investasi asing semakin mudah. Masuknya investasi asing bagi negara memang baik tapi di sisi lain juga mendatangkan sisi negatif. Yaitu adanya eksploitasi terhadap sumber daya alam dan sumber daya manusia.

 

3. Bidang Ketenagakerjaan

Dengan adanya MEA akan berdampak pada peningkatan peluang kerja, namun kondisi ini juga bisa mendatangkan sisi negatif. Seperti meningkatnya persaingan dalam mencari kerja di dalam negeri. 

Ini karena para jobseeker bukan hanya bersaing dengan masyarakat lokal, tapi juga dengan masyarakat di kawasan ASEAN.

Setelah Anda mengenal sisi positif dan negatif dari MEA, sebagai pemilik bisnis Anda harus memikirkan cara dan strategi yang tepat agar bisnis Anda dapat bersaing di pasar global.  Baik itu dengan meningkatkan kualitas produksi atau SDM perusahaan.

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami