Table of Contents
Table of Contents

Kenali Pengertian Profit Center dan Jenis-Jenisnya

profit center

Ketika menjalankan sebuah bisnis, tentu perusahaan mempunyai indikator tersendiri untuk menilai apakah perusahaan yang dijalankannya sudah mencapai keberhasilan, seperti mencapai target penjualan, meningkatkan customer acquisition, meningkatkan return on investment, dan lain sebagainya.

Dalam sebuah perusahaan, terdapat salah satu departemen yang memiliki tanggung jawab terhadap pengelolaan profit atau laba perusahaan yang disebut dengan profit center.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai informasi seputar profit center, mulai dari pengertian, jenis, evaluasi, hingga contoh profit center, simak penjelasan artikel RedERP berikut sampai tuntas ya!

 

Pengertian Profit Center

Profit center adalah salah satu departemen yang ada di dalam sebuah perusahaan yang bertanggung jawab untuk menghasilkan profit atau laba secara langsung. Profit center ini, umumnya digunakan oleh perusahaan yang sudah memiliki banyak bisnis yang terpisah, contohnya seperti Unilever dan Paragon.

Dalam melakukan profit center, mereka akan berusaha untuk membuat pengeluaran yang dilakukannya seminimal mungkin akan tetapi secara bersamaan akan menghasilkan laba yang maksimal.

Profit center akan sangat membantu perusahaan dalam melakukan budgeting, menghasilkan laba, mengumpulkan data untuk membuat keputusan, serta untuk meningkatkan return on investment.

 

Baca Juga: Mengapa Penting Mengetahui Cost Benefit Analysis

 

Jenis Profit Center

Berikut adalah dua jenis profit center yang perlu Anda ketahui, di antaranya adalah sebagai berikut.

 

1. Departemen Dalam Organisasi

Pada jenis ini, profit center dapat berupa departemen internal yang dapat menghasilkan pendapatan, departemen penjualan juga termasuk di dalamnya.

 

2. Entitas Independen

Profit center juga dapat menjadi bisnis yang terpisah dan dapat berdiri sendiri serta dapat mendatangkan pemasukan atau pendapatan lain bagi perusahaan, contohnya seperti bengkel pada toko sepeda.

 

Evaluasi Kinerja Profit Center

Dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja pada divisi yang memiliki tanggung jawab pada profit center, biasanya yang menjadi tolak ukur keberhasilan dari divisi tersebut adalah pencapaiannya dalam mendapatkan laba.

Adapun cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam menghitung laba terhadap divisi profit center, di antaranya adalah absorption costing dan variable costing. Perbedaan terhadap kedua cara ini ada pada cara perlakuan biaya tetap overhead pabrik (fixed factory overhead).

Berikut adalah cara penghitungan dari absorption costing dan variable costing.

 

Absorption Costing

Dalam menggunakan cara ini, Anda bisa menghitung seluruh biaya produk baik itu biaya variabel maupun biaya tetap yang dimasukkan ke dalam biaya produk, contohnya adalah biaya tenaga kerja langsung.

 

Variable Costing

Penghitungan laba dengan menggunakan variable costing dapat Anda lakukan dengan cara menghitung hanya biaya produksi variabel yang dimasukkan ke dalam penghitungan biaya produksi.

Perbedaan penghitungan keuntungan menggunakan kedua cara ini dipengaruhi oleh unit yang akan diproduksi maupun terjual.

Jika unit yang akan Anda produksi memiliki jumlah yang besar dari yang akan dijual, maka Anda bisa menggunakan cara penghitungan absorption costing. Melalui cara ini, Anda dapat memperoleh laba yang lebih besar dibandingkan jika Anda menggunakan cara variable costing.

 

Contoh Profit Center 

Hasil kerja yang dihasilkan oleh profit center bisa dilakukan dengan cara membandingkan rencana anggaran dengan biaya aktual yang sudah dikeluarkan. Contohnya adalah produk snack balita yang membuat anggaran sebesar Rp40.000.000 untuk biaya operasional dan renovasi toko.

Jika pengeluaran aktual nya kurang dari Rp40.000.000, maka toko tersebut akan berjalan dengan baik, namun jika biaya yang dikeluarkan melebihi Rp40.000.000, maka perlu melakukan evaluasi terhadap profitabilitas bisnis.

Adapun contoh profit center yang perlu Anda ketahui, di antaranya adalah toko souvenir yang berada di dalam hotel, departemen khusus di supermarket, cafe yang berada di dalam rumah sakit, dan lain sebagainya.

 

Kelola Operasional Perusahaan dengan Software ERP RedERP

Software ERP
Software ERP

 

Mendapatkan keuntungan  menjadi hal penting bagi setiap bisnis, keuntungan inilah yang membuat bisnis dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan.

Dalam upaya meningkatkan laba perusahan, tentu setiap perusahaan harus melalui berbagai rangkaian proses agar mendapatkan hasil yang diinginkan. Jika melakukan hal ini dengan cara yang manual, tentu perusahaan akan memakan waktu yang lama dan akan memungkinkan untuk terjadinya human error.

Untuk menangani hal ini, Anda bisa menggunakan software ERP RedERP dalam mengelola manajemen operasional bisnis menjadi lebih efektif bagi semua jenis industri yang Anda jalankan seperti manufaktur, distributor, garment, retail, e-commerce, dan F&B.

Dengan berbagai modul serta fitur yang disediakan oleh software ERP RedERP seperti aplikasi Manufacture, Distribusi & Persediaan, Pengadaan & Pengoperasian, Finance & Accounting, Manajemen Aset, Manajemen Proyek, POS & Integration, serta CRM. Anda bisa menjalankan bisnis Anda dengan berbagai keunggulan seperti akurat, fleksibel, terintegrasi, cepat, dan mudah.

Sudah saatnya Anda gunakan teknologi aplikasi ERP RedERP untuk membuat bisnis mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami