Table of Contents
Table of Contents

Biaya Bahan Baku Adalah: Pengertian, Jenis, Metode Pencatatannya

biaya bahan baku

Biaya bahan baku adalah aspek penting yang perlu diperhatikan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.

Sebab aspek ini memiliki kaitan langsung dengan kondisi finansial bisnis perusahaan. Apabila tidak dipahami dan dikelola dengan baik, dikhawatirkan nantinya akan berdampak negatif pada keberlangsungan bisnis perusahaan di kemudian hari.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai biaya bahan baku. Simak penjelasannya lebih lanjut pada artikel RedERP berikut ini!

 

Pengertian Biaya Bahan Baku Adalah 

Biaya bahan baku adalah bea yang harus dikeluarkan oleh sebuah bisnis untuk menciptakan sebuah produk.

Dalam bahasa Inggris, biaya bahan baku disebut dengan raw materials cost. Sebagai pebisnis atau perusahaan, sangat penting untuk dapat memahami biaya bahan baku bisnis masing-masing.

Sebab seiring berjalannya waktu biaya bahan baku selalu mengalami perubahan. Faktor-faktor yang memengaruhi biaya bahan baku sendiri cukup beragam mulai dari jumlah pasokan persediaan perusahaan hingga tingkat permintaan pasar terhadap produk. 

Adapun sumber dari bahan baku bisa berasal dari alam ataupun non-alamiah. Contoh biaya bahan baku di antaranya pembelian tembaga, pembelian sabun pembersih, pemeliharaan berkala mesin produksi, pembayaran listrik, dan masih banyak lagi.

 

Jenis Biaya Bahan Baku 

Ragam biaya bahan baku mengacu pada jenis daripada bahan baku itu sendiri. Secara garis besar, bahan baku digolongkan menjadi 2 jenis yaitu bahan baku langsung (direct raw materials) dan bahan baku tidak langsung (indirect raw materials). 

Untuk penjelasan lengkap keduanya, berikut ulasannya pada uraian di bawah ini.

 

  1. Bahan Baku Langsung (Direct Raw Materials)

Definisi bahan baku langsung adalah setiap barang yang digunakan secara langsung untuk menunjang proses produksi sebuah produk. Bahan baku langsung sendiri termasuk sebagai aset lancar dan dibebankan pada laporan laba rugi dalam Harga Pokok Penjualan (HPP). 

Adapun untuk sistematika anggarannya, biaya bahan baku langsung akan disesuaikan dengan kebutuhan produksi perusahaan pada periode tertentu. Mengingat kuantitas maupun kualitas dari bahan baku tidak boleh kurang atau lebih guna memastikan setiap produk yang diproduksi memiliki fungsi dan kualitas tinggi.

Selain itu, penyesuaian tersebut diperlukan untuk mencegah terjadinya overstock yang dapat menurunkan nilai hingga kualitas produk.

 

  1. Bahan Baku Tidak Langsung (Indirect Raw Materials

Bahan baku tidak langsung bukanlah bagian dari produk akhir, melainkan berperan sebagai penunjang komprehensif selama operasi produksi berlangsung. Bahan baku tidak langsung lebih mengacu pada aset jangka panjang yang tidak mudah rusak atau dengan kata lain bisa dimanfaatkan secara berulang kali. 

Bahan baku tidak langsung dapat berupa mesin produksi, peralatan, pabrik, dan lain sebagainya. Sistematika pengeluaran biaya bahan baku tidak langsung mengacu pada estimasi dan tingkat depresiasi yang terjadi pada aset tertentu. 

Biasanya, estimasi waktu terjadinya depresiasi pada sebuah aset perusahaan akan terjadi dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan. Dengan persentase depresiasi yang bervariasi, tergantung tingkat penggunaan aset masing-masing perusahaan.

 

Perbedaan Biaya Bahan Baku dan Biaya Overhead 

Selain biaya bahan baku, dalam bisnis juga terdapat biaya overhead. Sekalipun sekilas terdengar sama, namun keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Baik dari segi definisi, penghitungan, maupun contoh. Berikut penjelasan mengenai perbedaan antara biaya bahan baku dengan biaya overhead

 

  1. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku adalah seluruh bea yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku guna keperluan aktivitas produksi perusahaan. Contoh biaya bahan baku di antaranya pembelian baja, pembelian bahan makanan, bea pengangkutan, bea penyimpanan, dan lainnya.

Biaya bahan baku dilakukan oleh suatu bisnis secara konsisten dengan mengacu pada jadwal maupun kebutuhan produksi perusahaan.

 

  1. Biaya Overhead 

Sedangkan, biaya overhead merupakan bea yang mengacu pada pengeluaran tidak langsung dalam sebuah bisnis. Biaya overhead sendiri dikeluarkan secara berkelanjutan seiring berjalannya operasi produksi perusahaan.

Contoh biaya overhead antara lain penyewaan keperluan bisnis, biaya iklan, biaya depresiasi, biaya upah pekerja, pajak properti, hingga biaya lisensi bisnis. Untuk menghitung biaya overhead, memerlukan rumus sebagai berikut.

 

Overhead = Biaya Overhead / Penjualan

 

Baca Juga: Biaya Overhead Pabrik: Pengertian, Cara dan Tahapan Menghitungnya

 

Metode Pencatatan Biaya Bahan Baku

Setidaknya terdapat 4 metode yang dapat diterapkan ketika mencatat biaya bahan baku. Keempat metode tersebut antara lain First in First Out (FIFO), Last In First Out (LIFO), Pencatatan Khusus, dan Harga Rata-rata.

Berikut penjelasan mengenai keempat metode tersebut. 

 

  1. First in First Out (FIFO)

Metode pencatatan FIFO mengacu pada posisi terkini sebuah barang di gudang perusahaan. Metode pencatatan FIFO mengartikan bahwa bahan baku pertama yang masuk menjadi bahan baku pertama kali yang keluar dari gudang di mana kemudian difungsikan untuk menunjang kegiatan produksi. 

Selain itu, metode pencatatan ini juga berlandaskan pada nilai suatu bahan baku dan tingkat indikasi kedaluwarsanya. 

 

  1. Last In First Out (LIFO)

Sementara itu, metode Last In First Out (LIFO) akan mencatat bahan baku yang masuk terakhir di gudang sebagai bahan baku yang pertama kali di-input dalam proses produksi. Ini bertujuan untuk nilai HPP sebuah bahan baku terus mengecil dari waktu ke waktu. 

Serupa dengan FIFO, metode LIFO juga bisa diimplementasikan pada bahan baku yang mudah usang ataupun kedaluwarsa.

 

Baca Juga: Apa Perbedaan FIFO dan LIFO dalam Manajemen Pergudangan?

 

  1. Pencatatan Khusus 

Seperti namanya, seluruh bahan baku yang masuk ke gudang perusahaan akan dilabeli secara khusus sesuai jenis hingga harga beli masing-masing. Sehingga jika suatu saat sebuah bahan baku keluar dari gudang perusahaan, maka akan tercatat sesuai dengan harga belinya.

Melalui metode ini, perusahaan akan dapat mengetahui HPP komoditas yang bisnisnya produksi.

 

  1. Harga Rata-rata

Metode terakhir adalah pencatatan berdasarkan harga rata-rata. Artinya, proses pencatatan akan dilakukan dengan menghitung setiap bahan baku yang masuk ke gudang perusahaan.

Penghitungan dilakukan dengan mencari harga rata-rata atas seluruh bahan baku yang tersedia, terlepas dari tanggal pembelian masing-masing bahan baku.

 

Cara Menghitung Biaya Bahan Baku 

Untuk memudahkan Anda dalam menghitung biaya bahan baku perusahaan. Berikut penjelasan mengenai tahapan dalam menghitung biaya bahan baku disertai contoh kasusnya.

 

Contoh Kasus 

Rincian biaya bahan baku yang dimiliki perusahaan pengolah kayu lapis yaitu PT. Abadi Jaya Sentosa untuk tahun 2022 adalah sebagai berikut.

 

  • Persediaan dan bahan baku barang: Rp20.000.000
  • Biaya bahan baku setengah jadi: Rp40.000.000
  • Biaya dari barang jadi dan siap jual: Rp65.000.000
  • Pembelian untuk pengadaan bahan baku: Rp45.000.000
  • Biaya pengiriman: Rp7.500.000
  • Biaya pemeliharaan mesin pabrik: Rp10.000.000
  • Biaya untuk gaji tenaga kerja langsung: Rp20.000.000
  • Biaya dari sisa penggunaan bahan baku: Rp20.000.000
  • Sisa dari bahan produk setengah jadi: Rp7.500.000
  • Besaran kayu lapis yang siap dijual: Rp20.000.000

 

Adapun penyelesaian perhitungan biaya bahan baku PT. Abadi Jaya Sentosa ialah terbagi ke dalam 4 tahap, yaitu:

 

1. Tahap Pertama

Bahan baku yang dipakai = saldo awal dari bahan baku + pembelian untuk bahan baku – saldo akhir bahan

= Rp20.000.000 + (Rp45.000.000 + Rp7.500.000) – Rp20.000.000

= Rp52.500.000

 

2. Tahap Kedua

Biaya produksi = bahan baku + tenaga kerja secara langsung + besaran biaya overhead perusahaan

= Rp52.500.000 + Rp20.000.000 + Rp10.000.000

= Rp82.500.000

 

3. Tahap Ketiga

Harga pokok produksi = total biaya produksi + saldo awal persediaan – saldo akhir

= Rp82.500.000 + Rp40.000.000 – Rp7.500.000

= Rp115.000.000

 

4. Tahap Keempat

Harga pokok penjualan = harga pokok untuk produksi + persediaan barang awal – persediaan akhir barang

= Rp90.000.000 + Rp65.000.000 – Rp7.500.000

= Rp147.500.000

Dapat disimpulkan, bahwa total biaya bahan baku PT. Abadi Jaya Sentosa di tahun 2022 adalah sebesar Rp147.500.000.

 

Kelola Biaya Bahan Baku secara Praktis dan Terukur Bersama Software Akuntansi RedERP 

Biaya bahan baku pada dasarnya merupakan salah satu aspek dalam anggaran bisnis perusahaan yang cukup kompleks. Mengingat biaya bahan baku sendiri selaku mengalami perubahan secara konsisten, sehingga perusahaan memerlukan upaya efektif untuk dapat menangani tantangan tersebut.

Software akuntansi merupakan jawaban yang paling tepat sejauh ini untuk menuntaskan setiap permasalahan ataupun tantangan keuangan perusahaan. Software akuntansi online berbasis web dari RedERP merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia saat ini. 

 

Software ERP
Software ERP

 

Sebab, software akuntansi online RedERP sudah didesain secanggih mungkin sesuai kebutuhan setiap perusahaan masa kini dalam menunjang sekaligus memecahkan seluruh permasalahan terkait pengelolaan keuangan bisnis secara praktis, efektif, dan optimal.

Terkait pengelolaan biaya bahan baku sendiri, Anda dapat menggunakan fitur Budget Management guna mencapai proses pengelolaan biaya bahan baku yang mudah dan maksimal. 

Spesifikasi termutakhir lainnya yang dimiliki software akuntansi online di antaranya integration system, automation system, real-time monitoring system, Tax Calculation Feature, Report & Analysis Feature, Customer Management & Sales Feature, dan masih banyak lagi.

Sangat menjanjikan bukan? Jadi tunggu apalagi, segera bergabung bersama kami mulai hari ini untuk mencapai operasi akuntansi perusahaan yang jauh lebih modern, sederhana, optimal, dan efektif secara konsisten!

Untuk memperoleh informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi kontak layanan call center yang tertera pada laman utama website RedERP.

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami