Table of Contents
Table of Contents

Cloud Kitchen: Strategi Baru Jalankan Bisnis Kuliner

Bisnis kuliner merupakan bisnis yang bisa dikatakan tidak ada matinya. Terutama di era teknologi saat ini, di mana saat ini proses pengelolaan bisnis makanan juga bisa lebih mudah dengan adanya sistem pemesanan online.  Bahkan, sekarang untuk memulai bisnis kuliner sudah bisa dengan cloud kitchen.

Dengan konsep ini, untuk membuka bisnis tanpa membutuhkan modal yang besar. Tidak cuma itu, manajemen bisnis F&B dengan konsep ini juga diketahui lebih sederhana. 

Sudah penasaran dengan apa itu cloud kitchen? Simak ulasan RedERP berikut ini, ya!

 

 

Apa Itu Cloud Kitchen?

Cloud kitchen adalah dapur kolektif yang digunakan untuk mengolah masakan dari berbagai merek usaha makanan.

Dapur kolektif ini digunakan oleh beberapa bisnis kuliner untuk memasak makanan yang dijual berbeda-beda. Berbeda dengan restoran pada umumnya yang memiliki dapur untuk memasak sendiri.

Akan tetapi, cloud kitchen biasanya tidak menyediakan fasilitas makan di tempat. Pembeli hanya dapat memesan makanan secara online atau lewat jasa pengiriman saja.

Walaupun begitu, pelanggan tetap bisa melakukan pemesanan sekaligus dari beberapa merek bisnis kuliner.

Biasanya cloud kitchen juga bekerjasama dengan beberapa jasa pengiriman online untuk mempermudah konsumen dalam pembelian.

Jika Anda ingin memulai bisnis kuliner atau pelaku bisnis kuliner, ini mungkin bisa menjadi solusi yang tepat untuk Anda gunakan, karena memberikan banyak manfaat dalam penggunaannya.

 

Apakah Cloud Kitchen dan Ghost Kitchen Sama?

Menurut Andy Fajar selaku Founder dan CEO Kulina, cloud kitchen dan ghost kitchen merupakan hal yang sama.

Dasarnya, cloud kitchen adalah sebuah konsep tentang logistic optimization dan production efficiency. Sehingga menciptakan profit yang tinggi dengan harga ke konsumen yang ditekan lebih rendah.

Dengan artian, tempat produksi yang memproduksi makanan dibangun mendekati permintaan konsumen.

Memproduksi makanan dengan biaya yang relatif rendah karena tidak perlu menyewa tempat untuk memasak, hal itu juga membuat proses produksi lebih efisien.

 

Cara Kerja Cloud Kitchen

Cloud kitchen, juga dikenal sebagai virtual kitchen, ghost kitchen, atau dark kitchen, adalah sebuah konsep di mana restoran beroperasi secara eksklusif untuk layanan pengiriman makanan melalui platform digital. Berikut adalah cara kerja cloud kitchen:

 

1. Pemilihan Lokasi

Cloud kitchen biasanya berlokasi di area yang strategis dan terjangkau secara finansial. Tempat ini mungkin tidak terbuka untuk makan di tempat atau tidak memiliki akses langsung untuk pelanggan.

 

2. Infrastruktur

Dalam cloud kitchen, restoran biasanya hanya berfokus pada dapur dan infrastruktur yang diperlukan untuk memasak dan mengemas makanan. Restoran ini mungkin tidak memiliki ruang makan atau fasilitas lainnya yang terkait dengan tempat makan tradisional.

 

3. Platform Digital

Cloud kitchen bergantung pada platform digital, seperti aplikasi pemesanan makanan atau layanan pengiriman makanan. Restoran ini terdaftar di platform ini dan menerima pesanan melalui sistem tersebut.

 

4. Pemesanan

Pelanggan dapat memesan makanan melalui aplikasi atau situs web platform digital. Pesanan tersebut kemudian diteruskan ke cloud kitchen terdekat yang memenuhi permintaan tersebut.

 

5. Persiapan dan Pengiriman

Setelah menerima pesanan, staf dapur di cloud kitchen mempersiapkan makanan sesuai dengan pesanan tersebut. Setelah makanan selesai dimasak dan dikemas, mitra pengiriman yang bekerja sama dengan platform digital akan mengambil pesanan dan mengantarkannya ke pelanggan.

 

6. Pengiriman

Mitra pengiriman mengantarkan pesanan ke alamat yang ditentukan oleh pelanggan. Biasanya, cloud kitchen bekerja sama dengan beberapa mitra pengiriman untuk menjangkau area yang lebih luas.

 

7. Layanan Pelanggan

Cloud kitchen harus mengelola layanan pelanggan melalui platform digital. Ini termasuk mengelola keluhan, pengembalian, atau pertanyaan dari pelanggan terkait pesanan mereka.

Keuntungan dari cloud kitchen adalah efisiensi operasional yang lebih tinggi, biaya operasional yang lebih rendah, dan fleksibilitas dalam menciptakan merek makanan baru atau menyediakan variasi menu. Konsep ini juga memungkinkan para pelaku usaha makanan untuk memanfaatkan popularitas layanan pengiriman makanan yang terus meningkat.

 

Model Bisnis Cloud Kitchen

Pelaku bisnis kuliner dapat menyewa dapur virtual untuk memulai bisnis makanan.

Harga sewa yang diberikan juga cukup murah dibanding membangun dapur sendiri. Pelaku bisnis kuliner hanya perlu memaksimalkan jasa pengiriman makanan online sebaik mungkin.

Nantinya, cloud kitchen dapat mengidentifikasi menu yang dipesan oleh konsumen. Jadi tidak perlu takut pesanan konsumen tertukar dengan merek makanan lain, seluruhnya sudah tersistem dengan baik. 

Berikut adalah model bisnis cloud kitchen, antara lain:

 

1. Model bisnis independent cloud kitchen

Sesuai namanya model bisnis restoran virtual tidak akan terlihat keberadaan fisik restoran, melainkan konsumen hanya dapat memesan makanan secara online.

Model bisnis ini biasa dikenal dengan istilah ghost kitchen karena tidak diketahui keberadaan fisik restorannya.

Walaupun tidak terlihat, pemilik restoran perlu memenuhi beberapa persyaratan penting, seperti lisensi brand, ruang dapur komersial, dan bekerja sama dengan jasa pengiriman online.

Hal tersebut untuk memenuhi standar kelayakan konsumsi agar konsumen lebih percaya produk yang dihasilkan.

 

2. Model bisnis Kitopi 

Model bisnis jenis ini adalah campuran antara cloud kitchen dengan dapur sendiri.

Dalam model bisnis ini seluruh produksi dikerjakan di cloud kitchen, tetapi untuk sentuhan akhir atau plating dikerjakan oleh kitopi.

 

Baca Juga: Bagaimana Memulai Bisnis Online Marketplace?

 

Kelebihan dan Kekurangan Cloud Kitchen

Sebelum mengambil keputusan menjalankan bisnis kuliner dengan sistem cloud kitchen, Anda perlu memahami terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan dari penggunaannya, berikut penjabarannya:

 

1. Kelebihan

  1. Hemat Modal
  2. Fasilitas Dapur yang komplit
  3. Kualitas bahan baku dan kebersihan yang selalu terjaga
  4. Risiko kerugian lebih kecil
  5. Menekan biaya operasional bisnis
  6. Produk bisa lebih dikenal konsumen
  7. Memudahkan pengembangan bisnis

 

2. Kekurangan

  1. Ketatnya persaingan di dalam sistem cloud kitchen karena banyaknya merek makanan
  2. Melakukan branding sendiri

 

Apakah Cloud Kitchen Bisnis yang Potensial di Indonesia?

Implementasi cloud kitchen di Indonesia dapat membantu orang-orang yang ingin memulai bisnis kuliner. Karena dapat membantu mengurangi biaya operasional dan biaya modal dasar pembuatan bisnis.

Bisa dikatakan konsep bisnis ini cukup potensial. Apalagi bila melihat bisnis kuliner juga sedang berkembang dengan pesat di Indonesia.

 

Strategi Bisnis Cloud Kitchen

Seperti bisnis pada umumnya, ada beberapa strategi yang perlu dijalankan agar bisnis Anda dapat berkembang dengan pesat, seperti berikut ini:

  • Pilihlah lokasi penempatan dapur kolektif yang strategis. Lokasi yang mudah ditemukan dan dilalui oleh jasa pengiriman makanan.
  • Digitalisasi seluruh operasional bisnis. Lakukan digitalisasi secara menyeluruh agar membantu kemajuan bisnis dengan cepat.
  • Kelola data konsumen dengan baik. Hal ini penting karena konsumen adalah sumber utama pendapatan bisnis. Jadi data konsumen yang masuk perlu dikelola dengan baik.
  • Bekerja sama dengan jasa pengiriman online. Bekerjasamalah dengan jasa pengiriman online untuk mengirimkan produk makanan yang dihasilkan.

 

Baca Juga: Maklon Adalah Solusi Memulai Bisnis, Cari Tahu di Sini!

 

Jalankan Cloud Kitchen Lebih Sukses dengan Software ERP

 

Software ERP
Software ERP

 

Cloud kitchen menjadi salah satu model bisnis yang potensial untuk Anda yang ingin berkecimpung di dalam bisnis kuliner yang diketahui membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Dengan konsep dapur bersama ini, Anda bisa memangkas biaya operasional dan modal bisnis. Namun, satu hal yang jangan sampai Anda abaikan adalah manajemen operasional karena dari sinilah bisnis Anda bisa berkembang atau tidak.

Terutama dalam manajemen customers, di mana kepuasan pelanggan akan sangat menentukan apakah mereka akan kembali lagi apa tidak.

Salah satu cara maintenance pelanggan yang efektif adalah dengan bantuan teknologi yang terotomatisasi. Ini bisa ditemukan dalam  software ERP dari RedERP yang memiliki modul CRM.

Dengan modul CRM (Customer Relationship Management) dapat membantu pelaku bisnis mengakomodasi kegiatan pengelolaan penjualan dan pemasaran.

Selain itu, software CRM ini dapat membuat pengukuran terhadap loyalitas pelanggan. 

Seluruh informasi mengenai prospek pelanggan akan disimpan dalam software RedERP sehingga pelaku bisnis dapat dengan mudah melakukan pelacakan pelanggan.

Software dari RedERP ini juga dapat menyederhanakan proses penjualan, membuat penawaran, mengelola sistem komisi sales, dan mengelola laporan hingga analisis penjualan.

Gunakan Software CRM dari RedERP sekarang!

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami