Demand management atau biasa disebut juga manajemen permintaan adalah konsep kritis dalam dunia bisnis modern yang berfokus pada pengaturan dan pengendalian permintaan pelanggan terhadap produk dan layanan suatu perusahaan.
Dalam lingkungan bisnis yang terus berubah dengan cepat, manajemen permintaan menjadi elemen penting dalam strategi bisnis yang sukses.
Artikel RedERP ini akan membahas secara lengkap tentang apa itu demand management hingga manfaatnya untuk bisnis. Yuk, simak ulasan selengkapnya di sini!
Apa Itu Demand Management
Demand management adalah pendekatan yang digunakan oleh perusahaan untuk merencanakan dan mengelola permintaan pelanggan terhadap produk atau layanan mereka.
Tujuan utama dari demand management adalah untuk menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan guna menghindari kelebihan stok atau kekurangan persediaan.
Metode ini melibatkan proses analisis data historis, tren pasar, serta informasi pelanggan untuk mengembangkan strategi yang tepat untuk mengatur permintaan.
Proses Operasional Demand Management
Proses yang perlu dipahami dalam demand management adalah melibatkan operasional yang penting. Tim yang terlibat dalam proses ini harus mampu melaksanakan perencanaan dan koordinasi sesuai dengan strategi yang telah dirancang.
Oleh karena itu, baik proses strategis maupun operasional memiliki peran yang sangat penting dan saling terkait. Berikut ini adalah proses operasional tersebut:
1. Pengumpulan Data Informasi
Dalam tingkat strategis, informasi dikumpulkan dengan memberikan penekanan pada hubungan yang baik antara pelanggan dan tim manajemen. Ini memberikan kontribusi utama dalam memperoleh masukan yang relevan.
Pada sisi operasional, masukan yang berharga berasal dari tim manajemen layanan pelanggan yang mampu menyediakan informasi penting terkait permintaan yang tidak terduga.
2. Sinkronisasi
Setiap tim diharapkan untuk mengubah perkiraan menjadi rencana eksekusi permintaan dalam proses sinkronisasi. Ada pertimbangan lain yang harus diperhatikan, yakni melibatkan kapasitas yang diperoleh dari supply chain serta kendala finansial.
Informasi yang telah didapatkan mampu membantu mengatasi hambatan dalam proses sinkronisasi. Kendala ini dapat diatasi dengan mengalokasikan sumber daya yang ada dan memberikan prioritas yang lebih tinggi pada permintaan yang muncul.
3. Rencana dan Penyusunan
Setelah berhasil menghimpun informasi, tim yang terlibat di dalamnya perlu membuat dan menyusun prediksi. Dalam tahap ini, mereka akan melakukan pelacakan dan analisis terhadap kesalahan dalam prediksi, serta mengintegrasikan umpan balik mengenai permintaan dan rantai pasokan.
4. Peningkatan Fleksibilitas dan Pengurangan Variabilitas
Minimal ada dua langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampak negatif dari variabilitas. Langkah pertama adalah dengan mengurangi variabilitas tersebut, sementara langkah kedua adalah meningkatkan fleksibilitas.
Kunci kesuksesan dalam pengelolaan permintaan adalah menjalankan proses yang berkelanjutan untuk melaksanakan keduanya.
Tahap Penerapan Demand Management
Demand management merupakan proses yang memegang peran yang sangat penting. Tanpa pemahaman tentang jumlah produk yang sebaiknya disiapkan untuk pelanggan, perusahaan berisiko mengalami kerugian. Kerugian ini mungkin terjadi akibat stok barang yang kurang atau berlebihan.
Adapun tahap-tahap penting dalam penerapan demand management yang efektif sebagai berikut:
1. Seleksi Perangkat Lunak yang Sesuai
Demand management merupakan proses yang kompleks. Oleh karena itu, memilih perangkat lunak yang mampu membantu menyelesaikan tugas tersebut adalah langkah yang krusial.
2. Pengumpulan Data
Data menjadi elemen yang tak tergantikan dalam proses demand management. Oleh karena itu, langkah berikutnya adalah mengumpulkan data yang relevan untuk diolah. Pada tahap ini, metode agile process modeling dan data mining seringkali menjadi hal yang sangat dibutuhkan.
3. Merencanakan Tahapan
Tanpa rencana tahapan yang terperinci, pelaksanaan proses tidak akan berjalan efisien dan efektif. Oleh karena itu, susunlah langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Beberapa di antaranya melibatkan persiapan data, melakukan peramalan awal, mengumpulkan informasi pasar, menganalisis data penjualan, serta merumuskan peramalan final.
4. Penerapan dan Pemantauan
Setelah ketiga langkah sebelumnya dilakukan, penting untuk tidak melupakan tahap pemantauan dalam demand management. Evaluasi dan analisis secara real-time diperlukan agar dapat segera mengidentifikasi permasalahan dan membuat penyesuaian berdasarkan hasil yang diperoleh.
Manfaat Demand Management untuk Bisnis
Tujuan umum dari demand management adalah untuk memahami dan meramalkan kebutuhan pelanggan guna memastikan bahwa kapasitas produksi dapat memenuhi permintaan yang ada.
Adapun manfaatnya untuk bisnis sebagai berikut:
1. Mengatasi Lonjakan Permintaan Produk
Demand management membantu mengelola lonjakan permintaan yang tiba-tiba dengan lebih baik. Dengan merencanakan dan meramalkan secara akurat, perusahaan dapat mengantisipasi peningkatan permintaan dan mempersiapkan kapasitas produksi yang sesuai.
2. Memaksimalkan Produktivitas Tenaga Kerja
Melalui manajemen permintaan yang baik, produktivitas tenaga kerja dapat dioptimalkan. Perencanaan yang cermat memungkinkan alokasi sumber daya manusia secara efisien, sehingga pekerja dapat bekerja dengan lebih terorganisir dan produktif.
3. Efisiensi Biaya Produksi
Dengan memahami pola permintaan, perusahaan dapat menghindari biaya berlebihan dalam produksi. Demand management membantu dalam pengaturan yang lebih baik terhadap kebutuhan bahan baku dan sumber daya produksi, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan efisiensi.
4. Pengelolaan Pesanan Pelanggan yang Tepat
Manajemen permintaan juga membantu dalam mengelola pesanan pelanggan dengan lebih tepat.
Dengan memiliki gambaran yang akurat tentang permintaan yang akan datang, perusahaan dapat mengelola pemesanan dengan lebih efisien, menghindari keterlambatan atau kekurangan persediaan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Demand Management Lebih Mudah dengan Software ERP RedERP
Konsep demand management membantu bisnis dalam memprediksi lonjakan permintaan, kegiatan produksi, sampai dengan pengelolaan bahan baku yang lebih efektif. Semua kegiatan ini tentu membutuhkan manajemen yang komprehensif dan tersentralisasi sehingga pengerjaannya bisa lebih ringkas.
Untuk itulah Anda membutuhkan Software ERP RedERP yang dilengkapi dengan beberapa modul unggul untuk membantu pengelolaan manajemen permintaan yang terjadi di dalam bisnis.
Pertama, Anda bisa memanfaatkan Software Procurement RedERP untuk mengelola segala kebutuhan pengadaan terkait dengan permintaan pesanan. Di sini Anda bisa mengelola pembelian, faktur, manajemen pengadaan dan mengevaluasi vendor.
Lalu, ketika permintaan melonjak Anda juga mengatur kegiatan produksi lebih terencana dengan baik dengan modul Manufaktur. Di sini Anda bisa mengatur jadwal produksi, mengatur standar kualitas, dan berbagai hal lainnya terkait dengan proses produksi.
Segala bahan baku yang ada untuk proses produksi pun bisa dikelola dengan baik dengan bantuan modul Inventory, dengan begini Anda bisa tahu mana saja bahan baku yang akan digunakan atau juga mana barang yang masuk dan keluar untuk keperluan produksi.
Semua ini bisa Anda kelola dalam satu kesatuan dengan sistem terintegrasi yang sudah berbasis cloud, hasilnya manajemen permintaan pun bisa lebih optimal.
Ayo ajukan demo gratisnya sekarang untuk mengetahui segala keunggulannya!