Table of Contents
Table of Contents

Indeks Harga Adalah: Pengertian, Tujuan, hingga Cara Menghitungnya

indeks harga adalah

Di dalam dunia ekonomi, indeks harga adalah istilah yang sangat umum digunakan oleh para pelaku bisnis. Biasanya, ini menjadi acuan bagi para pelaku bisnis dalam melakukan kegiatan pembelian bahan baku, maupun penjualan suatu produk atau layanan jasa kepada konsumen luas.

Maka dari itu, istilah ini sangat penting untuk dipahami bagi siapapun yang ingin terjun ke dalam dunia bisnis. 

Supaya dapat memahami lebih jauh terkait definisi, cara penyusunan, hingga metode perhitungan indeks harga. Simak penjelasan lengkapnya pada artikel RedERP berikut, ya!

 

 

Pengertian Indeks Harga

Definisi indeks harga adalah serangkaian angka yang memberikan informasi terkait perubahan nilai suatu data (barang atau jasa) pada periode-periode tertentu. 

Indeks ini juga bisa dipahami sebagai perbandingan perubahan harga dari tahun tertentu (given year) terhadap tahun dasar (based year). Di Indonesia, lembaga yang menetapkan price index adalah Badan Pusat Statistik (BPS).

Situasi harga barang dan jasa yang selalu mengalami fluktuasi menjadi alasan utama mengapa price index sangat dibutuhkan. 

 

Ciri-Ciri Indeks Harga

Pada dasarnya indeks ini memiliki sejumlah ciri-ciri, yang berguna dalam memudahkan praktik perhitungannya untuk kepentingan kegiatan ekonomi tertentu.

Berikut 5 ciri-cirinya yang harus diketahui:

  • Penetapannya wajib didasari atas hal-hal yang relevan
  • Perhitungannya bergantung pada periode tertentu dengan kondisi ekonomi yang stabil 
  • Penggunaannya sebagai standar perbandingan harga dari periode ke periode
  • Penentuan indeks harga harus berdasarkan sampel bukan populasi
  • Perhitungan price index wajib menggunakan metode yang berlaku dan tepat

 

Baca Juga: Menghitung HPP Perusahaan Manufaktur

 

Fungsi Indeks Harga

Indeks harga menjadi bagian yang penting yang menentukan keberlangsungan bisnis. Berikut ini adalah kegunaan indeks harga lainnya:

  • Menjadi dasar pembuatan kebijakan ekonomi
  • Sebagai acuan bagi produsen atau distributor dalam menentukan harga jual suatu produk atau jasa
  • Membantu menyelidiki faktor pendorong terjadinya ketidakstabilan harga suatu barang dan sejenisnya
  • Sebagai acuan dalam menentukan kebijakan harga
  • Sebagai asas dalam menentukan inventaris
  • Membantu menentukan jumlah gaji atau upah bagi karyawan dalam kondisi ekonomi tertentu 
  • Berperan sebagai alat ukur tingkat perkembangan ekonomi
  • Dasar bagi petani atau profesi sejenis lainnya dalam memeroleh upah atas barang yang dihasilkan 
  • Sebagai acuan pertimbangan pembelian atau penjualan saham

 

Tujuan Perhitungan Indeks Harga 

Output dari perhitungan indeks harga umumnya memiliki sejumlah tujuan, yang berkaitan dengan aktivitas hingga perancangan kebijakan ekonomi. Salah satu tujuan perhitungan indeks harga adalah membantu penetapan berbagai kebijakan hingga pengelolaan anggaran perusahaan

Tujuan perhitungan indeks harga lainnya adalah sebagai berikut:

  • Sebagai deflator atau alat statistik yang mampu menganalisis faktor terjadinya deflasi 
  • Sebagai barometer atau alat ukur situasi ekonomi secara umum
  • Menjadi acuan dalam membeli barang atau bahan baku bagi pelaku bisnis
  • Pedoman dasar dalam mengatur kenaikan gaji karyawan saat terjadi inflasi

 

Jenis-Jenis Indeks Harga

indeks harga adalah
Indeks harga pada umumnya terbagi ke dalam beberapa jenis.

 

Dalam praktiknya, setidaknya terdapat 4 jenis Indeks Harga (IH) yang dikategorikan berdasarkan data dan fungsinya masing-masing, yaitu sebagai berikut:

 

1. Indeks Harga Konsumen (IHK)

Indeks Harga Konsumen (IHK) menggambarkan perubahan nilai barang atau jasa yang dibeli konsumen.  Data yang ada pada IHK ini terbagi menjadi empat kelompok yakni makanan, pakaian, perumahan dan aneka barang dan jasa.

Adapun keseluruhan data yang tersedia dihimpun dari berbagai daerah atau kota. Lebih detail, data yang ditampilkan pada IHK menggambarkan perilaku para konsumen dalam membelanjakan hasil pendapatan  mereka.

Rangkaian data pada IHK, dapat digunakan untuk mengukur tingkat ekonomi suatu negara hingga acuan dalam penentuan gaji, upah, uang pensiun, dan kontrak lainnya.

 

2. Indeks Harga Produsen (IHP)

IHP atau yang umum disebut Indeks Harga Pedagang Besar merupakan perbandingan yang terjadi antara harga barang atau jasa saat dibeli oleh produsen pada periode tertentu.

Data IHP meliputi bahan mentah, bahan setengah jadi, dan segala jenis barang yang dikategorikan menjadi beberapa sektor, yang mencakup sub-sektor di dalamnya. 

IHP sendiri ditetapkan berdasarkan kuantitas borongan barang, misalnya hasil pertanian, hasil pertambangan, hasil industri, ataupun  ekspor impor

 

3. Indeks Harga Petani

Indeks ini menggambarkan perkembangan kebutuhan petani, baik yang bersifat rumah tangga maupun produksi, contohnya pupuk, behih, hipotek, pajak, upah, dan obat-obatan.

Adapun indeks yang diperoleh petani adalah angka yang menunjukkan beberapa harga, untuk memperkirakan penghasilan atas kegiatan penjualan produksi pertanian. Rasio ini juga disebut sebagai rasio paritas.

 

4. Indeks Harga Implisit (GNP Deflator)

GNP Deflator memiliki fungsi menentukan tingkat inflasi dari satu periode ke periode selanjutnya. 

Fungsi ini dilakukan melalui perbandingan Produk Nasional Bruto nominal pada tahun tertentu dengan Produk Nasional Bruto nyata. Perhitungan cara ini melibatkan seluruh barang yang diproduksi.

 

Penyusunan Indeks Harga 

Sebelum melakukan perhitungan Indeks Harga (IH), terdapat 5 hal yang perlu dilakukan lebih dulu secara sistematis. Berikut penjelasan kelima langkah tersebut: 

 

1. Menentukan Tujuan Perhitungan 

Dalam melakukan perhitungan IH, harus berdasar pada tujuan yang jelas. Mengingat perhitungan price index berkaitan dengan jenis data yang harus dihimpun. 

Sebagai contoh, apabila ingin menghitung IHK maka data-data yang harus dikumpulkan terdiri dari empat kelompok, yaitu makanan, pakaian, perumahan dan aneka barang dan jasa.

 

2. Memilih Cara Pengambilan Data

Setelah menentukan tujuan dasar perhitungan IH. Maka langkah selanjutnya adalah memilih cara pengambilan data yang diperlukan dalam proses perhitungan.

Pengambilan data dapat dilakukan melalui cara sampel atau populasi (keseluruhan). Cara sampel sangat direkomendasikan karena efisien, baik dari segi biaya dan waktu. 

 

3. Menentukan Sumber Data Sebagai Dasar Perhitungan

Saat melakukan perhitungan, sangat disarankan untuk menggunakan sumber data yang sama. Hal ini karena setiap sumber data memiliki teknis dan cara pengambilan berbeda-beda, sehingga menghasilkan data yang berbeda pula. 

 

4. Memilih Tahun Dasar (Base Year)

Tahun dasar merupakan periode yang dipakai sebagai dasar perhitungan. Angka indeks pada tahun dasar selalu bernilai 100. Maka dapat disimpulkan, apabila angka pada tahun dasar melebihi nilai 100, maka telah terjadi kenaikan dan. Kemudian apabila kurang dari 100, menggambarkan situasi terjadinya penurunan. 

Dalam menentukan tahun dasar, setidaknya ada dua hal yang perlu diperhatikan, yakni harus merupakan tahun terjadinya ketidakstabilan ekonomi, dan interval antara tahun dasar yang dipilih tidak boleh terlalu jauh dengan tahun yang ingin dilakukan perhitungan maksimal 10 tahun.

 

5. Menentukan Metode Penghitungan yang Sesuai

Menentukan metode perhitungan adalah langkah terakhir dalam proses perhitungan IH. Secara umum, terdapat dua macam metode perhitungan yang dapat diterapkan, yakni metode tidak tertimbang dan tertimbang. 

Adapun metode tidak tertimbang tidak memakai faktor penimbang, sedangkan metode tertimbang memanfaatkan faktor penimbang. Dalam metode tertimbang, diperlukan faktor penimbang yang tepat agar perhitungan dapat dilakukan dengan akurat dan terukur.

Maksud dari faktor penimbang di sini adalah faktor yang digunakan sebagai pembeda tingkat kepentingan suatu barang terhadap barang lainnya. 

 

Cara Menghitung Indeks Harga 

Untuk membantu menghitung suatu indeks harga, beberapa metode di bawah ini dapat digunakan dengan detail rumus sebagai berikut.

 

  • Metode Indeks Harga Tidak Tertimbang

Angka Indeks pada metode ini dihitung dengan menerapkan metode agregatif sederhana yang mencakup indeks harga, nilai, dan kuantitas. Rumus untuk metode ini yakni:

Metode Indeks Harga Tidak Tertimbang

 

  • Metode Indeks Harga Tertimbang

Metode perhitungan indeks harga tertimbang bisa dilakukan dengan pendekatan tiga metode yang berbeda, di antaranya:



1. Metode Laspeyres

Metode perhitungan laspeyres dilakukan melalui perkalian harga barang dengan kuantitatif setiap tahunnya terlebih dahulu, kemudian hasilnya dijumlahkan. 

Setelah mendapatkan angka yang diinginkan, selanjutnya dibagi dan dikali dengan kuantitas pada tahun dasar. Berikutnya, hasil perhitungan dikali dengan 100.

 

Metode Laspeyres
Perhitungan Metode Laspayres

 

 

2. Metode Paasche

Metode perhitungan paasche adalah dengan menjadikan faktor penimbang kuantitas pada tahun dasar sebagai acuan dalam perhitungan. Setelah hasil angka didapatkan, dikalikan dengan 100.

 

Metode Paasche
Perhitungan Metode Paasche




3. Metode Marshall Edgeworth

Metode ketiga, yaitu Marshall Edgeworth ialah perhitungan price index melalui penjumlahan atau penggabungan jumlah tahun dasar dengan jumlah tahun berjalan. Selanjutnya, dikalikan dengan harga tahun dasar atau tahun berjalan, dan terakhir dikali 100.

 

Metode Marshall Edgeworth
Perhitungan Metode Marshall Edgeworth

 

Pantau Penjualan Secara Real Time dengan Software CRM RedERP

 

Software ERP
Software ERP

 

Perubahan harga terjadi secara konsisten pada periode yang tidak dapat terprediksi. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku bisnis untuk menyesuaikan situasi fluktuasi yang terjadi dengan kondisi usaha mereka.

Metode pencatatan penjualan secara manual saat ini sudah tidak relevan dan memiliki risiko kesalahan yang tinggi. Maka dari itu, diperlukan transformasi digital oleh para pelaku usaha dalam menghadapi situasi fluktuasi yang tidak terprediksi.

Upaya preventif yang dinilai cukup efektif untuk menghadapi situasi tersebut ialah melalui penggunaan teknologi Software Customer Relationship Management (CRM) dari RedERP mampu membantu Anda dalam menghadapi permasalahan fluktuasi yang tengah terjadi. 

Dengan penyimpanan yang sudah berbasis cloud, software CRM RedERP bisa mengetahui jumlah penjualan serta pola pembelian pelanggan secara real time dengan tingkat akurasi data yang tinggi, melalui penggunaan fitur Reporting and Analysis. 

Seluruh kemampuan tersebut dapat memudahkan Anda dalam menganalisis, mengevaluasi, serta menentukan strategi bisnis yang tepat berikutnya. Ketepatan dalam menentukan strategi sangat diperlukan agar suatu perusahaan dapat bertahan, sekalipun sedang berada di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti.

Pemanfaatan software CRM dari RedERP adalah upaya kuratif yang tepat bagi perusahaan dalam menghadapi fluktuasi harga yang tidak terprediksi. Sehingga, keberlangsungan bisnis suatu perusahaan tetap terjamin dan tetap berjalan secara progresif. 

Tertarik untuk mencoba software CRM RedERP? Cukup ajukan demonya secara gratis pada tautan berikut ini dan rasakan manfaatnya!

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami