Table of Contents
Table of Contents

Lead Time Adalah: Fungsi, Rumus, Cara Menguranginya

lead time adalah

Dalam dunia bisnis dan manufaktur, pengelolaan waktu sangat penting untuk menjaga efisiensi dan kepuasan pelanggan. Salah satu konsep yang vital dalam hal ini adalah “lead time“.

Lead time mengacu pada waktu yang dibutuhkan. Mulai dari permintaan pelanggan hingga penyelesaian produk atau layanan yang diminta, memahami konsep lead time, termasuk fungsi, rumus, dan cara menguranginya.

Berikut lengkeap mengenai apa itu lead time.

 

Pengertian Lead Time Adalah

Lead time artinya periode waktu yang diperlukan atau direncanakan antara tahap awal hingga penyelesaian suatu operasi atau proyek. 

Terminologi ini umumnya digunakan dalam bidang manajemen rantai pasokan, manajemen proyek, dan manufaktur. 

Lama waktu yang dibutuhkan seringkali menyebabkan ketidakefisienan dan pemborosan sumber daya. 

Jadi, perusahaan perlu mengevaluasi waktu pemrosesan mereka berdasarkan standar yang ada untuk mengidentifikasi cara dalam meningkatkan waktu tunggu yang terjadi.

Dengan mengurangi lead time, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi secara keseluruhan dan mencapai peningkatan pendapatan serta profitabilitas yang lebih tinggi. 

Dalam hal ini, efisiensi menjadi kunci dalam mengoptimalkan proses operasional guna menghasilkan hasil yang lebih cepat dan lebih efektif.

 

Baca Juga: Cycle Time: Pengertian, Contoh Penerapannya, dan Seberapa Penting Bagi Perusahaan

 

Fungsi Lead Time

Fungsi Lead Time

 

Lead time memiliki beberapa fungsi penting dalam menjalankan bisnis, yang meliputi:

 

1. Parameter Kepuasan Pelanggan

Lead time digunakan sebagai parameter untuk mengukur kepuasan pelanggan terhadap durasi pemesanan.

Semakin cepat pesanan diproses dan dipenuhi, semakin tinggi pula tingkat kepuasan pelanggan. 

Dalam bisnis yang mengutamakan pelayanan pelanggan cepat dan responsif, lead time yang singkat menjadi kunci dalam memenuhi harapan pelanggan.

 

2. Indikator inventaris

Lead time juga berfungsi sebagai indikator untuk mengukur ketersediaan inventaris di berbagai titik dalam rantai pasokan. 

Dengan mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi kembali persediaan, perusahaan dapat mengelola inventaris dengan lebih efektif. 

Lead time yang panjang bisa mengindikasikan adanya keterlambatan dalam pengisian stok.

Ini bisa berdampak negatif pada ketersediaan produk dan mempengaruhi kepuasan pelanggan.

 

3. Pengendalian inventaris

Lead time juga menjadi tolak ukur terpenting dalam manajemen pengendalian inventory atau warehouse management

Dengan mengetahui lead time yang diperlukan untuk memperoleh barang dari pemasok, perusahaan dapat merencanakan kebutuhan inventaris dengan lebih akurat. 

Hal ini membantu menghindari kekurangan stok atau kelebihan stok yang dapat menyebabkan kerugian dalam penjualan. 

Dengan adanya lead time yang diukur dan dipantau secara efektif, perusahaan dapat mengoptimalkan level inventory mereka dan meningkatkan kinerja operasional secara keseluruhan.

Dalam kesimpulannya, lead time berperan penting dalam menentukan kepuasan pelanggan, mengukur ketersediaan inventaris, dan mengelola inventaris dengan lebih baik. 

Dengan memahami dan mengelola lead time secara efektif, perusahaan bisa meningkatkan kepuasan pelanggan, mengoptimalkan rantai pasokan, dan mencapai keunggulan kompetitif.

 

Jenis Lead Time

lead time saat proses manufaktur

 

Terdapat beberapa jenis Lead Time, namun terdapat empat jenis utama yang relevan dalam konteks manufaktur atau perakitan.

 

1. Customer Lead Time

Customer lead time mengacu pada interval waktu antara pelanggan mengkonfirmasi pesanan dan pemenuhan pesanan (pengambilan atau pengiriman, tergantung kesepakatan dengan pelanggan).ˆ

 

2. Material Lead Time

Material lead time menggambarkan periode yang diperlukan untuk memesan bahan dari pemasok dan menerima bahan tersebut, dimulai dari konfirmasi pesanan hingga bahan tersebut tersedia.

 

3. Factory/ Production Lead Time

Factory/production lead time merujuk pada waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi dan mengirimkan produk setelah semua bahan tersedia.

 

4. Cumulative Lead Time

Cumulative lead time adalah total waktu yang diperlukan dari konfirmasi pemesanan hingga pengiriman produk jika Anda harus memesan semua bahan yang diperlukan.

Ini merupakan penjumlahan dari Material Lead Time dan Factory/ Production Lead Time.

Dengan memahami jenis-jenis Lead Time ini, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengelola waktu tunggu yang terjadi dalam proses manufaktur atau perakitan, serta meningkatkan efisiensi dan kinerja keseluruhan.

 

Rumus Lead Time dan Cara Menghitungnya

Ingatlah bahwa lead time yang terlalu lama bisa memiliki dampak negatif.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui bagaimana menghitung lead time agar dapat menganalisisnya.

Rumus atau formula yang sering digunakan untuk menghitung lead time adalah sebagai berikut:

 

Re-order Point = Lead Time x Rata-Rata Penggunaan Harian

 

Dalam rumus ini, kita memiliki:

  • Re-order Point: Merupakan saat di mana Anda perlu melakukan pemesanan ulang untuk memastikan stok tersedia.
  • Lead Time: Merupakan waktu tunggu antara saat Anda melakukan pemesanan hingga saat barang diterima.
  • Rata-Rata Penggunaan Harian: Merupakan jumlah rata-rata barang yang digunakan setiap hari.

Dengan menggunakan rumus ini, Anda dapat memperoleh titik pemesanan ulang yang tepat berdasarkan lead time dan rata-rata penggunaan harian. 

Hal itu akan membantu Anda dalam perencanaan persediaan dan pengelolaan stok agar dapat menghindari kehabisan barang dan meminimalkan waktu tunggu.

 

Cara Mengurangi Lead Time

Berikut adalah beberapa strategi yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk mengurangi lead time dalam bisnis:

 

1. Mengurangi Aktivitas yang Tidak Memberikan Nilai Tambah

Perusahaan memiliki kemampuan untuk melakukan pemetaan aliran nilai guna mengenali kegiatan yang tidak memberikan tambahan nilai dan memperpanjang waktu tunggu.

Dengan menyusun daftar aktivitas ini, perusahaan dapat menghapus aktivitas yang tidak memberikan manfaat bagi kualitas produk dan mempertahankan aktivitas yang memberikan dampak positif.

 

2. Mengubah Metode Pengiriman

Perusahaan dapat mencari metode pengiriman alternatif yang lebih cepat atau yang menawarkan pengiriman lebih sering dibandingkan metode pengiriman yang digunakan saat ini. 

Meskipun mungkin akan ada biaya tambahan terkait dengan perubahan ini, pengurangan lead time yang signifikan dapat dicapai.

Perusahaan juga dapat mempertimbangkan fleksibilitas dalam memilih metode pengiriman untuk mengurangi ketergantungan pada metode yang lambat tetapi hemat biaya.

 

3. Mencari Sumber Lokal

Apabila perusahaan mampu menemukan bahan baku yang sama secara lokal, mereka dapat mengganti supplier internasional dengan pemasok lokal tanpa mengurangi kualitas produk. 

Dengan memperoleh bahan baku dari pemasok lokal, bukan internasional, perusahaan dapat memangkas lead time karena jarak pengiriman yang lebih singkat.

 

4. Integrasi Vertikal

Perusahaan dapat mempertimbangkan integrasi vertikal dengan menggabungkan proses dari dua pemasok atau memadukan proses produksi internal. 

Misalnya, jika perusahaan saat ini memproduksi dan merakit komponen di lokasi yang berbeda, mereka dapat mengkonsolidasikan kedua proses tersebut secara internal. 

Hal itu akan mengurangi durasi pengiriman komponen dari satu tempat ke tempat lain.

 

5. Otomatisasi Proses

Beberapa penundaan dalam lead time disebabkan oleh kesalahan manusia, seperti keterlambatan dalam memesan stok baru kepada pemasok. 

Perusahaan bisa mengadopsi sistem seperti Vendor-Managed Inventory (VMI) atau Vendor-Owned Inventory (VOI) untuk mengisi stok secara otomatis ketika hampir mencapai titik habis. 

Dengan menggunakan sistem tersebut, perusahaan dapat mengurangi lead time karena pemasok mendapatkan permintaan secara tepat waktu sebelum persediaan perusahaan habis.

Dengan menerapkan strategi-strategi ini, perusahaan dapat mengurangi lead time mereka, meningkatkan efisiensi operasional, dan menghadirkan produk dengan lebih cepat kepada pelanggan.

 

Kurangi Lead Time dengan Software Manufaktur RedERP

Software ERP
Software ERP

 

Seperti yang sudah Anda ketahui, lead time sendiri menjadi faktor utama dalam kepuasan konsumen.

Itu karena cepat atau tidaknya barang sampai kepada konsumen tergantung juga pada seberapa cepat durasi itu berlangsung.

Untuk itu, mengurangi lead time memang sangat penting diperhatikan.

Salah satu cara terbaik yakni dengan menggunakan software manufaktur yang  bisa mengurangi lead time secara optimal.

Software Manufaktur RedERP adalah sebuah Software Manufaktur yang dapat membantu perusahaan mengurangi lead time mereka. 

Software ini menawarkan sejumlah fitur yang bisa mengoptimalkan proses produksi dan meningkatkan efisiensi operasional. 

Dengan perencanaan dan pengendalian produksi yang optimal, manajemen persediaan yang efisien, integrasi dengan pemasok, pelacakan produksi yang akurat.

Ini juga membantu menganalisis dan peningkatan kontinu, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional mereka dan mengurangi waktu tunggu antara proses produksi. 

Penggunaan Software Manufaktur RedERP membantu perusahaan dalam mengidentifikasi dan mengatasi hambatan yang memperpanjang lead time. 

Jadi bisa meningkatkan produktivitas, mengurangi pemborosan sumber daya, dan secara keseluruhan meningkatkan kinerja operasional perusahaan.

Dengan menggunakan Software Manufaktur RedERP, perusahaan bisa memanfaatkan teknologi dan automasi untuk mengurangi lead time mereka. 

Selain itu bisa juga meningkatkan responsivitas terhadap pelanggan, dan mencapai keunggulan kompetitif di pasar.

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami