Table of Contents
Table of Contents

SKU Adalah: Pengertian, Fungsi, hingga Cara Membuatnya

sku adalah

Stock Keeping Unit atau SKU adalah salah satu simbol yang sering Anda temui pada label produk di toko ritel. Stock Keeping Unit sendiri adalah sebuah barcode atau kode unik yang terdapat pada suatu produk.

Perlu diketahui bahwa angka dan huruf yang tercantum tersebut tidak bisa dibuat secara sembarangan, karena Anda akan membutuhkan format dan standarnya tersendiri.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai SKU mulai dari seperti apa penulisan hingga tips pembuatannya, simak penjelasan artikel RedERP berikut sampai tuntas ya!

 

Apa Itu SKU?

SKU adalah kepanjangan dari Stock Keeping Unit. Ini merupakan sebuah barcode yang dapat dipindai dan paling sering ditemui pada label produk di toko ritel.

Stock Keeping Unit adalah salah satu solusi mudah yang dapat digunakan oleh perusahaan retail yang ingin menjual barang secara eceran atau retail.

Alasannya karena dapat memungkinkan perusahaan untuk melacak pergerakan inventaris yang mereka miliki secara otomatis. 

Penggunaan SKU sendiri bertujuan untuk mempermudah suatu bisnis dalam melakukan kegiatan seperti pencarian stok barang yang dapat dilihat langsung melalui invoice, daftar pemesanan, dan lain sebagainya.

Biasanya, Stock Keeping Unit memiliki delapan atau lebih karakter yang terdiri dari kombinasi alfanumerik.

Dengan menggunakan metode ini, maka perusahaan akan mendapatkan kemudahan dan keteraturan dalam mengatur barang.

 

Baca Juga: Cara Membuat Buku Induk Inventaris yang Benar

 

Perbedaan SKU dan UPC 

Selain istilah SKU, ternyata di dalam dunia bisnis juga terdapat istilah UPC yang merupakan singkatan dari Universal Product Codes.

Fungsi dari keduanya sendiri memang hampir sama, namun, mereka memiliki beberapa perbedaan yang terletak pada kode unik yang dimilikinya masing-masing. 

Kode yang terlampir pada SKU merupakan kode internal yang digunakan perusahaan untuk mengetahui dan mengatur setiap produk yang mereka miliki agar tetap lancar.

Sedangkan, UPC merupakan kode yang lebih universal. Kode ini dapat digunakan untuk scanning produk di mana saja.

 

Fungsi SKU untuk Bisnis 

SKU sendiri memiliki beberapa fungsi bagi suatu bisnis, di antaranya adalah sebagai berikut.

 

1. Dapat Memudahkan Pengecekan Stok

Penggunaan SKU dapat mempermudah suatu bisnis dalam melakukan pengecekan terhadap stok.

Hal ini dapat terjadi karena SKU memiliki kode unik tersendiri yang dapat membantu perusahaan dalam mengatur dan mengecek barang menjadi lebih teratur.

 

2. Dapat Mencari Tahu Produk Apa Saja yang Cepat Terjual

Dengan menggunakan SKU, suatu bisnis juga dapat dengan mudah untuk mengetahui mana saja produk yang cepat terjual atau best seller.

Hal ini juga akan mempermudah perusahaan dalam menetapkan strategi penjualan.

 

3. Mempermudah Perusahaan dalam Inventory Management

Stock Keeping Unit juga dapat mempermudah perusahaan dalam melakukan manajemen inventaris. Berkat SKU, perusahaan mampu mengelola penyimpanan dan pemesanan dengan tepat dan mudah.

 

Baca Juga: Pengertian dan Jenis-jenis Kode Produksi

 

Seperti Apa Penulisan SKU?

Penulisan SKU biasanya akan dimulai dengan nama merek atau brand dan dilanjutkan dengan nama produk atau tipe produk.

Setelah itu, komponen selanjutnya biasanya bersifat kondisional, yang artinya tergantung pada jenis barang yang akan diinput.

Misalnya, diikuti dengan urutan ukuran dan warna. Format kondisional ini akan memiliki sifat yang berbeda di setiap barang.

 

Baca Juga: Pengertian Inventaris, Tujuan, dan Cara Mengelolanya dengan Baik

 

Contoh SKU pada Beberapa Industri 

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Stock Keeping Unit akan memiliki format yang berbeda sesuai dengan produk dan industri yang dijalankan.

Berikut adalah beberapa contoh penerapan simbol ini pada beberapa industri:

 

1. Retail Pakaian

Berikut adalah contoh penulisan Stock Keeping Unit retail pakaian untuk jenis pakaian sweater, berwarna hitam, ukuran small, nomor manufaktur A357, dengan merek AAA, maka label yang akan digunakan SWE-S-A357-AAA.

 

2. Toko Roti

Penulisan Stock Keeping Unit pada toko roti tentu akan berbeda pada setiap jenis roti yang dimilikinya.

Misalnya untuk roti tawar gandum dengan tanggal produksi 6 Mei, dan dengan merek AKK, maka label yang akan digunakan adalah TWR-GNDM-0605-AKK.

 

Cara Membuat SKU 

Jika perusahaan Anda ingin menggunakan SKU, maka terdapat beberapa tips dalam pembuatan Stock Keeping Unit yang perlu Anda ketahui. Di antaranya adalah sebagai berikut:

 

1. Pilih Format SKU

Tentukan format yang akan Anda gunakan untuk SKU. Format ini bisa terdiri dari kombinasi huruf, angka, simbol, atau kombinasi lainnya.

Misalnya, Anda bisa menggunakan kombinasi inisial produk, ukuran, warna, dan varian lainnya. Contohnya, simbol untuk sepatu hitam ukuran 42 bisa menjadi “SH-BLK-42”.

 

2. Identifikasi Informasi yang Diperlukan

Tentukan informasi apa yang ingin Anda sertakan dalam SKU. Ini mungkin meliputi jenis produk, merek, model, ukuran, warna, varian, dan atribut lainnya yang relevan.

 

3. Buat Pola Kode

Buat pola kode berdasarkan informasi yang telah Anda identifikasi. Pastikan kode tersebut mudah dibaca dan dimengerti oleh staf Anda. Ini juga membantu menghindari kesalahan dalam penginputan data.

 

4. Tentukan Panjang dan Karakter

Tentukan panjang Stock Keeping Unit dan jenis karakter yang akan digunakan. Anda mungkin ingin membatasi panjang SKU untuk menjaga agar tidak terlalu rumit.

Sebagai contoh, Anda bisa memutuskan untuk menggunakan panjang Stock Keeping Unit sekitar 8 karakter, yang terdiri dari kombinasi huruf dan angka.

 

5. Gunakan Sistem Pengelolaan Inventaris

Jika Anda menggunakan perangkat lunak pengelolaan inventaris, pastikan bahwa sistem tersebut mendukung pembuatan dan pelacakan Stock Keeping Unit.

Anda bisa mengatur sistem agar SKU yang baru dibuat otomatis tersimpan dan terkait dengan produk yang sesuai.

 

6. Uji dan Pantau SKU

Sebelum meluncurkan SKU baru ke dalam sistem, uji terlebih dahulu dengan beberapa produk sebagai sampel. Pastikan SKU bekerja dengan benar dan membantu dalam melacak produk.

Selain itu, pantau penggunaan SKU dan evaluasi apakah perlu melakukan perubahan atau penyesuaian seiring berjalannya waktu.

 

Baca Juga: Mengenal Proforma Invoice, Fungsi dan Unsur-Unsur di Dalamnya

 

Permudah Pengelolaan Stok Barang dengan Software RedERP

Software ERP
Software ERP

Untuk mempermudah pengelolaan stok barang di perusahaan, Anda dapat memanfaatkan penggunaan software RedERP.

Melalui modul Distribusi dan Persediaan yang terdapat di dalam Software RedERP, maka perusahaan dapat menerapkan sistem otomatisasi persediaan di dalam gudang agar lebih efektif dan efisien.

Selain itu, modul ini juga dapat memungkinkan perusahaan untuk melakukan monitoring level stok, menilai inventaris, hingga melacak inventaris secara real time.

Perusahaan juga dapat menjalankan pemeriksaan inventaris fisik untuk menjaga akurasi stok produk, menyimpan semua informasi tentang produk, dan juga melakukan kategorisasi pada produk tersebut.

Tertarik dengan kemudahan Software Inventory dan Distribusi RedERP? Segera gunakan sekarang juga!

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami