Pelaksanaan manajemen aset adalah upaya yang bertujuan untuk mengelola setiap aset milik sebuah perusahaan baik berwujud maupun tidak berwujud, agar bisnis yang tengah dijalankan tidak mengalami hambatan atau bahkan kerugian.
Sebelum mulai mengimplementasikannya, perusahaan perlu memahami terlebih dahulu mengenai siklus manajemen aset hingga pelaksanaannya. Supaya nantinya kegiatan yang dilakukan dapat berjalan secara maksimal.
Berikut penjelasan mendalam terkait manajemen aset mulai dari definisi, manfaat, siklus, hingga tips efektif saat melaksanakannya pada artikel RedERP di bawah ini!
Pengertian Manajemen Aset
Manajemen aset adalah serangkaian proses perencanaan strategi, audit, implementasi pemeliharaan, hingga penghapusan dan pengalihan terhadap seluruh aset perusahaan, sesuai dengan akuisisi, pemanfaatan, maupun pembagian dari aset tersebut.
Mudahnya, asset management merupakan upaya pelaku bisnis untuk melakukan pengelolaan aset yang dimiliki, agar dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin dalam jangka waktu panjang.
Asset management terdiri atas fungsi dasar, yakni perencanaan, pengelolaan, panduan, dan pengendalian. Masing-masing fungsi tersebut saling terkoneksi satu sama lain.
Maka dari itu diperlukan optimalisasi dalam penyelenggaraan asset management, agar dapat mencapai hasil akhir yang diinginkan.
Manfaat Melakukan Manajemen Aset
Tidak hanya mampu memperpanjang umur nilai manfaat suatu aset perusahaan. Asset management masih memiliki segudang manfaat lainnya bagi perusahaan, sebagaimana yang disebutkan pada poin-poin di bawah ini.
- Meningkatkan keamanan, sehingga risiko terjadinya kehilangan maupun kerusakan pada aset perusahaan dapat diminimalisir.
- Memantau perkembangan penyusutan aset, guna diinformasikan dalam laporan agar perusahaan dapat menentukan strategi pengelolaan aset yang tepat sedini mungkin.
- Mencegah terjadinya pembelian aset berlebih, karena setiap aset yang dimiliki perusahaan telah tercatat dengan baik.
- Meningkatkan akurasi ramalan persediaan aset perusahaan di masa mendatang.
- Mengurangi potensi terjadinya keluhan pelanggan, karena perusahaan mampu memenuhi setiap permintaan yang ada.
- Meningkatkan kepuasan maupun retensi pelanggan, sebab perusahaan dapat melakukan pemenuhan kebutuhan barang atau produk dari pihak konsumen.
- Mampu mengurangi kerugian bisnis, karena setiap aset perusahaan dapat terjaga dengan baik dari kehilangan maupun kerusakan.
- Pihak perusahaan dapat menemukan barang yang dibutuhkan, karena setiap aset telah disusun dengan rapi di gudang.
Baca Juga: Ini Dia Keuntungan Menggunakan Sistem Manajemen Aset
Tujuan Manajemen Aset
Beberapa tujuan dari manajemen aset adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Efisiensi dan Poduktivitas
Manajemen aset yang baik dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan dengan mengoptimalkan penggunaan aset yang ada. Hal ini dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan.
2. Meminimalkan Risiko
Pengelolaan aset mampu membantu meminimalkan risiko kerusakan atau kehilangan aset perusahaan. Dengan melakukan pemeliharaan dan perawatan secara teratur, perusahaan dapat memastikan bahwa aset mereka berfungsi dengan baik dan dapat digunakan dengan aman.
3. Meningkatkan Ketersediaan Aset
Dengan melakukan pemeliharaan dan perawatan secara teratur, perusahaan dapat memastikan bahwa aset mereka selalu tersedia dan dapat digunakan dengan optimal.
4. Memaksimalkan Nilai Aset
Memaksimalkan nilai aset perusahaan dapat diwujudkan dengan pengelolaan aset yang baik. Dengan mengelola aset secara efektif, perusahaan dapat memperpanjang umur pakai aset dan meningkatkan nilai jangka panjang dari aset tersebut.
5. Meningkatkan Akurasi dan Transparansi
Manajemen aset dapat meningkatkan akurasi dan transparansi dalam pelaporan keuangan perusahaan. Dengan mengelola aset secara teratur, perusahaan dapat memastikan bahwa informasi tentang aset mereka akurat dan dapat dipercaya, dan dapat diakses oleh para pemangku kepentingan.
Baca Juga: Pentingnya Enterprise Asset Management bagi Pengelolaan Aset Perusahaan
Siklus Manajemen Aset
Aktivitas asset management terdiri dari 8 tahapan, di mana setiap tahapan saling terhubung satu sama lain, sehingga menjadi sebuah siklus yang tidak bisa terpisahkan.
Berikut ini penjelasan mengenai siklus manajemen aset dalam bisnis.
Perencanaan Pengelolaan Aset
Sebelum memulai tahapan-tahapan inti perusahaan perlu melakukan perencanaan terlebih dahulu, yakni dengan membuat daftar aset yang ingin dikelola dalam jangka waktu panjang maupun pendek.
Daftar tersebut bisa membantu perusahaan dalam mencapai target manajemen yang sudah ditetapkan sebelumnya. Alhasil, kegiatan manajemen aset yang akan dilakukan nantinya tidak melenceng.
Pelaksanaan tahapan perencanaan yang matang juga akan meningkatkan keuntungan, dan menekan risiko kerugian saat proses manajemen aset berlangsung.
Contoh daftar kegiatan perencanaan asset management antara lain pengadaan aset, penjadwalan perawatan aset, pendataan aset, dan sebagainya.
Penyediaan Kebutuhan Aset
Tahapan selanjutnya adalah penyediaan kebutuhan aset. Pada tahapan ini, perusahaan akan melakukan pengadaan atau pembelian aset yang dibutuhkan baik produk maupun jasa.
Dana yang digunakan pihak perusahaan dapat bersumber dari internal atau eksternal, misalnya investor dan lain-lain.
Inventarisasi Aset
Setelah melakukan pengadaan tahapan selanjutnya yang dilakukan perusahaan adalah inventarisasi aset.
Tahap ini terdiri atas sejumlah kegiatan yang cukup kompleks yang mencakup identifikasi kualitas dan kuantitas aset, pendataan serta pencatatan aset, hingga penyaluran kode beserta keterangan aset meliputi lokasi, luas, harga, peruntukan aset, spesifikasi, bukti kepemilikan, juga informasi penanggung jawab aset.
Seluruh informasi tersebut akan dihimpun, dilaporkan, dan didokumentasikan untuk memeroleh data akhir aset yang komprehensif dan akurat, dengan proses bersifat yuridis atau legal.
Pengecekan Status Aset
Tahapan ini dilakukan untuk memeriksa status kepemilikan aset, sistem dan proses pengadaan, sistem serta alur pengalihan, hingga penelusuran potensi masalah hukum yang terjadi pada suatu aset.
Apalagi sebuah aset terindikasi mempunyai riwayat masalah tertentu. Maka perusahaan harus mencari solusi terbaik, agar tidak memberikan dampak negatif bagi keberlangsungan bisnisnya.
Pengoperasian dan Pemeliharaan Aset
Apabila setiap hal terkait administrasi hingga status setiap aset berhasil terurus dengan baik. Maka perusahaan sudah bisa mulai mengoperasikan, sekaligus melakukan pemeliharaan terhadap seluruh aset yang dimiliki.
Adanya proses pemeliharaan bertujuan untuk menjamin setiap aset milik perusahaan, tetap memiliki performa yang optimal dan bisa dioperasikan dengan lancar.
Baca Juga: Pengertian Aset Produktif dalam Bisnis
Pengukuran Nilai Aset
Seiring berjalannya tahapan pengoperasian dan pemeliharaan aset. Perusahaan dapat melakukan pengukuran nilai terhadap aset-asetnya secara menyeluruh.
Tahapan ini memungkinkan perusahaan untuk mengetahui nilai aset yang dimiliki, yang akan dialihkan, maupun yang hendak dimusnahkan.
Pemusnahan atau Pengalihan Aset
Aset-aset perusahaan yang sudah tidak memiliki nilai manfaat maka akan dimusnahkan atau dialihkan. Adapun maksud dari pengalihan aset ialah pemindahan hak, tanggung jawab, wewenang, dan pemanfaatan suatu unit kerja kepada unit kerja lainnya yang berada dalam satu lingkungan serupa, misalnya penyertaan modal.
Sementara pemusnahan aset merupakan segala bentuk tindakan penghancuran terhadap sebuah aset, yang diindikasi sudah tidak mempunyai nilai manfaat sesuai kebutuhan perusahaan.
Peremajaan Aset
Meskipun suatu aset dinilai tidak lagi memiliki nilai manfaat yang tinggi, namun apabila diperkirakan masih dapat menunjang kegiatan bisnis perusahaan.
Maka aset tersebut akan dilakukan peremajaan, pada bagian-bagian tertentu pada aset yang perlu diperbaharui atau diperbaiki.
Umumnya pembaharuan ataupun perbaikan yang dilakukan berkaitan dengan komponen dasar suatu aset, contohnya spare part armada kendaraan, suku cadang mesin, dan sejenisnya.
Baca Juga: Fitur-fitur Penting dalam Software Manajemen Aset
Tips Menjalankan Manajemen Aset pada Perusahaan
Saat menjalankan kegiatan asset management, perusahaan perlu berpedoman pada langkah-langkah yang bersifat sistematis, efektif, dan efisien. Supaya pengelolaan manajemen aset perusahaan dapat berjalan secara optimal.
Berikut sejumlah tips yang dapat menjadi panduan terbaik bagi perusahaan saat, saat melaksanakan aktivitas manajemen aset.
Bekerja Sama dengan Divisi Manajemen Aset Berkompeten dan Profesional
Mengingat asset management memiliki rangkaian aktivitas yang cukup panjang dan kompleks. Maka perusahaan perlu memilih staf dan divisi berkompeten dan profesional, agar kegiatan manajemen aset dapat dijalankan secara optimal.
Anda bisa memanfaatkan tenaga ahli senior yang sudah berpengalaman dalam melaksanakan kegiatan asset management, baik merekrutnya dari pihak internal maupun eksternal perusahaan.
Menyusun Daftar Kebutuhan Perusahaan
Apabila Anda sudah menemukan tim yang dibutuhkan, maka langkah berikutnya adalah menyusun daftar kebutuhan asset management perusahaan.
Jangan terlalu terburu-buru, identifikasi secara detail dan cermat tujuan maupun kebutuhan asset management perusahaan terlebih dahulu.
Laksanakan Sistem Manajemen Aset secara Bertahap
Melaksanakan sistem asset management tidak bisa dilakukan secara langsung, diperlukan pemahaman dan adaptasi secara menyeluruh terlebih dahulu di awal prosesnya.
Hal ini bertujuan agar setiap staf yang bertugas, mampu memahami serta menjalankan tugasnya dengan baik.
Melakukan Manajemen Aset Perusahaan Berdasarkan Skala Prioritas
Aset-aset yang dimiliki perusahaan tentu memiliki nilai, fungsi, dan skala prioritas berbeda satu sama lain. Penting bagi perusahaan untuk menjalankan kegiatan asset management berdasarkan skala prioritas.
Cara ini bertujuan agar perusahaan dapat menjalankan manajemen terhadap setiap aset krusial yang dimilikinya terlebih dahulu. Guna meminimalisir terjadinya risiko-risiko bersifat menghambat kemajuan bisnis perusahaan di kemudian hari.
Menetapkan Standar KPI Setiap Aset
Key Performance Indicator (KPI) masing-masing aset milik perusahaan tentu bervariasi, baik berdasarkan jenis bisnis yang dijalankan dan sebagainya.
Dengan menentukan KPI pada aset, perusahaan mampu melaksanakan aktivitas asset management secara optimal berdasar pada target yang telah ditentukan.
Mengukur Siklus Hidup Aset
Melalui pengukuran siklus hidup masing-masing aset yang dimiliki. Perusahaan bisa menentukan strategi asset management yang tepat, untuk diimplementasikan pada seluruh asetnya.
Hal ini dapat mencegah pengeluaran biaya untuk perawatan atau pengelolaan, terhadap aset yang sudah tidak lagi memiliki nilai manfaat sedikitpun.
Memanfaatkan Perangkat Lunak Penunjang
Tidak peduli seberapa efektif dan efisien kerangka asset management yang disusun perusahaan, tanpa diiringi dengan pemanfaatan perangkat lunak penunjang.
Maka hasil akhir dari kegiatan asset management perusahaan tidak akan terlalu maksimal.
Alasannya karena perangkat lunak penunjang mampu melaksanakan atau bahkan mengoptimalkan kegiatan, yang pada dasarnya tidak dapat dilakukan oleh mekanisme pelaksanaan asset management secara manual.
Perangkat lunak penunjang juga mampu mengakomodasi setiap hal atau aspek yang dibutuhkan perusahaan, saat menjalankan aktivitas asset management.
Menjalankan Prosedur Monitoring dan Evaluasi
Tahapan pemantauan mencakup kegiatan yang memastikan setiap aset telah digunakan, dan dipelihara dengan optimal secara berkelanjutan. Adapun dasar penilaian dalam proses pemantauan, berpacu pada prosedur-prosedur yang telah disepakati sebelumnya.
Kemudian tahapan evaluasi meliputi proses penilaian dan perbaikan, terhadap kegiatan asset management yang berlangsung. Proses evaluasi dapat diimplementasikan dalam beberapa bentuk misalnya metode, strategi, dan sebagainya
Menjaga Konsistensi Optimalisasi Alur Manajemen Aset Perusahaan
Langkah terakhir sekaligus paling penting adalah menjaga konsistensi perencanaan strategi, pelaksanaan proses, hingga hasil akhir dari alur asset management perusahaan.
Jika Anda berhasil menjaga konsistensi optimalisasi alur asset management perusahaan. Maka bisnis yang tengah dijalankan oleh perusahaan, berpeluang tinggi dapat berkembang secara berkelanjutan pada setiap periode.
Sederhanakan dan Maksimalkan Alur Manajemen Aset Perusahaan Anda dengan RedERP
Pelaksanaan manajemen aset secara manual hanya akan meningkatkan kompleksitas pada setiap alurnya, dan menurunkan kualitas hasil akhir yang akan berdampak negatif bagi bisnis perusahaan.
Oleh karena itu, perusahaan perlu memanfaatkan perangkat lunak atau software untuk menunjang aktivitas asset management-nya. Software Asset Management milik RedERP mampu menyederhanakan alur, serta memaksimalkan hasil akhir aktivitas manajemen aset perusahaan dengan sangat baik.
Software Asset Management menyediakan 4 fitur utama yang sudah menerapkan smart system dan prinsip real time monitoring, yaitu asset maintenance, asset operations, depreciation, dan report & analysis.
Keempat fitur tersebut memungkinkan Anda, untuk memantau kondisi setiap aset perusahaan secara langsung dan berkelanjutan.
Anda pun bisa mengoptimalkan penggunaan dan pemeliharaan aset, tanpa perlu mengeluarkan biaya modal yang besar. Alhasil, pengembalian atas aset-aset perusahaan Anda dapat diperoleh secara maksimal.
Bahkan, Anda dapat secara instan menyusun laporan manajemen aset perusahaan menggunakan berbagai diagram, hanya dengan beberapa klik pada satu sistem terpusat dalam software asset management RedERP.
Melalui penggunaan software asset management RedERP, risiko terjadinya kesalahan atau human error dalam proses manajemen aset perusahaan juga bisa ditekan seminimal mungkin.
Software asset management dari RedERP merupakan representasi pengelolaan manajemen aset perusahaan yang lebih modern, cerdas, efisien, dan optimal.
Segera bergabung dengan kami mulai hari ini untuk memudahkan setiap proses maupun pemecahan masalah dalam kegiatan manajemen aset perusahaan Anda.
Kunjungi laman utama RedERP untuk memeroleh informasi lebih lanjut tentang kami!