Table of Contents
Table of Contents

Pain Point: Pengertian, Jenis dan Cara Mengidentifikasinya

pain point adalah

Pain point dapat diartikan sebagai titik-titik masalah atau ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pelanggan ketika berinteraksi dengan produk, layanan, atau proses bisnis suatu perusahaan. 

Pengidentifikasian dan penanganan hal ini menjadi langkah penting untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, membangun loyalitas, serta meningkatkan efisiensi operasional.

Mari simak penjabaran lengkapnya dalam artikel RedERP berikut ini!

 

Apa Itu Pain Point?

Pain point adalah segala masalah, kesulitan, atau kebutuhan yang dialami oleh pelanggan dalam pengalaman mereka dengan suatu produk, layanan, atau solusi tertentu.

Ini juga bisa menjadi masalah yang mereka alami sepanjang customer journey mereka dengan produk Anda.

Mengidentifikasi dan memahami customer pain points adalah langkah penting dalam mengembangkan produk atau layanan yang sukses, karena dapat membantu perusahaan untuk merancang solusi yang sesuai dan relevan dengan masalah yang dihadapi oleh pelanggan.

Jenis-jenis Customer Pain Point

Memahami berbagai jenis pain point yang mungkin dialami oleh pelanggan dapat membantu bisnis mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan. 

 

1. Process Pain Point

Process pain point terkait dengan ketidaknyamanan atau hambatan yang dialami pelanggan dalam proses atau langkah-langkah tertentu dalam interaksi dengan produk atau layanan bisnis. 

Ini bisa mencakup kesulitan dalam pemesanan, proses pengiriman yang rumit, atau prosedur pengembalian yang tidak efisien. 

Pelanggan mungkin merasa frustasi jika prosesnya tidak intuitif atau memakan waktu berlebihan.

 

2. Financial Pain Point

Jenis ini muncul ketika pelanggan merasa beban biaya produk atau layanan terlalu tinggi atau tidak sebanding dengan manfaat yang diberikan. 

Harga yang tidak transparan, biaya tambahan yang tidak diharapkan, atau kesulitan dalam memahami struktur biaya dapat menjadi contoh dari jenis pain point ini.

 

3. Support Pain Point 

Support pain point berkaitan dengan masalah yang timbul dalam mendapatkan bantuan atau dukungan pelanggan. 

Ini bisa mencakup lambatnya tanggapan dari tim support, kurangnya pilihan saluran komunikasi, atau kurangnya solusi yang memadai terhadap masalah yang dihadapi pelanggan.

 

4. Productivity Pain Point

Productivity pain point terjadi ketika produk atau layanan tidak mendukung atau bahkan menghambat produktivitas pelanggan. 

Contohnya adalah antarmuka yang kompleks atau sulit digunakan, kurangnya fitur yang memudahkan pekerjaan, atau masalah kompatibilitas dengan perangkat atau sistem lain yang digunakan oleh pelanggan.

Dalam mengatasi berbagai jenis pain point ini, bisnis dapat memperbaiki proses internal, meningkatkan komunikasi dengan pelanggan, mengoptimalkan produk atau layanan, serta mengedepankan kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama.

 

Cara Mengidentifikasi Pain Point

Pain points merupakan masalah atau tantangan yang dihadapi oleh pelanggan potensial, yang jika dapat Anda selesaikan, akan membantu Anda memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih baik. 

Berikut adalah beberapa cara untuk mengidentifikasinya dengan efektif:

 

1. Jalankan Riset dan Analisis Pasar Kualitatif

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah melakukan riset dan analisis pasar secara kualitatif. Ini melibatkan pengumpulan data dan wawancara dengan calon pelanggan Anda. 

Cobalah untuk memahami secara mendalam tentang kehidupan mereka, tantangan yang mereka hadapi, dan keinginan apa yang belum terpenuhi. 

Anda dapat menggunakan metode seperti wawancara mendalam, diskusi kelompok, atau survei terfokus untuk mendapatkan wawasan berharga tentang pain points yang ada.

 

2. Gunakan Live Chat untuk Menentukan Sumber Pain Point

Live chat adalah alat yang sangat berguna dalam mengidentifikasi pain points secara realtime

Aktifkan fitur live chat di situs web Anda dan dorong pengunjung untuk mengomunikaskan masalahnya atau kesulitan yang mereka alami. 

Tim customer service Anda dapat berinteraksi langsung dengan mereka dan mencatat semua masalah yang diungkapkan. 

Pola umum dalam keluhan atau masalah yang sering muncul dapat memberikan panduan yang jelas tentang pain points yang perlu diatasi.

 

3. Pertahankan Komunikasi yang Konsisten dengan Tim

Penting untuk menjaga komunikasi yang konsisten antara tim pemasaran, pengembangan produk, dan dukungan pelanggan. 

Tim pemasaran dapat berbagi wawasan dari campaign pemasaran dan interaksi dengan calon pelanggan. 

Tim pengembangan produk dapat menganalisis data dari pelanggan yang ada untuk mencari pola masalah yang sering muncul. 

Tim dukungan pelanggan dapat memberikan wawasan langsung tentang masalah yang dilaporkan oleh pelanggan.

Setelah Anda berhasil mengidentifikasi pain points, langkah selanjutnya adalah mengembangkan solusi yang relevan dan efektif. 

Pahami bahwa mengatasi masalah pelanggan adalah kunci untuk membangun hubungan yang kuat dan berkelanjutan dengan mereka. 

Dengan memahami hal ini secara mendalam, Anda dapat menciptakan produk dan layanan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan, tetapi juga memberikan nilai tambah yang nyata.

 

Bagaimana Mengubahnya Menjadi Peluang?

Dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut, mari kita identifikasi perjalanan pengalaman konsumen dalam situasi saat ini. 

Sebagai contoh, Anda pemilik kafe yang tetap buka di tengah pandemi. Bagaimana menjadikan kendala konsumen sebagai peluang bisnis?

Di situasi ini, fakta tak terbantahkan adalah konsumen harus datang ke kafe untuk beli kopi, berisiko terpapar Covid-19. Namun, pesan antar memunculkan biaya tambahan dan polusi plastik.

Anda dapat menghadirkan solusi berupa kopi literan dengan kemasan botol kaca, promo pengiriman gratis lewat WhatsApp. Konsep serupa bisa diterapkan di berbagai sektor.

 

Pahami Kebutuhan Customer dengan Software CRM RedERP

banner rederp

 

Memahami kebutuhan pelanggan merupakan langkah penting dalam membangun hubungan bisnis yang kuat dan mengatasi pain point. Untuk hal ini, data pelanggan menjadi bagian penting yang harus dimiliki dan dikelola oleh pelaku bisnis.

Dalam hal ini, menggunakan perangkat lunak CRM seperti RedERP dapat menjadi solusi yang efektif. 

Software CRM RedERP memungkinkan Anda untuk dengan mudah mengelompokkan data-data pelanggan sesuai dengan preferensi mereka. Selain itu, software ini juga dapat mendukung Anda dalam merencanakan kegiatan pemasaran yang dipersonifikasi sesuai dengan karakter pelanggan.

Pembuatan report dan analisis pun menjadi lebih mudah karena Software CRM RedERP menyediakannya secara lengkap dan detail untuk Anda.

Dengan RedERP, Anda dapat mengoptimalkan interaksi dengan pelanggan, meningkatkan retensi pelanggan, dan akhirnya meningkatkan kinerja bisnis Anda secara keseluruhan.

Ayo ajukan demo gratisnya sekarang!

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami