Table of Contents
Table of Contents

Apa Itu Product Development, Fungsi dan Tahapannya?

Product development

Product development adalah tanggung jawab tim yang dipimpin oleh seorang manajer produk untuk mengembangkan produk perusahaan. Semakin unik dan kreatif suatu produk yang ditawarkan, peluang keberhasilan dalam menarik minat konsumen akan semakin tinggi.

Dikarenakan persaingan antar perusahaan semakin ketat maka product development diperlukan dalam upaya menarik pelanggan luas, perusahaan harus konsisten melakukan pengembangan dan inovasi di segala aspek, mulai dari pengembangan produk, penjualan produk, pemasaran, proses distribusi, dan lain sebagainya.

Lalu, apa itu product development dan bagaimana alur tahapannya di lapangan? Berikut penjelasannya lebih lanjut di artikel RedERP berikut, ya!

 

Baca Juga: Mengenal Scalability dalam Bisnis dan Bagaimana Mencapainya

 

Apa Itu Product Development

Product development adalah rangkaian tahapan yang berkaitan soal pengembangan produk.

Dalam tahapan ini, tim yang terlibat menyusun suatu konsep, desain, pengembangan, hingga strategi pemasaran produk secara matang. Rangkaian tahapan ini disusun berdasarkan selera atau target pasar tertentu sesuai keinginan perusahaan. 

Secara garis besar, pengembangan produk memiliki 3 tujuan, yakni menumbuhkan nilai lebih pada produk yang ditawarkan kepada konsumen, meningkatkan kepuasan pelanggan saat menggunakan produk, dan mampu bersaing dengan kompetitor lainnya.

Dalam praktiknya, penting bagi tim pengembang dalam menentukan waktu yang tepat ketika menerapkan strategi product development. Waktu yang tepat dalam melakukan tahapan ini berdasarkan situasi perusahaan, kompetitor, tingkat permintaan produk, hingga tren yang berkembang di konsumen.

 

Siapa yang Terlibat dalam Product Development

Pengembangan produk memiliki tingkat kompleksitas yang cukup tinggi. Karena itulah, proses pengembangan produk membutuhkan kerja sama antartim agar dapat mencapai seluruh target yang telah dirancang sebelumnya. 

Adapun divisi perusahaan yang terlibat dalam tahapan pengembangan produk, antara lain.

 

1. Developer

Dalam tahapan pengembangan produk, divisi developer berperan dalam membentuk ide dan konsep hingga rencana yang sudah tersusun mulai berjalan.

 

2. Desainer

Segala hal berkaitan dengan pembuatan desain terkait pengembangan produk yang telah disetujui berdasarkan ide dan konsep final merupakan tanggung jawab seorang desainer. 

 

3. Marketing 

Pihak marketing berperan dalam proses pengembangan produk dari segi pemasaran, hasil ide, dan konsep yang telah ditetapkan bersama sebelumnya. 

 

4. Sales

Divisi sales terlibat dalam proses penjualan produk final yang merupakan hasil dari pengembangan produk.

 

5. Finance 

Divisi finance terlibat dalam pemberian dukungan finansial atas proses pengembangan produk yang sedang berlangsung. 

 

6. Testing

Divisi testing mengambil peranan dalam melakukan percobaan dan memberikan feedback yang sesuai untuk mendukung tercapainya keberhasilan dalam product development. 

 

Baca Juga: Manfaat Quality Control Bagi Bisnis Perusahaan Anda

 

7. Delivery 

Divisi delivery menjadi pihak terakhir yang ikut terlibat dalam proses pengembangan produk. Divisi ini bertanggung jawab melakukan pengiriman produk kepada konsumen dengan tepat waktu.

 

Pentingnya Product Development 

Keberlangsungan suatu produk perusahaan sangat bergantung pada efektivitas praktik product development. Apabila Perusahaan berhasil melakukan pengembangan terhadap produknya, maka inovasi baru untuk menciptakan produk lainnya akan lahir. 

Jangkauan target pasar perusahaan terhadap konsumen juga berpeluang tinggi berkembang, apabila jika praktik product development yang dilakukan berhasil.

Selain dua hal di atas, ada beberapa hal lainnya yang menjadikan peran product development sangat penting bagi perusahaan. Berikut uraiannya.

 

1. Menanamkan Value Baru Kepada Konsumen

Tahapan pengembangan produk sangat dibutuhkan untuk terus menanamkan nilai (value) baru kepada konsumen. Hal ini akan meningkatkan loyalitas konsumen lama terhadap produk suatu perusahaan ataupun menarik minat pelanggan baru. 

 

2. Menjaga Perkembangan Bisnis Perusahaan

Suatu bisnis perusahaan dapat berkembang apabila kurva penjualan produk konsisten mengalami peningkatan. Peningkatan kurva penjualan produk dapat terjadi apabila dilakukan tahapan product management

Tanpa adanya pengembangan, produk suatu perusahaan tidak akan bisa bersaing dan bertahan di tengah inovasi yang dilakukan pihak kompetitor. Selain itu, perusahaan juga berpeluang kehilangan para pelanggannya.

 

3. Memperoleh Analisis Kebutuhan Pelanggan Terkait Produk 

Dalam proses pengembangan, perusahaan akan mendapatkan hasil analisis kebutuhan pelanggan terkait produk. Berdasarkan data tersebut, perusahaan mampu menciptakan produk baru yang sesuai dengan kebutuhan konsumen luas.  

 

Tahapan Product Development

Proses pengembangan produk yang terstruktur akan meningkatkan tingkat keberhasilan suatu produk dalam menjangkau konsumen luas. Dalam praktiknya, kegiatan pengembangan produk harus melalui sejumlah tahapan secara efektif dan sistematis.

Secara garis besar, tahapan dalam proses pengembangan produk terdiri atas pendalaman pemahaman tentang kebutuhan konsumen, riset pasar, hingga melaksanakan pengujian terhadap produk yang sedang dikembangkan. 

Supaya lebih mudah memahami rangkaian tahapan dalam proses pengembangan suatu produk. Berikut ini 7 tahapan yang harus dilakukan ketika melakukan product development

 

1. Menyusun dan Menyaring Ide Terlebih Dahulu

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan menyusun dan menyaring seluruh ide yang ada. Supaya konsep ide yang disusun unik dan kreatif, perlu dilakukan riset terhadap pasar, analisis minat dan perilaku konsumen di media sosial, membagikan survei kepuasan, melakukan riset tren menggunakan Google Trend, dan menganalisis kompetitor sejenis.   

Dalam tahapan ini, prioritaskan ide-ide penting yang mendukung proses pengembangan produk terlebih dahulu. Setelah berhasil tersusun, jangan lupa untuk tetap menjaga kerahasiaan ide produk agar tidak dimodifikasi atau ditiru oleh kompetitor lain.

Cobalah untuk menetapkan copyright, hak paten, dan trade secrecy pada ide produk perusahaan. 

 

2. Mengembangkan & Melakukan Pengujian Ide

Setelah ide dasar berhasil tersusun, langkah selanjutnya adalah mengembangkan ide yang sudah ada dan melanjutkannya ke tahap pengujian.

Dalam tahapan pengembangan, usahakan ide mentah yang sudah tersusun diolah kembali hingga menjadi satu konsep utuh. Adanya konsep akan memudahkan ide produk menjadi produk yang dimengerti oleh target market dalam suatu segmen. 

Setelah itu, lakukan pengujian terhadap konsep. Pengujian dilakukan secara langsung kepada target konsumen dalam skala yang lebih kecil. Konsep ide dapat disajikan ke dalam bentuk yang bervariasi, misalnya gambar ataupun deskripsi kata. Perlu diingat, pesan produk harus bisa diterima dengan mudah oleh target konsumen.  

Setelah informasi terkait produk sudah disampaikan secara menyeluruh, maka perlu ditanyakan mengenai ketertarikan dan nilai produk di mata konsumen.

Dalam tahap research and development (R&D) ini, perusahaan bisa menguji berbagai fungsi produk yang direncanakan. Apabila masih terdapat kekurangan, produk tersebut bisa disempurnakan kembali hingga sesuai keinginan pasar.

Pada tahapan ini perusahaan juga bisa melakukan kegiatan lainnya, misalnya test marketing, beta testing, analisis marketing plan, proyeksi penjualan, riset biaya, dan lain-lain.

 

3. Menjalankan Pengembangan Strategi Pemasaran 

Apabila produk baru yang akan diluncurkan sudah direncanakan dengan baik. Maka langkah berikutnya adalah mengembangkan strategi pemasaran yang akurat untuk produk tersebut. 

Tahapan ini mempertimbangkan strategi alur peluncuran produk ke pasar, hingga melakukan pengamatan terkait perkembangan produk.

 

Baca Juga: Branding: Manfaat, Tujuan, dan Jenis-Jenisnya

 

4. Menganalisis Kegiatan Bisnis 

Tahapan selanjutnya adalah mengevaluasi daya tarik usaha terhadap produk baru yang sudah ditetapkan sebelumnya. Kegiatan evaluasi memerlukan peninjauan ulang mengenai proyek penjualan, biaya, dan keuntungan dari produk tersebut.

 

5. Melakukan Pengembangan Produk 

Pada tahap ini, produk yang sedang dikembangkan perusahaan belum sepenuhnya menjadi sebuah produk. Umumnya, di tahap ini produk perusahaan masih berupa konsep produk, yang terdiri atas rangkaian kata, video animasi, gambar atau prototype produk. 

Produk yang sudah melewati tahap analisis usaha, bisa dikembangkan menjadi sebuah produk sebenarnya. Produk ini nantinya akan dievaluasi langsung oleh konsumen. 

 

6. Melaksanakan Uji Pemasaran 

Produk yang akan diluncurkan ke pasar memerlukan strategi pemasaran yang tepat. Untuk mengurangi terjadinya kesalahan, perlu dilakukan uji pemasaran dalam skala kecil terlebih dulu, sebelum melakukan uji pemasaran yang lebih luas.

Langkah ini akan memberikan gambaran dan pengalaman terkait produk yang akan dijual dalam skala besar di masa mendatang. Hasil uji pemasaran juga bisa menjadi dasar keputusan, terkait tingkat kesiapan suatu produk untuk diluncurkan secara massal.

 

7. Mematangkan Kegiatan Komersialisasi

Tes pemasaran yang dihasilkan seharusnya sudah mampu memberikan gambaran terkait prospek pada produk baru. Apabila perusahaan sudah yakin dengan produk yang dirancang, maka kegiatan komersialisasi dapat dilakukan. 

Pada tahap ini perusahaan harus mempersiapkan promosi penjualan, iklan, kesiapan proses distribusi dalam cakupan yang lebih besar, hingga berbagai kegiatan pemasaran lainnya.

Demikian pembahasan mengenai product development yang meliputi pengertian, pemeran, dan tahapannya. Semoga informasi dari RedERP ini dapat bermanfaat bagi Anda.

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami