Table of Contents
Table of Contents

Product Life Cycle: Pengertian, Tahapan, hingga Contohnya

product life cycle

Product life cycle adalah hal yang pasti dialami oleh setiap produk ataupun layanan jasa yang beredar di pasaran. 

Mengingat dinamika pasar serta masyarakat luas yang cukup tinggi, maka setiap produk ataupun layanan jasa yang diperjualbelikan suatu saat nanti pastinya akan mengalami perubahan statistik penjualan.

Perubahan statistik penjualan yang dimaksud sendiri bisa berupa penurunan atau peningkatan.

Pada praktiknya, produk atau layanan jasa yang memiliki siklus bersifat stagnan tergolong jarang.

Sekalipun ada, maka perusahaan atau produsen perancang produk serta layanan jasa tersebut terbilang mumpuni dan sukses dalam mempertahankan pasar mereka di mata konsumen. 

Pada artikel kali ini, RedERP akan mengulik lebih jauh mengenainya product life cycle. Untuk lebih jelasnya simak ulasan RedERP di bawah ini.

 

Apa Itu Product Life Cycle ?

Product life cycle adalah serangkaian proses yang dilalui oleh sebuah produk maupun layanan jasa sejak pertama kali dipasarkan, hingga tahapan penurunan penjualan atau ditarik dari pasaran luas. 

Product life cycle (PLC) atau siklus hidup produk juga pada umumnya dimanfaatkan oleh pebisnis atau perusahaan dalam melaksanakan analisis terhadap komoditi atau layanan jasa mereka.

Melalui analisis terhadap siklus hidup produk, perusahaan atau pebisnis bisa merancang hingga menerapkan strategi bisnis tertentu guna meningkatkan penjualan mereka.

Selain itu, PLC juga bisa menjadi acuan perusahaan atau pebisnis dalam mengembangkan produk maupun layanan jasa supaya tetap dapat bersaing dengan kompetitor di pasaran luas.

 

Baca Juga: Produk White Label: Pengertian, Manfaat, Fungsi, Jenis, Cara Kerja

 

Tahapan Product Life Cycle

Seperti sebuah siklus pada umumnya, siklus hidup produk juga terdiri dari sejumlah tahapan. Adapun siklus PLC terdiri dari 4 tahapan yaitu introduction, growth, maturity, dan decline

Berikut adalah penjelasan mengenai keempat tahapan PLC di atas. 

 

1. Introduction (Pengenalan)

Pasca sebuah produk atau layanan jasa dirilis ke pasaran, maka tahapan pengenalan secara otomatis dimulai. Tahapan ini bisa dibilang krusial, sekalipun tidak memengaruhi kesuksesan suatu produk atau layanan jasa secara signifikan.

Pada tahap ini, perusahaan bisa mengetahui tanggapan konsumen atas produk atau layanan jasa yang mereka tawarkan. Biasanya para tahapan ini perusahaan akan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi.

Sebab, tahapan pertama ini sekaligus proses dalam mengenalkan dan membangun produk atau layanan jasa di mata konsumen.

 

2. Growth (Pertumbuhan)

Pada tahapan ini, konsumen akan menyadari dan mulai membeli maupun menggunakan produk atau layanan jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan.

Secara bersamaan, perusahaan pun akan menyadari bahwa produk atau jasa milik mereka berhasil masuk dan bersaing di pasaran luas.

Kemudian, apabila persaingan di pasar tergolong tinggi, maka pada umumnya perusahaan akan melakukan investasi lebih, baik untuk melaksanakan iklan ataupun promosi produk. Cara ini dilaksanakan guna mengalahkan kompetitor yang telah eksis terlebih dahulu di pasar.

 

3. Maturity (Pendewasaan/Pengembangan)

Tahapan ketiga ini ialah proses di mana sebuah produk atau layanan jasa sudah mengindikasikan adanya penurunan penjualan, meskipun tidak terjadi secara signifikan. 

Dalam istilah bisnis, penjualan suatu produk maupun layanan jasa sudah tergolong melambat di tahapan ini. Sebab, konsumen luas sudah mulai jenuh dan menginginkan perubahan terhadap produk atau layanan jasa tersebut. 

Oleh karena itu, pada tahapan ini perusahaan akan melakukan upaya pengembangan, baik dengan cara memproduksi produk atau layanan jasa baru maupun menjalankan peningkatan (upgrading) terhadap barang bisnis yang telah ada sebelumnya.

Tahapan ini bisa dibilang adalah hidup atau mati sebuah produk dan layanan jasa. Maka dari itu, inovasi adalah salah satu hal yang sangat dibutuhkan agar mampu bertahan di tahapan ketiga ini.

 

Baca Juga: Apa Itu Kurva Kemungkinan Produksi (Production Possibility Curve)?

 

4. Decline (Penolakan)

Tahapan terakhir adalah decline atau penolakan. Di tahapan ini, masyarakat sudah benar-benar kehilangan minat terhadap suatu produk atau jasa.

Pada tahapan ini, perusahaan akan mengalami penurunan penjualan, perubahan perilaku konsumen, kehilangan pasar, serta daya saing bisnis yang menurun secara signifikan.

Apabila momen merugikan tersebut terjadi dalam jangka waktu lama. Maka produk atau layanan jasa tersebut terpaksa akan ditarik keluar dari pasar serta diberhentikan produksinya.

 

Faktor yang Memengaruhi Product Life Cycle 

Siklus hidup produk tidak berjalan secara begitu saja. Siklus hidup ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang berasal dari berbagai hal.

Adapun faktor-faktor yang mampu memengaruhi PLC suatu produk atau layanan jasa antara lain:.

  • Tingkat penerimaan konsumen pada waktu tertentu.
  • Tingkat persaingan dengan kompetitor di pasar.
  • Perlindungan paten suatu produk atau layanan jasa.
  • Goodwill sebuah perusahaan.
  • Kemampuan perusahaan dalam menanggung risiko, mulai dari tahap produksi hingga pengiriman atau pendistribusian.
  • Kekuatan atau kapasitas ekonomi dan manajerial perusahaan.
  • Tingkat perubahan teknis bisnis suatu negara.

 

Contoh Product Life Cycle 

Untuk memudahkan pemahaman Anda terkait PLC, di bawah ini adalah sejumlah contoh nyata product life cycle yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. 

  • Zaman dahulu mesin tik sangat populer, namun kini sudah tergantikan dengan kehadiran komputer atau laptop. 
  • Di masa lalu, kehadiran telepon rumah cukup diminati oleh masyarakat luas, akan tetapi kini sudah digantikan oleh smartphone
  • Zaman dahulu kendaraan bertenaga hewan atau uap terbilang populer, namun kini kehadiran keduanya sudah tergantikan oleh mobil bermesin modern hingga mobil listrik yang baru-baru ini tengah menjadi terobosan di tengah masyarakat.
  • Alat-alat produksi hingga peralatan rumah tangga yang bersifat manual, saat ini sudah digantikan oleh alat maupun peralatan terotomatisasi dengan baik (berbasis Artificial Intelligence). 

 

Demikian pemaparan mengenai siklus hidup produk. Semoga dapat membantu Anda dalam memahami terkait product life cycle

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami